click here for the word frequency
pre- text |
WORD |
post- text |
% |
yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji. | ada | yang berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifaya | 5 % |
ara dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan sudah | ada | yang melakukan dakwah, maka dakwah ketika itu hukumnya fardh | 7 % |
ukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tidak | ada | orang yang melakukan dakwah padahal mereka mampu, maka selu | 9 % |
k dan mencemaskan perkembangannya karena hampir-hampir tidak | ada | lagi batas antara kota dan desa, semuanya telah terkontamina | 45 % |
rang tetap relevan, efektif, dan produktif. Pertama, perlu | ada | pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-juru dakwah d | 64 % |
komodir segenap permasalahan dan tantangan yang muncul, maka | ada | baiknya kita coba memilih dan memilah mana yang tepat untuk | 95 % |
lah SWT tidak terputus sepanjang masa. Para rasul dan nabi | adalah | tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam sejarah umat | 17 % |
situasi bagaimanapun. Persoalan yang kita hadapi sekarang | adalah | tantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifat inte | 26 % |
akwah Islam di tanah air. Kelima, merebut remaja Indonesia | adalah | tugas dakwah Islam jangka panjang. Anak-anak dan para remaja | 81 % |
dakwah Islam jangka panjang. Anak-anak dan para remaja kita | adalah | aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari pe | 82 % |
Bila udara Indonesia di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan | agama | lain dan sepi dari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu kead | 78 % |
tumpul tak berdaya. Bertolak dari faktor-faktor tersebut, | agar | problematika dakwah tidak semakin kusut dan berlarut-larut, | 58 % |
ah, menawarkan lima Pekerjaan Rumah yang perlu diselesaikan, | agar | dakwah Islam di era informasi sekarang tetap relevan, efekti | 63 % |
a ini akan dapat diketahui masalah-masalah riil di lapangan, | agar | jelas apa yang akan dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak | 70 % |
udahan Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk | agar | kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
yang sempurna. Dibanding mereka, kita memang belum apa-apa. | akan | tetapi sebagai dai dan muballigh, kita wajib bersyukur karen | 20 % |
ng-akses informasi dari waktu ke waktu, pada gilirannya juga | akan | membuat langkah-langkah dakwah kita semakin tumpul tak berda | 57 % |
ah perlu membangun laboratorium dakwah. Dari hasil Labda ini | akan | dapat diketahui masalah-masalah riil di lapangan, agar jelas | 70 % |
etahui masalah-masalah riil di lapangan, agar jelas apa yang | akan | dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi terbatas | 71 % |
n informasi sekarang ini, insya Allah masa depan dakwah kita | akan | tetap ceria. Menyimak uraian-uraian di atas, dapat dipredi | 87 % |
diprediksi bahwa missi dan tantangan dakwah tidaklah pernah | akan | semakin ringan, melainkan akan semakin berat dan hebat bahka | 88 % |
tangan dakwah tidaklah pernah akan semakin ringan, melainkan | akan | semakin berat dan hebat bahkan semakin kompleks dan melelehk | 89 % |
pendangkalan budaya moral dan rasa malu. Tidak asing lagi, | akhirnya | di negeri yang berbudaya, beradat dan beragama ini, kemaksia | 38 % |
ka wajib kita selamatkan dari pengikisan aqidah yang terjadi | akibat | 'invasi' nilai-nilai non islami ke dalam jantung berbagai ko | 83 % |
paran dalam bentuk kemaksiatan karena disokong oleh kemajuan | alat-alat | teknologi informasi mutakhir seperti siaran televisi, keping | 32 % |
karena merupakan tugas ubudiyah dan bukti keikhlasan kepada | allah | SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dar | 15 % |
atu generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah | allah | SWT tidak terputus sepanjang masa. Para rasul dan nabi ada | 16 % |
itu pula secara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk | allah | yang sangat diperlukan bagi hati nurani setiap kita. Di samp | 54 % |
yah) dalam era globalisasi dan informasi sekarang ini, insya | allah | masa depan dakwah kita akan tetap ceria. Menyimak uraian-u | 86 % |
, efektif, dan produktid dalam penggunaanya. Mudah-mudahan | allah | SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk agar kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 98 % |
karena merupakan tugas ubudiyah dan bukti keikhlasan kepada | allah | SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dar | 15 % |
atu generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah | allah | SWT tidak terputus sepanjang masa. Para rasul dan nabi ada | 16 % |
itu pula secara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk | allah | yang sangat diperlukan bagi hati nurani setiap kita. Di samp | 54 % |
yah) dalam era globalisasi dan informasi sekarang ini, insya | allah | masa depan dakwah kita akan tetap ceria. Menyimak uraian-u | 86 % |
, efektif, dan produktid dalam penggunaanya. Mudah-mudahan | allah | SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk agar kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 98 % |
ngikuti jejak para nabi dan rasul dalam menggerakkan dakwah, | amar | ma'ruf nahi munkar, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun. | 24 % |
pi itu. Dalam konsep pemikiran yang praktis, Prof. Dr. H. M. | amien | Rais,MA. dalam bukunya Moralitas Politik Muhammadiyah, menaw | 61 % |
t remaja Indonesia adalah tugas dakwah Islam jangka panjang. | anak-anak | dan para remaja kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka w | 81 % |
ke dalam jantung berbagai komunitas Islam di Indonesia. Bila | anak-anak | dan remaja kita memiliki benteng tangguh (al-hususn al-hamid | 85 % |
an perkembangannya karena hampir-hampir tidak ada lagi batas | antara | kota dan desa, semuanya telah terkontaminasi dalam eforia ke | 45 % |
eradat dan beragama ini, kemaksiatan yang berhubungan dengan | apa | yang dinamakan sex industry juga mengalami kemajuan, terutam | 40 % |
dapat diketahui masalah-masalah riil di lapangan, agar jelas | apa | yang akan dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak boleh lag | 71 % |
semakin terancam dan masa depan generasi muda semakin suram. | apabila | kita tetap lengah dan terbuai oleh kemewahan hidup dengan be | 52 % |
egah dan mengantisipasi dengan memperkuat benteng pertahanan | aqidah | yang berpadukan ilmu dan teknologi. Tidak sedikit korban yan | 49 % |
g tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari pengikisan | aqidah | yang terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai non islami ke dalam | 83 % |
kan hiburan (entertainment), kepariwisataan dan seni dalam | arti | luas, yang semakin membuka peluang munculnya kerawanan-kera | 29 % |
wah bil-hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), bil-hikmah (dalam | arti | politik), bil-iqtishadiyah (ekonomi), dan sebagainya. Yang j | 73 % |
Islam jangka panjang. Anak-anak dan para remaja kita adalah | aset | yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari pengiki | 82 % |
njualan dan pendangkalan budaya moral dan rasa malu. Tidak | asing | lagi, akhirnya di negeri yang berbudaya, beradat dan beragam | 38 % |
kan kriminal, serta menjamurnya tempat-tempat hiburan, siang | atau | malam, yang semua itu diawali dengan penjualan dan pendangka | 37 % |
an sekarang juga. Media elektronik yang dapat menjadi wahana | atau | sarana dakwah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Ind | 77 % |
RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasulullah SAW pada | awalnya | dilakukan melalui pendekatan individual (personal approach) | 1 % |
meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah yang sangat diperlukan | bagi | hati nurani setiap kita. Di samping itu kelemahan dan ketert | 54 % |
mi, maka sudah tentu keadaan seperti ini tidak menguntungkan | bagi | peningkatan dakwah Islam di tanah air. Kelima, merebut rem | 80 % |
akan semakin ringan, melainkan akan semakin berat dan hebat | bahkan | semakin kompleks dan melelehkan. Inilah problematika dakwah | 89 % |
dakwah ke Thaif dan pada musim haji. Ada yang berpendapat | bahwa | berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah, dengan menisbatkan | 5 % |
ap ceria. Menyimak uraian-uraian di atas, dapat diprediksi | bahwa | missi dan tantangan dakwah tidaklah pernah akan semakin ring | 88 % |
hadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin hebat, | baik | yang bersifat internal maupun eksternal. Tantangan itu munc | 26 % |
dir segenap permasalahan dan tantangan yang muncul, maka ada | baiknya | kita coba memilih dan memilah mana yang tepat untuk diberika | 95 % |
ngga menjamah wilayah yang semakin luas dan menjarah semakin | banyak | generasi muda dan remaja yang kehilangan jati diri dan miski | 42 % |
rena telah memilih jalan yang benar, yakni bergabung bersama | barisan | para rasul dan nabi dalam menjalankan misi risalah Islamiyah | 22 % |
cemaskan perkembangannya karena hampir-hampir tidak ada lagi | batas | antara kota dan desa, semuanya telah terkontaminasi dalam ef | 45 % |
ogi dalam berbagai bidang itu tidak boleh kita biarkan lewat | begitu | saja. Kita harus berusaha mencegah dan mengantisipasi dengan | 48 % |
u-juru dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh | belaka | tidak cukup untuk mendukung proses dakwah, melainkan diperlu | 66 % |
yu dan tuntunan yang sempurna. Dibanding mereka, kita memang | belum | apa-apa. Akan tetapi sebagai dai dan muballigh, kita wajib b | 20 % |
harus berusaha mencegah dan mengantisipasi dengan memperkuat | benteng | pertahanan aqidah yang berpadukan ilmu dan teknologi. Tidak | 49 % |
Islam di Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita memiliki | benteng | tangguh (al-hususn al-hamidiyyah) dalam era globalisasi dan | 85 % |
ernal maupun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai | bentuk | kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam mendapat | 28 % |
Kerawanan moral dan etik itu muncul semakin transparan dalam | bentuk | kemaksiatan karena disokong oleh kemajuan alat-alat teknolog | 32 % |
malu. Tidak asing lagi, akhirnya di negeri yang berbudaya, | beradat | dan beragama ini, kemaksiatan yang berhubungan dengan apa ya | 39 % |
k asing lagi, akhirnya di negeri yang berbudaya, beradat dan | beragama | ini, kemaksiatan yang berhubungan dengan apa yang dinamakan | 39 % |
tidaklah pernah akan semakin ringan, melainkan akan semakin | berat | dan hebat bahkan semakin kompleks dan melelehkan. Inilah pro | 89 % |
sifat internal maupun eksternal. Tantangan itu muncul dalam | berbagai | bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam me | 27 % |
majuan, terutama setelah terbukanya turisme internasional di | berbagai | kawasan, hingga menjamah wilayah yang semakin luas dan menja | 41 % |
as. Ledakan-ledakan informasi dan kemajuan teknologi dalam | berbagai | bidang itu tidak boleh kita biarkan lewat begitu saja. Kita | 47 % |
la kita tetap lengah dan terbuai oleh kemewahan hidup dengan | berbagai | fasilitasnya, ketika itu pula secara perlahan kita meninggal | 53 % |
kup untuk mendukung proses dakwah, melainkan diperlukan pula | berbagai | penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling m | 67 % |
jadi akibat 'invasi' nilai-nilai non islami ke dalam jantung | berbagai | komunitas Islam di Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita | 84 % |
h ke Thaif dan pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa | berdakwah | itu hukumnya fardhu kifayah, dengan menisbatkan pada lokas | 5 % |
ang melalui pendekatan kolektif seperti yang dilakukan saat | berdakwah | ke Thaif dan pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa b | 4 % |
emen dakwah yang profesional dan dihendel oleh tenaga-tenaga | berdedikasi | tinggi, mau berkorban dan ikhlas beramal. Mengingat potens | 92 % |
wah padahal mereka mampu, maka seluruh penghuni kawasan itu | berdosa | di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah merupakan k | 10 % |
wajib bersyukur karena telah memilih jalan yang benar, yakni | bergabung | bersama barisan para rasul dan nabi dalam menjalankan misi r | 21 % |
i yang berbudaya, beradat dan beragama ini, kemaksiatan yang | berhubungan | dengan apa yang dinamakan sex industry juga mengalami kemaju | 39 % |
ang berpadukan ilmu dan teknologi. Tidak sedikit korban yang | berjatuhan | yang membuat kemuliaan Islam semakin terancam dan masa depan | 50 % |
dengan mengumpulkan kaum kerabatnya di bukit Shafa. Kemudian | berkembang | melalui pendekatan kolektif seperti yang dilakukan saat ber | 3 % |
onal dan dihendel oleh tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, mau | berkorban | dan ikhlas beramal. Mengingat potensi umat Islam yang pote | 93 % |
yang paling mutakhir. Kedua, setiap organisasi Islam yang | berminat | dalam tugas-tugas dakwah perlu membangun laboratorium dakwah | 68 % |
gantisipasi dengan memperkuat benteng pertahanan aqidah yang | berpadukan | ilmu dan teknologi. Tidak sedikit korban yang berjatuhan yan | 50 % |
kan saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji. Ada yang | berpendapat | bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah, dengan menisb | 5 % |
yukur karena telah memilih jalan yang benar, yakni bergabung | bersama | barisan para rasul dan nabi dalam menjalankan misi risalah I | 22 % |
karang adalah tantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang | bersifat | internal maupun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berba | 27 % |
m apa-apa. Akan tetapi sebagai dai dan muballigh, kita wajib | bersyukur | karena telah memilih jalan yang benar, yakni bergabung bersa | 21 % |
buat langkah-langkah dakwah kita semakin tumpul tak berdaya. | bertolak | dari faktor-faktor tersebut, agar problematika dakwah tidak | 58 % |
slamiyah. Konsekuensi dari pilihan itu kita harus senantiasa | berusaha | mengikuti jejak para nabi dan rasul dalam menggerakkan dakwa | 23 % |
g itu tidak boleh kita biarkan lewat begitu saja. Kita harus | berusaha | mencegah dan mengantisipasi dengan memperkuat benteng pertah | 48 % |
emajuan teknologi dalam berbagai bidang itu tidak boleh kita | biarkan | lewat begitu saja. Kita harus berusaha mencegah dan menganti | 48 % |
akan-ledakan informasi dan kemajuan teknologi dalam berbagai | bidang | itu tidak boleh kita biarkan lewat begitu saja. Kita harus b | 47 % |
di wahana atau sarana dakwah perlu dimiliki oleh umat Islam. | bila | udara Indonesia di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agam | 77 % |
lami ke dalam jantung berbagai komunitas Islam di Indonesia. | bila | anak-anak dan remaja kita memiliki benteng tangguh (al-husus | 84 % |
perluas dengan dakwah bil-hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), | bil-hikmah | (dalam arti politik), bil-iqtishadiyah (ekonomi), dan sebaga | 73 % |
l-kitaabah (lewat tulisan), bil-hikmah (dalam arti politik), | bil-iqtishadiyah | (ekonomi), dan sebagainya. Yang jelas, actions,speak louder | 73 % |
akwah bil-lisan, tapi harus diperluas dengan dakwah bil-hal, | bil-kitaabah | (lewat tulisan), bil-hikmah (dalam arti politik), bil-iqtish | 73 % |
rmasi dan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang itu tidak | boleh | kita biarkan lewat begitu saja. Kita harus berusaha mencegah | 48 % |
