PARTAI
Partai Hati Nurani Rakyat
Ketua Umum
Jendral TNI (Purn) H. Wiranto, SH
Sekretaris Jenderal
H. Yus Usman Sumanegara, SE. MM. MBA
Asas
Pancasila
Alamat
Jl. Diponegoro No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310
Telepon / Fax
021-31935334 / 021-3922054
Website
Visi

Kemandirian Bangsa : Bangsa Indonesia saat ini terasa tidak mandiri lagi. Banyak tekanan dan intervensi asing yang sudah merajalela merugikan kehidupan seluruh bangsa. Kita harus rebut kembali, bangun kembali kemandirian kita dalam penyelenggaraan negara.

Kesejahteraan Rakyat : Sebuah kata yang sudah sangat sering diucapkan tetapi sangat sulit diwujudkan. Semua kader Partai HANURA yang juga calon pemimpin bangsa, dibenaknya harus selalu tertanam kalimat ”kesejahteraan rakyat Indonesia”, sekaligus mampu berusaha menghadirkannya.

 

SAATNYA HATI NURANI BICARA

UNGKAPAN old soldier never dies pada awalnya hanya dianggap Wiranto, yang sekarang menjadi Ketua Umum Partai Hanura, hanya slogan biasa. Namun, setelah pensiun, ternyata ia mulai bisa merasakan semangatnya. Ternyata, jiwa kejuangan itu tidak pernah mati. Semangat itu mulai menyeruak ketika melihat kondisi bangsa yang tidak pernah bisa bangun dari keterpurukan.

Menurut dia, pada saat bangsa lain sudah membicarakan globalisasi serta menikmati kemajuan teknologi tercanggih, hati nurani bakal memberontak melihat negeri yang kaya raya ini, rakyatnya harus antre BBM.

Berikut petikan percakapan dengan ayah dari Amalia Sianti, Ika Mayasari, dan Zainal Rizky ini, yang ditemui di kantornya di Jalan Kotabumi, Jakarta, akhir pekan lalu.

Anda pernah jadi capres pada Pemilu 2004 dan kemungkinan maju lagi pada pemilu mendatang, visi Partai Hanura?

Jangan bicara visi presidenlah, saya sampai sekarang belum mencalonkan diri sebagai calon presiden. Kalau visi Hanura, partai ini didirikan berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi bangsa, yang setelah 63 tahun merdeka, dan sepuluh tahun menjalani reformasi, ternyata tidak dapat memberikan yang terbaik bagi rakyat kita. Tidak juga kita dapat memberikan apa yang pernah kita janjikan kepada mereka. Tidak juga kita dapat memberikan apa yang dimimpikan rakyat kita. Keadaan aman, adil, dan sejahtera.

Problem pokoknya di mana?

Problem pokoknya terletak pada cara mengelola negara ini. Pengelola negara yang mendapat mandat dari masyarakat, para pemimpin politik yang dipilih dari proses politik, seharusnya menempatkan jabatan dan kekuasaan sebagai instrumen untuk menyejahterakan rakyat.

Ada kesalahpahaman, jabatan itu menjadi sasaran, sehingga ramai-ramai elite politik mengejar jabatan, kedudukan, untuk target terakhir, yang kemudian menjadikannya sebagai kebanggaan, kehormatan, dan dieksploitasi sebesar-besarnya untuk dipertahankan dengan ongkos dan semua cara.

Itu sebabnya kami mendirikan parpol. Diharapkan bisa menjadi jalan keluar untuk menyelesaikan masalah politik kepartaian. Kami membangun parpol dengan mengedepankan hati nurani. Maka, nama partai yang kami bangun adalah Partai Hati Nurani Rakyat. Itu bukan trik politik atau untuk mencari trade mark menarik perhatian publik, tetapi kami berkehendak semua kader Partai Hanura dibiasakan bertindak, berpikir, bersikap, dan berbuat berorientasi pada visi kerakyatan.

Apa konkretnya dari visi kerakyatan ini?

Visi ini secara konseptual kami jabarkan sebagai kemandirian dan kesejahteraan. Bahwa ke depan nanti dalam mengelola negara ini, dalam persaingan global, agar bangsa ini jangan sampai dibodohi negara lain, ditekan negara lain, diintervensi negara lain, kita harus mampu mandiri. Kalau kita mampu mandiri, insya Allah, kekayaan alam yang ada di Indonesia bisa kita manfaatkan sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945, untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat bangsa ini.

Cita-cita besar kebangsaan yang ingin diwujudkan?

Tatkala negeri ini didirikan, pendahulu kita bukan hanya mewariskan negara yang merdeka, juga memberi amanah yang dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945. Membentuk pemerintahan yang melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Artinya, tiga tujuan yang pertama itu wajib hukumnya bagi pemerintahan mana pun. Untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah, dengan hukum, penegakan hukum yang kuat, dan memberikan kepastian.

Ada kesan militer dalam Partai Hanura?

Sebenarnya itu tidak ada, saya ke mana-mana tidak begitu. Kenyataannya yang masuk Hanura tidak hanya mantan militer. Hanura mampu mengonsolidasikan secara struktural organisasi sampai tingkat desa, di 33 provinsi di 460 kabupaten/kota. Artinya, Hanura dapat diterima masyarakat, bukan hanya militer.

Jadi, kalau ada yang mengatakan kesan militer, mereka adalah orang yang tidak senang Partai Hanura, tidak tahu masalahnya, tidak ngerti Partai Hanura seperti apa, hanya memberikan satu penilaian untuk mengganggu Partai Hanura. Kalau ada orang masih berbicara begitu, tolong sampaikan kepada saya, saya akan minta debat publik secara umum. Sampaikan bukti-buktinya kalau kami partai militer, atau partai yang terkesan militerisme.

Tentang masalah HAM yang sering kali mengganggu Anda?

Sungguhpun sudah cukup banyak penjelasan dari saya, bahkan saya pada tahun 2004 sudah secara resmi menjadi calon presiden Republik Indonesia, tidak terhambat masalah HAM itu, saya sudah mempunyai pemilih sampai 26 juta. Jadi jangan ulang-ulang lagilah, jangan setback. Oleh karena itu, siapa pun yang merasa masih mempunyai hitung-hitungan masalah HAM, saya minta jangan di belakang layar. Jujurlah kita, negeri ini kalau nanti hanya sarat dengan fitnah tidak akan maju. Sebagai bangsa, kita sudah kehilangan kejujuran. Saya mengajak membangun kembali kejujuran sebagai bangsa, caranya kembali kepada hati nurani. 

PARTAI PESERTA PEMILU
© 2008-2009 — Indonesia Memilih