SEAsiteBar

 

Puisi oleh Rieke Diah Pitaloka

sumber: Rieke Diah Pitaloka, Renungan Kloset: Dari Cengkeh Sampai Utrecht (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003)

English version

 

Mengapa Aku Sayang Padamu?

 

 

 

matamu memandang mataku,

jemarimu menyentuh jemariku,

kau tersenyum, aku tersipu;

awal kasih yang sederhana,

karena

Sayangmu tak lebih dari sepenggal pagi

yang selalu membangunkan

 

kau singkap kelambu hatiku,

kau tuang anggur dalam cawanku,

dua centi meter dari dasarnya,

'aku tak ingin kau mabuk', katamu

 

karena

Sayangmu tak lebih dari seberkas cahaya yang

menemani malam

 

tak ada rangkaian kata yang mempesona,

kata-kataku tenggelam dalam dekapmu,

kata-katamu karam dalam rengkuhanku,

detakhatimu gemuruh dadaku, meletup namun tak

menggores, beriak namun tak jadi gelombang,

berayun lembut,

mengatupkan mataku matamu dalam indah

yang tak menjulang

 

karena

Sayangmu tak lebih dari seteguk air yang

menghapus dahagaku

 

kau tak biarkan sedihku menjadi tangis,

kau tak biar tawaku jadi lupa,

kau tak pernah pasangkan pasung di kakiku agar

aku bisa berjalan, berlari,

kau tak pernah ikatkan rantai di tanganku,

agar aku bisa genggam dunia,

meraih harapan,

karena

Sayangmu selimut yang menentramkan

 

kau biarkan aku:

pergi dan datang dalam puisimu

memilih syair menulis kisah sendiri

karena

Sayangmu angin yang membimbing

kau bebaskan aku

jadi jiwa mandiri

 

karena itu

aku sayang padamu

sungguh...

 

Cengkeh, 24012003