jelas apa yang akan dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak | boleh | lagi terbatas pada dakwah bil-lisan, tapi harus diperluas de | 71 % |
am, yang semua itu diawali dengan penjualan dan pendangkalan | budaya | moral dan rasa malu. Tidak asing lagi, akhirnya di negeri | 38 % |
l (personal approach) dengan mengumpulkan kaum kerabatnya di | bukit | Shafa. Kemudian berkembang melalui pendekatan kolektif sepe | 3 % |
anakan dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas ubudiyah dan | bukti | keikhlasan kepada Allah SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah ha | 14 % |
pemikiran yang praktis, Prof. Dr. H. M. Amien Rais,MA. dalam | bukunya | Moralitas Politik Muhammadiyah, menawarkan lima Pekerjaan Ru | 61 % |
diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakin | buruk | dan mencemaskan perkembangannya karena hampir-hampir tidak a | 44 % |
purnakan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga | cahaya | hidayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. Para rasu | 16 % |
elas, actions,speak louder than word. Keempat, media massa | cetak | dan terutama media elektronik harus dipikirkan sekarang juga | 75 % |
ermasalahan dan tantangan yang muncul, maka ada baiknya kita | coba | memilih dan memilah mana yang tepat untuk diberikan skala pr | 95 % |
dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka tidak | cukup | untuk mendukung proses dakwah, melainkan diperlukan pula ber | 66 % |
ah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi yang didiami para | dai | dan muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan sudah ada yan | 6 % |
nding mereka, kita memang belum apa-apa. Akan tetapi sebagai | dai | dan muballigh, kita wajib bersyukur karena telah memilih jal | 20 % |
Problematika | dakwah | Masa Kini Oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasu | 0 % |
tika Dakwah Masa Kini Oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode | dakwah | Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan melalui pendekatan ind | 1 % |
jika pada satu kawasan sudah ada yang melakukan dakwah, maka | dakwah | ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu k | 8 % |
etapi jika dalam satu kawasan tidak ada orang yang melakukan | dakwah | padahal mereka mampu, maka seluruh penghuni kawasan itu ber | 9 % |
awasan itu berdosa di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya | dakwah | merupakan kewajiban dan tugas setiap individu. Hanya dalam p | 11 % |
angan. Jadi pada dasarnya setiap muslim wajib melaksanakan | dakwah | Islamiyah, karena merupakan tugas ubudiyah dan bukti keikhla | 14 % |
ubudiyah dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT. Penyampaian | dakwah | Islamiyah haruslah disempurnakan dari satu generasi ke gener | 15 % |
tus sepanjang masa. Para rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh | dakwah | yang paling terkemuka dalam sejarah umat manusia, karena mer | 18 % |
apun. Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah tantangan | dakwah | yang semakin hebat, baik yang bersifat internal maupun ekst | 26 % |
ke waktu, pada gilirannya juga akan membuat langkah-langkah | dakwah | kita semakin tumpul tak berdaya. Bertolak dari faktor-fakt | 57 % |
a. Bertolak dari faktor-faktor tersebut, agar problematika | dakwah | tidak semakin kusut dan berlarut-larut, perlu segera dicarik | 58 % |
enawarkan lima Pekerjaan Rumah yang perlu diselesaikan, agar | dakwah | Islam di era informasi sekarang tetap relevan, efektif, dan | 63 % |
erlu ada pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-juru | dakwah | dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka tidak | 65 % |
dua, setiap organisasi Islam yang berminat dalam tugas-tugas | dakwah | perlu membangun laboratorium dakwah. Dari hasil Labda ini ak | 69 % |
pangan, agar jelas apa yang akan dilakukan. Ketiga, proses | dakwah | tidak boleh lagi terbatas pada dakwah bil-lisan, tapi harus | 71 % |
ukan. Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi terbatas pada | dakwah | bil-lisan, tapi harus diperluas dengan dakwah bil-hal, bil-k | 72 % |
terbatas pada dakwah bil-lisan, tapi harus diperluas dengan | dakwah | bil-hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), bil-hikmah (dalam art | 72 % |
juga. Media elektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana | dakwah | perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di masa | 77 % |
ntu keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi peningkatan | dakwah | Islam di tanah air. Kelima, merebut remaja Indonesia adala | 80 % |
i tanah air. Kelima, merebut remaja Indonesia adalah tugas | dakwah | Islam jangka panjang. Anak-anak dan para remaja kita adalah | 81 % |
obalisasi dan informasi sekarang ini, insya Allah masa depan | dakwah | kita akan tetap ceria. Menyimak uraian-uraian di atas, dap | 87 % |
n-uraian di atas, dapat diprediksi bahwa missi dan tantangan | dakwah | tidaklah pernah akan semakin ringan, melainkan akan semakin | 88 % |
bahkan semakin kompleks dan melelehkan. Inilah problematika | dakwah | kita masa kini. Oleh sebab itu semuanya harus dimenej kembal | 90 % |
eh sebab itu semuanya harus dimenej kembali dengan manajemen | dakwah | yang profesional dan dihendel oleh tenaga-tenaga berdedikasi | 91 % |
maka dakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika | dalam | satu kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwah padahal | 9 % |
dakwah merupakan kewajiban dan tugas setiap individu. Hanya | dalam | pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi di | 12 % |
sul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka | dalam | sejarah umat manusia, karena mereka dibekali wahyu dan tuntu | 18 % |
g benar, yakni bergabung bersama barisan para rasul dan nabi | dalam | menjalankan misi risalah Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan | 22 % |
arus senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi dan rasul | dalam | menggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, dalam kondisi | 24 % |
an rasul dalam menggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, | dalam | kondisi dan situasi bagaimanapun. Persoalan yang kita had | 25 % |
ng bersifat internal maupun eksternal. Tantangan itu muncul | dalam | berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku | 27 % |
berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku | dalam | mendapatkan hiburan (entertainment), kepariwisataan dan s | 28 % |
dapatkan hiburan (entertainment), kepariwisataan dan seni | dalam | arti luas, yang semakin membuka peluang munculnya kerawanan | 29 % |
ka. Kerawanan moral dan etik itu muncul semakin transparan | dalam | bentuk kemaksiatan karena disokong oleh kemajuan alat-alat t | 31 % |
gi batas antara kota dan desa, semuanya telah terkontaminasi | dalam | eforia kebebasan yang tak kenal batas. Ledakan-ledakan inf | 46 % |
al batas. Ledakan-ledakan informasi dan kemajuan teknologi | dalam | berbagai bidang itu tidak boleh kita biarkan lewat begitu sa | 47 % |
kita. Di samping itu kelemahan dan ketertinggalan umat Islam | dalam | meng-akses informasi dari waktu ke waktu, pada gilirannya ju | 56 % |
rikan jalan keluar dari kemelut persoalan yang dihadapi itu. | dalam | konsep pemikiran yang praktis, Prof. Dr. H. M. Amien Rais,MA | 60 % |
onsep pemikiran yang praktis, Prof. Dr. H. M. Amien Rais,MA. | dalam | bukunya Moralitas Politik Muhammadiyah, menawarkan lima Peke | 61 % |
proses dakwah, melainkan diperlukan pula berbagai penguasaan | dalam | ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling mutakhir. Kedua, | 67 % |
ing mutakhir. Kedua, setiap organisasi Islam yang berminat | dalam | tugas-tugas dakwah perlu membangun laboratorium dakwah. Dari | 68 % |
qidah yang terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai non islami ke | dalam | jantung berbagai komunitas Islam di Indonesia. Bila anak-ana | 84 % |
maja kita memiliki benteng tangguh (al-hususn al-hamidiyyah) | dalam | era globalisasi dan informasi sekarang ini, insya Allah masa | 86 % |
dan memilah mana yang tepat untuk diberikan skala prioritas | dalam | penanganannya, sehingga dana, tenaga, dan fikiran dapat lebi | 96 % |
aga, dan fikiran dapat lebih terarah, efektif, dan produktid | dalam | penggunaanya. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberika | 98 % |
tan kolektif seperti yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif | dan | pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu | 4 % |
dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi yang didiami para dai | dan | muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan sudah ada yang me | 7 % |
Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah merupakan kewajiban | dan | tugas setiap individu. Hanya dalam pelaksanaannya disesuaik | 11 % |
du. Hanya dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan | dan | kondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya setiap muslim waji | 12 % |
laksanakan dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas ubudiyah | dan | bukti keikhlasan kepada Allah SWT. Penyampaian dakwah Islami | 14 % |
idayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. Para rasul | dan | nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam s | 17 % |
uka dalam sejarah umat manusia, karena mereka dibekali wahyu | dan | tuntunan yang sempurna. Dibanding mereka, kita memang belum | 19 % |
g mereka, kita memang belum apa-apa. Akan tetapi sebagai dai | dan | muballigh, kita wajib bersyukur karena telah memilih jalan y | 20 % |
jalan yang benar, yakni bergabung bersama barisan para rasul | dan | nabi dalam menjalankan misi risalah Islamiyah. Konsekuensi d | 22 % |
itu kita harus senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi | dan | rasul dalam menggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, da | 24 % |
menggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, dalam kondisi | dan | situasi bagaimanapun. Persoalan yang kita hadapi sekarang | 25 % |
dalam mendapatkan hiburan (entertainment), kepariwisataan | dan | seni dalam arti luas, yang semakin membuka peluang munculny | 29 % |
semakin membuka peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral | dan | etika. Kerawanan moral dan etik itu muncul semakin transpa | 31 % |
ulnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral | dan | etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan | 31 % |
perti siaran televisi, keping-keping VCD, jaringan Internet, | dan | sebagainya. Kemaksiatan itu senantiasa mengalami peningkat | 34 % |
Kemaksiatan itu senantiasa mengalami peningkatan kualitas | dan | kuantitas, seperti maraknya perjudian, minum minuman keras, | 35 % |
kuantitas, seperti maraknya perjudian, minum minuman keras, | dan | tindakan kriminal, serta menjamurnya tempat-tempat hiburan, | 36 % |
n, siang atau malam, yang semua itu diawali dengan penjualan | dan | pendangkalan budaya moral dan rasa malu. Tidak asing lagi, | 37 % |
a itu diawali dengan penjualan dan pendangkalan budaya moral | dan | rasa malu. Tidak asing lagi, akhirnya di negeri yang berbu | 38 % |
Tidak asing lagi, akhirnya di negeri yang berbudaya, beradat | dan | beragama ini, kemaksiatan yang berhubungan dengan apa yang d | 39 % |
berbagai kawasan, hingga menjamah wilayah yang semakin luas | dan | menjarah semakin banyak generasi muda dan remaja yang kehila | 42 % |
yang semakin luas dan menjarah semakin banyak generasi muda | dan | remaja yang kehilangan jati diri dan miskin iman dan ilmu. H | 43 % |
in banyak generasi muda dan remaja yang kehilangan jati diri | dan | miskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakin buruk da | 43 % |
si muda dan remaja yang kehilangan jati diri dan miskin iman | dan | ilmu. Hal yang terakhir ini semakin buruk dan mencemaskan pe | 43 % |
an miskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakin buruk | dan | mencemaskan perkembangannya karena hampir-hampir tidak ada l | 44 % |
gannya karena hampir-hampir tidak ada lagi batas antara kota | dan | desa, semuanya telah terkontaminasi dalam eforia kebebasan y | 45 % |
kebebasan yang tak kenal batas. Ledakan-ledakan informasi | dan | kemajuan teknologi dalam berbagai bidang itu tidak boleh kit | 47 % |
kita biarkan lewat begitu saja. Kita harus berusaha mencegah | dan | mengantisipasi dengan memperkuat benteng pertahanan aqidah y | 49 % |
an memperkuat benteng pertahanan aqidah yang berpadukan ilmu | dan | teknologi. Tidak sedikit korban yang berjatuhan yang membuat | 50 % |
ang berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam semakin terancam | dan | masa depan generasi muda semakin suram. Apabila kita tetap l | 51 % |
depan generasi muda semakin suram. Apabila kita tetap lengah | dan | terbuai oleh kemewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, k | 52 % |
lukan bagi hati nurani setiap kita. Di samping itu kelemahan | dan | ketertinggalan umat Islam dalam meng-akses informasi dari wa | 55 % |
aktor tersebut, agar problematika dakwah tidak semakin kusut | dan | berlarut-larut, perlu segera dicarikan jalan keluar dari kem | 59 % |
kwah Islam di era informasi sekarang tetap relevan, efektif, | dan | produktif. Pertama, perlu ada pengkaderan yang serius untu | 64 % |
bil-hikmah (dalam arti politik), bil-iqtishadiyah (ekonomi), | dan | sebagainya. Yang jelas, actions,speak louder than word. Ke | 74 % |
actions,speak louder than word. Keempat, media massa cetak | dan | terutama media elektronik harus dipikirkan sekarang juga. Me | 75 % |
Indonesia di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain | dan | sepi dari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan seper | 78 % |
ndonesia adalah tugas dakwah Islam jangka panjang. Anak-anak | dan | para remaja kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib | 81 % |
antung berbagai komunitas Islam di Indonesia. Bila anak-anak | dan | remaja kita memiliki benteng tangguh (al-hususn al-hamidiyya | 85 % |
teng tangguh (al-hususn al-hamidiyyah) dalam era globalisasi | dan | informasi sekarang ini, insya Allah masa depan dakwah kita a | 86 % |
Menyimak uraian-uraian di atas, dapat diprediksi bahwa missi | dan | tantangan dakwah tidaklah pernah akan semakin ringan, melain | 88 % |
lah pernah akan semakin ringan, melainkan akan semakin berat | dan | hebat bahkan semakin kompleks dan melelehkan. Inilah problem | 89 % |
lainkan akan semakin berat dan hebat bahkan semakin kompleks | dan | melelehkan. Inilah problematika dakwah kita masa kini. Oleh | 90 % |
rus dimenej kembali dengan manajemen dakwah yang profesional | dan | dihendel oleh tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, mau berkorba | 92 % |
ihendel oleh tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, mau berkorban | dan | ikhlas beramal. Mengingat potensi umat Islam yang potensia | 93 % |
atas, sementara kita harus mengakomodir segenap permasalahan | dan | tantangan yang muncul, maka ada baiknya kita coba memilih da | 95 % |
an tantangan yang muncul, maka ada baiknya kita coba memilih | dan | memilah mana yang tepat untuk diberikan skala prioritas dala | 96 % |
skala prioritas dalam penanganannya, sehingga dana, tenaga, | dan | fikiran dapat lebih terarah, efektif, dan produktid dalam pe | 97 % |
