PARTAI
Partai Matahari Bangsa
Ketua Umum
Imam Addaruqutni
Sekretaris Jenderal
Ahmad Rofiq
Asas
Islam (Berkemajuan)
Alamat
Jl. Bukit Duri Tanjakan Kav.7 Tebet, Jakarta Selatan 12840
Telepon / Fax
021-83785159, 68860381 / 021-83785159
Website
Visi

Terwujudnya misi Islam Rahmatan lil'alamin dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Misi

Mewujudkan misi Islam Berkemajuan menuju masyarakat utama, adil, makmur dan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Islam (Berkemajuan)

SECARA sederhana “Islam Berkemajuan” dimengerti sebagai Islam kontekstual nan kritis. Istilah “Islam Berkemajuan” bukanlah hal baru. Istilah ini telah diusung oleh KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).

Islam Berkemajuan adalah Islam yang menjadikan dimensi sosial (berwajah struktural) dan kemanusiaan (berwajah kultural) sebagai tujuan akhir dari proses panjang peribadatan hamba kepada Allah swt. Islam yang moderat dan ramah dalam relasinya dengan kelompok dan komponen bangsa lainnya. 

Doktrin dominan di internal umat Islam adalah bahwa Islam al-din wa al-daulah, Islam adalah agama dan juga negara. Doktrin ini merasuki hampir sebagian besar umat Islam termasuk di Indonesia. Dengan doktrin dominan ini, tidak salah jika pendirian institusi politik seperti partai politik menggunakan simbol Islam, selama penggunakan simbol tersebut sejatinya hanya sebagai pijakan bagi persemaian nilai-nilai asasi Islam. Bukan sebaliknya, kecenderungan penggunaan simbol-simbol agama sekedar sarana “jualan” Islam untuk kepentingan-kepentingan politik yang bersifat sesaat.

Kehadiran PMB sebagai partai Islam mencoba secara konsisten menjadikan simbol Islam sebagai instrumen bagi terwujudnya misi Islam secara menyeluruh. Penegasan ini penting. Sebab simbol tanpa dikawal makna tidak akan berarti apa-apa. Selain itu, realitas sejarah juga menunjukan penggunaan simbol-simbol agama yang tidak dikawal makna justru malah hanya akan “memenjarakan” dan “melacukan” Islam itu sendiri.

PMB ingin menjawab sinisme sebagian masyarakat terhadap partai politik Islam yang dinilainya hanya menjual (simbol) Islam. Kehadiran PMB yang berasas Islam bukan sekedar “latah”, tapi ingin mengusung misi ideal Islam sebagaimana termaktub dalam Piagam Madinah dengan memperhatikan konteks sosial politik yang melingkupinya.  

 

Menggantang Harapan...

TAK banyak yang percaya bahwa dari keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah akan lahir partai lagi. Bahkan, saat Partai Matahari Bangsa atau PMB, yang digagas Angkatan Muda Muhammadiyah atau AMM, akhirnya bisa lahir dan sekarang resmi menjadi salah satu partai yang akan bersaing dalam pemilu mendatang, masih ada yang meragukan dukungan suara bagi PMB.

”Memang pada awalnya banyak yang menertawakan kami, melihat kami dengan sinis, menganggap enteng anak muda, dan sejumlah keraguan lain. Namun, setelah kami mengajak berbicara mereka yang sinis dan ragu itu, lambat laun akhirnya bisa kami yakinkan,” ujar Ketua Umum PMB Imam Addaruqutni di Jakarta, Kamis (9/10).

Imam mengatakan, lapangan pertempuran PMB tidak akan sama dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang pernah dipimpin tokoh Muhammadiyah, M Amien Rais. Pasalnya, PAN dinilai tinggal kerangkanya saja.

”PAN bukan pesaing kami karena sudah tinggal tulangnya saja. Dagingnya sudah tidak ada lagi, bisa ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PMB, dan ke partai lain. PMB akan mendapatkan perhatian karena rangka dan dagingnya ada di situ. Tetapi, kami tetap menghormati Amien Rais sebagai tokoh Muhammadiyah yang pernah mendirikan PAN,” ujarnya.

Menurut Imam, partai Islam yang akan menjadi pesaing PMB adalah PKS. Namun, PMB merasa mampu bersaing karena PKS sudah memperlihatkan tren yang menurun. Apalagi, pertarungan PKS di sejumlah pemilihan kepala daerah sering kali menimbulkan problem.

”Dagingnya PKS itu sebagian warga Muhammadiyah. Mereka yang tak maju dalam pencalegan atau tidak menjadi pengurus PKS akan menjadi pendukung PMB,” ujarnya.

Dengan keyakinan ini, Imam mengatakan, PKS dan PMB akan terjun di lapangan yang sama. Namun, terhadap partai Islam lain, seperti Partai Bintang Reformasi (PBR) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), PMB menganggapnya sebagai pesaing tidak langsung.

”Kami juga berbeda lapangan tempur dengan PBR dan PPP. Pasalnya, meskipun sama-sama partai Islam, segmen masyarakatnya sangat berbeda,” ujarnya.

Sebagai partai baru, PMB tak mendapat kesulitan untuk membangun partai dan mencari pengurus partai, serta calon anggota legislatif. Bahkan, untuk mengusung nama yang akan dijadikan calon presiden pun PMB sudah mengumpulkan sejumlah nama. Sejumlah tokoh Muhammadiyah sudah sering disebut sebagai calon presiden.

Namun, PMB akan menghadapi tantangan riil dalam pemilu mendatang. Tantangan untuk menjadikan dukungan yang selama ini diklaimnya, bisa menjadi suara nyata yang akan memilih PMB di bilik suara.

Apakah PMB bisa mencuri suara dari massa PKS dan betul-betul sudah menguasai massa PAN, hanya pemilu yang akan membuktikannya. (MAM)

PARTAI PESERTA PEMILU
© 2008-2009 — Indonesia Memilih