click here for the word frequency
Megawati: Pemilihan Presiden Jangan Ganggu Stabilitas
Jakarta, Kompas - Presiden Megawati Soekarnoputri mengimbau semua pihak untuk menjaga stabilitas politik selama berlangsungnya rangkaian kampanye pemilihan presiden, yang berlangsung selama bulan Juni sampai hari pemungutan suara 5 Juli mendatang.
Imbauan Megawati disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan wartawan Kompas Budiarto Shambazy di Istana Merdeka, Jakarta, hari Senin (17/5) siang.
Dalam wawancara selama hampir satu jam itu, Megawati tampil santai. Ia banyak melemparkan senyum, bahkan tidak jarang tertawa lepas sembari melucu.
Bergaun batik sutra warna ungu muda, Megawati menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kedudukannya sebagai kepala negara maupun sebagai calon presiden. Wawancara lengkap tentang pokok-pokok pikiran Megawati sebagai calon presiden dalam menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang akan dimuat dalam seri wawancara calon-calon presiden dan wakil presiden di harian ini awal bulan Juni.
Megawati mengimbau rakyat agar menggunakan hak pilih masing-masing pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang paling penting dalam jangka pendek ini adalah menyukseskan pemilu tahapan terakhir ini," ujarnya.
"Dan saya tentunya ingin mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia, yang dengan baik telah menggunakan hak pilih. Saya juga sangat berharap bahwa dalam pemilu presiden yang akan datang, stabilitas politik dan keamanan tetap dijaga dengan baik," lanjut Presiden.
Menurut dia, kalau terjadi gangguan terhadap stabilitas politik dan keamanan, yang menderita juga rakyat sendiri. "Makanya, saya selalu mengimbau bahwa masalah-masalah ke depan ini juga sebenarnya masalah bangsa kita, masalah kita bersama sebagai bangsa, bukan masalah pemerintah saja," katanya tegas.
Ia mengingatkan pula bahwa pemilihan presiden secara langsung merupakan rangkaian dari reformasi yang diputuskan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui amandemen konstitusi. "Pemilu harus disukseskan bukan karena presidennya Megawati Soekarnoputri, tetapi karena merupakan amanat konstitusi, yaitu untuk melaksanakan perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen," katanya.
Presiden sempat mengeluhkan bahwa amandemen konstitusi oleh MPR dilakukan secara "borongan" atau diadakan empat kali perubahan sekaligus. "Kita ini arogan karena amandemen konstitusi di MPR diadakan empat kali. Di Amerika, misalnya, amandemen konstitusi dilakukan secara bertahap," keluh Presiden.
Sebagai konsekuensinya, Megawati mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemilu secara langsung telah mengundang begitu banyak masalah. Oleh sebab itu, ia berharap rakyat bersikap proaktif agar hak suara masing-masing tidak lagi diniscayakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu 5 April lalu.
"Pelaksanaan pemilu yang baru ini pasti ada kelemahan- kelemahan. Mungkin kita berharap pelaksanaannya segera perfect karena anggota-anggota KPU terdiri dari para akademisi, bukan orang-orang dari partai politik seperti dulu," kata Megawati lagi.
Menurut Presiden, semestinya keanggotaan KPU diduduki oleh orang-orang partai politik. "Sebetulnya kerja seperti itu pekerjaan partai-partai politik yang memang sudah terbiasa, sementara undang-undang tidak mengatakan seperti itu," papar Megawati.
"Jadi, kalau banyak yang saling menyalahkan, saya bilang tidak bisa seperti itu. Ini adalah sebuah pembelajaran bagi bangsa kita. Jangan lupa, ini keputusan yang dibuat oleh MPR," katanya menambahkan.
Menjawab pertanyaan tentang perlunya penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden pada tahun berbeda, Megawati mengatakan tidak ada masalah. Apalagi, penyelenggaraan pemilu 5 April berdekatan dengan pemilihan presiden 5 Juli sehingga menimbulkan ketegangan politik yang berimpitan.
Presiden mengeluhkan juga begitu banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada pemilu 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan data yang tersaji di media massa, jumlah yang gagal memilih itu minimal 30 juta orang.
"Pada pemilu lalu sekian besar jumlah pemilih yang tidak memilih. Ada yang mengatakan jumlahnya sekitar 30 juta. Ada juga yang mengatakan, kalau dihitung dari jumlah 147 juta yang mestinya ikut, lalu yang memilih hanya sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu kan bukan jumlah yang sedikit?" kata Megawati.
Ia bercerita, banyak warga yang sudah mendaftar, tetapi tidak mendapatkan kartu pemilih. Waktu konsultasi antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati mengaku tadinya ia tidak mau mengintervensi KPU.
Tragedi Mei dan 27 Juli
Sehubungan dengan maraknya perdebatan mengenai calon-calon presiden dari kalangan sipil dan militer, Megawati menganggapnya sebagai wacana yang sehat untuk didiskusikan dan sudah lama berkembang sejak Presiden Soeharto mengambil alih kepemimpinan nasional dari Presiden Soekarno pada medio 1960-an.
"Mereka yang dimintai pertanggungjawaban waktu terjadinya tragedi Mei dan 27 Juli adalah orang per orang, bukan TNI. Saya selalu mengatakan, sepanjang huruf ’I’ (maksudnya Indonesia-Red) masih ada, TNI adalah milik kita semua," kata Presiden tegas.
Menurut dia, TNI berbeda dengan militer di negara-negara lain. "Tentara kita itu terbentuk juga dari rakyat, yaitu sipil yang dipersenjatai pada waktu memperjuangkan kemerdekaan," ujar Kepala Negara.
Lebih lanjut Megawati mengingatkan, rakyat hendaknya jangan melupakan perjalanan sejarah TNI itu. "Persoalannya, salah satu di antara kandidat presiden menurut saya masih belum selesai pertanggungjawabannya dalam kaitan dengan kekerasan yang terjadi saat itu," kata Megawati tanpa menyebut nama.
Ia bercerita bagaimana dirinya merasa tidak senang ketika terjadi kerusuhan pada 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya tidak senang menghadapi peristiwa 27 Juli itu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu harus ke polisi atau harus ke Kejaksaan Agung," tutur Megawati.
Melalui pengalaman itu, Megawati dalam wawancara membantah jika ada anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak kuat dan tidak tegas seperti militer, yang selalu dikonotasikan sebagai kepemimpinan yang kuat atau tegas.
"Apakah sikap tegas ada korelasinya dengan kekerasan? Kalau hanya mengatakan kita perlu strong leader, artinya perempuan selalu dikonotasikan lembek, lemah lembut, ngomongnya pelan, begitu kan?" kata Megawati lagi.
pre- text |
WORD |
post- text |
% |
ilihan Presiden Jangan Ganggu Stabilitas Jakarta, Kompas | - | Presiden Megawati Soekarnoputri mengimbau semua pihak untuk | 1 % |
er orang, bukan TNI. Saya selalu mengatakan, sepanjang huruf | ’i’ | (maksudnya Indonesia-Red) masih ada, TNI adalah milik kita s | 80 % |
0 juta. Ada juga yang mengatakan, kalau dihitung dari jumlah | 147 | juta yang mestinya ikut, lalu yang memilih hanya sekitar 90 | 66 % |
tusi, yaitu untuk melaksanakan perubahan Undang-Undang Dasar | 1945 | yang telah diamandemen," katanya. Presiden sempat mengeluhk | 34 % |
ya merasa tidak senang ketika terjadi kerusuhan pada 27 Juli | 1996 | itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya tidak senang menghadapi | 90 % |
ku tadinya ia tidak mau mengintervensi KPU. Tragedi Mei dan | 27 | Juli Sehubungan dengan maraknya perdebatan mengenai calon-c | 72 % |
dimintai pertanggungjawaban waktu terjadinya tragedi Mei dan | 27 | Juli adalah orang per orang, bukan TNI. Saya selalu mengatak | 78 % |
na dirinya merasa tidak senang ketika terjadi kerusuhan pada | 27 | Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya tidak senang | 90 % |
u dipikir, saya sebenarnya tidak senang menghadapi peristiwa | 27 | Juli itu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu harus ke polis | 91 % |
ersaji di media massa, jumlah yang gagal memilih itu minimal | 30 | juta orang. "Pada pemilu lalu sekian besar jumlah pemilih y | 63 % |
ih yang tidak memilih. Ada yang mengatakan jumlahnya sekitar | 30 | juta. Ada juga yang mengatakan, kalau dihitung dari jumlah 1 | 65 % |
g berlangsung selama bulan Juni sampai hari pemungutan suara | 5 | Juli mendatang. Imbauan Megawati disampaikan dalam wawancar | 5 % |
n Megawati sebagai calon presiden dalam menghadapi pemilihan | 5 | Juli mendatang akan dimuat dalam seri wawancara calon-calon | 14 % |
ngimbau rakyat agar menggunakan hak pilih masing-masing pada | 5 | Juli nanti. "Bagi kita, yang paling penting dalam jangka pen | 17 % |
gi diniscayakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu | 5 | April lalu. "Pelaksanaan pemilu yang baru ini pasti ada kel | 43 % |
engatakan tidak ada masalah. Apalagi, penyelenggaraan pemilu | 5 | April berdekatan dengan pemilihan presiden 5 Juli sehingga m | 58 % |
nggaraan pemilu 5 April berdekatan dengan pemilihan presiden | 5 | Juli sehingga menimbulkan ketegangan politik yang berimpitan | 58 % |
knya warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada pemilu | 5 | April lalu. Ia menduga, berdasarkan data yang tersaji di med | 61 % |
yang memilih hanya sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar | 50 | juta yang tidak bisa memilih. Itu kan bukan jumlah yang sedi | 67 % |
147 juta yang mestinya ikut, lalu yang memilih hanya sekitar | 90 | juta, maka mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak bisa memil | 67 % |
emilu 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu yang baru ini pasti | ada | kelemahan- kelemahan. Mungkin kita berharap pelaksanaannya s | 44 % |
lihan presiden pada tahun berbeda, Megawati mengatakan tidak | ada | masalah. Apalagi, penyelenggaraan pemilu 5 April berdekatan | 57 % |
pemilu lalu sekian besar jumlah pemilih yang tidak memilih. | ada | yang mengatakan jumlahnya sekitar 30 juta. Ada juga yang men | 64 % |
idak memilih. Ada yang mengatakan jumlahnya sekitar 30 juta. | ada | juga yang mengatakan, kalau dihitung dari jumlah 147 juta ya | 65 % |
ikut, lalu yang memilih hanya sekitar 90 juta, maka mungkin | ada | sekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu kan bukan jumla | 67 % |
alui pengalaman itu, Megawati dalam wawancara membantah jika | ada | anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak kuat dan tidak tegas | 94 % |
gai kepemimpinan yang kuat atau tegas. "Apakah sikap tegas | ada | korelasinya dengan kekerasan? Kalau hanya mengatakan kita pe | 97 % |
nti. "Bagi kita, yang paling penting dalam jangka pendek ini | adalah | menyukseskan pemilu tahapan terakhir ini," ujarnya. "Dan sa | 18 % |
saling menyalahkan, saya bilang tidak bisa seperti itu. Ini | adalah | sebuah pembelajaran bagi bangsa kita. Jangan lupa, ini keput | 53 % |
pertanggungjawaban waktu terjadinya tragedi Mei dan 27 Juli | adalah | orang per orang, bukan TNI. Saya selalu mengatakan, sepanjan | 78 % |
sepanjang huruf ’I’ (maksudnya Indonesia-Red) masih ada, TNI | adalah | milik kita semua," kata Presiden tegas. Menurut dia, TNI be | 80 % |
en di harian ini awal bulan Juni. Megawati mengimbau rakyat | agar | menggunakan hak pilih masing-masing pada 5 Juli nanti. "Bagi | 16 % |
asalah. Oleh sebab itu, ia berharap rakyat bersikap proaktif | agar | hak suara masing-masing tidak lagi diniscayakan oleh Komisi | 42 % |
i calon presiden dalam menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang | akan | dimuat dalam seri wawancara calon-calon presiden dan wakil p | 14 % |
. Saya juga sangat berharap bahwa dalam pemilu presiden yang | akan | datang, stabilitas politik dan keamanan tetap dijaga dengan | 22 % |
dan sudah lama berkembang sejak Presiden Soeharto mengambil | alih | kepemimpinan nasional dari Presiden Soekarno pada medio 1960 | 76 % |
presidennya Megawati Soekarnoputri, tetapi karena merupakan | amanat | konstitusi, yaitu untuk melaksanakan perubahan Undang-Undang | 33 % |
diputuskan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui | amandemen | konstitusi. "Pemilu harus disukseskan bukan karena presidenn | 31 % |
ah diamandemen," katanya. Presiden sempat mengeluhkan bahwa | amandemen | konstitusi oleh MPR dilakukan secara "borongan" atau diadaka | 35 % |
akan empat kali perubahan sekaligus. "Kita ini arogan karena | amandemen | konstitusi di MPR diadakan empat kali. Di Amerika, misalnya, | 37 % |
konstitusi di MPR diadakan empat kali. Di Amerika, misalnya, | amandemen | konstitusi dilakukan secara bertahap," keluh Presiden. Seba | 38 % |
pengalaman itu, Megawati dalam wawancara membantah jika ada | anggapan | bahwa kepemimpinan sipil tidak kuat dan tidak tegas seperti | 94 % |
. Mungkin kita berharap pelaksanaannya segera perfect karena | anggota-anggota | KPU terdiri dari para akademisi, bukan orang-orang dari part | 46 % |
ar, tetapi tidak mendapatkan kartu pemilih. Waktu konsultasi | antara | Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati | 70 % |
kan perjalanan sejarah TNI itu. "Persoalannya, salah satu di | antara | kandidat presiden menurut saya masih belum selesai pertanggu | 86 % |
diniscayakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu 5 | april | lalu. "Pelaksanaan pemilu yang baru ini pasti ada kelemahan | 43 % |
gatakan tidak ada masalah. Apalagi, penyelenggaraan pemilu 5 | april | berdekatan dengan pemilihan presiden 5 Juli sehingga menimbu | 58 % |
ya warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada pemilu 5 | april | lalu. Ia menduga, berdasarkan data yang tersaji di media mas | 61 % |
gan" atau diadakan empat kali perubahan sekaligus. "Kita ini | arogan | karena amandemen konstitusi di MPR diadakan empat kali. Di A | 37 % |
kekerasan? Kalau hanya mengatakan kita perlu strong leader, | artinya | perempuan selalu dikonotasikan lembek, lemah lembut, ngomongnya pelan, begitu kan?" kata Megawati lagi. | 98 % |