ngga dana, tenaga, dan fikiran dapat lebih terarah, efektif, | dan | produktid dalam penggunaanya. Mudah-mudahan Allah SWT sena | 98 % |
ya. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan | dan | petunjuk agar kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
memberikan kekuatan dan petunjuk agar kita tidak salah pilih | dan | tidak terlambat, insya Allah? | 100 % |
rlu membangun laboratorium dakwah. Dari hasil Labda ini akan | dapat | diketahui masalah-masalah riil di lapangan, agar jelas apa y | 70 % |
tronik harus dipikirkan sekarang juga. Media elektronik yang | dapat | menjadi wahana atau sarana dakwah perlu dimiliki oleh umat I | 76 % |
wah kita akan tetap ceria. Menyimak uraian-uraian di atas, | dapat | diprediksi bahwa missi dan tantangan dakwah tidaklah pernah | 88 % |
itas dalam penanganannya, sehingga dana, tenaga, dan fikiran | dapat | lebih terarah, efektif, dan produktid dalam penggunaanya. | 97 % |
lah SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan | dari | satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidaya | 16 % |
n nabi dalam menjalankan misi risalah Islamiyah. Konsekuensi | dari | pilihan itu kita harus senantiasa berusaha mengikuti jejak p | 23 % |
han dan ketertinggalan umat Islam dalam meng-akses informasi | dari | waktu ke waktu, pada gilirannya juga akan membuat langkah-la | 56 % |
h-langkah dakwah kita semakin tumpul tak berdaya. Bertolak | dari | faktor-faktor tersebut, agar problematika dakwah tidak semak | 58 % |
usut dan berlarut-larut, perlu segera dicarikan jalan keluar | dari | kemelut persoalan yang dihadapi itu. Dalam konsep pemikiran | 60 % |
alam tugas-tugas dakwah perlu membangun laboratorium dakwah. | dari | hasil Labda ini akan dapat diketahui masalah-masalah riil di | 69 % |
di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain dan sepi | dari | pesan-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan seperti ini tid | 78 % |
adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan | dari | pengikisan aqidah yang terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai n | 83 % |
uaikan dengan kemampuan dan kondisi di lapangan. Jadi pada | dasarnya | setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, karena me | 13 % |
a seluruh penghuni kawasan itu berdosa di mata Allah. Dengan | demikian | sebenarnya dakwah merupakan kewajiban dan tugas setiap indiv | 11 % |
dilakukan melalui pendekatan individual (personal approach) | dengan | mengumpulkan kaum kerabatnya di bukit Shafa. Kemudian berkem | 2 % |
ng berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah, | dengan | menisbatkan pada lokasi-lokasi yang didiami para dai dan mu | 6 % |
pu, maka seluruh penghuni kawasan itu berdosa di mata Allah. | dengan | demikian sebenarnya dakwah merupakan kewajiban dan tugas set | 10 % |
gas setiap individu. Hanya dalam pelaksanaannya disesuaikan | dengan | kemampuan dan kondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya seti | 12 % |
pat-tempat hiburan, siang atau malam, yang semua itu diawali | dengan | penjualan dan pendangkalan budaya moral dan rasa malu. Tid | 37 % |
daya, beradat dan beragama ini, kemaksiatan yang berhubungan | dengan | apa yang dinamakan sex industry juga mengalami kemajuan, ter | 40 % |
begitu saja. Kita harus berusaha mencegah dan mengantisipasi | dengan | memperkuat benteng pertahanan aqidah yang berpadukan ilmu da | 49 % |
. Apabila kita tetap lengah dan terbuai oleh kemewahan hidup | dengan | berbagai fasilitasnya, ketika itu pula secara perlahan kita | 53 % |
a pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-juru dakwah | dengan | pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka tidak cukup u | 65 % |
eh lagi terbatas pada dakwah bil-lisan, tapi harus diperluas | dengan | dakwah bil-hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), bil-hikmah (da | 72 % |
ita masa kini. Oleh sebab itu semuanya harus dimenej kembali | dengan | manajemen dakwah yang profesional dan dihendel oleh tenaga-t | 91 % |
tuhan yang membuat kemuliaan Islam semakin terancam dan masa | depan | generasi muda semakin suram. Apabila kita tetap lengah dan t | 51 % |
perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di masa | depan | dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain dan sepi dari pesan-pes | 78 % |
era globalisasi dan informasi sekarang ini, insya Allah masa | depan | dakwah kita akan tetap ceria. Menyimak uraian-uraian di at | 87 % |
dual (personal approach) dengan mengumpulkan kaum kerabatnya | di | bukit Shafa. Kemudian berkembang melalui pendekatan kolekti | 3 % |
hal mereka mampu, maka seluruh penghuni kawasan itu berdosa | di | mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah merupakan kewa | 10 % |
lam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi | di | lapangan. Jadi pada dasarnya setiap muslim wajib melaksana | 13 % |
lan budaya moral dan rasa malu. Tidak asing lagi, akhirnya | di | negeri yang berbudaya, beradat dan beragama ini, kemaksiatan | 38 % |
kemajuan, terutama setelah terbukanya turisme internasional | di | berbagai kawasan, hingga menjamah wilayah yang semakin luas | 41 % |
k Allah yang sangat diperlukan bagi hati nurani setiap kita. | di | samping itu kelemahan dan ketertinggalan umat Islam dalam me | 55 % |
a Pekerjaan Rumah yang perlu diselesaikan, agar dakwah Islam | di | era informasi sekarang tetap relevan, efektif, dan produktif | 63 % |
ri hasil Labda ini akan dapat diketahui masalah-masalah riil | di | lapangan, agar jelas apa yang akan dilakukan. Ketiga, pros | 70 % |
dakwah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Indonesia | di | masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain dan sepi dar | 78 % |
eperti ini tidak menguntungkan bagi peningkatan dakwah Islam | di | tanah air. Kelima, merebut remaja Indonesia adalah tugas d | 80 % |
i-nilai non islami ke dalam jantung berbagai komunitas Islam | di | Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita memiliki benteng t | 84 % |
depan dakwah kita akan tetap ceria. Menyimak uraian-uraian | di | atas, dapat diprediksi bahwa missi dan tantangan dakwah tida | 87 % |
rnya tempat-tempat hiburan, siang atau malam, yang semua itu | diawali | dengan penjualan dan pendangkalan budaya moral dan rasa malu | 37 % |
ia, karena mereka dibekali wahyu dan tuntunan yang sempurna. | dibanding | mereka, kita memang belum apa-apa. Akan tetapi sebagai dai d | 19 % |
g paling terkemuka dalam sejarah umat manusia, karena mereka | dibekali | wahyu dan tuntunan yang sempurna. Dibanding mereka, kita mem | 19 % |
baiknya kita coba memilih dan memilah mana yang tepat untuk | diberikan | skala prioritas dalam penanganannya, sehingga dana, tenaga, | 96 % |
dakwah tidak semakin kusut dan berlarut-larut, perlu segera | dicarikan | jalan keluar dari kemelut persoalan yang dihadapi itu. Dalam | 59 % |
fardhu kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi yang | didiami | para dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan suda | 6 % |
lu segera dicarikan jalan keluar dari kemelut persoalan yang | dihadapi | itu. Dalam konsep pemikiran yang praktis, Prof. Dr. H. M. Am | 60 % |
dimenej kembali dengan manajemen dakwah yang profesional dan | dihendel | oleh tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, mau berkorban dan ikh | 92 % |
mbangun laboratorium dakwah. Dari hasil Labda ini akan dapat | diketahui | masalah-masalah riil di lapangan, agar jelas apa yang akan d | 70 % |
tib Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya | dilakukan | melalui pendekatan individual (personal approach) dengan men | 1 % |
emudian berkembang melalui pendekatan kolektif seperti yang | dilakukan | saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji. Ada yang ber | 4 % |
ematika dakwah kita masa kini. Oleh sebab itu semuanya harus | dimenej | kembali dengan manajemen dakwah yang profesional dan dihende | 91 % |
lektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana dakwah perlu | dimiliki | oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di masa depan dipenuhi | 77 % |
n beragama ini, kemaksiatan yang berhubungan dengan apa yang | dinamakan | sex industry juga mengalami kemajuan, terutama setelah terbu | 40 % |
dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di masa depan | dipenuhi | oleh pesan-pesan agama lain dan sepi dari pesan-pesan Islami | 78 % |
tidak boleh lagi terbatas pada dakwah bil-lisan, tapi harus | diperluas | dengan dakwah bil-hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), bil-hik | 72 % |
rlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah yang sangat | diperlukan | bagi hati nurani setiap kita. Di samping itu kelemahan dan k | 54 % |
belaka tidak cukup untuk mendukung proses dakwah, melainkan | diperlukan | pula berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi | 66 % |
empat, media massa cetak dan terutama media elektronik harus | dipikirkan | sekarang juga. Media elektronik yang dapat menjadi wahana at | 76 % |
ta akan tetap ceria. Menyimak uraian-uraian di atas, dapat | diprediksi | bahwa missi dan tantangan dakwah tidaklah pernah akan semaki | 88 % |
semakin banyak generasi muda dan remaja yang kehilangan jati | diri | dan miskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakin buru | 43 % |
asan kepada Allah SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah | disempurnakan | dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya h | 15 % |
jiban dan tugas setiap individu. Hanya dalam pelaksanaannya | disesuaikan | dengan kemampuan dan kondisi di lapangan. Jadi pada dasarn | 12 % |
tu muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan karena | disokong | oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi mutakhir seperti | 32 % |
as antara kota dan desa, semuanya telah terkontaminasi dalam | eforia | kebebasan yang tak kenal batas. Ledakan-ledakan informasi | 46 % |
r than word. Keempat, media massa cetak dan terutama media | elektronik | harus dipikirkan sekarang juga. Media elektronik yang dapat | 75 % |
utama media elektronik harus dipikirkan sekarang juga. Media | elektronik | yang dapat menjadi wahana atau sarana dakwah perlu dimiliki | 76 % |
ekerjaan Rumah yang perlu diselesaikan, agar dakwah Islam di | era | informasi sekarang tetap relevan, efektif, dan produktif. | 63 % |
ita memiliki benteng tangguh (al-hususn al-hamidiyyah) dalam | era | globalisasi dan informasi sekarang ini, insya Allah masa dep | 86 % |
a kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral dan | etik | itu muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan karen | 31 % |
gkah dakwah kita semakin tumpul tak berdaya. Bertolak dari | faktor-faktor | tersebut, agar problematika dakwah tidak semakin kusut dan b | 58 % |
m haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya | fardhu | kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi yang didiami | 5 % |
h ada yang melakukan dakwah, maka dakwah ketika itu hukumnya | fardhu | kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tidak ada orang yang | 8 % |
la prioritas dalam penanganannya, sehingga dana, tenaga, dan | fikiran | dapat lebih terarah, efektif, dan produktid dalam penggunaan | 97 % |
enyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dari satu | generasi | ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah SWT ti | 16 % |
akwah Islamiyah haruslah disempurnakan dari satu generasi ke | generasi | berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah SWT tidak terputus | 16 % |
njamah wilayah yang semakin luas dan menjarah semakin banyak | generasi | muda dan remaja yang kehilangan jati diri dan miskin iman da | 42 % |
yang membuat kemuliaan Islam semakin terancam dan masa depan | generasi | muda semakin suram. Apabila kita tetap lengah dan terbuai ol | 51 % |
t Islam dalam meng-akses informasi dari waktu ke waktu, pada | gilirannya | juga akan membuat langkah-langkah dakwah kita semakin tumpul | 56 % |
memiliki benteng tangguh (al-hususn al-hamidiyyah) dalam era | globalisasi | dan informasi sekarang ini, insya Allah masa depan dakwah ki | 86 % |
lam kondisi dan situasi bagaimanapun. Persoalan yang kita | hadapi | sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin hebat, baik ya | 26 % |
n remaja yang kehilangan jati diri dan miskin iman dan ilmu. | hal | yang terakhir ini semakin buruk dan mencemaskan perkembangan | 44 % |
hir ini semakin buruk dan mencemaskan perkembangannya karena | hampir-hampir | tidak ada lagi batas antara kota dan desa, semuanya telah te | 45 % |
narnya dakwah merupakan kewajiban dan tugas setiap individu. | hanya | dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan dan kondi | 12 % |
an misi risalah Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan itu kita | harus | senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi dan rasul dala | 23 % |
bidang itu tidak boleh kita biarkan lewat begitu saja. Kita | harus | berusaha mencegah dan mengantisipasi dengan memperkuat bente | 48 % |
dakwah tidak boleh lagi terbatas pada dakwah bil-lisan, tapi | harus | diperluas dengan dakwah bil-hal, bil-kitaabah (lewat tulisan | 72 % |
. Keempat, media massa cetak dan terutama media elektronik | harus | dipikirkan sekarang juga. Media elektronik yang dapat menjad | 76 % |
problematika dakwah kita masa kini. Oleh sebab itu semuanya | harus | dimenej kembali dengan manajemen dakwah yang profesional dan | 91 % |
t Islam yang potensial masih sangat terbatas, sementara kita | harus | mengakomodir segenap permasalahan dan tantangan yang muncul, | 94 % |
ti keikhlasan kepada Allah SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah | haruslah | disempurnakan dari satu generasi ke generasi berikutnya, seh | 15 % |
tugas-tugas dakwah perlu membangun laboratorium dakwah. Dari | hasil | Labda ini akan dapat diketahui masalah-masalah riil di lapan | 69 % |
nggalkan petunjuk-petunjuk Allah yang sangat diperlukan bagi | hati | nurani setiap kita. Di samping itu kelemahan dan ketertingga | 55 % |
pernah akan semakin ringan, melainkan akan semakin berat dan | hebat | bahkan semakin kompleks dan melelehkan. Inilah problematika | 89 % |
iatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam mendapatkan | hiburan | (entertainment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, | 29 % |
n dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya | hidayah | Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. Para rasul dan na | 16 % |
suram. Apabila kita tetap lengah dan terbuai oleh kemewahan | hidup | dengan berbagai fasilitasnya, ketika itu pula secara perlaha | 53 % |
etelah terbukanya turisme internasional di berbagai kawasan, | hingga | menjamah wilayah yang semakin luas dan menjarah semakin bany | 42 % |
asan sudah ada yang melakukan dakwah, maka dakwah ketika itu | hukumnya | fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tidak ada ora | 8 % |
pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu | hukumnya | fardhu kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi yang | 5 % |
del oleh tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, mau berkorban dan | ikhlas | beramal. Mengingat potensi umat Islam yang potensial masih | 93 % |
