Prepared Concordance
Film "Buruan Cium Gue!" Ditarik dari Peredaran
pre- text |
WORD |
post- text |
% |
i kantor Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), Kamis | (19/8) | malam. Menurut Titie Said yang menerima mandat dar | 27 % |
dang yang berlaku, seperti yang tertuang dalam UU No 8 tahun | 1992 | bahwa yang berwenang menarik sebuah film dari peredaran adal | 73 % |
G!) akhirnya harus dihentikan pemutarannya. Mulai hari Jumat | (20/8) | ini, film yang dianggap meresahkan masyarakat itu ditarik da | 7 % |
ndang-undang yang berlaku, seperti yang tertuang dalam UU No | 8 | tahun 1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah film dari per | 72 % |
Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya | abdi, | Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir a | 62 % |
di infotainment lewat televisi, padahal ijin untuk itu tidak | ada. | Kami sendiri shock, masyarakat shock, kok bisa lolos," tutur | 91 % |
, Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir | adalah | Ketua LSF Titie Said didampingi anggota Rae Sita dan Johan T | 65 % |
1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah film dari peredaran | adalah | menteri (Menbudpar). Namun Menbudpar menyerahkan mandat kepa | 75 % |
epotnya lagi, potongan film yang masuk ke layar televisi itu | adalah | potongan film yang disensor LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 96 % |
kni Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, | adi | Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF | 62 % |
ariwisata) menarik surat lulus sensor Buruan Cium Gue!. Kami | akan | melakukan penelitian lagi dan melakukan revisi," kata Ketua | 21 % |
at dari Menbudpar untuk mengeluarkan keputusan itu, pihaknya | akan | melayangkan surat keputusan pembatalan surat lulus sensor ke | 32 % |
Setelah diprotes masyarakat, film Buruan Cium Gue! (BCG!) | akhirnya | harus dihentikan pemutarannya. Mulai hari Jumat (20/8) ini, | 5 % |
hari ini (kemarin --Red), tapi besok (hari ini --Red)," kata | anggota | LSF Johan Tjasmadi. Keputusan itu dikeluarkan sete | 49 % |
an LSF. Tampak hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan beberapa | anggota, | yakni Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kusumo Priyono, Wihad | 59 % |
n dari LSF yang hadir adalah Ketua LSF Titie Said didampingi | anggota | Rae Sita dan Johan Tjasmadi. Menurut Titie Said, LSF | 66 % |
a Sensor Film (LSF). "Lembaga Sensor Film diminta | atas | nama Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) menarik s | 17 % |
revisi," kata Ketua LSF Titie Said kepada wartawan di kantor | badan | Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), Kamis (19/8) malam. | 25 % |
yang berlaku, seperti yang tertuang dalam UU No 8 tahun 1992 | bahwa | yang berwenang menarik sebuah film dari peredaran adalah men | 73 % |
djo, Jimmy Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, | bakri | MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir adalah | 62 % |
Setelah diprotes masyarakat, film Buruan Cium Gue! | (bcg!) | akhirnya harus dihentikan pemutarannya. Mulai hari Jumat (20 | 4 % |
rat keputusan pembatalan surat lulus sensor ke produsen film | bcg! | yakni Multivision Plus. Surat itu juga dikirimkan ke bioskop | 35 % |
an mandat kepada LSF untuk mengambil keputusan terhadap film | bcg!. | Dikatakan Rae Sita, film BCG! sebenarnya sudah dipo | 79 % |
utusan terhadap film BCG!. Dikatakan Rae Sita, film | bcg! | sebenarnya sudah dipotong dan lulus sensor untuk dikonsumsi | 81 % |
ri BP2N dan LSF. Tampak hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan | beberapa | anggota, yakni Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kusumo Priyo | 59 % |
yang memutar film tersebut. Dengan dikeluarkannya surat itu, | berarti | mulai hari Jumat ini bioskop tidak boleh lagi memutar film y | 40 % |
t Titie Said, LSF berusaha untuk mematuhi undang-undang yang | berlaku, | seperti yang tertuang dalam UU No 8 tahun 1992 bahwa yang be | 71 % |
Rae Sita dan Johan Tjasmadi. Menurut Titie Said, LSF | berusaha | untuk mematuhi undang-undang yang berlaku, seperti yang tert | 69 % |
u, seperti yang tertuang dalam UU No 8 tahun 1992 bahwa yang | berwenang | menarik sebuah film dari peredaran adalah menteri (Menbudpar | 73 % |
surat tidak bisa dikeluarkan hari ini (kemarin --Red), tapi | besok | (hari ini --Red)," kata anggota LSF Johan Tjasmadi. | 48 % |
engan dikeluarkannya surat itu, berarti mulai hari Jumat ini | bioskop | tidak boleh lagi memutar film yang dibintangi Masayu Natasya | 41 % |
enarnya sudah dipotong dan lulus sensor untuk dikonsumsi di | bioskop, | bukan untuk televisi. "Tapi terjadi kehebohan dan kegusaran. | 84 % |
i, film yang dianggap meresahkan masyarakat itu ditarik dari | bioskop-bioskop | di Indonesia. Film itu harus ditarik karena surat lulus sen | 10 % |
lm BCG! yakni Multivision Plus. Surat itu juga dikirimkan ke | bioskop-bioskop | yang memutar film tersebut. Dengan dikeluarkannya surat itu, | 37 % |
ngky K Chova tersebut. "Karena hari sudah malam, surat tidak | bisa | dikeluarkan hari ini (kemarin --Red), tapi besok (hari ini - | 46 % |
tuk itu tidak ada. Kami sendiri shock, masyarakat shock, kok | bisa | lolos," tutur Rae Sita. Repotnya lagi, potongan film yang ma | 92 % |
kannya surat itu, berarti mulai hari Jumat ini bioskop tidak | boleh | lagi memutar film yang dibintangi Masayu Natasya dan Hengky | 42 % |
san itu dikeluarkan setelah rapat selama empat jam di kantor | bp2n | di Gedung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadiri per | 53 % |
Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadiri personel dari | bp2n | dan LSF. Tampak hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan beberap | 56 % |
