![]() KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO |
YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Gunung Merapi masih meluncurkan guguran lava pijar dan awan panas ke tiga sisi lereng hingga Minggu (7/11/2010) pukul 16.15 WIB. Dari pengamatan visual yang diinformasikan melalui jaringan radio komunikasi, guguran lava pijar Merapi mengarah ke selatan, tenggara, serta barat daya.
"Kekuatannya sedang. Guguran menimbulkan suara gemuruh. Angin di atas bertiup ke timur laut," demikian laporan radiokom dari pantauan visual pos-pos warga di radius jangkauan pandang sisi selatan dan tenggara.
Sebelumnya, sekitar pukul 15.00 terpantau secara visual, terjadi semburan material vulkanik secara vertikal. Indikasi kuatnya energi Merapi yang masih tersimpan terdeteksi dari bunyi sinyal telemetri seismograf yang bisa dimonitor
Sedangkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap menetapkan radius bahaya letusan Merapi masih 20 kilometer dari puncak Merapi.
Letusan Merapi
Gemuruh Berkali-kali Terdengar
![]()
AFP PHOTO / BAY ISMOYO
Lava pijar dan mateial vulkabik dimuntahkan Merapi seperti
terlihat dari Klaten, Sabtu (6/11/2010) dini hari. |
KLATEN, KOMPAS.com — Suara gemuruh berkali-kali terdengar dari arah Gunung Merapi, Minggu ( 7/11/2010 ) sekitar pukul 02.00. Suara gemuruh terdengar dari Dusun Padasan, Desa Tijayan, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah, yang berjarak sekitar 25 kilometer dari puncak Merapi.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, suara gemuruh sudah terdengar sejak kemarin pagi. Suara gemuruh yang sudah tak terhitung jumlahnya terdengar di saat awan panas terus menyembur dari puncak Merapi. Sepanjang hari, Gunung Merapi tertutup asap tebal.
Seperti saat ini, dari Dusun Padasan tidak terlihat Gunung Merapi lantaran tertutup debu. Padahal, menurut warga, jika tak ada debu dan cuaca cerah, Merapi dapat terlihat jelas. Belum terlihat aliran lava pijar dari puncak Merapi.
Meski lokasinya relatif jauh dari puncak Merapi, warga di Dusun Padasan dan sekitarnya telah mengevakuasikan diri ke barak-barak pengungsian di sekitar Candi Prambanan. Tampak belasan warga berjaga untuk meminimalkan aksi pencurian.
"Sudah dari kemarin warga mengungsi," kata Suroto (47), salah seorang warga.