dengan memperkuat benteng pertahanan aqidah yang berpadukan | ilmu | dan teknologi. Tidak sedikit korban yang berjatuhan yang mem | 50 % |
mproduksi juru-juru dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. | ilmu | tabligh belaka tidak cukup untuk mendukung proses dakwah, me | 65 % |
dakwah, melainkan diperlukan pula berbagai penguasaan dalam | ilmu-ilmu | teknologi informasi yang paling mutakhir. Kedua, setiap or | 67 % |
enerasi muda dan remaja yang kehilangan jati diri dan miskin | iman | dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakin buruk dan mencemaska | 43 % |
wah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan melalui pendekatan | individual | (personal approach) dengan mengumpulkan kaum kerabatnya di b | 2 % |
tau sarana dakwah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udara | indonesia | di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain dan sepi | 77 % |
ingkatan dakwah Islam di tanah air. Kelima, merebut remaja | indonesia | adalah tugas dakwah Islam jangka panjang. Anak-anak dan para | 81 % |
, kemaksiatan yang berhubungan dengan apa yang dinamakan sex | industry | juga mengalami kemajuan, terutama setelah terbukanya turisme | 40 % |
emaksiatan karena disokong oleh kemajuan alat-alat teknologi | informasi | mutakhir seperti siaran televisi, keping-keping VCD, jaringa | 33 % |
lam eforia kebebasan yang tak kenal batas. Ledakan-ledakan | informasi | dan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang itu tidak boleh | 47 % |
itu kelemahan dan ketertinggalan umat Islam dalam meng-akses | informasi | dari waktu ke waktu, pada gilirannya juga akan membuat langk | 56 % |
jaan Rumah yang perlu diselesaikan, agar dakwah Islam di era | informasi | sekarang tetap relevan, efektif, dan produktif. Pertama, p | 63 % |
iperlukan pula berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi | informasi | yang paling mutakhir. Kedua, setiap organisasi Islam yang | 67 % |
tangguh (al-hususn al-hamidiyyah) dalam era globalisasi dan | informasi | sekarang ini, insya Allah masa depan dakwah kita akan tetap | 86 % |
langan jati diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir | ini | semakin buruk dan mencemaskan perkembangannya karena hampir- | 44 % |
dakwah perlu membangun laboratorium dakwah. Dari hasil Labda | ini | akan dapat diketahui masalah-masalah riil di lapangan, agar | 70 % |
pi dari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan seperti | ini | tidak menguntungkan bagi peningkatan dakwah Islam di tanah a | 79 % |
akin berat dan hebat bahkan semakin kompleks dan melelehkan. | inilah | problematika dakwah kita masa kini. Oleh sebab itu semuanya | 90 % |
amidiyyah) dalam era globalisasi dan informasi sekarang ini, | insya | Allah masa depan dakwah kita akan tetap ceria. Menyimak ur | 86 % |
an petunjuk agar kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, | insya | Allah? | 100 % |
alah tantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifat | internal | maupun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentu | 27 % |
juga mengalami kemajuan, terutama setelah terbukanya turisme | internasional | di berbagai kawasan, hingga menjamah wilayah yang semakin lu | 41 % |
Tidak sedikit korban yang berjatuhan yang membuat kemuliaan | islam | semakin terancam dan masa depan generasi muda semakin suram. | 51 % |
etiap kita. Di samping itu kelemahan dan ketertinggalan umat | islam | dalam meng-akses informasi dari waktu ke waktu, pada giliran | 56 % |
an lima Pekerjaan Rumah yang perlu diselesaikan, agar dakwah | islam | di era informasi sekarang tetap relevan, efektif, dan produk | 63 % |
i informasi yang paling mutakhir. Kedua, setiap organisasi | islam | yang berminat dalam tugas-tugas dakwah perlu membangun labor | 68 % |
daan seperti ini tidak menguntungkan bagi peningkatan dakwah | islam | di tanah air. Kelima, merebut remaja Indonesia adalah tuga | 80 % |
air. Kelima, merebut remaja Indonesia adalah tugas dakwah | islam | jangka panjang. Anak-anak dan para remaja kita adalah aset y | 81 % |
' nilai-nilai non islami ke dalam jantung berbagai komunitas | islam | di Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita memiliki benten | 84 % |
, mau berkorban dan ikhlas beramal. Mengingat potensi umat | islam | yang potensial masih sangat terbatas, sementara kita harus m | 93 % |
ngikisan aqidah yang terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai non | islami | ke dalam jantung berbagai komunitas Islam di Indonesia. Bila | 84 % |
ah dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT. Penyampaian dakwah | islamiyah | haruslah disempurnakan dari satu generasi ke generasi beriku | 15 % |
dan pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah | itu | hukumnya fardhu kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lo | 5 % |
kawasan sudah ada yang melakukan dakwah, maka dakwah ketika | itu | hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tida | 8 % |
dakwah padahal mereka mampu, maka seluruh penghuni kawasan | itu | berdosa di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah mer | 10 % |
menjalankan misi risalah Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan | itu | kita harus senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi dan | 23 % |
at, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Tantangan | itu | muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, sep | 27 % |
awanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral dan etik | itu | muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan karena di | 31 % |
keping VCD, jaringan Internet, dan sebagainya. Kemaksiatan | itu | senantiasa mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, sep | 34 % |
jamurnya tempat-tempat hiburan, siang atau malam, yang semua | itu | diawali dengan penjualan dan pendangkalan budaya moral dan r | 37 % |
dakan informasi dan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang | itu | tidak boleh kita biarkan lewat begitu saja. Kita harus berus | 48 % |
ai oleh kemewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika | itu | pula secara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk All | 53 % |
g sangat diperlukan bagi hati nurani setiap kita. Di samping | itu | kelemahan dan ketertinggalan umat Islam dalam meng-akses inf | 55 % |
ehkan. Inilah problematika dakwah kita masa kini. Oleh sebab | itu | semuanya harus dimenej kembali dengan manajemen dakwah yang | 91 % |
annya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi di lapangan. | jadi | pada dasarnya setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islami | 13 % |
dai dan muballigh, kita wajib bersyukur karena telah memilih | jalan | yang benar, yakni bergabung bersama barisan para rasul dan n | 21 % |
dak semakin kusut dan berlarut-larut, perlu segera dicarikan | jalan | keluar dari kemelut persoalan yang dihadapi itu. Dalam konse | 59 % |
Kelima, merebut remaja Indonesia adalah tugas dakwah Islam | jangka | panjang. Anak-anak dan para remaja kita adalah aset yang tak | 81 % |
yang terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai non islami ke dalam | jantung | berbagai komunitas Islam di Indonesia. Bila anak-anak dan re | 84 % |
formasi mutakhir seperti siaran televisi, keping-keping VCD, | jaringan | Internet, dan sebagainya. Kemaksiatan itu senantiasa menga | 33 % |
arah semakin banyak generasi muda dan remaja yang kehilangan | jati | diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakin | 43 % |
si dari pilihan itu kita harus senantiasa berusaha mengikuti | jejak | para nabi dan rasul dalam menggerakkan dakwah, amar ma'ruf n | 24 % |
akan dapat diketahui masalah-masalah riil di lapangan, agar | jelas | apa yang akan dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak boleh | 70 % |
lokasi-lokasi yang didiami para dai dan muballigh. Artinya, | jika | pada satu kawasan sudah ada yang melakukan dakwah, maka dakw | 7 % |
kwah, maka dakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi | jika | dalam satu kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwah pad | 8 % |
atan yang berhubungan dengan apa yang dinamakan sex industry | juga | mengalami kemajuan, terutama setelah terbukanya turisme inte | 40 % |
am meng-akses informasi dari waktu ke waktu, pada gilirannya | juga | akan membuat langkah-langkah dakwah kita semakin tumpul tak | 57 % |
Pertama, perlu ada pengkaderan yang serius untuk memproduksi | juru-juru | dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka | 65 % |
dasarnya setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, | karena | merupakan tugas ubudiyah dan bukti keikhlasan kepada Allah S | 14 % |
koh dakwah yang paling terkemuka dalam sejarah umat manusia, | karena | mereka dibekali wahyu dan tuntunan yang sempurna. Dibanding | 18 % |
Akan tetapi sebagai dai dan muballigh, kita wajib bersyukur | karena | telah memilih jalan yang benar, yakni bergabung bersama bari | 21 % |
etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan | karena | disokong oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi mutakhi | 32 % |
g terakhir ini semakin buruk dan mencemaskan perkembangannya | karena | hampir-hampir tidak ada lagi batas antara kota dan desa, sem | 45 % |
endekatan individual (personal approach) dengan mengumpulkan | kaum | kerabatnya di bukit Shafa. Kemudian berkembang melalui pend | 3 % |
yang didiami para dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu | kawasan | sudah ada yang melakukan dakwah, maka dakwah ketika itu huku | 7 % |
h ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu | kawasan | tidak ada orang yang melakukan dakwah padahal mereka mampu, | 9 % |
elakukan dakwah padahal mereka mampu, maka seluruh penghuni | kawasan | itu berdosa di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah | 10 % |
Problematika Dakwah Masa Kini Oleh RB. Khatib Pahlawan | kayo | Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan melalui | 1 % |
pendekatan kolektif seperti yang dilakukan saat berdakwah | ke | Thaif dan pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa berd | 4 % |
n dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dari satu generasi | ke | generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah SWT tidak | 16 % |
ertinggalan umat Islam dalam meng-akses informasi dari waktu | ke | waktu, pada gilirannya juga akan membuat langkah-langkah dak | 56 % |
n aqidah yang terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai non islami | ke | dalam jantung berbagai komunitas Islam di Indonesia. Bila an | 84 % |
gama lain dan sepi dari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu | keadaan | seperti ini tidak menguntungkan bagi peningkatan dakwah Isla | 79 % |
ra kota dan desa, semuanya telah terkontaminasi dalam eforia | kebebasan | yang tak kenal batas. Ledakan-ledakan informasi dan kemaju | 46 % |
aupun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk | kegiatan | masyarakat modern, seperti perilaku dalam mendapatkan hibur | 28 % |
as dan menjarah semakin banyak generasi muda dan remaja yang | kehilangan | jati diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini se | 43 % |
dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas ubudiyah dan bukti | keikhlasan | kepada Allah SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah dise | 14 % |
enggunaanya. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan | kekuatan | dan petunjuk agar kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
ngat diperlukan bagi hati nurani setiap kita. Di samping itu | kelemahan | dan ketertinggalan umat Islam dalam meng-akses informasi dar | 55 % |
makin kusut dan berlarut-larut, perlu segera dicarikan jalan | keluar | dari kemelut persoalan yang dihadapi itu. Dalam konsep pemik | 60 % |
kin transparan dalam bentuk kemaksiatan karena disokong oleh | kemajuan | alat-alat teknologi informasi mutakhir seperti siaran televi | 32 % |
ebasan yang tak kenal batas. Ledakan-ledakan informasi dan | kemajuan | teknologi dalam berbagai bidang itu tidak boleh kita biarkan | 47 % |
an moral dan etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk | kemaksiatan | karena disokong oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi | 32 % |
evisi, keping-keping VCD, jaringan Internet, dan sebagainya. | kemaksiatan | itu senantiasa mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, | 34 % |
akhirnya di negeri yang berbudaya, beradat dan beragama ini, | kemaksiatan | yang berhubungan dengan apa yang dinamakan sex industry juga | 39 % |
iap individu. Hanya dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan | kemampuan | dan kondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya setiap muslim | 12 % |
dakwah kita masa kini. Oleh sebab itu semuanya harus dimenej | kembali | dengan manajemen dakwah yang profesional dan dihendel oleh t | 91 % |
dan berlarut-larut, perlu segera dicarikan jalan keluar dari | kemelut | persoalan yang dihadapi itu. Dalam konsep pemikiran yang pra | 60 % |
da semakin suram. Apabila kita tetap lengah dan terbuai oleh | kemewahan | hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika itu pula secara p | 52 % |
pproach) dengan mengumpulkan kaum kerabatnya di bukit Shafa. | kemudian | berkembang melalui pendekatan kolektif seperti yang dilakuk | 3 % |
teknologi. Tidak sedikit korban yang berjatuhan yang membuat | kemuliaan | Islam semakin terancam dan masa depan generasi muda semakin | 51 % |
emuanya telah terkontaminasi dalam eforia kebebasan yang tak | kenal | batas. Ledakan-ledakan informasi dan kemajuan teknologi da | 46 % |
amiyah, karena merupakan tugas ubudiyah dan bukti keikhlasan | kepada | Allah SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnak | 15 % |
perti perilaku dalam mendapatkan hiburan (entertainment), | kepariwisataan | dan seni dalam arti luas, yang semakin membuka peluang munc | 29 % |
t-alat teknologi informasi mutakhir seperti siaran televisi, | keping-keping | VCD, jaringan Internet, dan sebagainya. Kemaksiatan itu se | 33 % |
atan individual (personal approach) dengan mengumpulkan kaum | kerabatnya | di bukit Shafa. Kemudian berkembang melalui pendekatan kole | 3 % |
buka peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. | kerawanan | moral dan etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk ke | 31 % |
eni dalam arti luas, yang semakin membuka peluang munculnya | kerawanan-kerawanan | moral dan etika. Kerawanan moral dan etik itu muncul semak | 30 % |
g serius untuk memproduksi juru-juru dakwah dengan pembagian | kerja | yang rapi. Ilmu tabligh belaka tidak cukup untuk mendukung p | 65 % |
n bagi hati nurani setiap kita. Di samping itu kelemahan dan | ketertinggalan | umat Islam dalam meng-akses informasi dari waktu ke waktu, p | 55 % |
da satu kawasan sudah ada yang melakukan dakwah, maka dakwah | ketika | itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan | 8 % |
n terbuai oleh kemewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, | ketika | itu pula secara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk | 53 % |
a di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah merupakan | kewajiban | dan tugas setiap individu. Hanya dalam pelaksanaannya dises | 11 % |
Problematika Dakwah Masa Kini Oleh RB. | khatib | Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dil | 1 % |