apat dihadiri personel dari BP2N dan LSF. Tampak hadir Ketua | bp2n | Djony Sjafrudin dan beberapa anggota, yakni Slamet Rahardjo, | 58 % |
udah dipotong dan lulus sensor untuk dikonsumsi di bioskop, | bukan | untuk televisi. "Tapi terjadi kehebohan dan kegusaran. Hal i | 84 % |
Film | "buruan | Cium Gue!" Ditarik dari Peredaran Setelah d | 0 % |
Peredaran Setelah diprotes masyarakat, film | buruan | Cium Gue! (BCG!) akhirnya harus dihentikan pemutarannya. Mul | 4 % |
enteri Kebudayaan dan Pariwisata) menarik surat lulus sensor | buruan | Cium Gue!. Kami akan melakukan penelitian lagi dan melakukan | 20 % |
agi memutar film yang dibintangi Masayu Natasya dan Hengky K | chova | tersebut. "Karena hari sudah malam, surat tidak bisa dikelua | 44 % |
Film "Buruan | cium | Gue!" Ditarik dari Peredaran Setelah diprot | 0 % |
an Setelah diprotes masyarakat, film Buruan | cium | Gue! (BCG!) akhirnya harus dihentikan pemutarannya. Mulai ha | 4 % |
Kebudayaan dan Pariwisata) menarik surat lulus sensor Buruan | cium | Gue!. Kami akan melakukan penelitian lagi dan melakukan revi | 20 % |
k mematuhi undang-undang yang berlaku, seperti yang tertuang | dalam | UU No 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah film | 72 % |
Sensor Film diminta atas nama Menbudpar (Menteri Kebudayaan | dan | Pariwisata) menarik surat lulus sensor Buruan Cium Gue!. Kam | 18 % |
sensor Buruan Cium Gue!. Kami akan melakukan penelitian lagi | dan | melakukan revisi," kata Ketua LSF Titie Said kepada wartawan | 22 % |
tidak boleh lagi memutar film yang dibintangi Masayu Natasya | dan | Hengky K Chova tersebut. "Karena hari sudah malam, surat tid | 44 % |
Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadiri personel dari BP2N | dan | LSF. Tampak hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan beberapa an | 57 % |
l dari BP2N dan LSF. Tampak hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin | dan | beberapa anggota, yakni Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kus | 59 % |
Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakri MM, | dan | Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir adalah Ketua LS | 63 % |
adir adalah Ketua LSF Titie Said didampingi anggota Rae Sita | dan | Johan Tjasmadi. Menurut Titie Said, LSF berusaha untu | 67 % |
Dikatakan Rae Sita, film BCG! sebenarnya sudah dipotong | dan | lulus sensor untuk dikonsumsi di bioskop, bukan untuk telev | 82 % |
si di bioskop, bukan untuk televisi. "Tapi terjadi kehebohan | dan | kegusaran. Hal itu terjadi karena film thrillernya ditayangk | 86 % |
Film "Buruan Cium Gue!" Ditarik | dari | Peredaran Setelah diprotes masyarakat, film | 1 % |
8) ini, film yang dianggap meresahkan masyarakat itu ditarik | dari | bioskop-bioskop di Indonesia. Film itu harus ditarik karena | 9 % |
/8) malam. Menurut Titie Said yang menerima mandat | dari | Menbudpar untuk mengeluarkan keputusan itu, pihaknya akan me | 29 % |
dung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadiri personel | dari | BP2N dan LSF. Tampak hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan be | 56 % |
hadi, Adi Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan | dari | LSF yang hadir adalah Ketua LSF Titie Said didampingi anggot | 64 % |
UU No 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah film | dari | peredaran adalah menteri (Menbudpar). Namun Menbudpar menyer | 74 % |
ga dikirimkan ke bioskop-bioskop yang memutar film tersebut. | dengan | dikeluarkannya surat itu, berarti mulai hari Jumat ini biosk | 39 % |
nggap meresahkan masyarakat itu ditarik dari bioskop-bioskop | di | Indonesia. Film itu harus ditarik karena surat lulus sensor | 10 % |
melakukan revisi," kata Ketua LSF Titie Said kepada wartawan | di | kantor Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), Kamis ( | 25 % |
Keputusan itu dikeluarkan setelah rapat selama empat jam | di | kantor BP2N di Gedung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat | 53 % |
tu dikeluarkan setelah rapat selama empat jam di kantor BP2N | di | Gedung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadiri person | 54 % |
sebenarnya sudah dipotong dan lulus sensor untuk dikonsumsi | di | bioskop, bukan untuk televisi. "Tapi terjadi kehebohan dan k | 83 % |
gusaran. Hal itu terjadi karena film thrillernya ditayangkan | di | infotainment lewat televisi, padahal ijin untuk itu tidak ad | 88 % |
entikan pemutarannya. Mulai hari Jumat (20/8) ini, film yang | dianggap | meresahkan masyarakat itu ditarik dari bioskop-bioskop di In | 8 % |
ai hari Jumat ini bioskop tidak boleh lagi memutar film yang | dibintangi | Masayu Natasya dan Hengky K Chova tersebut. "Karena hari sud | 43 % |
o. Sedangkan dari LSF yang hadir adalah Ketua LSF Titie Said | didampingi | anggota Rae Sita dan Johan Tjasmadi. Menurut Titie Sa | 66 % |
kantor BP2N di Gedung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat | dihadiri | personel dari BP2N dan LSF. Tampak hadir Ketua BP2N Djony Sj | 56 % |
otes masyarakat, film Buruan Cium Gue! (BCG!) akhirnya harus | dihentikan | pemutarannya. Mulai hari Jumat (20/8) ini, film yang diangga | 5 % |
da LSF untuk mengambil keputusan terhadap film BCG!. | dikatakan | Rae Sita, film BCG! sebenarnya sudah dipotong dan lulus sens | 80 % |
K Chova tersebut. "Karena hari sudah malam, surat tidak bisa | dikeluarkan | hari ini (kemarin --Red), tapi besok (hari ini --Red)," kata | 47 % |
)," kata anggota LSF Johan Tjasmadi. Keputusan itu | dikeluarkan | setelah rapat selama empat jam di kantor BP2N di Gedung Film | 51 % |
rimkan ke bioskop-bioskop yang memutar film tersebut. Dengan | dikeluarkannya | surat itu, berarti mulai hari Jumat ini bioskop tidak boleh | 39 % |
