28 Oktober, 2008 - Published 15:06 GMT
Anton Alifandi
Produser BBC Siaran Indonesia
Mengapa pemilihan presiden kali ini begitu menarik perhatian?
Pertama tentu dua calon utama yang tampil, Barack Obama dan John McCain. Baru kali ini rakyat Amerika mempunya pilihan seorang warga kulit hitam.
Dia masih muda, lahir tahun 1961 dan baru tahun 2005 dilantik sebagai senator.
Tetapi Obama merupakan calon yang sangat kharismatik dan sangat mengesankan sehingga dia menarik perhatian begitu banyak kalangan yang sebelumnya tidak banyak memilih seperti kalangan Afrika Amerika dan kalangan anak muda.
Sebaliknya sebagai calon kulit hitam pertama dengan nama Barack Husein Obama, bapaknya orang Kenya, sempat sekolah di Indonesia, dia juga menimbulkan rasa khawatir di kalangan pemilih yang lain.
Lawannya John McCain seandainya menang, akan berusia 72 tahun pada saat dilantik tahun depan.
Sepanjang sejarah Amerika belum pernah ada presiden yang terpilih untuk pertama kali dalam usia setua ini.
Senator McCain juga seorang pahlawan perang, yang pernah ditahan selama lima tahun di Hanoi setelah pesawatnya ditembak jatuh.
Dia semula tidak disambut hangat oleh golongan Kristen Kanan di partainya, Partai Republik, tetapi dengan menunjuk Sarah Palin sebagai calon wakil presiden, kubu Republik kembali bersemangat.
Meski pun harus dicatat juga bahwa pancalonan Sarah Palin membuat kesal sebagain pendukung Partai Republik yang menganggap dia tidak memenuhi syarat, dan membuat kalangan independen menjauh dari John McCain
Dari segi kebijakan bagaimana?
Sejak krisis keuangan global meledak dengan bangkrutnya Bank Lehman Brothers, gejolak di bursa, dan paket bantuan keuangan pemerintah bernilai ratusan milyar dollar, masalah ekonomi menjadi isu utama dalam benak para pemilih.
Dalam masalah ini, para pemilih seperti terlihat dalam berbagai jajak pendapat, merasa bahwa Barack Obama lebih mampu daripada John McCain.
Pesan Obama dianggap lebih memahami kekuatiran rakyat biasa dan gagasannya untuk melakukan regulasi terhap sistem finansial Amerika merupakan pesan yang dianggap lebih cocok dalam keadaan ekonomi seperti sekarang.
Nah sejak krisis ini pecah, angka jajak pendapat yang semula ketat antara John McCain dan Barack Obama, kemudian berubah menjadi keunggulan yang besar bagi Obama.
Yang lebih penting lagi, Obama unggul di negara-negara bagian yang dilihat sebagai ajang pertarungan antara ke dua calon. Negara-negara bagian yang bisa menentukan siapa yang akan terpilih sebagai presiden.
Berbagai jajak pendapat menunjukkan Obama akan menang, apakah masih ada faktor yang bisa mengubah keadaan ini?
Pemilihan akan berlangsung Selasa depan tanggal 4 November, jadi tak sampai seminggu lagi.
Namun masih ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan tentang data jajak pendapat.
Misalnya apakah para pemilih mengatakan akan mendukung Obama tetapi sebenarnya akan memilih McCain, karena mereka takut dianggap rasis.
Faktor lain adalah banyak pemilih muda kali ini, yang mungkin tak dijangkau jajak pendapat karena mereka menggunakan telepon genggam, bukan telepon rumah yang biasa dikontak petugas survei.