wa amandemen konstitusi oleh MPR dilakukan secara "borongan" | atau | diadakan empat kali perubahan sekaligus. "Kita ini arogan ka | 36 % |
uli itu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu harus ke polisi | atau | harus ke Kejaksaan Agung," tutur Megawati. Melalui pengalam | 92 % |
er, yang selalu dikonotasikan sebagai kepemimpinan yang kuat | atau | tegas. "Apakah sikap tegas ada korelasinya dengan kekerasa | 96 % |
ancara calon-calon presiden dan wakil presiden di harian ini | awal | bulan Juni. Megawati mengimbau rakyat agar menggunakan hak | 15 % |
saat itu," kata Megawati tanpa menyebut nama. Ia bercerita | bagaimana | dirinya merasa tidak senang ketika terjadi kerusuhan pada 27 | 89 % |
ilang tidak bisa seperti itu. Ini adalah sebuah pembelajaran | bagi | bangsa kita. Jangan lupa, ini keputusan yang dibuat oleh MPR | 53 % |
m itu, Megawati tampil santai. Ia banyak melemparkan senyum, | bahkan | tidak jarang tertawa lepas sembari melucu. Bergaun batik su | 9 % |
baik telah menggunakan hak pilih. Saya juga sangat berharap | bahwa | dalam pemilu presiden yang akan datang, stabilitas politik d | 21 % |
nderita juga rakyat sendiri. "Makanya, saya selalu mengimbau | bahwa | masalah-masalah ke depan ini juga sebenarnya masalah bangsa | 26 % |
salah pemerintah saja," katanya tegas. Ia mengingatkan pula | bahwa | pemilihan presiden secara langsung merupakan rangkaian dari | 28 % |
ng telah diamandemen," katanya. Presiden sempat mengeluhkan | bahwa | amandemen konstitusi oleh MPR dilakukan secara "borongan" at | 35 % |
uh Presiden. Sebagai konsekuensinya, Megawati mengungkapkan | bahwa | pelaksanaan pemilu secara langsung telah mengundang begitu b | 40 % |
an itu, Megawati dalam wawancara membantah jika ada anggapan | bahwa | kepemimpinan sipil tidak kuat dan tidak tegas seperti milite | 94 % |
asih setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia, yang dengan | baik | telah menggunakan hak pilih. Saya juga sangat berharap bahwa | 20 % |
u bahwa masalah-masalah ke depan ini juga sebenarnya masalah | bangsa | kita, masalah kita bersama sebagai bangsa, bukan masalah pem | 27 % |
tidak bisa seperti itu. Ini adalah sebuah pembelajaran bagi | bangsa | kita. Jangan lupa, ini keputusan yang dibuat oleh MPR," kata | 53 % |
ncara selama hampir satu jam itu, Megawati tampil santai. Ia | banyak | melemparkan senyum, bahkan tidak jarang tertawa lepas sembar | 8 % |
a pelaksanaan pemilu secara langsung telah mengundang begitu | banyak | masalah. Oleh sebab itu, ia berharap rakyat bersikap proakti | 41 % |
tidak mengatakan seperti itu," papar Megawati. "Jadi, kalau | banyak | yang saling menyalahkan, saya bilang tidak bisa seperti itu. | 52 % |
an bukan jumlah yang sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita, | banyak | warga yang sudah mendaftar, tetapi tidak mendapatkan kartu p | 69 % |
n politik yang berimpitan. Presiden mengeluhkan juga begitu | banyaknya | warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada pemilu 5 Ap | 60 % |
um (KPU) pada pemilu 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu yang | baru | ini pasti ada kelemahan- kelemahan. Mungkin kita berharap pe | 44 % |
, bahkan tidak jarang tertawa lepas sembari melucu. Bergaun | batik | sutra warna ungu muda, Megawati menjawab pertanyaan-pertanya | 10 % |
an bahwa pelaksanaan pemilu secara langsung telah mengundang | begitu | banyak masalah. Oleh sebab itu, ia berharap rakyat bersikap | 41 % |
tegangan politik yang berimpitan. Presiden mengeluhkan juga | begitu | banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada p | 60 % |
selalu dikonotasikan lembek, lemah lembut, ngomongnya pelan, | begitu | kan?" kata Megawati lagi. | 99 % |
a, salah satu di antara kandidat presiden menurut saya masih | belum | selesai pertanggungjawabannya dalam kaitan dengan kekerasan | 87 % |
ah milik kita semua," kata Presiden tegas. Menurut dia, TNI | berbeda | dengan militer di negara-negara lain. "Tentara kita itu terb | 81 % |
ng terjadi saat itu," kata Megawati tanpa menyebut nama. Ia | bercerita | bagaimana dirinya merasa tidak senang ketika terjadi kerusuh | 89 % |
menggunakan hak pilih pada pemilu 5 April lalu. Ia menduga, | berdasarkan | data yang tersaji di media massa, jumlah yang gagal memilih | 61 % |
n tidak ada masalah. Apalagi, penyelenggaraan pemilu 5 April | berdekatan | dengan pemilihan presiden 5 Juli sehingga menimbulkan ketega | 58 % |
an senyum, bahkan tidak jarang tertawa lepas sembari melucu. | bergaun | batik sutra warna ungu muda, Megawati menjawab pertanyaan-pe | 9 % |
ng dengan baik telah menggunakan hak pilih. Saya juga sangat | berharap | bahwa dalam pemilu presiden yang akan datang, stabilitas pol | 21 % |
g telah mengundang begitu banyak masalah. Oleh sebab itu, ia | berharap | rakyat bersikap proaktif agar hak suara masing-masing tidak | 41 % |
u yang baru ini pasti ada kelemahan- kelemahan. Mungkin kita | berharap | pelaksanaannya segera perfect karena anggota-anggota KPU ter | 45 % |
arna ungu muda, Megawati menjawab pertanyaan-pertanyaan yang | berkaitan | dengan kedudukannya sebagai kepala negara maupun sebagai cal | 11 % |
sebagai wacana yang sehat untuk didiskusikan dan sudah lama | berkembang | sejak Presiden Soeharto mengambil alih kepemimpinan nasional | 75 % |
a berlangsungnya rangkaian kampanye pemilihan presiden, yang | berlangsung | selama bulan Juni sampai hari pemungutan suara 5 Juli mendat | 4 % |
engimbau semua pihak untuk menjaga stabilitas politik selama | berlangsungnya | rangkaian kampanye pemilihan presiden, yang berlangsung sela | 3 % |
depan ini juga sebenarnya masalah bangsa kita, masalah kita | bersama | sebagai bangsa, bukan masalah pemerintah saja," katanya tega | 27 % |
ng begitu banyak masalah. Oleh sebab itu, ia berharap rakyat | bersikap | proaktif agar hak suara masing-masing tidak lagi diniscayaka | 42 % |
memilih itu minimal 30 juta orang. "Pada pemilu lalu sekian | besar | jumlah pemilih yang tidak memilih. Ada yang mengatakan jumla | 63 % |
Megawati. "Jadi, kalau banyak yang saling menyalahkan, saya | bilang | tidak bisa seperti itu. Ini adalah sebuah pembelajaran bagi | 52 % |
adi, kalau banyak yang saling menyalahkan, saya bilang tidak | bisa | seperti itu. Ini adalah sebuah pembelajaran bagi bangsa kita | 52 % |
Presiden mengeluhkan juga begitu banyaknya warga yang tidak | bisa | menggunakan hak pilih pada pemilu 5 April lalu. Ia menduga, | 60 % |
sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak | bisa | memilih. Itu kan bukan jumlah yang sedikit?" kata Megawati. | 67 % |
disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan wartawan Kompas | budiarto | Shambazy di Istana Merdeka, Jakarta, hari Senin (17/5) siang | 6 % |
ya masalah bangsa kita, masalah kita bersama sebagai bangsa, | bukan | masalah pemerintah saja," katanya tegas. Ia mengingatkan pu | 27 % |
MPR) melalui amandemen konstitusi. "Pemilu harus disukseskan | bukan | karena presidennya Megawati Soekarnoputri, tetapi karena mer | 31 % |
fect karena anggota-anggota KPU terdiri dari para akademisi, | bukan | orang-orang dari partai politik seperti dulu," kata Megawati | 46 % |
mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu kan | bukan | jumlah yang sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita, banyak w | 68 % |
u terjadinya tragedi Mei dan 27 Juli adalah orang per orang, | bukan | TNI. Saya selalu mengatakan, sepanjang huruf ’I’ (maksudnya | 79 % |
ngkaian kampanye pemilihan presiden, yang berlangsung selama | bulan | Juni sampai hari pemungutan suara 5 Juli mendatang. Imbauan | 4 % |
a calon-calon presiden dan wakil presiden di harian ini awal | bulan | Juni. Megawati mengimbau rakyat agar menggunakan hak pilih | 15 % |
tan dengan kedudukannya sebagai kepala negara maupun sebagai | calon | presiden. Wawancara lengkap tentang pokok-pokok pikiran Mega | 12 % |
wancara lengkap tentang pokok-pokok pikiran Megawati sebagai | calon | presiden dalam menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang akan di | 13 % |
pemilihan 5 Juli mendatang akan dimuat dalam seri wawancara | calon-calon | presiden dan wakil presiden di harian ini awal bulan Juni. | 15 % |
dan 27 Juli Sehubungan dengan maraknya perdebatan mengenai | calon-calon | presiden dari kalangan sipil dan militer, Megawati mengangga | 73 % |
ngutan suara 5 Juli mendatang. Imbauan Megawati disampaikan | dalam | wawancara eksklusif dengan wartawan Kompas Budiarto Shambazy | 5 % |
hambazy di Istana Merdeka, Jakarta, hari Senin (17/5) siang. | dalam | wawancara selama hampir satu jam itu, Megawati tampil santai | 7 % |
tentang pokok-pokok pikiran Megawati sebagai calon presiden | dalam | menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang akan dimuat dalam seri | 13 % |
iden dalam menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang akan dimuat | dalam | seri wawancara calon-calon presiden dan wakil presiden di ha | 14 % |
ng-masing pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang paling penting | dalam | jangka pendek ini adalah menyukseskan pemilu tahapan terakhi | 18 % |
telah menggunakan hak pilih. Saya juga sangat berharap bahwa | dalam | pemilu presiden yang akan datang, stabilitas politik dan kea | 22 % |
siden menurut saya masih belum selesai pertanggungjawabannya | dalam | kaitan dengan kekerasan yang terjadi saat itu," kata Megawat | 87 % |
an Agung," tutur Megawati. Melalui pengalaman itu, Megawati | dalam | wawancara membantah jika ada anggapan bahwa kepemimpinan sip | 94 % |
datang akan dimuat dalam seri wawancara calon-calon presiden | dan | wakil presiden di harian ini awal bulan Juni. Megawati meng | 15 % |
a dalam pemilu presiden yang akan datang, stabilitas politik | dan | keamanan tetap dijaga dengan baik," lanjut Presiden. Menuru | 22 % |
urut dia, kalau terjadi gangguan terhadap stabilitas politik | dan | keamanan, yang menderita juga rakyat sendiri. "Makanya, saya | 24 % |
n tentang perlunya penyelenggaraan pemilihan umum legislatif | dan | pemilihan presiden pada tahun berbeda, Megawati mengatakan t | 56 % |
konsultasi antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah, | dan | KPU, Megawati mengaku tadinya ia tidak mau mengintervensi KP | 71 % |
engaku tadinya ia tidak mau mengintervensi KPU. Tragedi Mei | dan | 27 Juli Sehubungan dengan maraknya perdebatan mengenai calo | 72 % |
perdebatan mengenai calon-calon presiden dari kalangan sipil | dan | militer, Megawati menganggapnya sebagai wacana yang sehat un | 74 % |
i menganggapnya sebagai wacana yang sehat untuk didiskusikan | dan | sudah lama berkembang sejak Presiden Soeharto mengambil alih | 75 % |
ang dimintai pertanggungjawaban waktu terjadinya tragedi Mei | dan | 27 Juli adalah orang per orang, bukan TNI. Saya selalu menga | 78 % |
bantah jika ada anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak kuat | dan | tidak tegas seperti militer, yang selalu dikonotasikan sebag | 95 % |
bahwa pemilihan presiden secara langsung merupakan rangkaian | dari | reformasi yang diputuskan oleh Majelis Permusyawaratan Rakya | 29 % |
ksanaannya segera perfect karena anggota-anggota KPU terdiri | dari | para akademisi, bukan orang-orang dari partai politik sepert | 46 % |
a-anggota KPU terdiri dari para akademisi, bukan orang-orang | dari | partai politik seperti dulu," kata Megawati lagi. Menurut P | 47 % |
ya sekitar 30 juta. Ada juga yang mengatakan, kalau dihitung | dari | jumlah 147 juta yang mestinya ikut, lalu yang memilih hanya | 65 % |
gan dengan maraknya perdebatan mengenai calon-calon presiden | dari | kalangan sipil dan militer, Megawati menganggapnya sebagai w | 73 % |
sejak Presiden Soeharto mengambil alih kepemimpinan nasional | dari | Presiden Soekarno pada medio 1960-an. "Mereka yang dimintai | 76 % |
iter di negara-negara lain. "Tentara kita itu terbentuk juga | dari | rakyat, yaitu sipil yang dipersenjatai pada waktu memperjuan | 82 % |
konstitusi, yaitu untuk melaksanakan perubahan Undang-Undang | dasar | 1945 yang telah diamandemen," katanya. Presiden sempat meng | 34 % |
hak pilih pada pemilu 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan | data | yang tersaji di media massa, jumlah yang gagal memilih itu m | 62 % |
ang. Imbauan Megawati disampaikan dalam wawancara eksklusif | dengan | wartawan Kompas Budiarto Shambazy di Istana Merdeka, Jakarta | 6 % |
muda, Megawati menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan | dengan | kedudukannya sebagai kepala negara maupun sebagai calon pres | 11 % |
erima kasih setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia, yang | dengan | baik telah menggunakan hak pilih. Saya juga sangat berharap | 20 % |
ng akan datang, stabilitas politik dan keamanan tetap dijaga | dengan | baik," lanjut Presiden. Menurut dia, kalau terjadi gangguan | 23 % |
masalah. Apalagi, penyelenggaraan pemilu 5 April berdekatan | dengan | pemilihan presiden 5 Juli sehingga menimbulkan ketegangan po | 58 % |
mau mengintervensi KPU. Tragedi Mei dan 27 Juli Sehubungan | dengan | maraknya perdebatan mengenai calon-calon presiden dari kalan | 72 % |
kita semua," kata Presiden tegas. Menurut dia, TNI berbeda | dengan | militer di negara-negara lain. "Tentara kita itu terbentuk j | 81 % |
saya masih belum selesai pertanggungjawabannya dalam kaitan | dengan | kekerasan yang terjadi saat itu," kata Megawati tanpa menyeb | 88 % |
yang kuat atau tegas. "Apakah sikap tegas ada korelasinya | dengan | kekerasan? Kalau hanya mengatakan kita perlu strong leader, | 97 % |
ri. "Makanya, saya selalu mengimbau bahwa masalah-masalah ke | depan | ini juga sebenarnya masalah bangsa kita, masalah kita bersam | 26 % |
api tidak mendapatkan kartu pemilih. Waktu konsultasi antara | dewan | Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati menga | 70 % |
