17:50

Layang Seto: Sabda Palon dan Naya Genggong tidak ada. Mereka bisa membahayakan kita di kemudian hari

Layang Komitir: Mengapa Kangmas merepotkan kedua orang itu. Kalau mereka kelihatan memasuki Majapahit, kita perintahkan orang membunuhnya; 'kan kita sudah menjadi raja hahaha.

S: Betul, kau betul dimas tapi kita harus segera sampai ke Majapahit. Makin cepat makin baik ya, ayo! Ayo cepat!

19:03

Naya Genggong: kita lengah (inattentive, careless)

Sabda Palon: ya betul. Kita laporkan saja perbuatan Layeng Seto dan Komitir kepada gusti ratu Kencana Wungu agar mereka diganjar hukuman.

NG: Percuma, kalau Layang Seto dan Komitir melaporkan kepada Sinun ratu dan mendapat hadiah kekuasaan seperti hanya kita mengantarkan leher untuk dipengal.

SP: Menang juga ya -- lantas ke mana kita mesti mencari keadilan

20:00

Kucing:  Anakku Damar Wulan bangunlah. Jangan terlalu lama kau terlena. Damar Wulan tugasmu belum selesai tuntutlah hak-hakmu yang telah dirampas. Kembalilah ke Blambangan sebelum engkau pergi ke Majapahit bawalah lashkar segelar sebaban dan gada besi kuning sebagai bukti kemenanangmu.

SP:  Den?  Apakah raden --- apakah Raden benar-benar Raden Damar Wulan?  Apa.. bukan hantunya?

DW:  Tenang, paman. Paman jangan taku. Aku bukan hantu, aku benar-benar Damar Wulan, momonganmu.

SP:  Apa yang terjadi dengan raden?  Kami berdua sudah pasrah melihat nasib yang menimbah Raden.

NG: Kami sudah kehilangan harapan, Den.

DW:  Paman, kita harus kembali ke Blambangan, sekarang juga.