ke produsen film BCG! yakni Multivision Plus. Surat itu juga | dikirimkan | ke bioskop-bioskop yang memutar film tersebut. Dengan dikelu | 36 % |
film BCG! sebenarnya sudah dipotong dan lulus sensor untuk | dikonsumsi | di bioskop, bukan untuk televisi. "Tapi terjadi kehebohan da | 83 % |
h Lembaga Sensor Film (LSF). "Lembaga Sensor Film | diminta | atas nama Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) mena | 16 % |
CG!. Dikatakan Rae Sita, film BCG! sebenarnya sudah | dipotong | dan lulus sensor untuk dikonsumsi di bioskop, bukan untuk t | 82 % |
n Cium Gue!" Ditarik dari Peredaran Setelah | diprotes | masyarakat, film Buruan Cium Gue! (BCG!) akhirnya harus dihe | 3 % |
m yang masuk ke layar televisi itu adalah potongan film yang | disensor | LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 97 % |
Film "Buruan Cium Gue!" | ditarik | dari Peredaran Setelah diprotes masyarakat, | 1 % |
mat (20/8) ini, film yang dianggap meresahkan masyarakat itu | ditarik | dari bioskop-bioskop di Indonesia. Film itu harus ditarik k | 9 % |
u ditarik dari bioskop-bioskop di Indonesia. Film itu harus | ditarik | karena surat lulus sensor film tersebut ditarik kembali oleh | 11 % |
lm itu harus ditarik karena surat lulus sensor film tersebut | ditarik | kembali oleh Lembaga Sensor Film (LSF). "Lembaga | 13 % |
bohan dan kegusaran. Hal itu terjadi karena film thrillernya | ditayangkan | di infotainment lewat televisi, padahal ijin untuk itu tidak | 88 % |
dihadiri personel dari BP2N dan LSF. Tampak hadir Ketua BP2N | djony | Sjafrudin dan beberapa anggota, yakni Slamet Rahardjo, Jimmy | 58 % |
di. Keputusan itu dikeluarkan setelah rapat selama | empat | jam di kantor BP2N di Gedung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). | 53 % |
yanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakri MM, dan | enison | Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir adalah Ketua LSF Titie | 63 % |
film | "Buruan Cium Gue!" Ditarik dari Peredaran | 0 % | |
dari Peredaran Setelah diprotes masyarakat, | film | Buruan Cium Gue! (BCG!) akhirnya harus dihentikan pemutarann | 4 % |
harus dihentikan pemutarannya. Mulai hari Jumat (20/8) ini, | film | yang dianggap meresahkan masyarakat itu ditarik dari bioskop | 7 % |
an masyarakat itu ditarik dari bioskop-bioskop di Indonesia. | film | itu harus ditarik karena surat lulus sensor film tersebut di | 11 % |
Indonesia. Film itu harus ditarik karena surat lulus sensor | film | tersebut ditarik kembali oleh Lembaga Sensor Film (LSF). | 13 % |
lus sensor film tersebut ditarik kembali oleh Lembaga Sensor | film | (LSF). "Lembaga Sensor Film diminta atas nama Men | 15 % |
i oleh Lembaga Sensor Film (LSF). "Lembaga Sensor | film | diminta atas nama Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisa | 16 % |
an surat keputusan pembatalan surat lulus sensor ke produsen | film | BCG! yakni Multivision Plus. Surat itu juga dikirimkan ke bi | 35 % |
s. Surat itu juga dikirimkan ke bioskop-bioskop yang memutar | film | tersebut. Dengan dikeluarkannya surat itu, berarti mulai har | 38 % |
erarti mulai hari Jumat ini bioskop tidak boleh lagi memutar | film | yang dibintangi Masayu Natasya dan Hengky K Chova tersebut. | 42 % |
rkan setelah rapat selama empat jam di kantor BP2N di Gedung | film, | Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadiri personel dari BP2N | 54 % |
dalam UU No 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah | film | dari peredaran adalah menteri (Menbudpar). Namun Menbudpar m | 74 % |
erahkan mandat kepada LSF untuk mengambil keputusan terhadap | film | BCG!. Dikatakan Rae Sita, film BCG! sebenarnya suda | 79 % |
l keputusan terhadap film BCG!. Dikatakan Rae Sita, | film | BCG! sebenarnya sudah dipotong dan lulus sensor untuk dikon | 81 % |
Tapi terjadi kehebohan dan kegusaran. Hal itu terjadi karena | film | thrillernya ditayangkan di infotainment lewat televisi, pada | 87 % |
ck, kok bisa lolos," tutur Rae Sita. Repotnya lagi, potongan | film | yang masuk ke layar televisi itu adalah potongan film yang d | 94 % |
tongan film yang masuk ke layar televisi itu adalah potongan | film | yang disensor LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 97 % |
dikeluarkan setelah rapat selama empat jam di kantor BP2N di | gedung | Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadiri personel dari | 54 % |
Film "Buruan Cium | gue!" | Ditarik dari Peredaran Setelah diprotes mas | 1 % |
Setelah diprotes masyarakat, film Buruan Cium | gue! | (BCG!) akhirnya harus dihentikan pemutarannya. Mulai hari Ju | 4 % |
ayaan dan Pariwisata) menarik surat lulus sensor Buruan Cium | gue!. | Kami akan melakukan penelitian lagi dan melakukan revisi," k | 20 % |
is (19/8). Rapat dihadiri personel dari BP2N dan LSF. Tampak | hadir | Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan beberapa anggota, yakni Slame | 57 % |
a Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang | hadir | adalah Ketua LSF Titie Said didampingi anggota Rae Sita dan | 64 % |
bukan untuk televisi. "Tapi terjadi kehebohan dan kegusaran. | hal | itu terjadi karena film thrillernya ditayangkan di infotainm | 86 % |
um Gue! (BCG!) akhirnya harus dihentikan pemutarannya. Mulai | hari | Jumat (20/8) ini, film yang dianggap meresahkan masyarakat i | 6 % |
ilm tersebut. Dengan dikeluarkannya surat itu, berarti mulai | hari | Jumat ini bioskop tidak boleh lagi memutar film yang dibinta | 41 % |
bintangi Masayu Natasya dan Hengky K Chova tersebut. "Karena | hari | sudah malam, surat tidak bisa dikeluarkan hari ini (kemarin | 45 % |
ebut. "Karena hari sudah malam, surat tidak bisa dikeluarkan | hari | ini (kemarin --Red), tapi besok (hari ini --Red)," kata angg | 47 % |
