Menjadi Menko Kesra, untuk sementara merupakan karir
tertinggi Jusuf Kalla dalam bidang politik. Sebelumnya, dia pernah menjadi
Menperindag beberapa bulan di era Presiden Gus Dur. Gus Dur lantas memecatnya
dengan tuduhan KKN.
Pemecatan itulah yang menjadi salah satu alasan DPR untuk melengserkan Gus Dur dan menaikkan Mega sebagai presiden. Kalla lahir di Bone, Sulsel, 15 Mei 1942. Dari perkawinannya dengan Mufidah Jusuf Kalla, dia beroleh 5 orang anak.
Setamat dari Universitas Hasanuddin, Makassar (1961-1967), Kalla melanjutkan sekolah ke The European Institute of Business Administration, Fontainebleau, Perancis, 1977. Kalla lahir dari keluarga pengusaha berada. Ayahnya, H. Kalla, adalah pemilik NV H Kalla di Makassar. Sedang ibunya adalah pemilik Yayasan Pendidikan Athirah, Makassar.
Kalla merambah Senayan sejak 1998 dengan menjadi anggota MPR dari Utusan Daerah. Ketika Gus Dur menjadi presiden, Kalla ditunjuk sebagai Menperindag (1999-2000) dari unsur Partai Golkar.
Patut dicatat bahwa selaku Menko Kesra dan Taskin, Kalla berhasil mendamaikan pertikaian berbau SARA di Poso dan Maluku melalui pertemuan Malino I dan II di Sulawesi Selatan. Dengan prestasinya ini, pamor Kalla semakin mencoreng.
Menjelang pemilu dan pemilihan presiden, Kalla tampaknya juga ingin menaikkan karir politiknya. Kalla punya cita-cita menjadi calon presiden. Ikutlah Kalla sebagai peserta konvensi Partai Golkar. Dan hasilnya, Kalla menjadi lima besar dalam konvensi itu.
Menjelang sidang penentuan siapa capres dari Partai Golkar, Kalla malah memilih mundur dari konvensi. Mengapa? O, ternyata dia sudah memiliki agenda tersendiri. Kalla menerima pinangan dari Partai Demokrat sebagai cawapres SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).
Untuk memuluskan langkahnya, Kalla pun akhirnya mundur sebagai menko Kesra pemerintahan Presiden Megawati. Bersama SBY, Kalla kemudian mendaftarkan sebagai duet capres-cawapres ke KPU pada Senin (10/5/2004). Selian PD, duet ini juga ditopang oleh PKPI dan PBB.