Part 2 minute13:00

Layang Seto: Kangmas Damarwulan.  Untung sekali kita bisa bertemu di sini. Kanjeng Rama dan Anjasmara sangat kuatir atas keselamatan kakang.

Layang Kumitir: Maka kami diperintahkan untuk menyusul. Bagaimana dengan tugas Kangmas?

Damarwulan: Dimas: Berkat bantuan Diajeng Wahito Puyengan, Adipati Menakjinggo sudah saya bunuh

LS: Kangmas membawa bukti?

DW: Untuk bukti, saya bawa kepala Menakjinggo dan Diajeng Wahito Puyengan sebagai saksi.

LK: Sudah sepantasnya minakjinggo menerima kematian sebagai hukuman atas keangkaran murkanya Kangmas Damarwulan, cao ucapkan selamat

LS: Pasti Gusti ratu dan rakyat Majapahit akan menyambut Kangmas sebagai pahlawan. Bukankah demikian Dimas Kumitir?

LK: O, itu sudah pasti karena tanpa Kangmas Damarwulan Majapahit pasti hancur.

DW: Dimas terlalu memuji, saya hanya sekedar alat; yang menentukan semua ini adalah Hyang Widhi Wisesa.

LK: Kangmas mau bermalam di sini?

DW: Ya, hari sudah gelap. Kami tak mungkin melanjutkan perjalanan. Bagaimana dengan rencana Dimas berdua?

LS: Uh.. Kelihatannya, kuda kami perlu beristirahat Kangmas, dan sejak tadi kami sudah merencankan bermalam di sini.  Kebetulan Kangmas dan rombongannya datang.

LK: Dan sekalian kami turun jaga barang-barang bukti.

DW: Terima kasih atas kesetian Dimas berdua.

LS: Itu sudah menjadi kewajiban kami Kangmas.

DW: silakan dimas

Sabda Palon (?): Perbuatan  Layang Seto dan Kumitir, sangat mencurigakan

Naya Genggong (?): ya, kita mesti menjauhkan diri rombongan, untuk mengawasi ___ dari jauh

SP: ayo!