Problematika Dakwah Masa | kini | Oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasulullah SAW | 0 % |
dibekali wahyu dan tuntunan yang sempurna. Dibanding mereka, | kita | memang belum apa-apa. Akan tetapi sebagai dai dan muballigh, | 20 % |
memang belum apa-apa. Akan tetapi sebagai dai dan muballigh, | kita | wajib bersyukur karena telah memilih jalan yang benar, yakni | 20 % |
alankan misi risalah Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan itu | kita | harus senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi dan rasu | 23 % |
r, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun. Persoalan yang | kita | hadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin hebat, | 26 % |
dan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang itu tidak boleh | kita | biarkan lewat begitu saja. Kita harus berusaha mencegah dan | 48 % |
bagai bidang itu tidak boleh kita biarkan lewat begitu saja. | kita | harus berusaha mencegah dan mengantisipasi dengan memperkuat | 48 % |
terancam dan masa depan generasi muda semakin suram. Apabila | kita | tetap lengah dan terbuai oleh kemewahan hidup dengan berbaga | 52 % |
engan berbagai fasilitasnya, ketika itu pula secara perlahan | kita | meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah yang sangat diperlukan | 54 % |
tu, pada gilirannya juga akan membuat langkah-langkah dakwah | kita | semakin tumpul tak berdaya. Bertolak dari faktor-faktor te | 57 % |
tugas dakwah Islam jangka panjang. Anak-anak dan para remaja | kita | adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan | 82 % |
para remaja kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib | kita | selamatkan dari pengikisan aqidah yang terjadi akibat 'invas | 82 % |
agai komunitas Islam di Indonesia. Bila anak-anak dan remaja | kita | memiliki benteng tangguh (al-hususn al-hamidiyyah) dalam era | 85 % |
si dan informasi sekarang ini, insya Allah masa depan dakwah | kita | akan tetap ceria. Menyimak uraian-uraian di atas, dapat di | 87 % |
semakin kompleks dan melelehkan. Inilah problematika dakwah | kita | masa kini. Oleh sebab itu semuanya harus dimenej kembali den | 90 % |
i umat Islam yang potensial masih sangat terbatas, sementara | kita | harus mengakomodir segenap permasalahan dan tantangan yang m | 94 % |
nap permasalahan dan tantangan yang muncul, maka ada baiknya | kita | coba memilih dan memilah mana yang tepat untuk diberikan ska | 95 % |
n Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk agar | kita | tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
tnya di bukit Shafa. Kemudian berkembang melalui pendekatan | kolektif | seperti yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada mus | 4 % |
ingan, melainkan akan semakin berat dan hebat bahkan semakin | kompleks | dan melelehkan. Inilah problematika dakwah kita masa kini. O | 90 % |
at 'invasi' nilai-nilai non islami ke dalam jantung berbagai | komunitas | Islam di Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita memiliki | 84 % |
Hanya dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan dan | kondisi | di lapangan. Jadi pada dasarnya setiap muslim wajib melaks | 12 % |
ul dalam menggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, dalam | kondisi | dan situasi bagaimanapun. Persoalan yang kita hadapi seka | 25 % |
ara rasul dan nabi dalam menjalankan misi risalah Islamiyah. | konsekuensi | dari pilihan itu kita harus senantiasa berusaha mengikuti je | 23 % |
jalan keluar dari kemelut persoalan yang dihadapi itu. Dalam | konsep | pemikiran yang praktis, Prof. Dr. H. M. Amien Rais,MA. dalam | 60 % |
nan aqidah yang berpadukan ilmu dan teknologi. Tidak sedikit | korban | yang berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam semakin teranca | 50 % |
embangannya karena hampir-hampir tidak ada lagi batas antara | kota | dan desa, semuanya telah terkontaminasi dalam eforia kebebas | 45 % |
bagainya. Kemaksiatan itu senantiasa mengalami peningkatan | kualitas | dan kuantitas, seperti maraknya perjudian, minum minuman ker | 35 % |
ktor-faktor tersebut, agar problematika dakwah tidak semakin | kusut | dan berlarut-larut, perlu segera dicarikan jalan keluar dari | 59 % |
tugas dakwah perlu membangun laboratorium dakwah. Dari hasil | labda | ini akan dapat diketahui masalah-masalah riil di lapangan, a | 69 % |
Islam yang berminat dalam tugas-tugas dakwah perlu membangun | laboratorium | dakwah. Dari hasil Labda ini akan dapat diketahui masalah-ma | 69 % |
n mencemaskan perkembangannya karena hampir-hampir tidak ada | lagi | batas antara kota dan desa, semuanya telah terkontaminasi da | 45 % |
apa yang akan dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak boleh | lagi | terbatas pada dakwah bil-lisan, tapi harus diperluas dengan | 71 % |
dara Indonesia di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama | lain | dan sepi dari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan s | 78 % |
rmasi dari waktu ke waktu, pada gilirannya juga akan membuat | langkah-langkah | dakwah kita semakin tumpul tak berdaya. Bertolak dari fakt | 57 % |
alam penanganannya, sehingga dana, tenaga, dan fikiran dapat | lebih | terarah, efektif, dan produktid dalam penggunaanya. Mudah- | 97 % |
terkontaminasi dalam eforia kebebasan yang tak kenal batas. | ledakan-ledakan | informasi dan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang itu t | 47 % |
n masa depan generasi muda semakin suram. Apabila kita tetap | lengah | dan terbuai oleh kemewahan hidup dengan berbagai fasilitasny | 52 % |
teknologi dalam berbagai bidang itu tidak boleh kita biarkan | lewat | begitu saja. Kita harus berusaha mencegah dan mengantisipasi | 48 % |
MA. dalam bukunya Moralitas Politik Muhammadiyah, menawarkan | lima | Pekerjaan Rumah yang perlu diselesaikan, agar dakwah Islam d | 62 % |
akwah itu hukumnya fardhu kifayah, dengan menisbatkan pada | lokasi-lokasi | yang didiami para dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu | 6 % |
hadiyah (ekonomi), dan sebagainya. Yang jelas, actions,speak | louder | than word. Keempat, media massa cetak dan terutama media e | 74 % |
al di berbagai kawasan, hingga menjamah wilayah yang semakin | luas | dan menjarah semakin banyak generasi muda dan remaja yang ke | 42 % |
nya, jika pada satu kawasan sudah ada yang melakukan dakwah, | maka | dakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam | 8 % |
tidak ada orang yang melakukan dakwah padahal mereka mampu, | maka | seluruh penghuni kawasan itu berdosa di mata Allah. Dengan d | 10 % |
leh pesan-pesan agama lain dan sepi dari pesan-pesan Islami, | maka | sudah tentu keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi pen | 79 % |
mengakomodir segenap permasalahan dan tantangan yang muncul, | maka | ada baiknya kita coba memilih dan memilah mana yang tepat un | 95 % |
yang muncul, maka ada baiknya kita coba memilih dan memilah | mana | yang tepat untuk diberikan skala prioritas dalam penanganann | 96 % |
a kini. Oleh sebab itu semuanya harus dimenej kembali dengan | manajemen | dakwah yang profesional dan dihendel oleh tenaga-tenaga berd | 91 % |
ntiasa mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, seperti | maraknya | perjudian, minum minuman keras, dan tindakan kriminal, serta | 35 % |
Problematika Dakwah | masa | Kini Oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasululla | 0 % |
berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam semakin terancam dan | masa | depan generasi muda semakin suram. Apabila kita tetap lengah | 51 % |
kwah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di | masa | depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain dan sepi dari pes | 78 % |
alam era globalisasi dan informasi sekarang ini, insya Allah | masa | depan dakwah kita akan tetap ceria. Menyimak uraian-uraian | 86 % |
kin kompleks dan melelehkan. Inilah problematika dakwah kita | masa | kini. Oleh sebab itu semuanya harus dimenej kembali dengan m | 90 % |
boratorium dakwah. Dari hasil Labda ini akan dapat diketahui | masalah-masalah | riil di lapangan, agar jelas apa yang akan dilakukan. Keti | 70 % |
khlas beramal. Mengingat potensi umat Islam yang potensial | masih | sangat terbatas, sementara kita harus mengakomodir segenap p | 94 % |
Yang jelas, actions,speak louder than word. Keempat, media | massa | cetak dan terutama media elektronik harus dipikirkan sekaran | 75 % |
sternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan | masyarakat | modern, seperti perilaku dalam mendapatkan hiburan (entert | 28 % |
l mereka mampu, maka seluruh penghuni kawasan itu berdosa di | mata | Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah merupakan kewajiban | 10 % |
fesional dan dihendel oleh tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, | mau | berkorban dan ikhlas beramal. Mengingat potensi umat Islam | 92 % |
angan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifat internal | maupun | eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk kegiat | 27 % |
inya. Yang jelas, actions,speak louder than word. Keempat, | media | massa cetak dan terutama media elektronik harus dipikirkan s | 75 % |
louder than word. Keempat, media massa cetak dan terutama | media | elektronik harus dipikirkan sekarang juga. Media elektronik | 75 % |
an terutama media elektronik harus dipikirkan sekarang juga. | media | elektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana dakwah perl | 76 % |
mu tabligh belaka tidak cukup untuk mendukung proses dakwah, | melainkan | diperlukan pula berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu teknolog | 66 % |
si dan tantangan dakwah tidaklah pernah akan semakin ringan, | melainkan | akan semakin berat dan hebat bahkan semakin kompleks dan mel | 89 % |
ondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya setiap muslim wajib | melaksanakan | dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas ubudiyah dan bukti | 13 % |
an muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan sudah ada yang | melakukan | dakwah, maka dakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Teta | 7 % |
kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tidak ada orang yang | melakukan | dakwah padahal mereka mampu, maka seluruh penghuni kawasan | 9 % |
an Kayo Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan | melalui | pendekatan individual (personal approach) dengan mengumpulka | 2 % |
umpulkan kaum kerabatnya di bukit Shafa. Kemudian berkembang | melalui | pendekatan kolektif seperti yang dilakukan saat berdakwah | 3 % |
ali wahyu dan tuntunan yang sempurna. Dibanding mereka, kita | memang | belum apa-apa. Akan tetapi sebagai dai dan muballigh, kita w | 20 % |
rganisasi Islam yang berminat dalam tugas-tugas dakwah perlu | membangun | laboratorium dakwah. Dari hasil Labda ini akan dapat diketah | 69 % |
tid dalam penggunaanya. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa | memberikan | kekuatan dan petunjuk agar kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
lmu dan teknologi. Tidak sedikit korban yang berjatuhan yang | membuat | kemuliaan Islam semakin terancam dan masa depan generasi mud | 51 % |
ses informasi dari waktu ke waktu, pada gilirannya juga akan | membuat | langkah-langkah dakwah kita semakin tumpul tak berdaya. Be | 57 % |
ment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin | membuka | peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. Ker | 30 % |
antangan yang muncul, maka ada baiknya kita coba memilih dan | memilah | mana yang tepat untuk diberikan skala prioritas dalam penang | 96 % |
sebagai dai dan muballigh, kita wajib bersyukur karena telah | memilih | jalan yang benar, yakni bergabung bersama barisan para rasul | 21 % |
alahan dan tantangan yang muncul, maka ada baiknya kita coba | memilih | dan memilah mana yang tepat untuk diberikan skala prioritas | 95 % |
komunitas Islam di Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita | memiliki | benteng tangguh (al-hususn al-hamidiyyah) dalam era globalis | 85 % |
saja. Kita harus berusaha mencegah dan mengantisipasi dengan | memperkuat | benteng pertahanan aqidah yang berpadukan ilmu dan teknologi | 49 % |
roduktif. Pertama, perlu ada pengkaderan yang serius untuk | memproduksi | juru-juru dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabl | 65 % |
Amien Rais,MA. dalam bukunya Moralitas Politik Muhammadiyah, | menawarkan | lima Pekerjaan Rumah yang perlu diselesaikan, agar dakwah Is | 62 % |
ak boleh kita biarkan lewat begitu saja. Kita harus berusaha | mencegah | dan mengantisipasi dengan memperkuat benteng pertahanan aqid | 49 % |
iskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakin buruk dan | mencemaskan | perkembangannya karena hampir-hampir tidak ada lagi batas an | 44 % |
ai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam | mendapatkan | hiburan (entertainment), kepariwisataan dan seni dalam art | 28 % |
agian kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka tidak cukup untuk | mendukung | proses dakwah, melainkan diperlukan pula berbagai penguasaan | 66 % |
m yang potensial masih sangat terbatas, sementara kita harus | mengakomodir | segenap permasalahan dan tantangan yang muncul, maka ada bai | 94 % |
Di samping itu kelemahan dan ketertinggalan umat Islam dalam | meng-akses | informasi dari waktu ke waktu, pada gilirannya juga akan mem | 56 % |
ingan Internet, dan sebagainya. Kemaksiatan itu senantiasa | mengalami | peningkatan kualitas dan kuantitas, seperti maraknya perjudi | 34 % |
yang berhubungan dengan apa yang dinamakan sex industry juga | mengalami | kemajuan, terutama setelah terbukanya turisme internasional | 40 % |
biarkan lewat begitu saja. Kita harus berusaha mencegah dan | mengantisipasi | dengan memperkuat benteng pertahanan aqidah yang berpadukan | 49 % |
enantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi dan rasul dalam | menggerakkan | dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, dalam kondisi dan situasi b | 24 % |
Konsekuensi dari pilihan itu kita harus senantiasa berusaha | mengikuti | jejak para nabi dan rasul dalam menggerakkan dakwah, amar ma | 23 % |
tenaga berdedikasi tinggi, mau berkorban dan ikhlas beramal. | mengingat | potensi umat Islam yang potensial masih sangat terbatas, sem | 93 % |
kan melalui pendekatan individual (personal approach) dengan | mengumpulkan | kaum kerabatnya di bukit Shafa. Kemudian berkembang melalui | 2 % |
san-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan seperti ini tidak | menguntungkan | bagi peningkatan dakwah Islam di tanah air. Kelima, merebu | 79 % |
berbagai fasilitasnya, ketika itu pula secara perlahan kita | meninggalkan | petunjuk-petunjuk Allah yang sangat diperlukan bagi hati nur | 54 % |
endapat bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah, dengan | menisbatkan | pada lokasi-lokasi yang didiami para dai dan muballigh. Arti | 6 % |
harus dipikirkan sekarang juga. Media elektronik yang dapat | menjadi | wahana atau sarana dakwah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bi | 76 % |
r, yakni bergabung bersama barisan para rasul dan nabi dalam | menjalankan | misi risalah Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan itu kita ha | 22 % |