tidak bisa dikeluarkan hari ini (kemarin --Red), tapi besok | (hari | ini --Red)," kata anggota LSF Johan Tjasmadi. Kepu | 48 % |
h diprotes masyarakat, film Buruan Cium Gue! (BCG!) akhirnya | harus | dihentikan pemutarannya. Mulai hari Jumat (20/8) ini, film y | 5 % |
kat itu ditarik dari bioskop-bioskop di Indonesia. Film itu | harus | ditarik karena surat lulus sensor film tersebut ditarik kemb | 11 % |
k boleh lagi memutar film yang dibintangi Masayu Natasya dan | hengky | K Chova tersebut. "Karena hari sudah malam, surat tidak bisa | 44 % |
Sjafrudin dan beberapa anggota, yakni Slamet Rahardjo, Jimmy | heryanto, | Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison | 60 % |
illernya ditayangkan di infotainment lewat televisi, padahal | ijin | untuk itu tidak ada. Kami sendiri shock, masyarakat shock, k | 90 % |
ap meresahkan masyarakat itu ditarik dari bioskop-bioskop di | indonesia. | Film itu harus ditarik karena surat lulus sensor film terse | 10 % |
aran. Hal itu terjadi karena film thrillernya ditayangkan di | infotainment | lewat televisi, padahal ijin untuk itu tidak ada. Kami sendi | 88 % |
irnya harus dihentikan pemutarannya. Mulai hari Jumat (20/8) | ini, | film yang dianggap meresahkan masyarakat itu ditarik dari bi | 7 % |
t. Dengan dikeluarkannya surat itu, berarti mulai hari Jumat | ini | bioskop tidak boleh lagi memutar film yang dibintangi Masayu | 41 % |
"Karena hari sudah malam, surat tidak bisa dikeluarkan hari | ini | (kemarin --Red), tapi besok (hari ini --Red)," kata anggota | 47 % |
bisa dikeluarkan hari ini (kemarin --Red), tapi besok (hari | ini | --Red)," kata anggota LSF Johan Tjasmadi. Keputusa | 49 % |
e layar televisi itu adalah potongan film yang disensor LSF. | "ini | yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 98 % |
i Jumat (20/8) ini, film yang dianggap meresahkan masyarakat | itu | ditarik dari bioskop-bioskop di Indonesia. Film itu harus d | 9 % |
yarakat itu ditarik dari bioskop-bioskop di Indonesia. Film | itu | harus ditarik karena surat lulus sensor film tersebut ditari | 11 % |
menerima mandat dari Menbudpar untuk mengeluarkan keputusan | itu, | pihaknya akan melayangkan surat keputusan pembatalan surat l | 31 % |
s sensor ke produsen film BCG! yakni Multivision Plus. Surat | itu | juga dikirimkan ke bioskop-bioskop yang memutar film tersebu | 36 % |
skop yang memutar film tersebut. Dengan dikeluarkannya surat | itu, | berarti mulai hari Jumat ini bioskop tidak boleh lagi memuta | 40 % |
-Red)," kata anggota LSF Johan Tjasmadi. Keputusan | itu | dikeluarkan setelah rapat selama empat jam di kantor BP2N di | 51 % |
n untuk televisi. "Tapi terjadi kehebohan dan kegusaran. Hal | itu | terjadi karena film thrillernya ditayangkan di infotainment | 86 % |
tayangkan di infotainment lewat televisi, padahal ijin untuk | itu | tidak ada. Kami sendiri shock, masyarakat shock, kok bisa lo | 90 % |
a. Repotnya lagi, potongan film yang masuk ke layar televisi | itu | adalah potongan film yang disensor LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 96 % |
Keputusan itu dikeluarkan setelah rapat selama empat | jam | di kantor BP2N di Gedung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rap | 53 % |
Djony Sjafrudin dan beberapa anggota, yakni Slamet Rahardjo, | jimmy | Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakri MM, | 60 % |
marin --Red), tapi besok (hari ini --Red)," kata anggota LSF | johan | Tjasmadi. Keputusan itu dikeluarkan setelah rapat | 50 % |
adalah Ketua LSF Titie Said didampingi anggota Rae Sita dan | johan | Tjasmadi. Menurut Titie Said, LSF berusaha untuk mema | 67 % |
nsor ke produsen film BCG! yakni Multivision Plus. Surat itu | juga | dikirimkan ke bioskop-bioskop yang memutar film tersebut. De | 36 % |
e! (BCG!) akhirnya harus dihentikan pemutarannya. Mulai hari | jumat | (20/8) ini, film yang dianggap meresahkan masyarakat itu dit | 7 % |
ersebut. Dengan dikeluarkannya surat itu, berarti mulai hari | jumat | ini bioskop tidak boleh lagi memutar film yang dibintangi Ma | 41 % |
lagi memutar film yang dibintangi Masayu Natasya dan Hengky | k | Chova tersebut. "Karena hari sudah malam, surat tidak bisa d | 44 % |
dan Pariwisata) menarik surat lulus sensor Buruan Cium Gue!. | kami | akan melakukan penelitian lagi dan melakukan revisi," kata K | 21 % |
fotainment lewat televisi, padahal ijin untuk itu tidak ada. | kami | sendiri shock, masyarakat shock, kok bisa lolos," tutur Rae | 91 % |
levisi itu adalah potongan film yang disensor LSF. "Ini yang | kami | sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 98 % |
awan di kantor Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), | kamis | (19/8) malam. Menurut Titie Said yang menerima man | 27 % |
selama empat jam di kantor BP2N di Gedung Film, Pengadegan, | kamis | (19/8). Rapat dihadiri personel dari BP2N dan LSF. Tampak ha | 55 % |
akukan revisi," kata Ketua LSF Titie Said kepada wartawan di | kantor | Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), Kamis (19/8) m | 25 % |
Keputusan itu dikeluarkan setelah rapat selama empat jam di | kantor | BP2N di Gedung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadir | 53 % |
k dari bioskop-bioskop di Indonesia. Film itu harus ditarik | karena | surat lulus sensor film tersebut ditarik kembali oleh Lembag | 12 % |
yang dibintangi Masayu Natasya dan Hengky K Chova tersebut. | "karena | hari sudah malam, surat tidak bisa dikeluarkan hari ini (kem | 45 % |
visi. "Tapi terjadi kehebohan dan kegusaran. Hal itu terjadi | karena | film thrillernya ditayangkan di infotainment lewat televisi, | 87 % |
