Transkrip:

 

 

 

Saya turut mengingatkan diri saya, seluruh keluarga dan warga kampung saya hidup, makan, dan minum dari alam sekitarnya. Mengambilkan [ ] di hutan untuk dijual, kerang di pantai, berburu.

 

Saya mengingatkan diri saya, saya harus tumbuh kuat dan berani untuk bisa hidup dari alam saya seperti sahabat dewasa saya yang lain.

 

Selain bersekolah, kami tiga sekawan sering bermain di hutan dekat kampung. Di hutan, kami melakukan banyak pekerjaan. Hari itu saya berlatih dan menguji kekuatan saya, dengan harus memanjat pohon yang tinggi dan besar untuk menangkap kuskus.

 

Hutan Wasur tidak hanya memberi banyak binatang, juga memberi kami akar-akar gantung yang airnya bisa diminum. Kami harus belajar memilih akar yang airnya segar. Kami menyebut pohon itu pari-parikau. Hutan wasur juga memberi banyak sarang ayam hutan disebut maleo yang bentuknya seperti gunung kecil.

 

Saya hidup karena alam saya. Saya harus menjaga agar tumbuhan dan binatangnya terus hidup dan menghidupi saya.

 

Sebagian dari teman-teman pasti berpikir, kami kejam karena berburu kanguru. Teman-teman harus mengerti, cara kami berburu tradisionil dengan panah diperbolehkan taman nasional. Dengan panah, kami cuma berburu satu hingga dua kanguru.

 

Kami mengambil secukupnya, tanpa mengurangi jumlah kanguru yang terus beranak dan bertambah. Yang tidak diperbolehkan berburu dengan sepeda motor dan parang, yang disebut berburu bacok. Cara itu akan membunuh banyak rusa dan kanguru, juga merusak alam kami.