terbukanya turisme internasional di berbagai kawasan, hingga | menjamah | wilayah yang semakin luas dan menjarah semakin banyak genera | 42 % |
perjudian, minum minuman keras, dan tindakan kriminal, serta | menjamurnya | tempat-tempat hiburan, siang atau malam, yang semua itu diaw | 36 % |
bagai kawasan, hingga menjamah wilayah yang semakin luas dan | menjarah | semakin banyak generasi muda dan remaja yang kehilangan jati | 42 % |
ng ini, insya Allah masa depan dakwah kita akan tetap ceria. | menyimak | uraian-uraian di atas, dapat diprediksi bahwa missi dan tant | 87 % |
ungkan bagi peningkatan dakwah Islam di tanah air. Kelima, | merebut | remaja Indonesia adalah tugas dakwah Islam jangka panjang. A | 80 % |
satu kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwah padahal | mereka | mampu, maka seluruh penghuni kawasan itu berdosa di mata All | 9 % |
wah yang paling terkemuka dalam sejarah umat manusia, karena | mereka | dibekali wahyu dan tuntunan yang sempurna. Dibanding mereka, | 19 % |
nak-anak dan para remaja kita adalah aset yang tak ternilai. | mereka | wajib kita selamatkan dari pengikisan aqidah yang terjadi ak | 82 % |
itu berdosa di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah | merupakan | kewajiban dan tugas setiap individu. Hanya dalam pelaksanaa | 11 % |
ya setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, karena | merupakan | tugas ubudiyah dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT. Penyam | 14 % |
Problematika Dakwah Masa Kini Oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo | metode | dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan melalui pendeka | 1 % |
ingkatan kualitas dan kuantitas, seperti maraknya perjudian, | minum | minuman keras, dan tindakan kriminal, serta menjamurnya temp | 35 % |
an kualitas dan kuantitas, seperti maraknya perjudian, minum | minuman | keras, dan tindakan kriminal, serta menjamurnya tempat-tempa | 35 % |
gabung bersama barisan para rasul dan nabi dalam menjalankan | misi | risalah Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan itu kita harus s | 22 % |
anyak generasi muda dan remaja yang kehilangan jati diri dan | miskin | iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakin buruk dan mence | 43 % |
ia. Menyimak uraian-uraian di atas, dapat diprediksi bahwa | missi | dan tantangan dakwah tidaklah pernah akan semakin ringan, me | 88 % |
yang semakin membuka peluang munculnya kerawanan-kerawanan | moral | dan etika. Kerawanan moral dan etik itu muncul semakin tra | 30 % |
g munculnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan | moral | dan etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksia | 31 % |
g semua itu diawali dengan penjualan dan pendangkalan budaya | moral | dan rasa malu. Tidak asing lagi, akhirnya di negeri yang b | 38 % |
n yang praktis, Prof. Dr. H. M. Amien Rais,MA. dalam bukunya | moralitas | Politik Muhammadiyah, menawarkan lima Pekerjaan Rumah yang p | 61 % |
layah yang semakin luas dan menjarah semakin banyak generasi | muda | dan remaja yang kehilangan jati diri dan miskin iman dan ilm | 43 % |
uat kemuliaan Islam semakin terancam dan masa depan generasi | muda | semakin suram. Apabila kita tetap lengah dan terbuai oleh ke | 52 % |
at lebih terarah, efektif, dan produktid dalam penggunaanya. | mudah-mudahan | Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk agar k | 98 % |
baik yang bersifat internal maupun eksternal. Tantangan itu | muncul | dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti pe | 27 % |
an-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral dan etik itu | muncul | semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan karena disokong | 31 % |
taan dan seni dalam arti luas, yang semakin membuka peluang | munculnya | kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral dan e | 30 % |
tif seperti yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada | musim | haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya f | 5 % |
mampuan dan kondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya setiap | muslim | wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas | 13 % |
karena disokong oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi | mutakhir | seperti siaran televisi, keping-keping VCD, jaringan Interne | 33 % |
ah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. Para rasul dan | nabi | adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam sejara | 17 % |
n yang benar, yakni bergabung bersama barisan para rasul dan | nabi | dalam menjalankan misi risalah Islamiyah. Konsekuensi dari p | 22 % |
ihan itu kita harus senantiasa berusaha mengikuti jejak para | nabi | dan rasul dalam menggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahi munkar | 24 % |
k para nabi dan rasul dalam menggerakkan dakwah, amar ma'ruf | nahi | munkar, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun. Persoalan | 25 % |
budaya moral dan rasa malu. Tidak asing lagi, akhirnya di | negeri | yang berbudaya, beradat dan beragama ini, kemaksiatan yang b | 38 % |
lamatkan dari pengikisan aqidah yang terjadi akibat 'invasi' | nilai-nilai | non islami ke dalam jantung berbagai komunitas Islam di Indo | 83 % |
i pengikisan aqidah yang terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai | non | islami ke dalam jantung berbagai komunitas Islam di Indonesi | 84 % |
kan petunjuk-petunjuk Allah yang sangat diperlukan bagi hati | nurani | setiap kita. Di samping itu kelemahan dan ketertinggalan uma | 55 % |
Problematika Dakwah Masa Kini | oleh | RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasulullah SAW pada | 0 % |
semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan karena disokong | oleh | kemajuan alat-alat teknologi informasi mutakhir seperti siar | 32 % |
si muda semakin suram. Apabila kita tetap lengah dan terbuai | oleh | kemewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika itu pul | 52 % |
yang dapat menjadi wahana atau sarana dakwah perlu dimiliki | oleh | umat Islam. Bila udara Indonesia di masa depan dipenuhi oleh | 77 % |
oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di masa depan dipenuhi | oleh | pesan-pesan agama lain dan sepi dari pesan-pesan Islami, mak | 78 % |
s dan melelehkan. Inilah problematika dakwah kita masa kini. | oleh | sebab itu semuanya harus dimenej kembali dengan manajemen da | 91 % |
embali dengan manajemen dakwah yang profesional dan dihendel | oleh | tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, mau berkorban dan ikhlas b | 92 % |
nya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tidak ada | orang | yang melakukan dakwah padahal mereka mampu, maka seluruh pe | 9 % |
mu teknologi informasi yang paling mutakhir. Kedua, setiap | organisasi | Islam yang berminat dalam tugas-tugas dakwah perlu membangun | 68 % |
Oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasulullah SAW | pada | awalnya dilakukan melalui pendekatan individual (personal ap | 1 % |
kolektif seperti yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan | pada | musim haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu hukum | 4 % |
berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah, dengan menisbatkan | pada | lokasi-lokasi yang didiami para dai dan muballigh. Artinya, | 6 % |
si-lokasi yang didiami para dai dan muballigh. Artinya, jika | pada | satu kawasan sudah ada yang melakukan dakwah, maka dakwah ke | 7 % |
disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi di lapangan. Jadi | pada | dasarnya setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, | 13 % |
n umat Islam dalam meng-akses informasi dari waktu ke waktu, | pada | gilirannya juga akan membuat langkah-langkah dakwah kita sem | 56 % |
dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi terbatas | pada | dakwah bil-lisan, tapi harus diperluas dengan dakwah bil-hal | 72 % |
ika dalam satu kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwah | padahal | mereka mampu, maka seluruh penghuni kawasan itu berdosa di m | 9 % |
Problematika Dakwah Masa Kini Oleh RB. Khatib | pahlawan | Kayo Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan me | 1 % |
g masa. Para rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang | paling | terkemuka dalam sejarah umat manusia, karena mereka dibekali | 18 % |
berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang | paling | mutakhir. Kedua, setiap organisasi Islam yang berminat dal | 68 % |
kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi yang didiami | para | dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan sudah ada | 6 % |
ngga cahaya hidayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. | para | rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemu | 17 % |
ah memilih jalan yang benar, yakni bergabung bersama barisan | para | rasul dan nabi dalam menjalankan misi risalah Islamiyah. Kon | 22 % |
i pilihan itu kita harus senantiasa berusaha mengikuti jejak | para | nabi dan rasul dalam menggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahi m | 24 % |
esia adalah tugas dakwah Islam jangka panjang. Anak-anak dan | para | remaja kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita | 82 % |
alam bukunya Moralitas Politik Muhammadiyah, menawarkan lima | pekerjaan | Rumah yang perlu diselesaikan, agar dakwah Islam di era info | 62 % |
h merupakan kewajiban dan tugas setiap individu. Hanya dalam | pelaksanaannya | disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi di lapangan. Jadi | 12 % |
pariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin membuka | peluang | munculnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan m | 30 % |
aderan yang serius untuk memproduksi juru-juru dakwah dengan | pembagian | kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka tidak cukup untuk mendu | 65 % |
eluar dari kemelut persoalan yang dihadapi itu. Dalam konsep | pemikiran | yang praktis, Prof. Dr. H. M. Amien Rais,MA. dalam bukunya M | 60 % |
iang atau malam, yang semua itu diawali dengan penjualan dan | pendangkalan | budaya moral dan rasa malu. Tidak asing lagi, akhirnya di | 37 % |
Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan melalui | pendekatan | individual (personal approach) dengan mengumpulkan kaum kera | 2 % |
kaum kerabatnya di bukit Shafa. Kemudian berkembang melalui | pendekatan | kolektif seperti yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan | 3 % |
ng yang melakukan dakwah padahal mereka mampu, maka seluruh | penghuni | kawasan itu berdosa di mata Allah. Dengan demikian sebenarny | 10 % |
ah aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari | pengikisan | aqidah yang terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai non islami k | 83 % |
tetap relevan, efektif, dan produktif. Pertama, perlu ada | pengkaderan | yang serius untuk memproduksi juru-juru dakwah dengan pembag | 64 % |
mendukung proses dakwah, melainkan diperlukan pula berbagai | penguasaan | dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling mutakhir. | 67 % |
rnet, dan sebagainya. Kemaksiatan itu senantiasa mengalami | peningkatan | kualitas dan kuantitas, seperti maraknya perjudian, minum mi | 34 % |
aka sudah tentu keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi | peningkatan | dakwah Islam di tanah air. Kelima, merebut remaja Indonesi | 80 % |
pat hiburan, siang atau malam, yang semua itu diawali dengan | penjualan | dan pendangkalan budaya moral dan rasa malu. Tidak asing l | 37 % |
upakan tugas ubudiyah dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT. | penyampaian | dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dari satu generasi k | 15 % |
ul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti | perilaku | dalam mendapatkan hiburan (entertainment), kepariwisataan | 28 % |
an ilmu. Hal yang terakhir ini semakin buruk dan mencemaskan | perkembangannya | karena hampir-hampir tidak ada lagi batas antara kota dan de | 44 % |
n hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika itu pula secara | perlahan | kita meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah yang sangat diperl | 53 % |
problematika dakwah tidak semakin kusut dan berlarut-larut, | perlu | segera dicarikan jalan keluar dari kemelut persoalan yang di | 59 % |
s Politik Muhammadiyah, menawarkan lima Pekerjaan Rumah yang | perlu | diselesaikan, agar dakwah Islam di era informasi sekarang te | 62 % |
i sekarang tetap relevan, efektif, dan produktif. Pertama, | perlu | ada pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-juru dakw | 64 % |
tiap organisasi Islam yang berminat dalam tugas-tugas dakwah | perlu | membangun laboratorium dakwah. Dari hasil Labda ini akan dap | 69 % |
edia elektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana dakwah | perlu | dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di masa depan | 77 % |
h sangat terbatas, sementara kita harus mengakomodir segenap | permasalahan | dan tantangan yang muncul, maka ada baiknya kita coba memili | 95 % |
, dapat diprediksi bahwa missi dan tantangan dakwah tidaklah | pernah | akan semakin ringan, melainkan akan semakin berat dan hebat | 88 % |
ma'ruf nahi munkar, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun. | persoalan | yang kita hadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang semak | 25 % |
arut-larut, perlu segera dicarikan jalan keluar dari kemelut | persoalan | yang dihadapi itu. Dalam konsep pemikiran yang praktis, Prof | 60 % |
rusaha mencegah dan mengantisipasi dengan memperkuat benteng | pertahanan | aqidah yang berpadukan ilmu dan teknologi. Tidak sedikit kor | 49 % |
umat Islam. Bila udara Indonesia di masa depan dipenuhi oleh | pesan-pesan | agama lain dan sepi dari pesan-pesan Islami, maka sudah tent | 78 % |
asa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain dan sepi dari | pesan-pesan | Islami, maka sudah tentu keadaan seperti ini tidak menguntun | 79 % |
Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan | petunjuk | agar kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
ilitasnya, ketika itu pula secara perlahan kita meninggalkan | petunjuk-petunjuk | Allah yang sangat diperlukan bagi hati nurani setiap kita. D | 54 % |
tiasa memberikan kekuatan dan petunjuk agar kita tidak salah | pilih | dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
i dalam menjalankan misi risalah Islamiyah. Konsekuensi dari | pilihan | itu kita harus senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi | 23 % |
ktis, Prof. Dr. H. M. Amien Rais,MA. dalam bukunya Moralitas | politik | Muhammadiyah, menawarkan lima Pekerjaan Rumah yang perlu dis | 62 % |
dikasi tinggi, mau berkorban dan ikhlas beramal. Mengingat | potensi | umat Islam yang potensial masih sangat terbatas, sementara k | 93 % |
rban dan ikhlas beramal. Mengingat potensi umat Islam yang | potensial | masih sangat terbatas, sementara kita harus mengakomodir seg | 93 % |
ba memilih dan memilah mana yang tepat untuk diberikan skala | prioritas | dalam penanganannya, sehingga dana, tenaga, dan fikiran dapa | 96 % |
problematika | Dakwah Masa Kini Oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dak | 0 % | |
ul tak berdaya. Bertolak dari faktor-faktor tersebut, agar | problematika | dakwah tidak semakin kusut dan berlarut-larut, perlu segera | 58 % |