. Kami akan melakukan penelitian lagi dan melakukan revisi," | kata | Ketua LSF Titie Said kepada wartawan di kantor Badan Pertimb | 23 % |
rkan hari ini (kemarin --Red), tapi besok (hari ini --Red)," | kata | anggota LSF Johan Tjasmadi. Keputusan itu dikeluar | 49 % |
yang disensor LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," | kata | Rae Sita lagi. | 99 % |
an melayangkan surat keputusan pembatalan surat lulus sensor | ke | produsen film BCG! yakni Multivision Plus. Surat itu juga di | 34 % |
film BCG! yakni Multivision Plus. Surat itu juga dikirimkan | ke | bioskop-bioskop yang memutar film tersebut. Dengan dikeluark | 37 % |
os," tutur Rae Sita. Repotnya lagi, potongan film yang masuk | ke | layar televisi itu adalah potongan film yang disensor LSF. " | 95 % |
"Lembaga Sensor Film diminta atas nama Menbudpar (Menteri | kebudayaan | dan Pariwisata) menarik surat lulus sensor Buruan Cium Gue!. | 18 % |
i bioskop, bukan untuk televisi. "Tapi terjadi kehebohan dan | kegusaran. | Hal itu terjadi karena film thrillernya ditayangkan di infot | 86 % |
k dikonsumsi di bioskop, bukan untuk televisi. "Tapi terjadi | kehebohan | dan kegusaran. Hal itu terjadi karena film thrillernya ditay | 85 % |
rena hari sudah malam, surat tidak bisa dikeluarkan hari ini | (kemarin | --Red), tapi besok (hari ini --Red)," kata anggota LSF Johan | 47 % |
arus ditarik karena surat lulus sensor film tersebut ditarik | kembali | oleh Lembaga Sensor Film (LSF). "Lembaga Sensor F | 14 % |
litian lagi dan melakukan revisi," kata Ketua LSF Titie Said | kepada | wartawan di kantor Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP | 24 % |
alah menteri (Menbudpar). Namun Menbudpar menyerahkan mandat | kepada | LSF untuk mengambil keputusan terhadap film BCG!. D | 77 % |
Said yang menerima mandat dari Menbudpar untuk mengeluarkan | keputusan | itu, pihaknya akan melayangkan surat keputusan pembatalan su | 31 % |
mengeluarkan keputusan itu, pihaknya akan melayangkan surat | keputusan | pembatalan surat lulus sensor ke produsen film BCG! yakni Mu | 33 % |
(hari ini --Red)," kata anggota LSF Johan Tjasmadi. | keputusan | itu dikeluarkan setelah rapat selama empat jam di kantor BP2 | 51 % |
amun Menbudpar menyerahkan mandat kepada LSF untuk mengambil | keputusan | terhadap film BCG!. Dikatakan Rae Sita, film BCG! s | 78 % |
i akan melakukan penelitian lagi dan melakukan revisi," kata | ketua | LSF Titie Said kepada wartawan di kantor Badan Pertimbangan | 23 % |
/8). Rapat dihadiri personel dari BP2N dan LSF. Tampak hadir | ketua | BP2N Djony Sjafrudin dan beberapa anggota, yakni Slamet Raha | 57 % |
MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir adalah | ketua | LSF Titie Said didampingi anggota Rae Sita dan Johan Tjasmad | 65 % |
n untuk itu tidak ada. Kami sendiri shock, masyarakat shock, | kok | bisa lolos," tutur Rae Sita. Repotnya lagi, potongan film ya | 92 % |
dan beberapa anggota, yakni Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, | kusumo | Priyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro | 61 % |
ulus sensor Buruan Cium Gue!. Kami akan melakukan penelitian | lagi | dan melakukan revisi," kata Ketua LSF Titie Said kepada wart | 22 % |
surat itu, berarti mulai hari Jumat ini bioskop tidak boleh | lagi | memutar film yang dibintangi Masayu Natasya dan Hengky K Cho | 42 % |
masyarakat shock, kok bisa lolos," tutur Rae Sita. Repotnya | lagi, | potongan film yang masuk ke layar televisi itu adalah potong | 94 % |
LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita | lagi. | 100 % | |
" tutur Rae Sita. Repotnya lagi, potongan film yang masuk ke | layar | televisi itu adalah potongan film yang disensor LSF. "Ini ya | 95 % |
karena surat lulus sensor film tersebut ditarik kembali oleh | lembaga | Sensor Film (LSF). "Lembaga Sensor Film diminta a | 14 % |
t ditarik kembali oleh Lembaga Sensor Film (LSF). | "lembaga | Sensor Film diminta atas nama Menbudpar (Menteri Kebudayaan | 16 % |
terjadi karena film thrillernya ditayangkan di infotainment | lewat | televisi, padahal ijin untuk itu tidak ada. Kami sendiri sho | 89 % |
melakukan penelitian lagi dan melakukan revisi," kata Ketua | lsf | Titie Said kepada wartawan di kantor Badan Pertimbangan Perf | 23 % |
(kemarin --Red), tapi besok (hari ini --Red)," kata anggota | lsf | Johan Tjasmadi. Keputusan itu dikeluarkan setelah | 50 % |
gadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadiri personel dari BP2N dan | lsf. | Tampak hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan beberapa anggota | 57 % |
Adi Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari | lsf | yang hadir adalah Ketua LSF Titie Said didampingi anggota Ra | 64 % |
an Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir adalah Ketua | lsf | Titie Said didampingi anggota Rae Sita dan Johan Tjasmadi. | 65 % |
gota Rae Sita dan Johan Tjasmadi. Menurut Titie Said, | lsf | berusaha untuk mematuhi undang-undang yang berlaku, seperti | 69 % |
nteri (Menbudpar). Namun Menbudpar menyerahkan mandat kepada | lsf | untuk mengambil keputusan terhadap film BCG!. Dikat | 78 % |
suk ke layar televisi itu adalah potongan film yang disensor | lsf. | "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 97 % |
p-bioskop di Indonesia. Film itu harus ditarik karena surat | lulus | sensor film tersebut ditarik kembali oleh Lembaga Sensor Fil | 12 % |
Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) menarik surat | lulus | sensor Buruan Cium Gue!. Kami akan melakukan penelitian lagi | 19 % |
, pihaknya akan melayangkan surat keputusan pembatalan surat | lulus | sensor ke produsen film BCG! yakni Multivision Plus. Surat i | 34 % |
