Lim 04/18/12
Damar Wulan: Perang Majapahit (Part 1)
20:53
Kencana Wungu: Sampaikanlah kepada Adipatih Menakjingga bahwa lamarannya
sudah aku terima; seperti permintaanya, jawaban akan segara aku kirimkan.
21:06
Paman Raja: Kita Sinuhun, akan segara hamba sampaikan kepada Adipatih Menakjingga .
21:28
Kencana Wungu: Paman patih Logender, Menakjingga mengulangi tuntutannya agar Majapahit menyerah.
Paman patih tentu tahu bahwa jawabanku adalah lebih baik hancur daripada harus menyerah.
21:42
Paman Logender: Seluruh rakyat Majapahit akan patuh kepada bijaksanaan Sinuhun,
Kencana Wungu: Sementara aku mohon petunjuk Hyang Widhi Wisesa tampuk pemerintahan, aku serahkan kepada paman patih.
22:25
Paman Logender: Hai! Berhenti. Mau ke mana?
Damar Wulan (bertiga): Mohon beribu ampun, Gusti, karena kerencanaan kami bertiga mau memasuki kepatihan
22:46
Paman Logender: Tidakkah kau sadari bahwa perbuatanmu bisa mendatangkan hukuman yang berat.
Damar Wulan (DW): Apa pun hukumannya hamba akan terima dengan pasrah
Asal terkabul keingingan (?) hamba mengabdi kepada Patih.
PL: Siapa namamu?
DW: Nama hamba Damar Wulan. Dan kedua teman hamba bernama Sabda Palon dan Naya Genggong. Hamba berasal dari Palombo.
PL: Siapa sebenarnya kalian bertiga?
DW: Sejak hamba lahir, hamba tidak mengenal ayah hamba. Hamba dibesarkan oleh ibu dan kakek hamba, yang bergelar Begawan Ngesti Kumoyo.
PL: Damar Wulan. Perlu kau ketahui, aku adalah Patih Logender. Dan keinginanmu itu, mengabdi pada kepatihan, aku kabulkan.
DW: Hamba menghaturkan beribu terima kasih atas kemurahan hati Gusti Patih.