wawancara eksklusif dengan wartawan Kompas Budiarto Shambazy | di | Istana Merdeka, Jakarta, hari Senin (17/5) siang. Dalam waw | 6 % |
dalam seri wawancara calon-calon presiden dan wakil presiden | di | harian ini awal bulan Juni. Megawati mengimbau rakyat agar | 15 % |
ahan sekaligus. "Kita ini arogan karena amandemen konstitusi | di | MPR diadakan empat kali. Di Amerika, misalnya, amandemen kon | 37 % |
ogan karena amandemen konstitusi di MPR diadakan empat kali. | di | Amerika, misalnya, amandemen konstitusi dilakukan secara ber | 38 % |
milu 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan data yang tersaji | di | media massa, jumlah yang gagal memilih itu minimal 30 juta o | 62 % |
ata Presiden tegas. Menurut dia, TNI berbeda dengan militer | di | negara-negara lain. "Tentara kita itu terbentuk juga dari ra | 82 % |
upakan perjalanan sejarah TNI itu. "Persoalannya, salah satu | di | antara kandidat presiden menurut saya masih belum selesai pe | 86 % |
andemen konstitusi oleh MPR dilakukan secara "borongan" atau | diadakan | empat kali perubahan sekaligus. "Kita ini arogan karena aman | 36 % |
kaligus. "Kita ini arogan karena amandemen konstitusi di MPR | diadakan | empat kali. Di Amerika, misalnya, amandemen konstitusi dilak | 37 % |
mbelajaran bagi bangsa kita. Jangan lupa, ini keputusan yang | dibuat | oleh MPR," katanya menambahkan. Menjawab pertanyaan tentang | 54 % |
iter, Megawati menganggapnya sebagai wacana yang sehat untuk | didiskusikan | dan sudah lama berkembang sejak Presiden Soeharto mengambil | 75 % |
Megawati lagi. Menurut Presiden, semestinya keanggotaan KPU | diduduki | oleh orang-orang partai politik. "Sebetulnya kerja seperti i | 48 % |
n jumlahnya sekitar 30 juta. Ada juga yang mengatakan, kalau | dihitung | dari jumlah 147 juta yang mestinya ikut, lalu yang memilih h | 65 % |
iden yang akan datang, stabilitas politik dan keamanan tetap | dijaga | dengan baik," lanjut Presiden. Menurut dia, kalau terjadi g | 23 % |
dak senang menghadapi peristiwa 27 Juli itu. Ketika itu saya | dikejar-kejar | waktu harus ke polisi atau harus ke Kejaksaan Agung," tutur | 92 % |
ipil tidak kuat dan tidak tegas seperti militer, yang selalu | dikonotasikan | sebagai kepemimpinan yang kuat atau tegas. "Apakah sikap t | 96 % |
engatakan kita perlu strong leader, artinya perempuan selalu | dikonotasikan | lembek, lemah lembut, ngomongnya pelan, begitu kan?" kata Megawati lagi. | 99 % |
siden sempat mengeluhkan bahwa amandemen konstitusi oleh MPR | dilakukan | secara "borongan" atau diadakan empat kali perubahan sekalig | 35 % |
dakan empat kali. Di Amerika, misalnya, amandemen konstitusi | dilakukan | secara bertahap," keluh Presiden. Sebagai konsekuensinya, M | 38 % |
nal dari Presiden Soekarno pada medio 1960-an. "Mereka yang | dimintai | pertanggungjawaban waktu terjadinya tragedi Mei dan 27 Juli | 77 % |
on presiden dalam menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang akan | dimuat | dalam seri wawancara calon-calon presiden dan wakil presiden | 14 % |
at bersikap proaktif agar hak suara masing-masing tidak lagi | diniscayakan | oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu 5 April lalu. | 43 % |
entara kita itu terbentuk juga dari rakyat, yaitu sipil yang | dipersenjatai | pada waktu memperjuangkan kemerdekaan," ujar Kepala Negara. | 83 % |
iden secara langsung merupakan rangkaian dari reformasi yang | diputuskan | oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui amandemen | 30 % |
" kata Megawati tanpa menyebut nama. Ia bercerita bagaimana | dirinya | merasa tidak senang ketika terjadi kerusuhan pada 27 Juli 19 | 89 % |
ai hari pemungutan suara 5 Juli mendatang. Imbauan Megawati | disampaikan | dalam wawancara eksklusif dengan wartawan Kompas Budiarto Sh | 5 % |
tan Rakyat (MPR) melalui amandemen konstitusi. "Pemilu harus | disukseskan | bukan karena presidennya Megawati Soekarnoputri, tetapi kare | 31 % |
uli mendatang. Imbauan Megawati disampaikan dalam wawancara | eksklusif | dengan wartawan Kompas Budiarto Shambazy di Istana Merdeka, | 6 % |
onstitusi oleh MPR dilakukan secara "borongan" atau diadakan | empat | kali perubahan sekaligus. "Kita ini arogan karena amandemen | 36 % |
"Kita ini arogan karena amandemen konstitusi di MPR diadakan | empat | kali. Di Amerika, misalnya, amandemen konstitusi dilakukan s | 38 % |
a, berdasarkan data yang tersaji di media massa, jumlah yang | gagal | memilih itu minimal 30 juta orang. "Pada pemilu lalu sekian | 62 % |
Megawati: Pemilihan Presiden Jangan | ganggu | Stabilitas Jakarta, Kompas - Presiden Megawati Soekarnop | 1 % |
a dengan baik," lanjut Presiden. Menurut dia, kalau terjadi | gangguan | terhadap stabilitas politik dan keamanan, yang menderita jug | 24 % |
awal bulan Juni. Megawati mengimbau rakyat agar menggunakan | hak | pilih masing-masing pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang pali | 16 % |
kepada rakyat Indonesia, yang dengan baik telah menggunakan | hak | pilih. Saya juga sangat berharap bahwa dalam pemilu presiden | 21 % |
h. Oleh sebab itu, ia berharap rakyat bersikap proaktif agar | hak | suara masing-masing tidak lagi diniscayakan oleh Komisi Pemi | 42 % |
hkan juga begitu banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan | hak | pilih pada pemilu 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan data | 61 % |
a, Jakarta, hari Senin (17/5) siang. Dalam wawancara selama | hampir | satu jam itu, Megawati tampil santai. Ia banyak melemparkan | 8 % |
g dari jumlah 147 juta yang mestinya ikut, lalu yang memilih | hanya | sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak | 66 % |
"Apakah sikap tegas ada korelasinya dengan kekerasan? Kalau | hanya | mengatakan kita perlu strong leader, artinya perempuan selal | 98 % |
emilihan presiden, yang berlangsung selama bulan Juni sampai | hari | pemungutan suara 5 Juli mendatang. Imbauan Megawati disampa | 4 % |
artawan Kompas Budiarto Shambazy di Istana Merdeka, Jakarta, | hari | Senin (17/5) siang. Dalam wawancara selama hampir satu jam | 7 % |
am seri wawancara calon-calon presiden dan wakil presiden di | harian | ini awal bulan Juni. Megawati mengimbau rakyat agar menggun | 15 % |
yawaratan Rakyat (MPR) melalui amandemen konstitusi. "Pemilu | harus | disukseskan bukan karena presidennya Megawati Soekarnoputri, | 31 % |
i peristiwa 27 Juli itu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu | harus | ke polisi atau harus ke Kejaksaan Agung," tutur Megawati. M | 92 % |
tu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu harus ke polisi atau | harus | ke Kejaksaan Agung," tutur Megawati. Melalui pengalaman itu | 92 % |
r Kepala Negara. Lebih lanjut Megawati mengingatkan, rakyat | hendaknya | jangan melupakan perjalanan sejarah TNI itu. "Persoalannya, | 85 % |
rang per orang, bukan TNI. Saya selalu mengatakan, sepanjang | huruf | ’I’ (maksudnya Indonesia-Red) masih ada, TNI adalah milik ki | 79 % |
awancara selama hampir satu jam itu, Megawati tampil santai. | ia | banyak melemparkan senyum, bahkan tidak jarang tertawa lepas | 8 % |
bagai bangsa, bukan masalah pemerintah saja," katanya tegas. | ia | mengingatkan pula bahwa pemilihan presiden secara langsung m | 28 % |
sung telah mengundang begitu banyak masalah. Oleh sebab itu, | ia | berharap rakyat bersikap proaktif agar hak suara masing-masi | 41 % |
g tidak bisa menggunakan hak pilih pada pemilu 5 April lalu. | ia | menduga, berdasarkan data yang tersaji di media massa, jumla | 61 % |
memilih. Itu kan bukan jumlah yang sedikit?" kata Megawati. | ia | bercerita, banyak warga yang sudah mendaftar, tetapi tidak m | 68 % |
Rakyat (DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati mengaku tadinya | ia | tidak mau mengintervensi KPU. Tragedi Mei dan 27 Juli Sehu | 71 % |
n yang terjadi saat itu," kata Megawati tanpa menyebut nama. | ia | bercerita bagaimana dirinya merasa tidak senang ketika terja | 89 % |
ma bulan Juni sampai hari pemungutan suara 5 Juli mendatang. | imbauan | Megawati disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan wartaw | 5 % |
n pemilu tahapan terakhir ini," ujarnya. "Dan saya tentunya | ingin | mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada rakyat In | 19 % |
wawancara calon-calon presiden dan wakil presiden di harian | ini | awal bulan Juni. Megawati mengimbau rakyat agar menggunakan | 15 % |
i nanti. "Bagi kita, yang paling penting dalam jangka pendek | ini | adalah menyukseskan pemilu tahapan terakhir ini," ujarnya. | 18 % |
akanya, saya selalu mengimbau bahwa masalah-masalah ke depan | ini | juga sebenarnya masalah bangsa kita, masalah kita bersama se | 26 % |
orongan" atau diadakan empat kali perubahan sekaligus. "Kita | ini | arogan karena amandemen konstitusi di MPR diadakan empat kal | 37 % |
PU) pada pemilu 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu yang baru | ini | pasti ada kelemahan- kelemahan. Mungkin kita berharap pelaks | 44 % |
yang saling menyalahkan, saya bilang tidak bisa seperti itu. | ini | adalah sebuah pembelajaran bagi bangsa kita. Jangan lupa, in | 53 % |
ni adalah sebuah pembelajaran bagi bangsa kita. Jangan lupa, | ini | keputusan yang dibuat oleh MPR," katanya menambahkan. Menja | 54 % |
ancara eksklusif dengan wartawan Kompas Budiarto Shambazy di | istana | Merdeka, Jakarta, hari Senin (17/5) siang. Dalam wawancara | 6 % |
i oleh orang-orang partai politik. "Sebetulnya kerja seperti | itu | pekerjaan partai-partai politik yang memang sudah terbiasa, | 49 % |
data yang tersaji di media massa, jumlah yang gagal memilih | itu | minimal 30 juta orang. "Pada pemilu lalu sekian besar jumla | 63 % |
a, maka mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. | itu | kan bukan jumlah yang sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita | 68 % |
berbeda dengan militer di negara-negara lain. "Tentara kita | itu | terbentuk juga dari rakyat, yaitu sipil yang dipersenjatai p | 82 % |
narnya tidak senang menghadapi peristiwa 27 Juli itu. Ketika | itu | saya dikejar-kejar waktu harus ke polisi atau harus ke Kejak | 92 % |
hari Senin (17/5) siang. Dalam wawancara selama hampir satu | jam | itu, Megawati tampil santai. Ia banyak melemparkan senyum, b | 8 % |
Megawati: Pemilihan Presiden | jangan | Ganggu Stabilitas Jakarta, Kompas - Presiden Megawati So | 0 % |
eperti itu. Ini adalah sebuah pembelajaran bagi bangsa kita. | jangan | lupa, ini keputusan yang dibuat oleh MPR," katanya menambahk | 54 % |
egara. Lebih lanjut Megawati mengingatkan, rakyat hendaknya | jangan | melupakan perjalanan sejarah TNI itu. "Persoalannya, salah s | 85 % |
ing pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang paling penting dalam | jangka | pendek ini adalah menyukseskan pemilu tahapan terakhir ini," | 18 % |
ti tampil santai. Ia banyak melemparkan senyum, bahkan tidak | jarang | tertawa lepas sembari melucu. Bergaun batik sutra warna ung | 9 % |
Melalui pengalaman itu, Megawati dalam wawancara membantah | jika | ada anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak kuat dan tidak t | 94 % |
ndonesia, yang dengan baik telah menggunakan hak pilih. Saya | juga | sangat berharap bahwa dalam pemilu presiden yang akan datang | 21 % |
uan terhadap stabilitas politik dan keamanan, yang menderita | juga | rakyat sendiri. "Makanya, saya selalu mengimbau bahwa masala | 25 % |
ya, saya selalu mengimbau bahwa masalah-masalah ke depan ini | juga | sebenarnya masalah bangsa kita, masalah kita bersama sebagai | 26 % |
an ketegangan politik yang berimpitan. Presiden mengeluhkan | juga | begitu banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih | 60 % |
memilih. Ada yang mengatakan jumlahnya sekitar 30 juta. Ada | juga | yang mengatakan, kalau dihitung dari jumlah 147 juta yang me | 65 % |
n militer di negara-negara lain. "Tentara kita itu terbentuk | juga | dari rakyat, yaitu sipil yang dipersenjatai pada waktu mempe | 82 % |
berlangsung selama bulan Juni sampai hari pemungutan suara 5 | juli | mendatang. Imbauan Megawati disampaikan dalam wawancara eks | 5 % |
Megawati sebagai calon presiden dalam menghadapi pemilihan 5 | juli | mendatang akan dimuat dalam seri wawancara calon-calon presi | 14 % |
imbau rakyat agar menggunakan hak pilih masing-masing pada 5 | juli | nanti. "Bagi kita, yang paling penting dalam jangka pendek i | 17 % |
garaan pemilu 5 April berdekatan dengan pemilihan presiden 5 | juli | sehingga menimbulkan ketegangan politik yang berimpitan. Pr | 58 % |
tadinya ia tidak mau mengintervensi KPU. Tragedi Mei dan 27 | juli | Sehubungan dengan maraknya perdebatan mengenai calon-calon p | 72 % |
intai pertanggungjawaban waktu terjadinya tragedi Mei dan 27 | juli | adalah orang per orang, bukan TNI. Saya selalu mengatakan, s | 78 % |
dirinya merasa tidak senang ketika terjadi kerusuhan pada 27 | juli | 1996 itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya tidak senang mengh | 90 % |
ipikir, saya sebenarnya tidak senang menghadapi peristiwa 27 | juli | itu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu harus ke polisi ata | 91 % |
u. Ia menduga, berdasarkan data yang tersaji di media massa, | jumlah | yang gagal memilih itu minimal 30 juta orang. "Pada pemilu | 62 % |
h itu minimal 30 juta orang. "Pada pemilu lalu sekian besar | jumlah | pemilih yang tidak memilih. Ada yang mengatakan jumlahnya se | 63 % |
kitar 30 juta. Ada juga yang mengatakan, kalau dihitung dari | jumlah | 147 juta yang mestinya ikut, lalu yang memilih hanya sekitar | 65 % |
n ada sekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu kan bukan | jumlah | yang sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita, banyak warga ya | 68 % |
