(artikel dalam Bahasa Inggeris)
Soal Gambar Sampul Edisi Khusus Soeharto
Pemimpin Redaksi
Majalah Tempo Minta Maaf
Selasa, 05 Pebruari
2008
TEMPO
Interaktif,
Jakarta:
Toriq Hadad, pemimpin redaksi Majalah Berita Mingguan Tempo meminta maaf
kepada umat Kristiani sehubungan dengan penerbitan gambar sampul edisi terakhir
majalah tersebut. Dalam edisi no 50/XXXVI/04 - 10 Februari 2008, majalah
Tempo memuat laporan khusus mengenai meninggalnya mantan presiden Soeharto.
Pada sampul depan dengan judul laporan utama Setelah Dia Pergi itu,
digambarkan Soeharto duduk di sebuah meja dikelilingi anak-anaknya. Ilustrasi
posisi duduk keluarga Cendana ini mirip dengan lukisan Perjamuan Terakhir karya
Leonardo da Vinci, yaitu ketika Yesus Kristus duduk dikelilingi murid-muridnya
menjelang penyaliban.
Menurut Toriq, sama sekali tidak ada niat melecehkan agama dengan ilustrasi
tersebut. “Kami membuat gambar itu sebagai interpretasi atas lukisan Da Vinci,
bukan mengilustrasikan kejadian di Kitab Suci,” kata Toriq kepada Tempo
Interaktif hari ini.
Dia menegaskan, sama sekali tidak bermaksud melecehkan atau merendahkan agama
mana pun. “Untuk segala hal yang tidak berkenan sehubungan dengan pemuatan
sampul tersebut, saya atas nama institusi Tempo meminta maaf,” kata
Toriq.
Redaksi majalah Tempo menerima berbagai pernyataan keberatan atas
pemuatan sampul itu. Keberatan dikirimkan melalui email, telepon, mau pun dialog
dengan tim redaksi. Delegasi Pemuda Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Indonesia adalah salah satu dari organisasi yang bertemu redaksi majalah
Tempo dan menyatakan keberatannya siang tadi. TNR
05/02/2008 16:19 WIB
Majalah Tempo Tidak Ditarik, Edisi Inggris Pakai Cover Lain
Ramdhan Muhaimin - detikcom
Cover majalah Tempo (atas), The Last Supper karya Da Vinci (bawah)
Jakarta -
Pimred Majalah Berita Mingguan (MBM) Tempo meminta maaf atas pemuatan cover Tempo edisi 4-10 Februari 2008 yang mendapat reaksi keras umat Kristiani. Namun majalah tidak akan ditarik.
"Saya atas nama seluruh wartawan dan institusi Tempo, memohon maaf. Karenanya permohonan maaf ini akan kita muat dalam Koran Tempo edisi besok, situs Tempo interaktif online dan Majalah Tempo edisi minggu depan," ujar Pimred MBM Tempo Toriq Hadad dalam jumpa pers di Gedung Tempo, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (5/2/2008).
Jumpa pers dilakukan usai berdialog dengan 10 perwakilan umat Katolik perwakilan dari 7 organisasi Katolik.
Toriq mengatakan, pihaknya tidak bermaksud melukai perasaan umat Katolik dengan memuat cover di majalah Tempo.
"Ini hanya salah tafsir. Ternyata penafsiran kita berbeda. Kami hanya mengambil inspirasi dari Leonardo Da Vinci. Ternyata foto itu diagungkan oleh umat Kristiani," ujar pria berkacamata ini.
Toriq mengatakan majalah Tempo yang telah beredar, tidak akan ditarik kembali. Namun untuk Tempo edisi Bahasa Inggris, pimpinan redaksi sepakat untuk menggunakan cover lain.
"Dari masukan yang datang ke kami, untuk edisi bahasa Inggris kami gunakan cover lain," tutur Toriq.
Ketua Forum Komunikasi Alumni Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Hermawi Taslim mengatakan, persoalan tersebut akan selesai jika pihak Tempo konsisten terhadap janjinya.
"Persoalan ini kami anggap selesai, kalau Tempo memenuhi komitmen," kata Hermawi.
Politisi PKB ini menuturkan, dalam dialog selama 1 jam, Tempo berkomitmen untuk mengklarifikasi dan meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi.
Hermawi juga mengatakan, pihaknya tidak meminta ganti rugi kepada MBM Tempo.
"Maaf sudah cukup. Tidak ada ganti rugi dan teman-teman akan ke daerah untuk menjelaskan duduk persoalannya, agar tidak terjadi gejolak," ucap Hermawi.
(
nik
/
nrl
)