Dikatakan Rae Sita, film BCG! sebenarnya sudah dipotong dan | lulus | sensor untuk dikonsumsi di bioskop, bukan untuk televisi. " | 82 % |
r Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), Kamis (19/8) | malam. | Menurut Titie Said yang menerima mandat dari Menbu | 27 % |
sayu Natasya dan Hengky K Chova tersebut. "Karena hari sudah | malam, | surat tidak bisa dikeluarkan hari ini (kemarin --Red), tapi | 46 % |
mis (19/8) malam. Menurut Titie Said yang menerima | mandat | dari Menbudpar untuk mengeluarkan keputusan itu, pihaknya ak | 29 % |
aran adalah menteri (Menbudpar). Namun Menbudpar menyerahkan | mandat | kepada LSF untuk mengambil keputusan terhadap film BCG!. | 77 % |
at ini bioskop tidak boleh lagi memutar film yang dibintangi | masayu | Natasya dan Hengky K Chova tersebut. "Karena hari sudah mala | 43 % |
sa lolos," tutur Rae Sita. Repotnya lagi, potongan film yang | masuk | ke layar televisi itu adalah potongan film yang disensor LSF | 95 % |
e!" Ditarik dari Peredaran Setelah diprotes | masyarakat, | film Buruan Cium Gue! (BCG!) akhirnya harus dihentikan pemut | 3 % |
. Mulai hari Jumat (20/8) ini, film yang dianggap meresahkan | masyarakat | itu ditarik dari bioskop-bioskop di Indonesia. Film itu har | 9 % |
evisi, padahal ijin untuk itu tidak ada. Kami sendiri shock, | masyarakat | shock, kok bisa lolos," tutur Rae Sita. Repotnya lagi, poton | 92 % |
sata) menarik surat lulus sensor Buruan Cium Gue!. Kami akan | melakukan | penelitian lagi dan melakukan revisi," kata Ketua LSF Titie | 21 % |
or Buruan Cium Gue!. Kami akan melakukan penelitian lagi dan | melakukan | revisi," kata Ketua LSF Titie Said kepada wartawan di kantor | 22 % |
ri Menbudpar untuk mengeluarkan keputusan itu, pihaknya akan | melayangkan | surat keputusan pembatalan surat lulus sensor ke produsen fi | 32 % |
ohan Tjasmadi. Menurut Titie Said, LSF berusaha untuk | mematuhi | undang-undang yang berlaku, seperti yang tertuang dalam UU N | 69 % |
sion Plus. Surat itu juga dikirimkan ke bioskop-bioskop yang | memutar | film tersebut. Dengan dikeluarkannya surat itu, berarti mula | 38 % |
t itu, berarti mulai hari Jumat ini bioskop tidak boleh lagi | memutar | film yang dibintangi Masayu Natasya dan Hengky K Chova terse | 42 % |
inta atas nama Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) | menarik | surat lulus sensor Buruan Cium Gue!. Kami akan melakukan pen | 19 % |
yang tertuang dalam UU No 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang | menarik | sebuah film dari peredaran adalah menteri (Menbudpar). Namun | 74 % |
ilm (LSF). "Lembaga Sensor Film diminta atas nama | menbudpar | (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) menarik surat lulus sens | 17 % |
alam. Menurut Titie Said yang menerima mandat dari | menbudpar | untuk mengeluarkan keputusan itu, pihaknya akan melayangkan | 30 % |
sebuah film dari peredaran adalah menteri (Menbudpar). Namun | menbudpar | menyerahkan mandat kepada LSF untuk mengambil keputusan terh | 76 % |
BP2N), Kamis (19/8) malam. Menurut Titie Said yang | menerima | mandat dari Menbudpar untuk mengeluarkan keputusan itu, piha | 29 % |
budpar). Namun Menbudpar menyerahkan mandat kepada LSF untuk | mengambil | keputusan terhadap film BCG!. Dikatakan Rae Sita, f | 78 % |
Menurut Titie Said yang menerima mandat dari Menbudpar untuk | mengeluarkan | keputusan itu, pihaknya akan melayangkan surat keputusan pem | 30 % |
"Lembaga Sensor Film diminta atas nama Menbudpar | (menteri | Kebudayaan dan Pariwisata) menarik surat lulus sensor Buruan | 17 % |
hwa yang berwenang menarik sebuah film dari peredaran adalah | menteri | (Menbudpar). Namun Menbudpar menyerahkan mandat kepada LSF u | 75 % |
ngan Perfilman Nasional (BP2N), Kamis (19/8) malam. | menurut | Titie Said yang menerima mandat dari Menbudpar untuk mengelu | 28 % |
e Said didampingi anggota Rae Sita dan Johan Tjasmadi. | menurut | Titie Said, LSF berusaha untuk mematuhi undang-undang yang b | 68 % |
m dari peredaran adalah menteri (Menbudpar). Namun Menbudpar | menyerahkan | mandat kepada LSF untuk mengambil keputusan terhadap film BC | 77 % |
emutarannya. Mulai hari Jumat (20/8) ini, film yang dianggap | meresahkan | masyarakat itu ditarik dari bioskop-bioskop di Indonesia. F | 8 % |
immy Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakri | mm, | dan Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir adalah Ketu | 63 % |
uan Cium Gue! (BCG!) akhirnya harus dihentikan pemutarannya. | mulai | hari Jumat (20/8) ini, film yang dianggap meresahkan masyara | 6 % |
utar film tersebut. Dengan dikeluarkannya surat itu, berarti | mulai | hari Jumat ini bioskop tidak boleh lagi memutar film yang di | 40 % |
an pembatalan surat lulus sensor ke produsen film BCG! yakni | multivision | Plus. Surat itu juga dikirimkan ke bioskop-bioskop yang memu | 35 % |
sor Film (LSF). "Lembaga Sensor Film diminta atas | nama | Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) menarik surat | 17 % |
narik sebuah film dari peredaran adalah menteri (Menbudpar). | namun | Menbudpar menyerahkan mandat kepada LSF untuk mengambil kepu | 76 % |
Said kepada wartawan di kantor Badan Pertimbangan Perfilman | nasional | (BP2N), Kamis (19/8) malam. Menurut Titie Said yan | 26 % |
bioskop tidak boleh lagi memutar film yang dibintangi Masayu | natasya | dan Hengky K Chova tersebut. "Karena hari sudah malam, surat | 43 % |
i undang-undang yang berlaku, seperti yang tertuang dalam UU | no | 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah film dari p | 72 % |
arik karena surat lulus sensor film tersebut ditarik kembali | oleh | Lembaga Sensor Film (LSF). "Lembaga Sensor Film d | 14 % |
film thrillernya ditayangkan di infotainment lewat televisi, | padahal | ijin untuk itu tidak ada. Kami sendiri shock, masyarakat sho | 89 % |