besar jumlah pemilih yang tidak memilih. Ada yang mengatakan | jumlahnya | sekitar 30 juta. Ada juga yang mengatakan, kalau dihitung da | 64 % |
n kampanye pemilihan presiden, yang berlangsung selama bulan | juni | sampai hari pemungutan suara 5 Juli mendatang. Imbauan Mega | 4 % |
aji di media massa, jumlah yang gagal memilih itu minimal 30 | juta | orang. "Pada pemilu lalu sekian besar jumlah pemilih yang t | 63 % |
ta. Ada juga yang mengatakan, kalau dihitung dari jumlah 147 | juta | yang mestinya ikut, lalu yang memilih hanya sekitar 90 juta, | 66 % |
g memilih hanya sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar 50 | juta | yang tidak bisa memilih. Itu kan bukan jumlah yang sedikit?" | 67 % |
menurut saya masih belum selesai pertanggungjawabannya dalam | kaitan | dengan kekerasan yang terjadi saat itu," kata Megawati tanpa | 87 % |
engan maraknya perdebatan mengenai calon-calon presiden dari | kalangan | sipil dan militer, Megawati menganggapnya sebagai wacana yan | 73 % |
an tetap dijaga dengan baik," lanjut Presiden. Menurut dia, | kalau | terjadi gangguan terhadap stabilitas politik dan keamanan, y | 24 % |
ndang tidak mengatakan seperti itu," papar Megawati. "Jadi, | kalau | banyak yang saling menyalahkan, saya bilang tidak bisa seper | 52 % |
gatakan jumlahnya sekitar 30 juta. Ada juga yang mengatakan, | kalau | dihitung dari jumlah 147 juta yang mestinya ikut, lalu yang | 65 % |
gas. "Apakah sikap tegas ada korelasinya dengan kekerasan? | kalau | hanya mengatakan kita perlu strong leader, artinya perempuan | 97 % |
usi oleh MPR dilakukan secara "borongan" atau diadakan empat | kali | perubahan sekaligus. "Kita ini arogan karena amandemen konst | 36 % |
k menjaga stabilitas politik selama berlangsungnya rangkaian | kampanye | pemilihan presiden, yang berlangsung selama bulan Juni sampa | 3 % |
aka mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu | kan | bukan jumlah yang sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita, ba | 68 % |
aka mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu | kan | bukan jumlah yang sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita, ba | 68 % |
jalanan sejarah TNI itu. "Persoalannya, salah satu di antara | kandidat | presiden menurut saya masih belum selesai pertanggungjawaban | 86 % |
elalui amandemen konstitusi. "Pemilu harus disukseskan bukan | karena | presidennya Megawati Soekarnoputri, tetapi karena merupakan | 32 % |
skan bukan karena presidennya Megawati Soekarnoputri, tetapi | karena | merupakan amanat konstitusi, yaitu untuk melaksanakan peruba | 32 % |
au diadakan empat kali perubahan sekaligus. "Kita ini arogan | karena | amandemen konstitusi di MPR diadakan empat kali. Di Amerika, | 37 % |
lemahan. Mungkin kita berharap pelaksanaannya segera perfect | karena | anggota-anggota KPU terdiri dari para akademisi, bukan orang | 46 % |
banyak warga yang sudah mendaftar, tetapi tidak mendapatkan | kartu | pemilih. Waktu konsultasi antara Dewan Perwakilan Rakyat (DP | 70 % |
ini," ujarnya. "Dan saya tentunya ingin mengucapkan terima | kasih | setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia, yang dengan baik | 20 % |
demisi, bukan orang-orang dari partai politik seperti dulu," | kata | Megawati lagi. Menurut Presiden, semestinya keanggotaan KPU | 47 % |
yang tidak bisa memilih. Itu kan bukan jumlah yang sedikit?" | kata | Megawati. Ia bercerita, banyak warga yang sudah mendaftar, | 68 % |
dnya Indonesia-Red) masih ada, TNI adalah milik kita semua," | kata | Presiden tegas. Menurut dia, TNI berbeda dengan militer di | 81 % |
bannya dalam kaitan dengan kekerasan yang terjadi saat itu," | kata | Megawati tanpa menyebut nama. Ia bercerita bagaimana diriny | 88 % |
tasikan lembek, lemah lembut, ngomongnya pelan, begitu kan?" | kata | Megawati lagi. | 100 % |
kita bersama sebagai bangsa, bukan masalah pemerintah saja," | katanya | tegas. Ia mengingatkan pula bahwa pemilihan presiden secara | 28 % |
ngsa kita. Jangan lupa, ini keputusan yang dibuat oleh MPR," | katanya | menambahkan. Menjawab pertanyaan tentang perlunya penyeleng | 54 % |
ndiri. "Makanya, saya selalu mengimbau bahwa masalah-masalah | ke | depan ini juga sebenarnya masalah bangsa kita, masalah kita | 26 % |
stiwa 27 Juli itu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu harus | ke | polisi atau harus ke Kejaksaan Agung," tutur Megawati. Mela | 92 % |
tika itu saya dikejar-kejar waktu harus ke polisi atau harus | ke | Kejaksaan Agung," tutur Megawati. Melalui pengalaman itu, M | 93 % |
lam pemilu presiden yang akan datang, stabilitas politik dan | keamanan | tetap dijaga dengan baik," lanjut Presiden. Menurut dia, ka | 23 % |
rti dulu," kata Megawati lagi. Menurut Presiden, semestinya | keanggotaan | KPU diduduki oleh orang-orang partai politik. "Sebetulnya ke | 48 % |
egawati menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan | kedudukannya | sebagai kepala negara maupun sebagai calon presiden. Wawanca | 11 % |
a itu saya dikejar-kejar waktu harus ke polisi atau harus ke | kejaksaan | Agung," tutur Megawati. Melalui pengalaman itu, Megawati da | 93 % |
asih belum selesai pertanggungjawabannya dalam kaitan dengan | kekerasan | yang terjadi saat itu," kata Megawati tanpa menyebut nama. | 88 % |
asih belum selesai pertanggungjawabannya dalam kaitan dengan | kekerasan | yang terjadi saat itu," kata Megawati tanpa menyebut nama. | 88 % |
u 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu yang baru ini pasti ada | kelemahan- | kelemahan. Mungkin kita berharap pelaksanaannya segera perfe | 44 % |
, misalnya, amandemen konstitusi dilakukan secara bertahap," | keluh | Presiden. Sebagai konsekuensinya, Megawati mengungkapkan ba | 39 % |
a tentunya ingin mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya | kepada | rakyat Indonesia, yang dengan baik telah menggunakan hak pil | 20 % |
anyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kedudukannya sebagai | kepala | negara maupun sebagai calon presiden. Wawancara lengkap tent | 11 % |
g dipersenjatai pada waktu memperjuangkan kemerdekaan," ujar | kepala | Negara. Lebih lanjut Megawati mengingatkan, rakyat hendakny | 84 % |
sudah lama berkembang sejak Presiden Soeharto mengambil alih | kepemimpinan | nasional dari Presiden Soekarno pada medio 1960-an. "Mereka | 76 % |
, Megawati dalam wawancara membantah jika ada anggapan bahwa | kepemimpinan | sipil tidak kuat dan tidak tegas seperti militer, yang selal | 94 % |
dak tegas seperti militer, yang selalu dikonotasikan sebagai | kepemimpinan | yang kuat atau tegas. "Apakah sikap tegas ada korelasinya | 96 % |
dalah sebuah pembelajaran bagi bangsa kita. Jangan lupa, ini | keputusan | yang dibuat oleh MPR," katanya menambahkan. Menjawab pertan | 54 % |
an KPU diduduki oleh orang-orang partai politik. "Sebetulnya | kerja | seperti itu pekerjaan partai-partai politik yang memang suda | 49 % |
rcerita bagaimana dirinya merasa tidak senang ketika terjadi | kerusuhan | pada 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya tidak | 90 % |
ekatan dengan pemilihan presiden 5 Juli sehingga menimbulkan | ketegangan | politik yang berimpitan. Presiden mengeluhkan juga begitu b | 59 % |
ut nama. Ia bercerita bagaimana dirinya merasa tidak senang | ketika | terjadi kerusuhan pada 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, say | 90 % |
ya sebenarnya tidak senang menghadapi peristiwa 27 Juli itu. | ketika | itu saya dikejar-kejar waktu harus ke polisi atau harus ke K | 92 % |
ah ke depan ini juga sebenarnya masalah bangsa kita, masalah | kita | bersama sebagai bangsa, bukan masalah pemerintah saja," kata | 27 % |
pemilu yang baru ini pasti ada kelemahan- kelemahan. Mungkin | kita | berharap pelaksanaannya segera perfect karena anggota-anggot | 45 % |
uf ’I’ (maksudnya Indonesia-Red) masih ada, TNI adalah milik | kita | semua," kata Presiden tegas. Menurut dia, TNI berbeda denga | 80 % |
, TNI berbeda dengan militer di negara-negara lain. "Tentara | kita | itu terbentuk juga dari rakyat, yaitu sipil yang dipersenjat | 82 % |
gas ada korelasinya dengan kekerasan? Kalau hanya mengatakan | kita | perlu strong leader, artinya perempuan selalu dikonotasikan | 98 % |
if agar hak suara masing-masing tidak lagi diniscayakan oleh | komisi | Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu 5 April lalu. "Pelaksanaan | 43 % |
ti: Pemilihan Presiden Jangan Ganggu Stabilitas Jakarta, | kompas | - Presiden Megawati Soekarnoputri mengimbau semua pihak untu | 1 % |
gawati disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan wartawan | kompas | Budiarto Shambazy di Istana Merdeka, Jakarta, hari Senin (17 | 6 % |
emen," katanya. Presiden sempat mengeluhkan bahwa amandemen | konstitusi | oleh MPR dilakukan secara "borongan" atau diadakan empat kal | 35 % |
kali perubahan sekaligus. "Kita ini arogan karena amandemen | konstitusi | di MPR diadakan empat kali. Di Amerika, misalnya, amandemen | 37 % |
di MPR diadakan empat kali. Di Amerika, misalnya, amandemen | konstitusi | dilakukan secara bertahap," keluh Presiden. Sebagai konseku | 38 % |
dah mendaftar, tetapi tidak mendapatkan kartu pemilih. Waktu | konsultasi | antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah, dan KPU, M | 70 % |
kepemimpinan yang kuat atau tegas. "Apakah sikap tegas ada | korelasinya | dengan kekerasan? Kalau hanya mengatakan kita perlu strong l | 97 % |
erharap pelaksanaannya segera perfect karena anggota-anggota | kpu | terdiri dari para akademisi, bukan orang-orang dari partai p | 46 % |
ata Megawati lagi. Menurut Presiden, semestinya keanggotaan | kpu | diduduki oleh orang-orang partai politik. "Sebetulnya kerja | 48 % |
a membantah jika ada anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak | kuat | dan tidak tegas seperti militer, yang selalu dikonotasikan s | 95 % |
militer, yang selalu dikonotasikan sebagai kepemimpinan yang | kuat | atau tegas. "Apakah sikap tegas ada korelasinya dengan kek | 96 % |
rakyat bersikap proaktif agar hak suara masing-masing tidak | lagi | diniscayakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu 5 | 42 % |
yang gagal memilih itu minimal 30 juta orang. "Pada pemilu | lalu | sekian besar jumlah pemilih yang tidak memilih. Ada yang men | 63 % |
kan, kalau dihitung dari jumlah 147 juta yang mestinya ikut, | lalu | yang memilih hanya sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar | 66 % |
apnya sebagai wacana yang sehat untuk didiskusikan dan sudah | lama | berkembang sejak Presiden Soeharto mengambil alih kepemimpin | 75 % |
tegas. Ia mengingatkan pula bahwa pemilihan presiden secara | langsung | merupakan rangkaian dari reformasi yang diputuskan oleh Maje | 29 % |
inya, Megawati mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemilu secara | langsung | telah mengundang begitu banyak masalah. Oleh sebab itu, ia b | 40 % |
, stabilitas politik dan keamanan tetap dijaga dengan baik," | lanjut | Presiden. Menurut dia, kalau terjadi gangguan terhadap stab | 23 % |
aktu memperjuangkan kemerdekaan," ujar Kepala Negara. Lebih | lanjut | Megawati mengingatkan, rakyat hendaknya jangan melupakan per | 84 % |
pada waktu memperjuangkan kemerdekaan," ujar Kepala Negara. | lebih | lanjut Megawati mengingatkan, rakyat hendaknya jangan melupa | 84 % |
b pertanyaan tentang perlunya penyelenggaraan pemilihan umum | legislatif | dan pemilihan presiden pada tahun berbeda, Megawati mengatak | 56 % |
trong leader, artinya perempuan selalu dikonotasikan lembek, | lemah | lembut, ngomongnya pelan, begitu kan?" kata Megawati lagi. | 99 % |
bagai kepala negara maupun sebagai calon presiden. Wawancara | lengkap | tentang pokok-pokok pikiran Megawati sebagai calon presiden | 12 % |
i. Ia banyak melemparkan senyum, bahkan tidak jarang tertawa | lepas | sembari melucu. Bergaun batik sutra warna ungu muda, Megawa | 9 % |
sung merupakan rangkaian dari reformasi yang diputuskan oleh | majelis | Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui amandemen konstitusi. " | 30 % |
yang mestinya ikut, lalu yang memilih hanya sekitar 90 juta, | maka | mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu kan | 67 % |
gintervensi KPU. Tragedi Mei dan 27 Juli Sehubungan dengan | maraknya | perdebatan mengenai calon-calon presiden dari kalangan sipil | 73 % |
mengimbau bahwa masalah-masalah ke depan ini juga sebenarnya | masalah | bangsa kita, masalah kita bersama sebagai bangsa, bukan masa | 26 % |
ah-masalah ke depan ini juga sebenarnya masalah bangsa kita, | masalah | kita bersama sebagai bangsa, bukan masalah pemerintah saja," | 27 % |
alah bangsa kita, masalah kita bersama sebagai bangsa, bukan | masalah | pemerintah saja," katanya tegas. Ia mengingatkan pula bahwa | 27 % |
a juga rakyat sendiri. "Makanya, saya selalu mengimbau bahwa | masalah-masalah | ke depan ini juga sebenarnya masalah bangsa kita, masalah ki | 26 % |
lu mengatakan, sepanjang huruf ’I’ (maksudnya Indonesia-Red) | masih | ada, TNI adalah milik kita semua," kata Presiden tegas. Men | 80 % |
alannya, salah satu di antara kandidat presiden menurut saya | masih | belum selesai pertanggungjawabannya dalam kaitan dengan keke | 87 % |
Juni. Megawati mengimbau rakyat agar menggunakan hak pilih | masing-masing | pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang paling penting dalam jan | 16 % |
bab itu, ia berharap rakyat bersikap proaktif agar hak suara | masing-masing | tidak lagi diniscayakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pad | 42 % |
DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati mengaku tadinya ia tidak | mau | mengintervensi KPU. Tragedi Mei dan 27 Juli Sehubungan den | 72 % |
aan yang berkaitan dengan kedudukannya sebagai kepala negara | maupun | sebagai calon presiden. Wawancara lengkap tentang pokok-poko | 12 % |
