Jessica Marchetti

Film Perempuan Berkalung Sorban

        Mau menonton film yang memberikan inspirasi kepada perempuan yang mengalami kesulitan dan menderita pelecehan? Menontonlah film berjudul Perempuan Berkalung Sorban. Film ini dirilis pada tahun 2009 dan didasar novel yang ditulis oleh Abidah el Khalieqy. Topiknya cerita perempuan yang tinggal dalam lingkungan patriarki dan bagaimana dia meluarkan dirinya sendiri dari lingkungan itu.

Penempatan

        Film ini ditempatkan pada daerah dekat pantai di timur pulau Jawa, satu daerah yang terkenal untuk umat Islam yang sangat konservatif. Di sana ada sebuah pesantren yang tidak modern dan masih tutup. Alam di tempat itu sangat indah karena ada laut di samping pantai yang belum dirusak oleh polusi atau masyarakat. Anggota umat pesantren yang tinggal di sana itu, dibatasi oleh Kyainya dan beberapa aturan-aturan sosial. Misalnya, mereka dilarang membaca buku selain Al-Quran dan perempuan selalu dikuasai oleh laki-laki. Perempuan harus menikah sebelum mereka diizinkan tinggal di lluar pesantren. Perempuan di sana juga tidak boleh menjadi pemimpin masyarakat. Dunia pesantren yang berciri patriarki, adalah dunia Anissa, pahlawan wanita cerita Berkalung Sorban.

Garis Dongeng

        Tokoh pertama dalam cerita Perempuan Berkalung Sorban bernama Anissa. Anissa adalah perempuan cerdas, bandel, dan cantik yang dibesarkan di pesantren tersebut. Perlawanan Anissa kepada norma masyarakatnya adalah tema yang penting dalam cerita ini. Dongeng Perempuan Berkalung Sorban mulai pada waktu Anissa masih anak. 

      Pada babak pertama kita bisa melihat Anissa menantang norma masyarakat karena dia naik kuda. Walaupun perempuan dilarang naik kuda karena kegiatan itu dianggap sebagai kegiatan laki-laki, Anissa sangat suka naik kuda dan sering menyelinap ke pantai supaya dia bisa naik kuda. Satu hari Ibunya menemukan Anissa naik kuda. Karena norma sosial Ibunya mendampratkannya dan melarangnya naik kuda lagi.

    Satu kasus perlawanan Anissa lain adalah babak sewaktu Anissa dipilih sebagai kapala kelas oleh murid lain. Pilihan murid-murid lain sangat menyenangkan Anissa karena dia ingin menjadi kepala kelasnya. Tetapi pada waktu gurunya menyiarkan hasil pilihan untuk kepala kelas dia berkata bahwa walaupun itu Anissa yang dipilih, dia tidak bisa menjadi kepala kelasnya. Anissa kalap dan lebih kalap lagi pada waktu gurunya memberi alasan Anissa tidak bisa menjadi kepala kelasnya. Alasanya Anissa adalah perempuan dan menurut Quran permepuan tidak bisa menjadi kepala masyarakat. 

    Anissa mengalami kesulitan lagi pada wakut dia berkata kepada ayahnya bahwa dia ingin pergi ke luar pesantren untuk masuk universitas. Ayahnya menjawab bahwa Anissa dilarang pergi ke luar pesantran tanpa suami karena perempuan harus selalu didampingi oleh suaminya atau oleh laki-laki keluarganya. Anissa dan ayahnya sering bertarung dan kadang-kadang ayahnya kadang-kadang menghukum Anissa dengan pukulan-pukulan. Akhirnya, ayah Anissa memilih mengawinkan Anissa kepada laki-laki pesantren lain. 

    Akan tetapi pernikahan Anissa tidak menyelesaikan kesulitannya. Sebaliknya, Anissa mengalami kesulitan yang jauh lebih buruk dibawah tangan suaminya daripada di bawah kekuasaan ayahnya. Anissa harus melayani suaminya, melakukan semua pekerjaan rumah tangga, dan melakukan hubungan seksual kalau suaminya mau. Kalau Anissa tidak memenuhi keingingan suaminya, suaminya memukul atau memperkosa dia. Apalagi, suami Anissa menikah lagi dan menghamili isteri kedua. 

    Dengan bantuan teman dan keluarganya Anissa akhirnya bisa bercerai dari suaminya. Sesudah itu Anissa mendaftar kuliah di kota Yogyakarta dan menjelajah dunia di luar pesantren. Anissa juga menikah lagi dengan teman dari masa anka-anaknya bernama Samsudin. Walaupun demikian Anissa masih mempunyai parut atau keingatan buruk dari pernikahan pertama yang menyebabkan kesulitan dalam pernikahan keduanya. 

    Anissa menggunakan pengalamannya dan kesulitannya sebagai pelajaran dan berjuang membantu perempuan lain di pesantren dan perempuan yang mengalami masalah dalam pernikahannya. Anissa dengan diam membawa buku kepada perempuan di pesantren dan juga mencoba membuka perpustakaan di pesantren. Akhirnya Anissa menyebabkan perubahan sosial dalam pesantren itu tetapi hanya sesudah waktu lama pada waktu Anissa menderita beberapa kesulitan dan bekerja keras. 

Balasan/Reaksi Publik

        Film Perempuan Berkalung Sorban adalah film yang sangat kontroversial. Walaupun film itu bisa dibeli di Indonesia, itu dilarang dilayar di sinema. Film itu hanya dilayar di sinema dua atau tiga minggu sebelum orang pesantren mulai membangkangnya. Mereka membangkang karena mereka merasa bahwas film itu adalah usikan, dan mereka juga berkata bahwa representasi kehidupan pesantren dalam film itu adalah representasi salah. Oleh karena itu, film Perempuan Berkalung Sorban dilarang dilayar di sinema sekarang. 

Kosa Kata

aturan- rule, regulation

babak- scene

balasan- reaction, response

bandel- headstrong

berciri- have the characteristic of

bertarung- quarrel

cerdas-clever, adroit

didampingi- accompanied

dilayar- screened

dongeng- story, fable, tale

kalap- bewildered, perplexed, confused, upset,  

lingkungan- environment, circle, domain

memperkosa- rape

membangkang- protest

mendampratkan- scold

menderita- suffer

mengawinkan- marry off

menjelajah- explore

menyelinap- slip away

menyiarkan- announce

pelecehan- abuse

pemimpin -leader

sebaliknya- on the contrary

usikan- harassment