JAKARTA -- DPW PKS Sulsel tampaknya mendukung
Yudhoyono-Kalla. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang telah
memutuskan untuk berkonsentrasi di parlemen. Tapi, Ketua Umum
DPP PKS, Hidayat Nur Wahid, akan mengeluarkan rekomendasi bagi
massa dan simpatisannya untuk memilih pasangan calon presiden
(capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sebelum masa
kampanye presiden digelar pada 1 Juni.
Dengan keluarnya rekomendasi itu, menurut Hidayat, pada
saat kampanye dimulai warga PKS sudah dapat menentukan sikap
lebih profesional lagi. ''Pada 22 Mei, KPU (Komisi Pemilihan
Umum) baru akan menetapkan pasangan capres dan cawapres yang
lolos pemilu presiden. Saat ini kami belum merekomendasikan
karena KPU pun hingga kini belum menetapkan capres-cawapres.
Kami akan mengeluarkan rekomendasi capres sebelum kampanye
dimulai,'' tutur Ketua Umum DPP PKS, Hidayat Nur Wahid, di
sela-sela aksi solidaritas terhadap Irak, di Tugu Proklamasi,
Jakarta, Ahad siang (16/5).
Menurut Hidayat, DPP PKS akan merekomendasikan pasangan
capres/cawapres yang memiliki komitmen terhadap nilai
reformasi. Sebelumnya, di Balikpapan, Hidayat memberikan
pernyataan serupa. Hidayat mengatakan bahwa saat ini pihaknya
masih merealisasikan apa yang menjadi keputusan Majelis Suro
PKS. ''Yang saat ini telah dilakukan kami yakni pencermatan
terus terhadap perkembangan yang ada. Sehingga kemudian akan
dapat memberikan rekomendasi kepada warga PKS khususnya dan
mungkin masyarakat pada umumnya,'' katanya. Hidayat
menambahkan, DPP PKS belum mengetahui program kerja
masing-masing pasangan capres/cawapres.
''Calon kabinet bayangan yang akan mereka bentuk juga belum
diketahui, sehingga menurut Hidayat masih harus diteliti dulu.
Kita mengadakan semacam fit and proper test,''
tadasnya. Untuk itu, imbuh Hidayat, DPP PKS kemungkinan akan
mengundang pasangan capres/cawapres. ''Itu semua dalam rangka
untuk memberikan rekomendasi kepada warga PK Sejahtera
khususnya. Mengingat pada pemilu kemarin PK Sejahtera
memperoleh suara dengan jumlah yang signifikan.'' Beberapa DPW
PKS memberikan sinyal telah memiliki pilihan pasangan
capres/cawapres tertentu bila DPP menyerahkan penentuan
dukungan ke daerah masing-masing.
DPW PKS Sulawesi Selatan tampaknya condong ke pasangan SB
Yudhoyono-Jusuf Kalla. Tamsil Linrung, caleg PKS dari Sulsel,
Ahad (16/5), bertemu dengan Jusuf Kalla di Bandara Hassanudin.
Saat dikonfirmasi apakah pertemuan itu untuk mendukung duet
tersebut, Tamsil berkilah bahwa semuanya masih menunggu hasil
rapat majelis syuro partai. ''Apakah akan memberikan suara
secara nasional ke pasangan yang ada, atau mengembalikan
sepenuhnya kepada kader PKS atau menyerahkan ke DPW
masing-masing untuk memberikan dukungan (pada pasangan capres
tertentu),'' ungkapnya, di Makassar, Ahad (16/5).
Jika nanti wilayah dipersilakan memilih, Tamsil melihat
pasangan Yudhoyono-Kalla mempunyai peluang untuk didukung DPW
PKS. Alasannya, kader PKS menginginkan putra daerah Sulsel
yang menjadi salah satu pimpinan nasional. ''Terlebih Kall
telah membuktikan kapasitasnya saat menjabat menko kesra.''
Jusuf Kalla menilai wajar bila DPW PKS mendukung dirinya.
Pasalnya, dalam pemilu presiden nanti tidak akan ada urusan
parpol lagi. ''Anda lihat sendiri tadi saat silaturahmi semua
golongan masuk, apa itu dari PKS atau pun unsur parpol lain.
Semua itu lebih terkait dengan hubungan emosional
kedaerahan,'' tandas Kalla.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP Partai Bulan Bintang (PBB),
Ahmad Sumargono, meminta parpolnya agar menarik dukungan yang
telah diberikan kepada Yudhoyono-Kalla. ''Sebaiknya DPP PBB
membebaskan massanya memilih capres/cawapres pilihannya
sendiri,'' tutur Sumargono, saat hadir pada aksi solidaritas
terhadap Irak, kemarin. Tadi malam, PBB menggelar Rakornas di
Jakarta dengan agenda evaluasi pemilu legislatif dan
sosialisasi pemilu presiden. Sumargono menilai Rakornas itu
tidak ada gunanya sebab dukungan DPP PBB secara resmi telah
diberikan kepada pasangan Yudhoyono-Kalla sebelum mendapat
kesepakatan dari daerah.