rat dan hebat bahkan semakin kompleks dan melelehkan. Inilah | problematika | dakwah kita masa kini. Oleh sebab itu semuanya harus dimenej | 90 % |
dana, tenaga, dan fikiran dapat lebih terarah, efektif, dan | produktid | dalam penggunaanya. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa mem | 98 % |
semuanya harus dimenej kembali dengan manajemen dakwah yang | profesional | dan dihendel oleh tenaga-tenaga berdedikasi tinggi, mau berk | 92 % |
a yang rapi. Ilmu tabligh belaka tidak cukup untuk mendukung | proses | dakwah, melainkan diperlukan pula berbagai penguasaan dalam | 66 % |
l di lapangan, agar jelas apa yang akan dilakukan. Ketiga, | proses | dakwah tidak boleh lagi terbatas pada dakwah bil-lisan, tapi | 71 % |
leh kemewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika itu | pula | secara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah ya | 53 % |
ak cukup untuk mendukung proses dakwah, melainkan diperlukan | pula | berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang | 67 % |
u diawali dengan penjualan dan pendangkalan budaya moral dan | rasa | malu. Tidak asing lagi, akhirnya di negeri yang berbudaya, | 38 % |
haya hidayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. Para | rasul | dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dal | 17 % |
milih jalan yang benar, yakni bergabung bersama barisan para | rasul | dan nabi dalam menjalankan misi risalah Islamiyah. Konsekuen | 22 % |
kita harus senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi dan | rasul | dalam menggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, dalam ko | 24 % |
kwah Masa Kini Oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dakwah | rasulullah | SAW pada awalnya dilakukan melalui pendekatan individual (pe | 1 % |
g semakin luas dan menjarah semakin banyak generasi muda dan | remaja | yang kehilangan jati diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang | 43 % |
agi peningkatan dakwah Islam di tanah air. Kelima, merebut | remaja | Indonesia adalah tugas dakwah Islam jangka panjang. Anak-ana | 80 % |
adalah tugas dakwah Islam jangka panjang. Anak-anak dan para | remaja | kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selama | 82 % |
ng berbagai komunitas Islam di Indonesia. Bila anak-anak dan | remaja | kita memiliki benteng tangguh (al-hususn al-hamidiyyah) dala | 85 % |
h. Dari hasil Labda ini akan dapat diketahui masalah-masalah | riil | di lapangan, agar jelas apa yang akan dilakukan. Ketiga, p | 70 % |
g bersama barisan para rasul dan nabi dalam menjalankan misi | risalah | Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan itu kita harus senantias | 22 % |
ya Moralitas Politik Muhammadiyah, menawarkan lima Pekerjaan | rumah | yang perlu diselesaikan, agar dakwah Islam di era informasi | 62 % |
rkembang melalui pendekatan kolektif seperti yang dilakukan | saat | berdakwah ke Thaif dan pada musim haji. Ada yang berpenda | 4 % |
senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk agar kita tidak | salah | pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
llah yang sangat diperlukan bagi hati nurani setiap kita. Di | samping | itu kelemahan dan ketertinggalan umat Islam dalam meng-akses | 55 % |
cara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah yang | sangat | diperlukan bagi hati nurani setiap kita. Di samping itu kele | 54 % |
beramal. Mengingat potensi umat Islam yang potensial masih | sangat | terbatas, sementara kita harus mengakomodir segenap permasal | 94 % |
karang juga. Media elektronik yang dapat menjadi wahana atau | sarana | dakwah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Indonesia | 77 % |
kasi yang didiami para dai dan muballigh. Artinya, jika pada | satu | kawasan sudah ada yang melakukan dakwah, maka dakwah ketika | 7 % |
dakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam | satu | kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwah padahal merek | 9 % |
WT. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dari | satu | generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah All | 16 % |
ini Oleh RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasulullah | saw | pada awalnya dilakukan melalui pendekatan individual (person | 1 % |
melelehkan. Inilah problematika dakwah kita masa kini. Oleh | sebab | itu semuanya harus dimenej kembali dengan manajemen dakwah y | 91 % |
na. Dibanding mereka, kita memang belum apa-apa. Akan tetapi | sebagai | dai dan muballigh, kita wajib bersyukur karena telah memilih | 20 % |
penghuni kawasan itu berdosa di mata Allah. Dengan demikian | sebenarnya | dakwah merupakan kewajiban dan tugas setiap individu. Hanya | 11 % |
emewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika itu pula | secara | perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah yang sang | 53 % |
pertahanan aqidah yang berpadukan ilmu dan teknologi. Tidak | sedikit | korban yang berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam semakin | 50 % |
ial masih sangat terbatas, sementara kita harus mengakomodir | segenap | permasalahan dan tantangan yang muncul, maka ada baiknya kit | 94 % |
ematika dakwah tidak semakin kusut dan berlarut-larut, perlu | segera | dicarikan jalan keluar dari kemelut persoalan yang dihadapi | 59 % |
lah disempurnakan dari satu generasi ke generasi berikutnya, | sehingga | cahaya hidayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. Pa | 16 % |
g tepat untuk diberikan skala prioritas dalam penanganannya, | sehingga | dana, tenaga, dan fikiran dapat lebih terarah, efektif, dan | 97 % |
n nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam | sejarah | umat manusia, karena mereka dibekali wahyu dan tuntunan yang | 18 % |
disi dan situasi bagaimanapun. Persoalan yang kita hadapi | sekarang | adalah tantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersif | 26 % |
yang perlu diselesaikan, agar dakwah Islam di era informasi | sekarang | tetap relevan, efektif, dan produktif. Pertama, perlu ada | 63 % |
a massa cetak dan terutama media elektronik harus dipikirkan | sekarang | juga. Media elektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana | 76 % |
al-hususn al-hamidiyyah) dalam era globalisasi dan informasi | sekarang | ini, insya Allah masa depan dakwah kita akan tetap ceria. | 86 % |
remaja kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita | selamatkan | dari pengikisan aqidah yang terjadi akibat 'invasi' nilai-ni | 82 % |
ada orang yang melakukan dakwah padahal mereka mampu, maka | seluruh | penghuni kawasan itu berdosa di mata Allah. Dengan demikian | 10 % |
oalan yang kita hadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang | semakin | hebat, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Tantan | 26 % |
ertainment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang | semakin | membuka peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral dan eti | 30 % |
wanan moral dan etika. Kerawanan moral dan etik itu muncul | semakin | transparan dalam bentuk kemaksiatan karena disokong oleh kem | 31 % |
ernasional di berbagai kawasan, hingga menjamah wilayah yang | semakin | luas dan menjarah semakin banyak generasi muda dan remaja ya | 42 % |
asan, hingga menjamah wilayah yang semakin luas dan menjarah | semakin | banyak generasi muda dan remaja yang kehilangan jati diri da | 42 % |
an jati diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini | semakin | buruk dan mencemaskan perkembangannya karena hampir-hampir t | 44 % |
sedikit korban yang berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam | semakin | terancam dan masa depan generasi muda semakin suram. Apabila | 51 % |
emuliaan Islam semakin terancam dan masa depan generasi muda | semakin | suram. Apabila kita tetap lengah dan terbuai oleh kemewahan | 52 % |
ada gilirannya juga akan membuat langkah-langkah dakwah kita | semakin | tumpul tak berdaya. Bertolak dari faktor-faktor tersebut, | 57 % |
dari faktor-faktor tersebut, agar problematika dakwah tidak | semakin | kusut dan berlarut-larut, perlu segera dicarikan jalan kelua | 59 % |
ediksi bahwa missi dan tantangan dakwah tidaklah pernah akan | semakin | ringan, melainkan akan semakin berat dan hebat bahkan semaki | 89 % |
n dakwah tidaklah pernah akan semakin ringan, melainkan akan | semakin | berat dan hebat bahkan semakin kompleks dan melelehkan. Inil | 89 % |
emakin ringan, melainkan akan semakin berat dan hebat bahkan | semakin | kompleks dan melelehkan. Inilah problematika dakwah kita mas | 89 % |
gat potensi umat Islam yang potensial masih sangat terbatas, | sementara | kita harus mengakomodir segenap permasalahan dan tantangan y | 94 % |
ta menjamurnya tempat-tempat hiburan, siang atau malam, yang | semua | itu diawali dengan penjualan dan pendangkalan budaya moral d | 37 % |
ena hampir-hampir tidak ada lagi batas antara kota dan desa, | semuanya | telah terkontaminasi dalam eforia kebebasan yang tak kenal b | 45 % |
n. Inilah problematika dakwah kita masa kini. Oleh sebab itu | semuanya | harus dimenej kembali dengan manajemen dakwah yang profesion | 91 % |
i risalah Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan itu kita harus | senantiasa | berusaha mengikuti jejak para nabi dan rasul dalam menggerak | 23 % |
ng VCD, jaringan Internet, dan sebagainya. Kemaksiatan itu | senantiasa | mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, seperti marakn | 34 % |
dan produktid dalam penggunaanya. Mudah-mudahan Allah SWT | senantiasa | memberikan kekuatan dan petunjuk agar kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
m mendapatkan hiburan (entertainment), kepariwisataan dan | seni | dalam arti luas, yang semakin membuka peluang munculnya ker | 29 % |
berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah SWT tidak terputus | sepanjang | masa. Para rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang p | 17 % |
ukit Shafa. Kemudian berkembang melalui pendekatan kolektif | seperti | yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji. | 4 % |
itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, | seperti | perilaku dalam mendapatkan hiburan (entertainment), kepar | 28 % |
isokong oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi mutakhir | seperti | siaran televisi, keping-keping VCD, jaringan Internet, dan s | 33 % |
itu senantiasa mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, | seperti | maraknya perjudian, minum minuman keras, dan tindakan krimin | 35 % |
n dan sepi dari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan | seperti | ini tidak menguntungkan bagi peningkatan dakwah Islam di tan | 79 % |
nesia di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain dan | sepi | dari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan seperti in | 78 % |
fektif, dan produktif. Pertama, perlu ada pengkaderan yang | serius | untuk memproduksi juru-juru dakwah dengan pembagian kerja ya | 64 % |
aknya perjudian, minum minuman keras, dan tindakan kriminal, | serta | menjamurnya tempat-tempat hiburan, siang atau malam, yang se | 36 % |
ang dinamakan sex industry juga mengalami kemajuan, terutama | setelah | terbukanya turisme internasional di berbagai kawasan, hingga | 41 % |
gan demikian sebenarnya dakwah merupakan kewajiban dan tugas | setiap | individu. Hanya dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kem | 11 % |
ngan kemampuan dan kondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya | setiap | muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, karena merupakan | 13 % |
unjuk-petunjuk Allah yang sangat diperlukan bagi hati nurani | setiap | kita. Di samping itu kelemahan dan ketertinggalan umat Islam | 55 % |
ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling mutakhir. Kedua, | setiap | organisasi Islam yang berminat dalam tugas-tugas dakwah perl | 68 % |
ini, kemaksiatan yang berhubungan dengan apa yang dinamakan | sex | industry juga mengalami kemajuan, terutama setelah terbukany | 40 % |
tindakan kriminal, serta menjamurnya tempat-tempat hiburan, | siang | atau malam, yang semua itu diawali dengan penjualan dan pend | 37 % |
oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi mutakhir seperti | siaran | televisi, keping-keping VCD, jaringan Internet, dan sebagain | 33 % |
ggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, dalam kondisi dan | situasi | bagaimanapun. Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah | 25 % |
ita coba memilih dan memilah mana yang tepat untuk diberikan | skala | prioritas dalam penanganannya, sehingga dana, tenaga, dan fi | 96 % |
iami para dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan | sudah | ada yang melakukan dakwah, maka dakwah ketika itu hukumnya f | 7 % |
esan-pesan agama lain dan sepi dari pesan-pesan Islami, maka | sudah | tentu keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi peningkat | 79 % |
nerasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah | swt | tidak terputus sepanjang masa. Para rasul dan nabi adalah | 17 % |
tif, dan produktid dalam penggunaanya. Mudah-mudahan Allah | swt | senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk agar kita tidak salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 98 % |
uksi juru-juru dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu | tabligh | belaka tidak cukup untuk mendukung proses dakwah, melainkan | 65 % |
a, semuanya telah terkontaminasi dalam eforia kebebasan yang | tak | kenal batas. Ledakan-ledakan informasi dan kemajuan teknol | 46 % |
juga akan membuat langkah-langkah dakwah kita semakin tumpul | tak | berdaya. Bertolak dari faktor-faktor tersebut, agar proble | 57 % |
gka panjang. Anak-anak dan para remaja kita adalah aset yang | tak | ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari pengikisan aqida | 82 % |
rti ini tidak menguntungkan bagi peningkatan dakwah Islam di | tanah | air. Kelima, merebut remaja Indonesia adalah tugas dakwah | 80 % |
i Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita memiliki benteng | tangguh | (al-hususn al-hamidiyyah) dalam era globalisasi dan informas | 85 % |
bagaimanapun. Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah | tantangan | dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifat internal maup | 26 % |
emakin hebat, baik yang bersifat internal maupun eksternal. | tantangan | itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, | 27 % |
imak uraian-uraian di atas, dapat diprediksi bahwa missi dan | tantangan | dakwah tidaklah pernah akan semakin ringan, melainkan akan s | 88 % |
, sementara kita harus mengakomodir segenap permasalahan dan | tantangan | yang muncul, maka ada baiknya kita coba memilih dan memilah | 95 % |
oses dakwah tidak boleh lagi terbatas pada dakwah bil-lisan, | tapi | harus diperluas dengan dakwah bil-hal, bil-kitaabah (lewat t | 72 % |
m bentuk kemaksiatan karena disokong oleh kemajuan alat-alat | teknologi | informasi mutakhir seperti siaran televisi, keping-keping VC | 32 % |
ng tak kenal batas. Ledakan-ledakan informasi dan kemajuan | teknologi | dalam berbagai bidang itu tidak boleh kita biarkan lewat beg | 47 % |
elainkan diperlukan pula berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu | teknologi | informasi yang paling mutakhir. Kedua, setiap organisasi I | 67 % |