sor Film diminta atas nama Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan | pariwisata) | menarik surat lulus sensor Buruan Cium Gue!. Kami akan melak | 18 % |
kan keputusan itu, pihaknya akan melayangkan surat keputusan | pembatalan | surat lulus sensor ke produsen film BCG! yakni Multivision P | 33 % |
akat, film Buruan Cium Gue! (BCG!) akhirnya harus dihentikan | pemutarannya. | Mulai hari Jumat (20/8) ini, film yang dianggap meresahkan m | 6 % |
rik surat lulus sensor Buruan Cium Gue!. Kami akan melakukan | penelitian | lagi dan melakukan revisi," kata Ketua LSF Titie Said kepada | 21 % |
etelah rapat selama empat jam di kantor BP2N di Gedung Film, | pengadegan, | Kamis (19/8). Rapat dihadiri personel dari BP2N dan LSF. Tam | 54 % |
Film "Buruan Cium Gue!" Ditarik dari | peredaran | Setelah diprotes masyarakat, film Buruan Ciu | 1 % |
o 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah film dari | peredaran | adalah menteri (Menbudpar). Namun Menbudpar menyerahkan mand | 74 % |
LSF Titie Said kepada wartawan di kantor Badan Pertimbangan | perfilman | Nasional (BP2N), Kamis (19/8) malam. Menurut Titie | 26 % |
P2N di Gedung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). Rapat dihadiri | personel | dari BP2N dan LSF. Tampak hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin d | 56 % |
," kata Ketua LSF Titie Said kepada wartawan di kantor Badan | pertimbangan | Perfilman Nasional (BP2N), Kamis (19/8) malam. Men | 25 % |
rima mandat dari Menbudpar untuk mengeluarkan keputusan itu, | pihaknya | akan melayangkan surat keputusan pembatalan surat lulus sens | 31 % |
n surat lulus sensor ke produsen film BCG! yakni Multivision | plus. | Surat itu juga dikirimkan ke bioskop-bioskop yang memutar fi | 36 % |
rakat shock, kok bisa lolos," tutur Rae Sita. Repotnya lagi, | potongan | film yang masuk ke layar televisi itu adalah potongan film y | 94 % |
lagi, potongan film yang masuk ke layar televisi itu adalah | potongan | film yang disensor LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 96 % |
erapa anggota, yakni Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kusumo | priyono, | Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangk | 61 % |
melayangkan surat keputusan pembatalan surat lulus sensor ke | produsen | film BCG! yakni Multivision Plus. Surat itu juga dikirimkan | 34 % |
SF yang hadir adalah Ketua LSF Titie Said didampingi anggota | rae | Sita dan Johan Tjasmadi. Menurut Titie Said, LSF beru | 67 % |
k mengambil keputusan terhadap film BCG!. Dikatakan | rae | Sita, film BCG! sebenarnya sudah dipotong dan lulus sensor | 80 % |
Kami sendiri shock, masyarakat shock, kok bisa lolos," tutur | rae | Sita. Repotnya lagi, potongan film yang masuk ke layar telev | 93 % |
disensor LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata | rae | Sita lagi. | 99 % |
etua BP2N Djony Sjafrudin dan beberapa anggota, yakni Slamet | rahardjo, | Jimmy Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakr | 60 % |
Johan Tjasmadi. Keputusan itu dikeluarkan setelah | rapat | selama empat jam di kantor BP2N di Gedung Film, Pengadegan, | 52 % |
jam di kantor BP2N di Gedung Film, Pengadegan, Kamis (19/8). | rapat | dihadiri personel dari BP2N dan LSF. Tampak hadir Ketua BP2N | 55 % |
ri shock, masyarakat shock, kok bisa lolos," tutur Rae Sita. | repotnya | lagi, potongan film yang masuk ke layar televisi itu adalah | 94 % |
penelitian lagi dan melakukan revisi," kata Ketua LSF Titie | said | kepada wartawan di kantor Badan Pertimbangan Perfilman Nasio | 24 % |
Nasional (BP2N), Kamis (19/8) malam. Menurut Titie | said | yang menerima mandat dari Menbudpar untuk mengeluarkan keput | 28 % |
Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir adalah Ketua LSF Titie | said | didampingi anggota Rae Sita dan Johan Tjasmadi. Menur | 66 % |
gi anggota Rae Sita dan Johan Tjasmadi. Menurut Titie | said, | LSF berusaha untuk mematuhi undang-undang yang berlaku, sepe | 68 % |
ah potongan film yang disensor LSF. "Ini yang kami sayangkan | sampai | terjadi," kata Rae Sita lagi. | 98 % |
i itu adalah potongan film yang disensor LSF. "Ini yang kami | sayangkan | sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 98 % |
n terhadap film BCG!. Dikatakan Rae Sita, film BCG! | sebenarnya | sudah dipotong dan lulus sensor untuk dikonsumsi di bioskop | 81 % |
rtuang dalam UU No 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang menarik | sebuah | film dari peredaran adalah menteri (Menbudpar). Namun Menbud | 74 % |
riyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro. | sedangkan | dari LSF yang hadir adalah Ketua LSF Titie Said didampingi a | 64 % |
Tjasmadi. Keputusan itu dikeluarkan setelah rapat | selama | empat jam di kantor BP2N di Gedung Film, Pengadegan, Kamis ( | 52 % |
nment lewat televisi, padahal ijin untuk itu tidak ada. Kami | sendiri | shock, masyarakat shock, kok bisa lolos," tutur Rae Sita. Re | 91 % |
kop di Indonesia. Film itu harus ditarik karena surat lulus | sensor | film tersebut ditarik kembali oleh Lembaga Sensor Film (LSF) | 12 % |
urat lulus sensor film tersebut ditarik kembali oleh Lembaga | sensor | Film (LSF). "Lembaga Sensor Film diminta atas nam | 14 % |
kembali oleh Lembaga Sensor Film (LSF). "Lembaga | sensor | Film diminta atas nama Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Par | 16 % |
dpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) menarik surat lulus | sensor | Buruan Cium Gue!. Kami akan melakukan penelitian lagi dan me | 20 % |
knya akan melayangkan surat keputusan pembatalan surat lulus | sensor | ke produsen film BCG! yakni Multivision Plus. Surat itu juga | 34 % |