u 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan data yang tersaji di | media | massa, jumlah yang gagal memilih itu minimal 30 juta orang. | 62 % |
ambil alih kepemimpinan nasional dari Presiden Soekarno pada | medio | 1960-an. "Mereka yang dimintai pertanggungjawaban waktu ter | 77 % |
megawati | : Pemilihan Presiden Jangan Ganggu Stabilitas Jakarta, K | 0 % | |
iden Jangan Ganggu Stabilitas Jakarta, Kompas - Presiden | megawati | Soekarnoputri mengimbau semua pihak untuk menjaga stabilitas | 1 % |
Juni sampai hari pemungutan suara 5 Juli mendatang. Imbauan | megawati | disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan wartawan Kompas | 5 % |
n (17/5) siang. Dalam wawancara selama hampir satu jam itu, | megawati | tampil santai. Ia banyak melemparkan senyum, bahkan tidak ja | 8 % |
lepas sembari melucu. Bergaun batik sutra warna ungu muda, | megawati | menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan keduduk | 10 % |
alon presiden. Wawancara lengkap tentang pokok-pokok pikiran | megawati | sebagai calon presiden dalam menghadapi pemilihan 5 Juli men | 13 % |
n presiden dan wakil presiden di harian ini awal bulan Juni. | megawati | mengimbau rakyat agar menggunakan hak pilih masing-masing pa | 16 % |
nstitusi. "Pemilu harus disukseskan bukan karena presidennya | megawati | Soekarnoputri, tetapi karena merupakan amanat konstitusi, ya | 32 % |
n secara bertahap," keluh Presiden. Sebagai konsekuensinya, | megawati | mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemilu secara langsung telah | 39 % |
i, bukan orang-orang dari partai politik seperti dulu," kata | megawati | lagi. Menurut Presiden, semestinya keanggotaan KPU diduduki | 47 % |
n umum legislatif dan pemilihan presiden pada tahun berbeda, | megawati | mengatakan tidak ada masalah. Apalagi, penyelenggaraan pemil | 57 % |
i antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah, dan KPU, | megawati | mengaku tadinya ia tidak mau mengintervensi KPU. Tragedi Me | 71 % |
ngenai calon-calon presiden dari kalangan sipil dan militer, | megawati | menganggapnya sebagai wacana yang sehat untuk didiskusikan d | 74 % |
mperjuangkan kemerdekaan," ujar Kepala Negara. Lebih lanjut | megawati | mengingatkan, rakyat hendaknya jangan melupakan perjalanan s | 84 % |
a dalam kaitan dengan kekerasan yang terjadi saat itu," kata | megawati | tanpa menyebut nama. Ia bercerita bagaimana dirinya merasa | 88 % |
e Kejaksaan Agung," tutur Megawati. Melalui pengalaman itu, | megawati | dalam wawancara membantah jika ada anggapan bahwa kepemimpin | 94 % |
an lembek, lemah lembut, ngomongnya pelan, begitu kan?" kata | megawati | lagi. | 100 % |
megawati: | Pemilihan Presiden Jangan Ganggu Stabilitas Jakarta, Ko | 0 % | |
ti mengaku tadinya ia tidak mau mengintervensi KPU. Tragedi | mei | dan 27 Juli Sehubungan dengan maraknya perdebatan mengenai | 72 % |
ka yang dimintai pertanggungjawaban waktu terjadinya tragedi | mei | dan 27 Juli adalah orang per orang, bukan TNI. Saya selalu m | 78 % |
utri, tetapi karena merupakan amanat konstitusi, yaitu untuk | melaksanakan | perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen," | 33 % |
si yang diputuskan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) | melalui | amandemen konstitusi. "Pemilu harus disukseskan bukan karena | 31 % |
us ke polisi atau harus ke Kejaksaan Agung," tutur Megawati. | melalui | pengalaman itu, Megawati dalam wawancara membantah jika ada | 93 % |
elama hampir satu jam itu, Megawati tampil santai. Ia banyak | melemparkan | senyum, bahkan tidak jarang tertawa lepas sembari melucu. B | 8 % |
Lebih lanjut Megawati mengingatkan, rakyat hendaknya jangan | melupakan | perjalanan sejarah TNI itu. "Persoalannya, salah satu di ant | 85 % |
ulnya kerja seperti itu pekerjaan partai-partai politik yang | memang | sudah terbiasa, sementara undang-undang tidak mengatakan sep | 50 % |
Megawati. Melalui pengalaman itu, Megawati dalam wawancara | membantah | jika ada anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak kuat dan ti | 94 % |
dasarkan data yang tersaji di media massa, jumlah yang gagal | memilih | itu minimal 30 juta orang. "Pada pemilu lalu sekian besar j | 62 % |
dihitung dari jumlah 147 juta yang mestinya ikut, lalu yang | memilih | hanya sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar 50 juta yang | 66 % |
juga dari rakyat, yaitu sipil yang dipersenjatai pada waktu | memperjuangkan | kemerdekaan," ujar Kepala Negara. Lebih lanjut Megawati men | 83 % |
a bercerita, banyak warga yang sudah mendaftar, tetapi tidak | mendapatkan | kartu pemilih. Waktu konsultasi antara Dewan Perwakilan Raky | 69 % |
ati sebagai calon presiden dalam menghadapi pemilihan 5 Juli | mendatang | akan dimuat dalam seri wawancara calon-calon presiden dan wa | 14 % |
jadi gangguan terhadap stabilitas politik dan keamanan, yang | menderita | juga rakyat sendiri. "Makanya, saya selalu mengimbau bahwa m | 25 % |
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati | mengaku | tadinya ia tidak mau mengintervensi KPU. Tragedi Mei dan 27 | 71 % |
diskusikan dan sudah lama berkembang sejak Presiden Soeharto | mengambil | alih kepemimpinan nasional dari Presiden Soekarno pada medio | 76 % |
lon-calon presiden dari kalangan sipil dan militer, Megawati | menganggapnya | sebagai wacana yang sehat untuk didiskusikan dan sudah lama | 74 % |
ik yang memang sudah terbiasa, sementara undang-undang tidak | mengatakan | seperti itu," papar Megawati. "Jadi, kalau banyak yang sali | 51 % |
gislatif dan pemilihan presiden pada tahun berbeda, Megawati | mengatakan | tidak ada masalah. Apalagi, penyelenggaraan pemilu 5 April b | 57 % |
alu sekian besar jumlah pemilih yang tidak memilih. Ada yang | mengatakan | jumlahnya sekitar 30 juta. Ada juga yang mengatakan, kalau d | 64 % |
ah sikap tegas ada korelasinya dengan kekerasan? Kalau hanya | mengatakan | kita perlu strong leader, artinya perempuan selalu dikonotas | 98 % |
asar 1945 yang telah diamandemen," katanya. Presiden sempat | mengeluhkan | bahwa amandemen konstitusi oleh MPR dilakukan secara "borong | 35 % |
ga menimbulkan ketegangan politik yang berimpitan. Presiden | mengeluhkan | juga begitu banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak | 60 % |
agedi Mei dan 27 Juli Sehubungan dengan maraknya perdebatan | mengenai | calon-calon presiden dari kalangan sipil dan militer, Megawa | 73 % |
harian ini awal bulan Juni. Megawati mengimbau rakyat agar | menggunakan | hak pilih masing-masing pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang | 16 % |
gi-tingginya kepada rakyat Indonesia, yang dengan baik telah | menggunakan | hak pilih. Saya juga sangat berharap bahwa dalam pemilu pres | 21 % |
iden mengeluhkan juga begitu banyaknya warga yang tidak bisa | menggunakan | hak pilih pada pemilu 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan | 60 % |
ng pokok-pokok pikiran Megawati sebagai calon presiden dalam | menghadapi | pemilihan 5 Juli mendatang akan dimuat dalam seri wawancara | 13 % |
Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya tidak senang | menghadapi | peristiwa 27 Juli itu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu h | 91 % |
ilitas Jakarta, Kompas - Presiden Megawati Soekarnoputri | mengimbau | semua pihak untuk menjaga stabilitas politik selama berlangs | 2 % |
dan wakil presiden di harian ini awal bulan Juni. Megawati | mengimbau | rakyat agar menggunakan hak pilih masing-masing pada 5 Juli | 16 % |
n, yang menderita juga rakyat sendiri. "Makanya, saya selalu | mengimbau | bahwa masalah-masalah ke depan ini juga sebenarnya masalah b | 26 % |
i bangsa, bukan masalah pemerintah saja," katanya tegas. Ia | mengingatkan | pula bahwa pemilihan presiden secara langsung merupakan rang | 28 % |
, pemerintah, dan KPU, Megawati mengaku tadinya ia tidak mau | mengintervensi | KPU. Tragedi Mei dan 27 Juli Sehubungan dengan maraknya pe | 72 % |
lu tahapan terakhir ini," ujarnya. "Dan saya tentunya ingin | mengucapkan | terima kasih setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia, yan | 19 % |
mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemilu secara langsung telah | mengundang | begitu banyak masalah. Oleh sebab itu, ia berharap rakyat be | 41 % |
bertahap," keluh Presiden. Sebagai konsekuensinya, Megawati | mengungkapkan | bahwa pelaksanaan pemilu secara langsung telah mengundang be | 40 % |
5 April berdekatan dengan pemilihan presiden 5 Juli sehingga | menimbulkan | ketegangan politik yang berimpitan. Presiden mengeluhkan ju | 59 % |
Presiden Megawati Soekarnoputri mengimbau semua pihak untuk | menjaga | stabilitas politik selama berlangsungnya rangkaian kampanye | 2 % |
mbari melucu. Bergaun batik sutra warna ungu muda, Megawati | menjawab | pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kedudukannya seb | 10 % |
a, ini keputusan yang dibuat oleh MPR," katanya menambahkan. | menjawab | pertanyaan tentang perlunya penyelenggaraan pemilihan umum l | 55 % |
tik dan keamanan tetap dijaga dengan baik," lanjut Presiden. | menurut | dia, kalau terjadi gangguan terhadap stabilitas politik dan | 23 % |
orang dari partai politik seperti dulu," kata Megawati lagi. | menurut | Presiden, semestinya keanggotaan KPU diduduki oleh orang-ora | 48 % |
asih ada, TNI adalah milik kita semua," kata Presiden tegas. | menurut | dia, TNI berbeda dengan militer di negara-negara lain. "Tent | 81 % |
I itu. "Persoalannya, salah satu di antara kandidat presiden | menurut | saya masih belum selesai pertanggungjawabannya dalam kaitan | 87 % |
dengan kekerasan yang terjadi saat itu," kata Megawati tanpa | menyebut | nama. Ia bercerita bagaimana dirinya merasa tidak senang ke | 89 % |
agi kita, yang paling penting dalam jangka pendek ini adalah | menyukseskan | pemilu tahapan terakhir ini," ujarnya. "Dan saya tentunya i | 18 % |
egawati tanpa menyebut nama. Ia bercerita bagaimana dirinya | merasa | tidak senang ketika terjadi kerusuhan pada 27 Juli 1996 itu. | 89 % |
a mengingatkan pula bahwa pemilihan presiden secara langsung | merupakan | rangkaian dari reformasi yang diputuskan oleh Majelis Permus | 29 % |
kan karena presidennya Megawati Soekarnoputri, tetapi karena | merupakan | amanat konstitusi, yaitu untuk melaksanakan perubahan Undang | 32 % |
ga yang mengatakan, kalau dihitung dari jumlah 147 juta yang | mestinya | ikut, lalu yang memilih hanya sekitar 90 juta, maka mungkin | 66 % |
ng huruf ’I’ (maksudnya Indonesia-Red) masih ada, TNI adalah | milik | kita semua," kata Presiden tegas. Menurut dia, TNI berbeda | 80 % |
emua," kata Presiden tegas. Menurut dia, TNI berbeda dengan | militer | di negara-negara lain. "Tentara kita itu terbentuk juga dari | 81 % |
a yang tersaji di media massa, jumlah yang gagal memilih itu | minimal | 30 juta orang. "Pada pemilu lalu sekian besar jumlah pemili | 63 % |
Presiden sempat mengeluhkan bahwa amandemen konstitusi oleh | mpr | dilakukan secara "borongan" atau diadakan empat kali perubah | 35 % |
n sekaligus. "Kita ini arogan karena amandemen konstitusi di | mpr | diadakan empat kali. Di Amerika, misalnya, amandemen konstit | 37 % |
ksanaan pemilu yang baru ini pasti ada kelemahan- kelemahan. | mungkin | kita berharap pelaksanaannya segera perfect karena anggota-a | 45 % |
mestinya ikut, lalu yang memilih hanya sekitar 90 juta, maka | mungkin | ada sekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu kan bukan j | 67 % |
rkembang sejak Presiden Soeharto mengambil alih kepemimpinan | nasional | dari Presiden Soekarno pada medio 1960-an. "Mereka yang dim | 76 % |
pertanyaan yang berkaitan dengan kedudukannya sebagai kepala | negara | maupun sebagai calon presiden. Wawancara lengkap tentang pok | 11 % |
Presiden tegas. Menurut dia, TNI berbeda dengan militer di | negara-negara | lain. "Tentara kita itu terbentuk juga dari rakyat, yaitu si | 82 % |
artinya perempuan selalu dikonotasikan lembek, lemah lembut, | ngomongnya | pelan, begitu kan?" kata Megawati lagi. | 99 % |
langsung merupakan rangkaian dari reformasi yang diputuskan | oleh | Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui amandemen konst | 30 % |
nya. Presiden sempat mengeluhkan bahwa amandemen konstitusi | oleh | MPR dilakukan secara "borongan" atau diadakan empat kali per | 35 % |
milu secara langsung telah mengundang begitu banyak masalah. | oleh | sebab itu, ia berharap rakyat bersikap proaktif agar hak sua | 41 % |
roaktif agar hak suara masing-masing tidak lagi diniscayakan | oleh | Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu 5 April lalu. "Pela | 43 % |
lagi. Menurut Presiden, semestinya keanggotaan KPU diduduki | oleh | orang-orang partai politik. "Sebetulnya kerja seperti itu pe | 48 % |
ran bagi bangsa kita. Jangan lupa, ini keputusan yang dibuat | oleh | MPR," katanya menambahkan. Menjawab pertanyaan tentang perl | 54 % |
ggungjawaban waktu terjadinya tragedi Mei dan 27 Juli adalah | orang | per orang, bukan TNI. Saya selalu mengatakan, sepanjang huru | 78 % |
arena anggota-anggota KPU terdiri dari para akademisi, bukan | orang-orang | dari partai politik seperti dulu," kata Megawati lagi. Menu | 47 % |
Menurut Presiden, semestinya keanggotaan KPU diduduki oleh | orang-orang | partai politik. "Sebetulnya kerja seperti itu pekerjaan part | 49 % |
ti mengimbau rakyat agar menggunakan hak pilih masing-masing | pada | 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang paling penting dalam jangka p | 17 % |
ing tidak lagi diniscayakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) | pada | pemilu 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu yang baru ini past | 43 % |
elenggaraan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden | pada | tahun berbeda, Megawati mengatakan tidak ada masalah. Apalag | 56 % |
