Dalam hal pembangunan masyarakat, Partai Amanat Nasional mencita-citakan suatu masyarakat Indonesia yang demokratis, berkeadilan sosial, mandiri, dan cerdas. Dalam hal pemerintahan, Partai Amanat Nasional menentang segala bentuk kediktatoran, totalitarisme, dan otoriterisme, karena berlawanan dengan harkat dan martabat manusia, memasung kebebasan, dan menghancurkan hukum.
MENULARKAN INSPIRASI KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN merupakan salah satu pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bangsa ini. Jika tidak, bangsa ini akan terpuruk lebih dalam lagi. Partai Amanat Nasional mencoba menularkan inspirasi yang bisa mendorong rakyat negeri ini untuk mandiri.
Bayangkan saja, sumber daya manusia
Anda berbicara soal kemandirian, sampai di mana kemandirian diterapkan di PAN?
Sebagai partai, PAN yang lahir pada era reformasi ingin memberikan bukti bahwa kemandirian itu bisa dilakukan. Banyak hal yang sudah kita lakukan, mulai membangun jaringan usaha antarkader sampai menyempurnakan mekanisme demokrasi di PAN. Itu sebabnya PAN memelopori suara terbanyak, sebagai bukti bahwa PAN memberikan kesempatan yang sama kepada semua kader partai untuk bersaing.
Secara politik, kita memberikan banyak kewenangan kepada daerah. Misalnya pemilihan bupati/wali
Kemandirian dalam konteks bernegara?
PAN ingin menularkan kemandirian yang sudah dilakukan. Apalagi, jika PAN diberi kepercayaan untuk menempatkan wakilnya di DPR dan eksekutif, maka akan membuat kebijakan yang tidak didikte oleh asing, kebijakan yang mendorong keberanian untuk bersaing dengan negara lain. Sekarang, bagaimana kita bisa mendorong kemandirian bangsa ini jika masih ada di kepala pemimpin kita yang lebih senang dengan mengimpor barang, karena alasan harga lebih murah. Pandangan semacam ini sangat melemahkan kemandirian masyarakat.
Langkah yang diambil untuk membangun kemandirian?
Posisi legislatif bisa menjadi kekuatan penyeimbang kekuasaan eksekutif, sedangkan mandat untuk memimpin negeri ini akan mempermudah gerak membangun kemandirian untuk mewujudkan cita-cita negara yang menyejahterakan rakyat.
Misalnya, PAN akan bisa memberikan aturan yang jelas bagi perusahaan asing dengan keberpihakan kepada rakyat. Di tengah globalisasi dan arus pasar yang hebat, harus ada aturan yang melindungi kepentingan rakyat dalam jangka panjang.
Contoh lain, kita tidak bisa membiarkan begitu saja mal dan supermarket menggusur pedagang kecil menengah, tetapi negara harus melindungi mereka yang lemah. Karena kita tidak mungkin mengadu pedagang besar dan kelompok usaha kecil dan menengah. Bagaimana kita mengadu petinju kelas ringan melawan petinju kelas berat? Inilah tugas negara. Itulah artinya kita bernegara, mereka yang lemah mendapat perlindungan, yang kuat tidak perlu dimusuhi.
Soal kritik PAN sering menggunakan kekuatan uang?
Saya tidak mau masuk dalam kelompok munafik karena orang munafik itu dilaknat Allah. Kalau kita memiliki kelebihan uang dan akan menggunakan untuk pembiayaan partai, dan membantu rakyat, tentu tidak salah. Namun, yang harus jelas, asal uang itu uang halal, kemudian niatnya untuk membesarkan partai, mengangkat figur pemimpin di partai.
Kita harus meluruskan niat. Misalnya, kita berniat membesarkan partai. Lalu dalam hati kita berniat, kalau partai kita besar dan kita punya rezeki yang bisa dipergunakan untuk membiayai, dan menyisihkan untuk membantu partai, diharapkan bisa membawa perubahan yang lebih baik.
Kalau dengan uang rezeki halal tadi, ditambah dengan niat baik, mudah-mudahan masyarakat yang menerima juga akan ada barokah-nya.