etapi sebagai dai dan muballigh, kita wajib bersyukur karena | telah | memilih jalan yang benar, yakni bergabung bersama barisan pa | 21 % |
r-hampir tidak ada lagi batas antara kota dan desa, semuanya | telah | terkontaminasi dalam eforia kebebasan yang tak kenal batas. | 46 % |
inum minuman keras, dan tindakan kriminal, serta menjamurnya | tempat-tempat | hiburan, siang atau malam, yang semua itu diawali dengan pen | 36 % |
i dengan manajemen dakwah yang profesional dan dihendel oleh | tenaga-tenaga | berdedikasi tinggi, mau berkorban dan ikhlas beramal. Meng | 92 % |
esan agama lain dan sepi dari pesan-pesan Islami, maka sudah | tentu | keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi peningkatan dak | 79 % |
ul, maka ada baiknya kita coba memilih dan memilah mana yang | tepat | untuk diberikan skala prioritas dalam penanganannya, sehingg | 96 % |
yang kehilangan jati diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang | terakhir | ini semakin buruk dan mencemaskan perkembangannya karena ham | 44 % |
korban yang berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam semakin | terancam | dan masa depan generasi muda semakin suram. Apabila kita tet | 51 % |
ang akan dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi | terbatas | pada dakwah bil-lisan, tapi harus diperluas dengan dakwah bi | 71 % |
n generasi muda semakin suram. Apabila kita tetap lengah dan | terbuai | oleh kemewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika it | 52 % |
makan sex industry juga mengalami kemajuan, terutama setelah | terbukanya | turisme internasional di berbagai kawasan, hingga menjamah w | 41 % |
ai. Mereka wajib kita selamatkan dari pengikisan aqidah yang | terjadi | akibat 'invasi' nilai-nilai non islami ke dalam jantung berb | 83 % |
Para rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling | terkemuka | dalam sejarah umat manusia, karena mereka dibekali wahyu dan | 18 % |
ir tidak ada lagi batas antara kota dan desa, semuanya telah | terkontaminasi | dalam eforia kebebasan yang tak kenal batas. Ledakan-ledak | 46 % |
generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah SWT tidak | terputus | sepanjang masa. Para rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dak | 17 % |
gan apa yang dinamakan sex industry juga mengalami kemajuan, | terutama | setelah terbukanya turisme internasional di berbagai kawasan | 41 % |
ons,speak louder than word. Keempat, media massa cetak dan | terutama | media elektronik harus dipikirkan sekarang juga. Media elekt | 75 % |
cam dan masa depan generasi muda semakin suram. Apabila kita | tetap | lengah dan terbuai oleh kemewahan hidup dengan berbagai fasi | 52 % |
lu diselesaikan, agar dakwah Islam di era informasi sekarang | tetap | relevan, efektif, dan produktif. Pertama, perlu ada pengka | 63 % |
ormasi sekarang ini, insya Allah masa depan dakwah kita akan | tetap | ceria. Menyimak uraian-uraian di atas, dapat diprediksi ba | 87 % |
ukan dakwah, maka dakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. | tetapi | jika dalam satu kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwa | 8 % |
sempurna. Dibanding mereka, kita memang belum apa-apa. Akan | tetapi | sebagai dai dan muballigh, kita wajib bersyukur karena telah | 20 % |
ndekatan kolektif seperti yang dilakukan saat berdakwah ke | thaif | dan pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah | 4 % |
(ekonomi), dan sebagainya. Yang jelas, actions,speak louder | than | word. Keempat, media massa cetak dan terutama media elektr | 75 % |
itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan | tidak | ada orang yang melakukan dakwah padahal mereka mampu, maka | 9 % |
si ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah SWT | tidak | terputus sepanjang masa. Para rasul dan nabi adalah tokoh- | 17 % |
engan penjualan dan pendangkalan budaya moral dan rasa malu. | tidak | asing lagi, akhirnya di negeri yang berbudaya, beradat dan b | 38 % |
n buruk dan mencemaskan perkembangannya karena hampir-hampir | tidak | ada lagi batas antara kota dan desa, semuanya telah terkonta | 45 % |
n informasi dan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang itu | tidak | boleh kita biarkan lewat begitu saja. Kita harus berusaha me | 48 % |
enteng pertahanan aqidah yang berpadukan ilmu dan teknologi. | tidak | sedikit korban yang berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam | 50 % |
rtolak dari faktor-faktor tersebut, agar problematika dakwah | tidak | semakin kusut dan berlarut-larut, perlu segera dicarikan jal | 59 % |
dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka | tidak | cukup untuk mendukung proses dakwah, melainkan diperlukan pu | 66 % |
agar jelas apa yang akan dilakukan. Ketiga, proses dakwah | tidak | boleh lagi terbatas pada dakwah bil-lisan, tapi harus diperl | 71 % |
ari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan seperti ini | tidak | menguntungkan bagi peningkatan dakwah Islam di tanah air. | 79 % |
ah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk agar kita | tidak | salah pilih dan tidak terlambat, insya Allah? | 99 % |
erikan kekuatan dan petunjuk agar kita tidak salah pilih dan | tidak | terlambat, insya Allah? | 100 % |
n di atas, dapat diprediksi bahwa missi dan tantangan dakwah | tidaklah | pernah akan semakin ringan, melainkan akan semakin berat dan | 88 % |
ntitas, seperti maraknya perjudian, minum minuman keras, dan | tindakan | kriminal, serta menjamurnya tempat-tempat hiburan, siang ata | 36 % |
tidak terputus sepanjang masa. Para rasul dan nabi adalah | tokoh-tokoh | dakwah yang paling terkemuka dalam sejarah umat manusia, kar | 17 % |
ral dan etika. Kerawanan moral dan etik itu muncul semakin | transparan | dalam bentuk kemaksiatan karena disokong oleh kemajuan alat- | 31 % |
h. Dengan demikian sebenarnya dakwah merupakan kewajiban dan | tugas | setiap individu. Hanya dalam pelaksanaannya disesuaikan den | 11 % |
muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, karena merupakan | tugas | ubudiyah dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT. Penyampaian | 14 % |
slam di tanah air. Kelima, merebut remaja Indonesia adalah | tugas | dakwah Islam jangka panjang. Anak-anak dan para remaja kita | 81 % |
takhir. Kedua, setiap organisasi Islam yang berminat dalam | tugas-tugas | dakwah perlu membangun laboratorium dakwah. Dari hasil Labda | 69 % |
rannya juga akan membuat langkah-langkah dakwah kita semakin | tumpul | tak berdaya. Bertolak dari faktor-faktor tersebut, agar pr | 57 % |
dalam sejarah umat manusia, karena mereka dibekali wahyu dan | tuntunan | yang sempurna. Dibanding mereka, kita memang belum apa-apa. | 19 % |
ndustry juga mengalami kemajuan, terutama setelah terbukanya | turisme | internasional di berbagai kawasan, hingga menjamah wilayah y | 41 % |
wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas | ubudiyah | dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT. Penyampaian dakwah Is | 14 % |
hana atau sarana dakwah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila | udara | Indonesia di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain | 77 % |
dalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam sejarah | umat | manusia, karena mereka dibekali wahyu dan tuntunan yang semp | 18 % |
ani setiap kita. Di samping itu kelemahan dan ketertinggalan | umat | Islam dalam meng-akses informasi dari waktu ke waktu, pada g | 56 % |
dapat menjadi wahana atau sarana dakwah perlu dimiliki oleh | umat | Islam. Bila udara Indonesia di masa depan dipenuhi oleh pesa | 77 % |
inggi, mau berkorban dan ikhlas beramal. Mengingat potensi | umat | Islam yang potensial masih sangat terbatas, sementara kita h | 93 % |
dan produktif. Pertama, perlu ada pengkaderan yang serius | untuk | memproduksi juru-juru dakwah dengan pembagian kerja yang rap | 64 % |
n pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka tidak cukup | untuk | mendukung proses dakwah, melainkan diperlukan pula berbagai | 66 % |
ka ada baiknya kita coba memilih dan memilah mana yang tepat | untuk | diberikan skala prioritas dalam penanganannya, sehingga dana | 96 % |
ya Allah masa depan dakwah kita akan tetap ceria. Menyimak | uraian-uraian | di atas, dapat diprediksi bahwa missi dan tantangan dakwah t | 87 % |
ipikirkan sekarang juga. Media elektronik yang dapat menjadi | wahana | atau sarana dakwah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udar | 76 % |
terkemuka dalam sejarah umat manusia, karena mereka dibekali | wahyu | dan tuntunan yang sempurna. Dibanding mereka, kita memang be | 19 % |
dan kondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya setiap muslim | wajib | melaksanakan dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas ubudiy | 13 % |
g belum apa-apa. Akan tetapi sebagai dai dan muballigh, kita | wajib | bersyukur karena telah memilih jalan yang benar, yakni berga | 21 % |
k dan para remaja kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka | wajib | kita selamatkan dari pengikisan aqidah yang terjadi akibat ' | 82 % |
an ketertinggalan umat Islam dalam meng-akses informasi dari | waktu | ke waktu, pada gilirannya juga akan membuat langkah-langkah | 56 % |
a turisme internasional di berbagai kawasan, hingga menjamah | wilayah | yang semakin luas dan menjarah semakin banyak generasi muda | 42 % |
kita wajib bersyukur karena telah memilih jalan yang benar, | yakni | bergabung bersama barisan para rasul dan nabi dalam menjalan | 21 % |
fa. Kemudian berkembang melalui pendekatan kolektif seperti | yang | dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji. Ad | 4 % |
ilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji. Ada | yang | berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah, de | 5 % |
mnya fardhu kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi | yang | didiami para dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu kawa | 6 % |
dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan sudah ada | yang | melakukan dakwah, maka dakwah ketika itu hukumnya fardhu kif | 7 % |
rdhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tidak ada orang | yang | melakukan dakwah padahal mereka mampu, maka seluruh penghun | 9 % |
anjang masa. Para rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah | yang | paling terkemuka dalam sejarah umat manusia, karena mereka d | 18 % |
arah umat manusia, karena mereka dibekali wahyu dan tuntunan | yang | sempurna. Dibanding mereka, kita memang belum apa-apa. Akan | 19 % |
n muballigh, kita wajib bersyukur karena telah memilih jalan | yang | benar, yakni bergabung bersama barisan para rasul dan nabi d | 21 % |
munkar, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun. Persoalan | yang | kita hadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin he | 25 % |
Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah tantangan dakwah | yang | semakin hebat, baik yang bersifat internal maupun eksternal | 26 % |
pi sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin hebat, baik | yang | bersifat internal maupun eksternal. Tantangan itu muncul da | 27 % |
(entertainment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, | yang | semakin membuka peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral | 30 % |
, serta menjamurnya tempat-tempat hiburan, siang atau malam, | yang | semua itu diawali dengan penjualan dan pendangkalan budaya m | 37 % |
moral dan rasa malu. Tidak asing lagi, akhirnya di negeri | yang | berbudaya, beradat dan beragama ini, kemaksiatan yang berhub | 39 % |
negeri yang berbudaya, beradat dan beragama ini, kemaksiatan | yang | berhubungan dengan apa yang dinamakan sex industry juga meng | 39 % |
at dan beragama ini, kemaksiatan yang berhubungan dengan apa | yang | dinamakan sex industry juga mengalami kemajuan, terutama set | 40 % |
e internasional di berbagai kawasan, hingga menjamah wilayah | yang | semakin luas dan menjarah semakin banyak generasi muda dan r | 42 % |
in luas dan menjarah semakin banyak generasi muda dan remaja | yang | kehilangan jati diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang tera | 43 % |
maja yang kehilangan jati diri dan miskin iman dan ilmu. Hal | yang | terakhir ini semakin buruk dan mencemaskan perkembangannya k | 44 % |
n desa, semuanya telah terkontaminasi dalam eforia kebebasan | yang | tak kenal batas. Ledakan-ledakan informasi dan kemajuan te | 46 % |
n mengantisipasi dengan memperkuat benteng pertahanan aqidah | yang | berpadukan ilmu dan teknologi. Tidak sedikit korban yang ber | 50 % |
dah yang berpadukan ilmu dan teknologi. Tidak sedikit korban | yang | berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam semakin terancam dan | 50 % |
kan ilmu dan teknologi. Tidak sedikit korban yang berjatuhan | yang | membuat kemuliaan Islam semakin terancam dan masa depan gene | 51 % |
la secara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah | yang | sangat diperlukan bagi hati nurani setiap kita. Di samping i | 54 % |
, perlu segera dicarikan jalan keluar dari kemelut persoalan | yang | dihadapi itu. Dalam konsep pemikiran yang praktis, Prof. Dr. | 60 % |
kemelut persoalan yang dihadapi itu. Dalam konsep pemikiran | yang | praktis, Prof. Dr. H. M. Amien Rais,MA. dalam bukunya Morali | 61 % |
alitas Politik Muhammadiyah, menawarkan lima Pekerjaan Rumah | yang | perlu diselesaikan, agar dakwah Islam di era informasi sekar | 62 % |
an, efektif, dan produktif. Pertama, perlu ada pengkaderan | yang | serius untuk memproduksi juru-juru dakwah dengan pembagian k | 64 % |
us untuk memproduksi juru-juru dakwah dengan pembagian kerja | yang | rapi. Ilmu tabligh belaka tidak cukup untuk mendukung proses | 65 % |
pula berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi | yang | paling mutakhir. Kedua, setiap organisasi Islam yang bermi | 67 % |
rmasi yang paling mutakhir. Kedua, setiap organisasi Islam | yang | berminat dalam tugas-tugas dakwah perlu membangun laboratori | 68 % |
t diketahui masalah-masalah riil di lapangan, agar jelas apa | yang | akan dilakukan. Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi ter | 71 % |
m arti politik), bil-iqtishadiyah (ekonomi), dan sebagainya. | yang | jelas, actions,speak louder than word. Keempat, media mass | 74 % |
elektronik harus dipikirkan sekarang juga. Media elektronik | yang | dapat menjadi wahana atau sarana dakwah perlu dimiliki oleh | 76 % |
m jangka panjang. Anak-anak dan para remaja kita adalah aset | yang | tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari pengikisan a | 82 % |
ernilai. Mereka wajib kita selamatkan dari pengikisan aqidah | yang | terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai non islami ke dalam jant | 83 % |
b itu semuanya harus dimenej kembali dengan manajemen dakwah | yang | profesional dan dihendel oleh tenaga-tenaga berdedikasi ting | 92 % |
berkorban dan ikhlas beramal. Mengingat potensi umat Islam | yang | potensial masih sangat terbatas, sementara kita harus mengak | 93 % |
a kita harus mengakomodir segenap permasalahan dan tantangan | yang | muncul, maka ada baiknya kita coba memilih dan memilah mana | 95 % |
muncul, maka ada baiknya kita coba memilih dan memilah mana | yang | tepat untuk diberikan skala prioritas dalam penanganannya, s | 96 % |
Word Frequency Program