begitu banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih | pada | pemilu 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan data yang tersa | 61 % |
mengambil alih kepemimpinan nasional dari Presiden Soekarno | pada | medio 1960-an. "Mereka yang dimintai pertanggungjawaban wak | 77 % |
u terbentuk juga dari rakyat, yaitu sipil yang dipersenjatai | pada | waktu memperjuangkan kemerdekaan," ujar Kepala Negara. Lebi | 83 % |
gaimana dirinya merasa tidak senang ketika terjadi kerusuhan | pada | 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya tidak sena | 90 % |
hak pilih masing-masing pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang | paling | penting dalam jangka pendek ini adalah menyukseskan pemilu t | 17 % |
iasa, sementara undang-undang tidak mengatakan seperti itu," | papar | Megawati. "Jadi, kalau banyak yang saling menyalahkan, saya | 51 % |
annya segera perfect karena anggota-anggota KPU terdiri dari | para | akademisi, bukan orang-orang dari partai politik seperti dul | 46 % |
gota KPU terdiri dari para akademisi, bukan orang-orang dari | partai | politik seperti dulu," kata Megawati lagi. Menurut Presiden | 47 % |
esiden, semestinya keanggotaan KPU diduduki oleh orang-orang | partai | politik. "Sebetulnya kerja seperti itu pekerjaan partai-part | 49 % |
rang partai politik. "Sebetulnya kerja seperti itu pekerjaan | partai-partai | politik yang memang sudah terbiasa, sementara undang-undang | 50 % |
pada pemilu 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu yang baru ini | pasti | ada kelemahan- kelemahan. Mungkin kita berharap pelaksanaann | 44 % |
eh orang-orang partai politik. "Sebetulnya kerja seperti itu | pekerjaan | partai-partai politik yang memang sudah terbiasa, sementara | 49 % |
siden. Sebagai konsekuensinya, Megawati mengungkapkan bahwa | pelaksanaan | pemilu secara langsung telah mengundang begitu banyak masala | 40 % |
ru ini pasti ada kelemahan- kelemahan. Mungkin kita berharap | pelaksanaannya | segera perfect karena anggota-anggota KPU terdiri dari para | 45 % |
ahkan, saya bilang tidak bisa seperti itu. Ini adalah sebuah | pembelajaran | bagi bangsa kita. Jangan lupa, ini keputusan yang dibuat ole | 53 % |
gsa kita, masalah kita bersama sebagai bangsa, bukan masalah | pemerintah | saja," katanya tegas. Ia mengingatkan pula bahwa pemilihan | 28 % |
inimal 30 juta orang. "Pada pemilu lalu sekian besar jumlah | pemilih | yang tidak memilih. Ada yang mengatakan jumlahnya sekitar 30 | 64 % |
Megawati: | pemilihan | Presiden Jangan Ganggu Stabilitas Jakarta, Kompas - Pres | 0 % |
stabilitas politik selama berlangsungnya rangkaian kampanye | pemilihan | presiden, yang berlangsung selama bulan Juni sampai hari pem | 3 % |
kok pikiran Megawati sebagai calon presiden dalam menghadapi | pemilihan | 5 Juli mendatang akan dimuat dalam seri wawancara calon-calo | 14 % |
pemerintah saja," katanya tegas. Ia mengingatkan pula bahwa | pemilihan | presiden secara langsung merupakan rangkaian dari reformasi | 29 % |
hak suara masing-masing tidak lagi diniscayakan oleh Komisi | pemilihan | Umum (KPU) pada pemilu 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu ya | 43 % |
ahkan. Menjawab pertanyaan tentang perlunya penyelenggaraan | pemilihan | umum legislatif dan pemilihan presiden pada tahun berbeda, M | 56 % |
ntang perlunya penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan | pemilihan | presiden pada tahun berbeda, Megawati mengatakan tidak ada m | 56 % |
h. Apalagi, penyelenggaraan pemilu 5 April berdekatan dengan | pemilihan | presiden 5 Juli sehingga menimbulkan ketegangan politik yang | 58 % |
g paling penting dalam jangka pendek ini adalah menyukseskan | pemilu | tahapan terakhir ini," ujarnya. "Dan saya tentunya ingin me | 18 % |
menggunakan hak pilih. Saya juga sangat berharap bahwa dalam | pemilu | presiden yang akan datang, stabilitas politik dan keamanan t | 22 % |
gai konsekuensinya, Megawati mengungkapkan bahwa pelaksanaan | pemilu | secara langsung telah mengundang begitu banyak masalah. Oleh | 40 % |
idak lagi diniscayakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada | pemilu | 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu yang baru ini pasti ada k | 43 % |
Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu 5 April lalu. "Pelaksanaan | pemilu | yang baru ini pasti ada kelemahan- kelemahan. Mungkin kita b | 44 % |
awati mengatakan tidak ada masalah. Apalagi, penyelenggaraan | pemilu | 5 April berdekatan dengan pemilihan presiden 5 Juli sehingga | 58 % |
u banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada | pemilu | 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan data yang tersaji di m | 61 % |
jumlah yang gagal memilih itu minimal 30 juta orang. "Pada | pemilu | lalu sekian besar jumlah pemilih yang tidak memilih. Ada yan | 63 % |
han presiden, yang berlangsung selama bulan Juni sampai hari | pemungutan | suara 5 Juli mendatang. Imbauan Megawati disampaikan dalam | 4 % |
a 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang paling penting dalam jangka | pendek | ini adalah menyukseskan pemilu tahapan terakhir ini," ujarny | 18 % |
isi atau harus ke Kejaksaan Agung," tutur Megawati. Melalui | pengalaman | itu, Megawati dalam wawancara membantah jika ada anggapan ba | 93 % |
lih masing-masing pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang paling | penting | dalam jangka pendek ini adalah menyukseskan pemilu tahapan t | 17 % |
" katanya menambahkan. Menjawab pertanyaan tentang perlunya | penyelenggaraan | pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden pada tahun | 55 % |
hun berbeda, Megawati mengatakan tidak ada masalah. Apalagi, | penyelenggaraan | pemilu 5 April berdekatan dengan pemilihan presiden 5 Juli s | 57 % |
awaban waktu terjadinya tragedi Mei dan 27 Juli adalah orang | per | orang, bukan TNI. Saya selalu mengatakan, sepanjang huruf ’I | 79 % |
si KPU. Tragedi Mei dan 27 Juli Sehubungan dengan maraknya | perdebatan | mengenai calon-calon presiden dari kalangan sipil dan milite | 73 % |
an? Kalau hanya mengatakan kita perlu strong leader, artinya | perempuan | selalu dikonotasikan lembek, lemah lembut, ngomongnya pelan, begitu kan?" kata Megawati lagi. | 98 % |
ahan- kelemahan. Mungkin kita berharap pelaksanaannya segera | perfect | karena anggota-anggota KPU terdiri dari para akademisi, buka | 45 % |
itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya tidak senang menghadapi | peristiwa | 27 Juli itu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu harus ke po | 91 % |
jut Megawati mengingatkan, rakyat hendaknya jangan melupakan | perjalanan | sejarah TNI itu. "Persoalannya, salah satu di antara kandida | 85 % |
da korelasinya dengan kekerasan? Kalau hanya mengatakan kita | perlu | strong leader, artinya perempuan selalu dikonotasikan lembek | 98 % |
oleh MPR," katanya menambahkan. Menjawab pertanyaan tentang | perlunya | penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan pemilihan pres | 55 % |
upakan rangkaian dari reformasi yang diputuskan oleh Majelis | permusyawaratan | Rakyat (MPR) melalui amandemen konstitusi. "Pemilu harus dis | 30 % |
Presiden Soekarno pada medio 1960-an. "Mereka yang dimintai | pertanggungjawaban | waktu terjadinya tragedi Mei dan 27 Juli adalah orang per or | 77 % |
di antara kandidat presiden menurut saya masih belum selesai | pertanggungjawabannya | dalam kaitan dengan kekerasan yang terjadi saat itu," kata M | 87 % |
utusan yang dibuat oleh MPR," katanya menambahkan. Menjawab | pertanyaan | tentang perlunya penyelenggaraan pemilihan umum legislatif d | 55 % |
ucu. Bergaun batik sutra warna ungu muda, Megawati menjawab | pertanyaan-pertanyaan | yang berkaitan dengan kedudukannya sebagai kepala negara mau | 10 % |
karena merupakan amanat konstitusi, yaitu untuk melaksanakan | perubahan | Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen," katanya. | 33 % |
leh MPR dilakukan secara "borongan" atau diadakan empat kali | perubahan | sekaligus. "Kita ini arogan karena amandemen konstitusi di M | 36 % |
dak mendapatkan kartu pemilih. Waktu konsultasi antara Dewan | perwakilan | Rakyat (DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati mengaku tadinya | 70 % |
ta, Kompas - Presiden Megawati Soekarnoputri mengimbau semua | pihak | untuk menjaga stabilitas politik selama berlangsungnya rangk | 2 % |
ebagai calon presiden. Wawancara lengkap tentang pokok-pokok | pikiran | Megawati sebagai calon presiden dalam menghadapi pemilihan 5 | 13 % |
bulan Juni. Megawati mengimbau rakyat agar menggunakan hak | pilih | masing-masing pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, yang paling pen | 16 % |
juga begitu banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak | pilih | pada pemilu 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan data yang | 61 % |
ara maupun sebagai calon presiden. Wawancara lengkap tentang | pokok-pokok | pikiran Megawati sebagai calon presiden dalam menghadapi pem | 13 % |
wa 27 Juli itu. Ketika itu saya dikejar-kejar waktu harus ke | polisi | atau harus ke Kejaksaan Agung," tutur Megawati. Melalui pen | 92 % |
Soekarnoputri mengimbau semua pihak untuk menjaga stabilitas | politik | selama berlangsungnya rangkaian kampanye pemilihan presiden, | 2 % |
rap bahwa dalam pemilu presiden yang akan datang, stabilitas | politik | dan keamanan tetap dijaga dengan baik," lanjut Presiden. Me | 22 % |
en. Menurut dia, kalau terjadi gangguan terhadap stabilitas | politik | dan keamanan, yang menderita juga rakyat sendiri. "Makanya, | 24 % |
U terdiri dari para akademisi, bukan orang-orang dari partai | politik | seperti dulu," kata Megawati lagi. Menurut Presiden, semest | 47 % |
litik. "Sebetulnya kerja seperti itu pekerjaan partai-partai | politik | yang memang sudah terbiasa, sementara undang-undang tidak me | 50 % |
an pemilihan presiden 5 Juli sehingga menimbulkan ketegangan | politik | yang berimpitan. Presiden mengeluhkan juga begitu banyaknya | 59 % |
Megawati: Pemilihan | presiden | Jangan Ganggu Stabilitas Jakarta, Kompas - Presiden Mega | 0 % |
ihan Presiden Jangan Ganggu Stabilitas Jakarta, Kompas - | presiden | Megawati Soekarnoputri mengimbau semua pihak untuk menjaga s | 1 % |
a lengkap tentang pokok-pokok pikiran Megawati sebagai calon | presiden | dalam menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang akan dimuat dala | 13 % |
Juli mendatang akan dimuat dalam seri wawancara calon-calon | presiden | dan wakil presiden di harian ini awal bulan Juni. Megawati | 15 % |
n dimuat dalam seri wawancara calon-calon presiden dan wakil | presiden | di harian ini awal bulan Juni. Megawati mengimbau rakyat ag | 15 % |
akan hak pilih. Saya juga sangat berharap bahwa dalam pemilu | presiden | yang akan datang, stabilitas politik dan keamanan tetap dija | 22 % |
saja," katanya tegas. Ia mengingatkan pula bahwa pemilihan | presiden | secara langsung merupakan rangkaian dari reformasi yang dipu | 29 % |
n Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen," katanya. | presiden | sempat mengeluhkan bahwa amandemen konstitusi oleh MPR dilak | 34 % |
unya penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan pemilihan | presiden | pada tahun berbeda, Megawati mengatakan tidak ada masalah. A | 56 % |
, penyelenggaraan pemilu 5 April berdekatan dengan pemilihan | presiden | 5 Juli sehingga menimbulkan ketegangan politik yang berimpit | 58 % |
uli sehingga menimbulkan ketegangan politik yang berimpitan. | presiden | mengeluhkan juga begitu banyaknya warga yang tidak bisa meng | 59 % |
Sehubungan dengan maraknya perdebatan mengenai calon-calon | presiden | dari kalangan sipil dan militer, Megawati menganggapnya seba | 73 % |
ang sehat untuk didiskusikan dan sudah lama berkembang sejak | presiden | Soeharto mengambil alih kepemimpinan nasional dari Presiden | 75 % |
Presiden Soeharto mengambil alih kepemimpinan nasional dari | presiden | Soekarno pada medio 1960-an. "Mereka yang dimintai pertangg | 76 % |
Indonesia-Red) masih ada, TNI adalah milik kita semua," kata | presiden | tegas. Menurut dia, TNI berbeda dengan militer di negara-ne | 81 % |
ejarah TNI itu. "Persoalannya, salah satu di antara kandidat | presiden | menurut saya masih belum selesai pertanggungjawabannya dalam | 86 % |
amandemen konstitusi. "Pemilu harus disukseskan bukan karena | presidennya | Megawati Soekarnoputri, tetapi karena merupakan amanat konst | 32 % |
banyak masalah. Oleh sebab itu, ia berharap rakyat bersikap | proaktif | agar hak suara masing-masing tidak lagi diniscayakan oleh Ko | 42 % |
an masalah pemerintah saja," katanya tegas. Ia mengingatkan | pula | bahwa pemilihan presiden secara langsung merupakan rangkaian | 28 % |
presiden di harian ini awal bulan Juni. Megawati mengimbau | rakyat | agar menggunakan hak pilih masing-masing pada 5 Juli nanti. | 16 % |
nya ingin mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada | rakyat | Indonesia, yang dengan baik telah menggunakan hak pilih. Say | 20 % |
erhadap stabilitas politik dan keamanan, yang menderita juga | rakyat | sendiri. "Makanya, saya selalu mengimbau bahwa masalah-masal | 25 % |
dari reformasi yang diputuskan oleh Majelis Permusyawaratan | rakyat | (MPR) melalui amandemen konstitusi. "Pemilu harus disukseska | 30 % |
engundang begitu banyak masalah. Oleh sebab itu, ia berharap | rakyat | bersikap proaktif agar hak suara masing-masing tidak lagi di | 42 % |
tkan kartu pemilih. Waktu konsultasi antara Dewan Perwakilan | rakyat | (DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati mengaku tadinya ia tida | 70 % |
n," ujar Kepala Negara. Lebih lanjut Megawati mengingatkan, | rakyat | hendaknya jangan melupakan perjalanan sejarah TNI itu. "Pers | 85 % |
pihak untuk menjaga stabilitas politik selama berlangsungnya | rangkaian | kampanye pemilihan presiden, yang berlangsung selama bulan J | 3 % |
tkan pula bahwa pemilihan presiden secara langsung merupakan | rangkaian | dari reformasi yang diputuskan oleh Majelis Permusyawaratan | 29 % |
pemilihan presiden secara langsung merupakan rangkaian dari | reformasi | yang diputuskan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) me | 30 % |
anggungjawabannya dalam kaitan dengan kekerasan yang terjadi | saat | itu," kata Megawati tanpa menyebut nama. Ia bercerita bagai | 88 % |
jangan melupakan perjalanan sejarah TNI itu. "Persoalannya, | salah | satu di antara kandidat presiden menurut saya masih belum se | 86 % |
akan seperti itu," papar Megawati. "Jadi, kalau banyak yang | saling | menyalahkan, saya bilang tidak bisa seperti itu. Ini adalah | 52 % |
panye pemilihan presiden, yang berlangsung selama bulan Juni | sampai | hari pemungutan suara 5 Juli mendatang. Imbauan Megawati di | 4 % |
sia, yang dengan baik telah menggunakan hak pilih. Saya juga | sangat | berharap bahwa dalam pemilu presiden yang akan datang, stabi | 21 % |
rta, hari Senin (17/5) siang. Dalam wawancara selama hampir | satu | jam itu, Megawati tampil santai. Ia banyak melemparkan senyu | 8 % |
n melupakan perjalanan sejarah TNI itu. "Persoalannya, salah | satu | di antara kandidat presiden menurut saya masih belum selesai | 86 % |
ah menyukseskan pemilu tahapan terakhir ini," ujarnya. "Dan | saya | tentunya ingin mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya k | 19 % |
yat Indonesia, yang dengan baik telah menggunakan hak pilih. | saya | juga sangat berharap bahwa dalam pemilu presiden yang akan d | 21 % |
dan keamanan, yang menderita juga rakyat sendiri. "Makanya, | saya | selalu mengimbau bahwa masalah-masalah ke depan ini juga seb | 25 % |
apar Megawati. "Jadi, kalau banyak yang saling menyalahkan, | saya | bilang tidak bisa seperti itu. Ini adalah sebuah pembelajara | 52 % |
a tragedi Mei dan 27 Juli adalah orang per orang, bukan TNI. | saya | selalu mengatakan, sepanjang huruf ’I’ (maksudnya Indonesia- | 79 % |
Persoalannya, salah satu di antara kandidat presiden menurut | saya | masih belum selesai pertanggungjawabannya dalam kaitan denga | 87 % |
ika terjadi kerusuhan pada 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, | saya | sebenarnya tidak senang menghadapi peristiwa 27 Juli itu. Ke | 91 % |
ya tidak senang menghadapi peristiwa 27 Juli itu. Ketika itu | saya | dikejar-kejar waktu harus ke polisi atau harus ke Kejaksaan | 92 % |
secara langsung telah mengundang begitu banyak masalah. Oleh | sebab | itu, ia berharap rakyat bersikap proaktif agar hak suara mas | 41 % |
wab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kedudukannya | sebagai | kepala negara maupun sebagai calon presiden. Wawancara lengk | 11 % |
g berkaitan dengan kedudukannya sebagai kepala negara maupun | sebagai | calon presiden. Wawancara lengkap tentang pokok-pokok pikira | 12 % |
iden. Wawancara lengkap tentang pokok-pokok pikiran Megawati | sebagai | calon presiden dalam menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang a | 13 % |
ni juga sebenarnya masalah bangsa kita, masalah kita bersama | sebagai | bangsa, bukan masalah pemerintah saja," katanya tegas. Ia m | 27 % |
demen konstitusi dilakukan secara bertahap," keluh Presiden. | sebagai | konsekuensinya, Megawati mengungkapkan bahwa pelaksanaan pem | 39 % |
iden dari kalangan sipil dan militer, Megawati menganggapnya | sebagai | wacana yang sehat untuk didiskusikan dan sudah lama berkemba | 74 % |
t dan tidak tegas seperti militer, yang selalu dikonotasikan | sebagai | kepemimpinan yang kuat atau tegas. "Apakah sikap tegas ada | 96 % |
aya selalu mengimbau bahwa masalah-masalah ke depan ini juga | sebenarnya | masalah bangsa kita, masalah kita bersama sebagai bangsa, bu | 26 % |
erjadi kerusuhan pada 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, saya | sebenarnya | tidak senang menghadapi peristiwa 27 Juli itu. Ketika itu sa | 91 % |
menyalahkan, saya bilang tidak bisa seperti itu. Ini adalah | sebuah | pembelajaran bagi bangsa kita. Jangan lupa, ini keputusan ya | 53 % |
atanya tegas. Ia mengingatkan pula bahwa pemilihan presiden | secara | langsung merupakan rangkaian dari reformasi yang diputuskan | 29 % |
at mengeluhkan bahwa amandemen konstitusi oleh MPR dilakukan | secara | "borongan" atau diadakan empat kali perubahan sekaligus. "Ki | 36 % |
t kali. Di Amerika, misalnya, amandemen konstitusi dilakukan | secara | bertahap," keluh Presiden. Sebagai konsekuensinya, Megawati | 39 % |
sekuensinya, Megawati mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemilu | secara | langsung telah mengundang begitu banyak masalah. Oleh sebab | 40 % |
a kelemahan- kelemahan. Mungkin kita berharap pelaksanaannya | segera | perfect karena anggota-anggota KPU terdiri dari para akademi | 45 % |
ipil dan militer, Megawati menganggapnya sebagai wacana yang | sehat | untuk didiskusikan dan sudah lama berkembang sejak Presiden | 75 % |
n pemilu 5 April berdekatan dengan pemilihan presiden 5 Juli | sehingga | menimbulkan ketegangan politik yang berimpitan. Presiden me | 59 % |
ya ia tidak mau mengintervensi KPU. Tragedi Mei dan 27 Juli | sehubungan | dengan maraknya perdebatan mengenai calon-calon presiden dar | 72 % |
cana yang sehat untuk didiskusikan dan sudah lama berkembang | sejak | Presiden Soeharto mengambil alih kepemimpinan nasional dari | 75 % |
i mengingatkan, rakyat hendaknya jangan melupakan perjalanan | sejarah | TNI itu. "Persoalannya, salah satu di antara kandidat presid | 85 % |
gagal memilih itu minimal 30 juta orang. "Pada pemilu lalu | sekian | besar jumlah pemilih yang tidak memilih. Ada yang mengatakan | 63 % |
ah pemilih yang tidak memilih. Ada yang mengatakan jumlahnya | sekitar | 30 juta. Ada juga yang mengatakan, kalau dihitung dari jumla | 64 % |
jumlah 147 juta yang mestinya ikut, lalu yang memilih hanya | sekitar | 90 juta, maka mungkin ada sekitar 50 juta yang tidak bisa me | 66 % |
t, lalu yang memilih hanya sekitar 90 juta, maka mungkin ada | sekitar | 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu kan bukan jumlah yang s | 67 % |
keamanan, yang menderita juga rakyat sendiri. "Makanya, saya | selalu | mengimbau bahwa masalah-masalah ke depan ini juga sebenarnya | 25 % |
gedi Mei dan 27 Juli adalah orang per orang, bukan TNI. Saya | selalu | mengatakan, sepanjang huruf ’I’ (maksudnya Indonesia-Red) ma | 79 % |
pinan sipil tidak kuat dan tidak tegas seperti militer, yang | selalu | dikonotasikan sebagai kepemimpinan yang kuat atau tegas. " | 96 % |
hanya mengatakan kita perlu strong leader, artinya perempuan | selalu | dikonotasikan lembek, lemah lembut, ngomongnya pelan, begitu kan?" kata Megawati lagi. | 98 % |
putri mengimbau semua pihak untuk menjaga stabilitas politik | selama | berlangsungnya rangkaian kampanye pemilihan presiden, yang b | 3 % |
gnya rangkaian kampanye pemilihan presiden, yang berlangsung | selama | bulan Juni sampai hari pemungutan suara 5 Juli mendatang. I | 4 % |
Merdeka, Jakarta, hari Senin (17/5) siang. Dalam wawancara | selama | hampir satu jam itu, Megawati tampil santai. Ia banyak melem | 7 % |
ah satu di antara kandidat presiden menurut saya masih belum | selesai | pertanggungjawabannya dalam kaitan dengan kekerasan yang ter | 87 % |
banyak melemparkan senyum, bahkan tidak jarang tertawa lepas | sembari | melucu. Bergaun batik sutra warna ungu muda, Megawati menja | 9 % |
pekerjaan partai-partai politik yang memang sudah terbiasa, | sementara | undang-undang tidak mengatakan seperti itu," papar Megawati. | 50 % |
olitik seperti dulu," kata Megawati lagi. Menurut Presiden, | semestinya | keanggotaan KPU diduduki oleh orang-orang partai politik. "S | 48 % |
ndang Dasar 1945 yang telah diamandemen," katanya. Presiden | sempat | mengeluhkan bahwa amandemen konstitusi oleh MPR dilakukan se | 35 % |
Jakarta, Kompas - Presiden Megawati Soekarnoputri mengimbau | semua | pihak untuk menjaga stabilitas politik selama berlangsungnya | 2 % |
menyebut nama. Ia bercerita bagaimana dirinya merasa tidak | senang | ketika terjadi kerusuhan pada 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipik | 89 % |
pada 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya tidak | senang | menghadapi peristiwa 27 Juli itu. Ketika itu saya dikejar-ke | 91 % |
an Kompas Budiarto Shambazy di Istana Merdeka, Jakarta, hari | senin | (17/5) siang. Dalam wawancara selama hampir satu jam itu, M | 7 % |
i adalah orang per orang, bukan TNI. Saya selalu mengatakan, | sepanjang | huruf ’I’ (maksudnya Indonesia-Red) masih ada, TNI adalah mi | 79 % |
i dari para akademisi, bukan orang-orang dari partai politik | seperti | dulu," kata Megawati lagi. Menurut Presiden, semestinya kea | 47 % |
diduduki oleh orang-orang partai politik. "Sebetulnya kerja | seperti | itu pekerjaan partai-partai politik yang memang sudah terbia | 49 % |
ang sudah terbiasa, sementara undang-undang tidak mengatakan | seperti | itu," papar Megawati. "Jadi, kalau banyak yang saling menya | 51 % |
kalau banyak yang saling menyalahkan, saya bilang tidak bisa | seperti | itu. Ini adalah sebuah pembelajaran bagi bangsa kita. Jangan | 53 % |
anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak kuat dan tidak tegas | seperti | militer, yang selalu dikonotasikan sebagai kepemimpinan yang | 95 % |
alam menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang akan dimuat dalam | seri | wawancara calon-calon presiden dan wakil presiden di harian | 14 % |
ujarnya. "Dan saya tentunya ingin mengucapkan terima kasih | setinggi-tingginya | kepada rakyat Indonesia, yang dengan baik telah menggunakan | 20 % |
an dalam wawancara eksklusif dengan wartawan Kompas Budiarto | shambazy | di Istana Merdeka, Jakarta, hari Senin (17/5) siang. Dalam | 6 % |
tasikan sebagai kepemimpinan yang kuat atau tegas. "Apakah | sikap | tegas ada korelasinya dengan kekerasan? Kalau hanya mengatak | 97 % |
aknya perdebatan mengenai calon-calon presiden dari kalangan | sipil | dan militer, Megawati menganggapnya sebagai wacana yang seha | 74 % |
ra lain. "Tentara kita itu terbentuk juga dari rakyat, yaitu | sipil | yang dipersenjatai pada waktu memperjuangkan kemerdekaan," u | 83 % |
lam wawancara membantah jika ada anggapan bahwa kepemimpinan | sipil | tidak kuat dan tidak tegas seperti militer, yang selalu diko | 95 % |
untuk didiskusikan dan sudah lama berkembang sejak Presiden | soeharto | mengambil alih kepemimpinan nasional dari Presiden Soekarno | 76 % |
Soeharto mengambil alih kepemimpinan nasional dari Presiden | soekarno | pada medio 1960-an. "Mereka yang dimintai pertanggungjawaba | 77 % |
an Ganggu Stabilitas Jakarta, Kompas - Presiden Megawati | soekarnoputri | mengimbau semua pihak untuk menjaga stabilitas politik selam | 1 % |
Megawati: Pemilihan Presiden Jangan Ganggu | stabilitas | Jakarta, Kompas - Presiden Megawati Soekarnoputri mengimbau | 1 % |
n Megawati Soekarnoputri mengimbau semua pihak untuk menjaga | stabilitas | politik selama berlangsungnya rangkaian kampanye pemilihan p | 2 % |
angat berharap bahwa dalam pemilu presiden yang akan datang, | stabilitas | politik dan keamanan tetap dijaga dengan baik," lanjut Presi | 22 % |
njut Presiden. Menurut dia, kalau terjadi gangguan terhadap | stabilitas | politik dan keamanan, yang menderita juga rakyat sendiri. "M | 24 % |
elasinya dengan kekerasan? Kalau hanya mengatakan kita perlu | strong | leader, artinya perempuan selalu dikonotasikan lembek, lemah | 98 % |
n, yang berlangsung selama bulan Juni sampai hari pemungutan | suara | 5 Juli mendatang. Imbauan Megawati disampaikan dalam wawanc | 4 % |
leh sebab itu, ia berharap rakyat bersikap proaktif agar hak | suara | masing-masing tidak lagi diniscayakan oleh Komisi Pemilihan | 42 % |
erja seperti itu pekerjaan partai-partai politik yang memang | sudah | terbiasa, sementara undang-undang tidak mengatakan seperti i | 50 % |
ng sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita, banyak warga yang | sudah | mendaftar, tetapi tidak mendapatkan kartu pemilih. Waktu kon | 69 % |
nganggapnya sebagai wacana yang sehat untuk didiskusikan dan | sudah | lama berkembang sejak Presiden Soeharto mengambil alih kepem | 75 % |
an tidak jarang tertawa lepas sembari melucu. Bergaun batik | sutra | warna ungu muda, Megawati menjawab pertanyaan-pertanyaan yan | 10 % |
rwakilan Rakyat (DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati mengaku | tadinya | ia tidak mau mengintervensi KPU. Tragedi Mei dan 27 Juli S | 71 % |
g penting dalam jangka pendek ini adalah menyukseskan pemilu | tahapan | terakhir ini," ujarnya. "Dan saya tentunya ingin mengucapka | 18 % |
garaan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden pada | tahun | berbeda, Megawati mengatakan tidak ada masalah. Apalagi, pen | 56 % |
siang. Dalam wawancara selama hampir satu jam itu, Megawati | tampil | santai. Ia banyak melemparkan senyum, bahkan tidak jarang te | 8 % |
aitan dengan kekerasan yang terjadi saat itu," kata Megawati | tanpa | menyebut nama. Ia bercerita bagaimana dirinya merasa tidak | 88 % |
a ada anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak kuat dan tidak | tegas | seperti militer, yang selalu dikonotasikan sebagai kepemimpi | 95 % |
n sebagai kepemimpinan yang kuat atau tegas. "Apakah sikap | tegas | ada korelasinya dengan kekerasan? Kalau hanya mengatakan kit | 97 % |
setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia, yang dengan baik | telah | menggunakan hak pilih. Saya juga sangat berharap bahwa dalam | 21 % |
u untuk melaksanakan perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang | telah | diamandemen," katanya. Presiden sempat mengeluhkan bahwa am | 34 % |
awati mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemilu secara langsung | telah | mengundang begitu banyak masalah. Oleh sebab itu, ia berhara | 40 % |
pala negara maupun sebagai calon presiden. Wawancara lengkap | tentang | pokok-pokok pikiran Megawati sebagai calon presiden dalam me | 12 % |
dibuat oleh MPR," katanya menambahkan. Menjawab pertanyaan | tentang | perlunya penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan pemil | 55 % |
nyukseskan pemilu tahapan terakhir ini," ujarnya. "Dan saya | tentunya | ingin mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada rak | 19 % |
g dalam jangka pendek ini adalah menyukseskan pemilu tahapan | terakhir | ini," ujarnya. "Dan saya tentunya ingin mengucapkan terima | 18 % |
beda dengan militer di negara-negara lain. "Tentara kita itu | terbentuk | juga dari rakyat, yaitu sipil yang dipersenjatai pada waktu | 82 % |
rap pelaksanaannya segera perfect karena anggota-anggota KPU | terdiri | dari para akademisi, bukan orang-orang dari partai politik s | 46 % |
baik," lanjut Presiden. Menurut dia, kalau terjadi gangguan | terhadap | stabilitas politik dan keamanan, yang menderita juga rakyat | 24 % |
erakhir ini," ujarnya. "Dan saya tentunya ingin mengucapkan | terima | kasih setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia, yang denga | 19 % |
ap dijaga dengan baik," lanjut Presiden. Menurut dia, kalau | terjadi | gangguan terhadap stabilitas politik dan keamanan, yang mend | 24 % |
sai pertanggungjawabannya dalam kaitan dengan kekerasan yang | terjadi | saat itu," kata Megawati tanpa menyebut nama. Ia bercerita | 88 % |
. Ia bercerita bagaimana dirinya merasa tidak senang ketika | terjadi | kerusuhan pada 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, saya sebena | 90 % |
dio 1960-an. "Mereka yang dimintai pertanggungjawaban waktu | terjadinya | tragedi Mei dan 27 Juli adalah orang per orang, bukan TNI. S | 78 % |
pada pemilu 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan data yang | tersaji | di media massa, jumlah yang gagal memilih itu minimal 30 jut | 62 % |
il santai. Ia banyak melemparkan senyum, bahkan tidak jarang | tertawa | lepas sembari melucu. Bergaun batik sutra warna ungu muda, | 9 % |
u presiden yang akan datang, stabilitas politik dan keamanan | tetap | dijaga dengan baik," lanjut Presiden. Menurut dia, kalau te | 23 % |
disukseskan bukan karena presidennya Megawati Soekarnoputri, | tetapi | karena merupakan amanat konstitusi, yaitu untuk melaksanakan | 32 % |
Megawati. Ia bercerita, banyak warga yang sudah mendaftar, | tetapi | tidak mendapatkan kartu pemilih. Waktu konsultasi antara Dew | 69 % |
Megawati tampil santai. Ia banyak melemparkan senyum, bahkan | tidak | jarang tertawa lepas sembari melucu. Bergaun batik sutra wa | 9 % |
rharap rakyat bersikap proaktif agar hak suara masing-masing | tidak | lagi diniscayakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemi | 42 % |
politik yang memang sudah terbiasa, sementara undang-undang | tidak | mengatakan seperti itu," papar Megawati. "Jadi, kalau banya | 51 % |
i. "Jadi, kalau banyak yang saling menyalahkan, saya bilang | tidak | bisa seperti itu. Ini adalah sebuah pembelajaran bagi bangsa | 52 % |
n pemilihan presiden pada tahun berbeda, Megawati mengatakan | tidak | ada masalah. Apalagi, penyelenggaraan pemilu 5 April berdeka | 57 % |
itan. Presiden mengeluhkan juga begitu banyaknya warga yang | tidak | bisa menggunakan hak pilih pada pemilu 5 April lalu. Ia mend | 60 % |
a orang. "Pada pemilu lalu sekian besar jumlah pemilih yang | tidak | memilih. Ada yang mengatakan jumlahnya sekitar 30 juta. Ada | 64 % |
hanya sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar 50 juta yang | tidak | bisa memilih. Itu kan bukan jumlah yang sedikit?" kata Megaw | 67 % |
ti. Ia bercerita, banyak warga yang sudah mendaftar, tetapi | tidak | mendapatkan kartu pemilih. Waktu konsultasi antara Dewan Per | 69 % |
kyat (DPR), pemerintah, dan KPU, Megawati mengaku tadinya ia | tidak | mau mengintervensi KPU. Tragedi Mei dan 27 Juli Sehubungan | 71 % |
tanpa menyebut nama. Ia bercerita bagaimana dirinya merasa | tidak | senang ketika terjadi kerusuhan pada 27 Juli 1996 itu. "Kala | 89 % |
suhan pada 27 Juli 1996 itu. "Kalau dipikir, saya sebenarnya | tidak | senang menghadapi peristiwa 27 Juli itu. Ketika itu saya dik | 91 % |
wancara membantah jika ada anggapan bahwa kepemimpinan sipil | tidak | kuat dan tidak tegas seperti militer, yang selalu dikonotasi | 95 % |
ah jika ada anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak kuat dan | tidak | tegas seperti militer, yang selalu dikonotasikan sebagai kep | 95 % |
an, sepanjang huruf ’I’ (maksudnya Indonesia-Red) masih ada, | tni | adalah milik kita semua," kata Presiden tegas. Menurut dia, | 80 % |
adalah milik kita semua," kata Presiden tegas. Menurut dia, | tni | berbeda dengan militer di negara-negara lain. "Tentara kita | 81 % |
gatkan, rakyat hendaknya jangan melupakan perjalanan sejarah | tni | itu. "Persoalannya, salah satu di antara kandidat presiden m | 86 % |
U, Megawati mengaku tadinya ia tidak mau mengintervensi KPU. | tragedi | Mei dan 27 Juli Sehubungan dengan maraknya perdebatan menge | 72 % |
. "Mereka yang dimintai pertanggungjawaban waktu terjadinya | tragedi | Mei dan 27 Juli adalah orang per orang, bukan TNI. Saya sela | 78 % |
-kejar waktu harus ke polisi atau harus ke Kejaksaan Agung," | tutur | Megawati. Melalui pengalaman itu, Megawati dalam wawancara | 93 % |
l yang dipersenjatai pada waktu memperjuangkan kemerdekaan," | ujar | Kepala Negara. Lebih lanjut Megawati mengingatkan, rakyat h | 84 % |
masing-masing tidak lagi diniscayakan oleh Komisi Pemilihan | umum | (KPU) pada pemilu 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu yang ba | 43 % |
njawab pertanyaan tentang perlunya penyelenggaraan pemilihan | umum | legislatif dan pemilihan presiden pada tahun berbeda, Megawa | 56 % |
upakan amanat konstitusi, yaitu untuk melaksanakan perubahan | undang-undang | Dasar 1945 yang telah diamandemen," katanya. Presiden sempa | 33 % |
partai-partai politik yang memang sudah terbiasa, sementara | undang-undang | tidak mengatakan seperti itu," papar Megawati. "Jadi, kalau | 51 % |
ang tertawa lepas sembari melucu. Bergaun batik sutra warna | ungu | muda, Megawati menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan | 10 % |
mpas - Presiden Megawati Soekarnoputri mengimbau semua pihak | untuk | menjaga stabilitas politik selama berlangsungnya rangkaian k | 2 % |
karnoputri, tetapi karena merupakan amanat konstitusi, yaitu | untuk | melaksanakan perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah d | 33 % |
an militer, Megawati menganggapnya sebagai wacana yang sehat | untuk | didiskusikan dan sudah lama berkembang sejak Presiden Soehar | 75 % |
i kalangan sipil dan militer, Megawati menganggapnya sebagai | wacana | yang sehat untuk didiskusikan dan sudah lama berkembang seja | 74 % |
ng akan dimuat dalam seri wawancara calon-calon presiden dan | wakil | presiden di harian ini awal bulan Juni. Megawati mengimbau | 15 % |
ang sudah mendaftar, tetapi tidak mendapatkan kartu pemilih. | waktu | konsultasi antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah, | 70 % |
ada medio 1960-an. "Mereka yang dimintai pertanggungjawaban | waktu | terjadinya tragedi Mei dan 27 Juli adalah orang per orang, b | 78 % |
bentuk juga dari rakyat, yaitu sipil yang dipersenjatai pada | waktu | memperjuangkan kemerdekaan," ujar Kepala Negara. Lebih lanj | 83 % |
ghadapi peristiwa 27 Juli itu. Ketika itu saya dikejar-kejar | waktu | harus ke polisi atau harus ke Kejaksaan Agung," tutur Megawa | 92 % |
yang berimpitan. Presiden mengeluhkan juga begitu banyaknya | warga | yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada pemilu 5 April la | 60 % |
n jumlah yang sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita, banyak | warga | yang sudah mendaftar, tetapi tidak mendapatkan kartu pemilih | 69 % |
ak jarang tertawa lepas sembari melucu. Bergaun batik sutra | warna | ungu muda, Megawati menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berk | 10 % |
mbauan Megawati disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan | wartawan | Kompas Budiarto Shambazy di Istana Merdeka, Jakarta, hari Se | 6 % |
suara 5 Juli mendatang. Imbauan Megawati disampaikan dalam | wawancara | eksklusif dengan wartawan Kompas Budiarto Shambazy di Istana | 5 % |
di Istana Merdeka, Jakarta, hari Senin (17/5) siang. Dalam | wawancara | selama hampir satu jam itu, Megawati tampil santai. Ia banya | 7 % |
ukannya sebagai kepala negara maupun sebagai calon presiden. | wawancara | lengkap tentang pokok-pokok pikiran Megawati sebagai calon p | 12 % |
menghadapi pemilihan 5 Juli mendatang akan dimuat dalam seri | wawancara | calon-calon presiden dan wakil presiden di harian ini awal b | 14 % |
ng," tutur Megawati. Melalui pengalaman itu, Megawati dalam | wawancara | membantah jika ada anggapan bahwa kepemimpinan sipil tidak k | 94 % |
ti Soekarnoputri, tetapi karena merupakan amanat konstitusi, | yaitu | untuk melaksanakan perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang t | 33 % |
a-negara lain. "Tentara kita itu terbentuk juga dari rakyat, | yaitu | sipil yang dipersenjatai pada waktu memperjuangkan kemerdeka | 83 % |
selama berlangsungnya rangkaian kampanye pemilihan presiden, | yang | berlangsung selama bulan Juni sampai hari pemungutan suara 5 | 4 % |
tra warna ungu muda, Megawati menjawab pertanyaan-pertanyaan | yang | berkaitan dengan kedudukannya sebagai kepala negara maupun s | 11 % |
nakan hak pilih masing-masing pada 5 Juli nanti. "Bagi kita, | yang | paling penting dalam jangka pendek ini adalah menyukseskan p | 17 % |
kan terima kasih setinggi-tingginya kepada rakyat Indonesia, | yang | dengan baik telah menggunakan hak pilih. Saya juga sangat be | 20 % |
pilih. Saya juga sangat berharap bahwa dalam pemilu presiden | yang | akan datang, stabilitas politik dan keamanan tetap dijaga de | 22 % |
u terjadi gangguan terhadap stabilitas politik dan keamanan, | yang | menderita juga rakyat sendiri. "Makanya, saya selalu mengimb | 25 % |
presiden secara langsung merupakan rangkaian dari reformasi | yang | diputuskan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui | 30 % |
yaitu untuk melaksanakan perubahan Undang-Undang Dasar 1945 | yang | telah diamandemen," katanya. Presiden sempat mengeluhkan ba | 34 % |
an Umum (KPU) pada pemilu 5 April lalu. "Pelaksanaan pemilu | yang | baru ini pasti ada kelemahan- kelemahan. Mungkin kita berhar | 44 % |
Sebetulnya kerja seperti itu pekerjaan partai-partai politik | yang | memang sudah terbiasa, sementara undang-undang tidak mengata | 50 % |
engatakan seperti itu," papar Megawati. "Jadi, kalau banyak | yang | saling menyalahkan, saya bilang tidak bisa seperti itu. Ini | 52 % |
ah pembelajaran bagi bangsa kita. Jangan lupa, ini keputusan | yang | dibuat oleh MPR," katanya menambahkan. Menjawab pertanyaan | 54 % |
ihan presiden 5 Juli sehingga menimbulkan ketegangan politik | yang | berimpitan. Presiden mengeluhkan juga begitu banyaknya warg | 59 % |
erimpitan. Presiden mengeluhkan juga begitu banyaknya warga | yang | tidak bisa menggunakan hak pilih pada pemilu 5 April lalu. I | 60 % |
pilih pada pemilu 5 April lalu. Ia menduga, berdasarkan data | yang | tersaji di media massa, jumlah yang gagal memilih itu minima | 62 % |
enduga, berdasarkan data yang tersaji di media massa, jumlah | yang | gagal memilih itu minimal 30 juta orang. "Pada pemilu lalu | 62 % |
0 juta orang. "Pada pemilu lalu sekian besar jumlah pemilih | yang | tidak memilih. Ada yang mengatakan jumlahnya sekitar 30 juta | 64 % |
ilu lalu sekian besar jumlah pemilih yang tidak memilih. Ada | yang | mengatakan jumlahnya sekitar 30 juta. Ada juga yang mengatak | 64 % |
lih. Ada yang mengatakan jumlahnya sekitar 30 juta. Ada juga | yang | mengatakan, kalau dihitung dari jumlah 147 juta yang mestiny | 65 % |
da juga yang mengatakan, kalau dihitung dari jumlah 147 juta | yang | mestinya ikut, lalu yang memilih hanya sekitar 90 juta, maka | 66 % |
kalau dihitung dari jumlah 147 juta yang mestinya ikut, lalu | yang | memilih hanya sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar 50 j | 66 % |
ilih hanya sekitar 90 juta, maka mungkin ada sekitar 50 juta | yang | tidak bisa memilih. Itu kan bukan jumlah yang sedikit?" kata | 67 % |
ekitar 50 juta yang tidak bisa memilih. Itu kan bukan jumlah | yang | sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita, banyak warga yang su | 68 % |
ah yang sedikit?" kata Megawati. Ia bercerita, banyak warga | yang | sudah mendaftar, tetapi tidak mendapatkan kartu pemilih. Wak | 69 % |
gan sipil dan militer, Megawati menganggapnya sebagai wacana | yang | sehat untuk didiskusikan dan sudah lama berkembang sejak Pre | 75 % |
nasional dari Presiden Soekarno pada medio 1960-an. "Mereka | yang | dimintai pertanggungjawaban waktu terjadinya tragedi Mei dan | 77 % |
n. "Tentara kita itu terbentuk juga dari rakyat, yaitu sipil | yang | dipersenjatai pada waktu memperjuangkan kemerdekaan," ujar K | 83 % |
selesai pertanggungjawabannya dalam kaitan dengan kekerasan | yang | terjadi saat itu," kata Megawati tanpa menyebut nama. Ia be | 88 % |
pemimpinan sipil tidak kuat dan tidak tegas seperti militer, | yang | selalu dikonotasikan sebagai kepemimpinan yang kuat atau teg | 95 % |
erti militer, yang selalu dikonotasikan sebagai kepemimpinan | yang | kuat atau tegas. "Apakah sikap tegas ada korelasinya denga | 96 % |
The End
Word Frequency Program
The End