akan Rae Sita, film BCG! sebenarnya sudah dipotong dan lulus | sensor | untuk dikonsumsi di bioskop, bukan untuk televisi. "Tapi ter | 82 % |
aid, LSF berusaha untuk mematuhi undang-undang yang berlaku, | seperti | yang tertuang dalam UU No 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang | 71 % |
lm "Buruan Cium Gue!" Ditarik dari Peredaran | setelah | diprotes masyarakat, film Buruan Cium Gue! (BCG!) akhirnya h | 2 % |
gota LSF Johan Tjasmadi. Keputusan itu dikeluarkan | setelah | rapat selama empat jam di kantor BP2N di Gedung Film, Pengad | 52 % |
wat televisi, padahal ijin untuk itu tidak ada. Kami sendiri | shock, | masyarakat shock, kok bisa lolos," tutur Rae Sita. Repotnya | 91 % |
hal ijin untuk itu tidak ada. Kami sendiri shock, masyarakat | shock, | kok bisa lolos," tutur Rae Sita. Repotnya lagi, potongan fil | 92 % |
Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison | sinaro. | Sedangkan dari LSF yang hadir adalah Ketua LSF Titie Said di | 63 % |
ang hadir adalah Ketua LSF Titie Said didampingi anggota Rae | sita | dan Johan Tjasmadi. Menurut Titie Said, LSF berusaha | 67 % |
ngambil keputusan terhadap film BCG!. Dikatakan Rae | sita, | film BCG! sebenarnya sudah dipotong dan lulus sensor untuk | 80 % |
sendiri shock, masyarakat shock, kok bisa lolos," tutur Rae | sita. | Repotnya lagi, potongan film yang masuk ke layar televisi it | 93 % |
nsor LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae | sita | lagi. | 99 % |
ri personel dari BP2N dan LSF. Tampak hadir Ketua BP2N Djony | sjafrudin | dan beberapa anggota, yakni Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, | 58 % |
hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan beberapa anggota, yakni | slamet | Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi Surya | 60 % |
ngi Masayu Natasya dan Hengky K Chova tersebut. "Karena hari | sudah | malam, surat tidak bisa dikeluarkan hari ini (kemarin --Red) | 45 % |
film BCG!. Dikatakan Rae Sita, film BCG! sebenarnya | sudah | dipotong dan lulus sensor untuk dikonsumsi di bioskop, buka | 81 % |
bioskop-bioskop di Indonesia. Film itu harus ditarik karena | surat | lulus sensor film tersebut ditarik kembali oleh Lembaga Sens | 12 % |
s nama Menbudpar (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) menarik | surat | lulus sensor Buruan Cium Gue!. Kami akan melakukan penelitia | 19 % |
untuk mengeluarkan keputusan itu, pihaknya akan melayangkan | surat | keputusan pembatalan surat lulus sensor ke produsen film BCG | 32 % |
an itu, pihaknya akan melayangkan surat keputusan pembatalan | surat | lulus sensor ke produsen film BCG! yakni Multivision Plus. S | 33 % |
t lulus sensor ke produsen film BCG! yakni Multivision Plus. | surat | itu juga dikirimkan ke bioskop-bioskop yang memutar film ter | 36 % |
op-bioskop yang memutar film tersebut. Dengan dikeluarkannya | surat | itu, berarti mulai hari Jumat ini bioskop tidak boleh lagi m | 40 % |
tasya dan Hengky K Chova tersebut. "Karena hari sudah malam, | surat | tidak bisa dikeluarkan hari ini (kemarin --Red), tapi besok | 46 % |
Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi | surya | Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang h | 62 % |
ang-undang yang berlaku, seperti yang tertuang dalam UU No 8 | tahun | 1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah film dari peredaran | 72 % |
an, Kamis (19/8). Rapat dihadiri personel dari BP2N dan LSF. | tampak | hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan beberapa anggota, yakni | 57 % |
alam, surat tidak bisa dikeluarkan hari ini (kemarin --Red), | tapi | besok (hari ini --Red)," kata anggota LSF Johan Tjasmadi. | 48 % |
s sensor untuk dikonsumsi di bioskop, bukan untuk televisi. | "tapi | terjadi kehebohan dan kegusaran. Hal itu terjadi karena film | 85 % |
g dan lulus sensor untuk dikonsumsi di bioskop, bukan untuk | televisi. | "Tapi terjadi kehebohan dan kegusaran. Hal itu terjadi karen | 84 % |
di karena film thrillernya ditayangkan di infotainment lewat | televisi, | padahal ijin untuk itu tidak ada. Kami sendiri shock, masyar | 89 % |
r Rae Sita. Repotnya lagi, potongan film yang masuk ke layar | televisi | itu adalah potongan film yang disensor LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 95 % |
dpar menyerahkan mandat kepada LSF untuk mengambil keputusan | terhadap | film BCG!. Dikatakan Rae Sita, film BCG! sebenarnya | 79 % |
or untuk dikonsumsi di bioskop, bukan untuk televisi. "Tapi | terjadi | kehebohan dan kegusaran. Hal itu terjadi karena film thrille | 85 % |
tuk televisi. "Tapi terjadi kehebohan dan kegusaran. Hal itu | terjadi | karena film thrillernya ditayangkan di infotainment lewat te | 87 % |
esia. Film itu harus ditarik karena surat lulus sensor film | tersebut | ditarik kembali oleh Lembaga Sensor Film (LSF). " | 13 % |
rat itu juga dikirimkan ke bioskop-bioskop yang memutar film | tersebut. | Dengan dikeluarkannya surat itu, berarti mulai hari Jumat in | 38 % |
mutar film yang dibintangi Masayu Natasya dan Hengky K Chova | tersebut. | "Karena hari sudah malam, surat tidak bisa dikeluarkan hari | 45 % |
saha untuk mematuhi undang-undang yang berlaku, seperti yang | tertuang | dalam UU No 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah | 71 % |
terjadi kehebohan dan kegusaran. Hal itu terjadi karena film | thrillernya | ditayangkan di infotainment lewat televisi, padahal ijin unt | 87 % |
keluarkannya surat itu, berarti mulai hari Jumat ini bioskop | tidak | boleh lagi memutar film yang dibintangi Masayu Natasya dan H | 41 % |
dan Hengky K Chova tersebut. "Karena hari sudah malam, surat | tidak | bisa dikeluarkan hari ini (kemarin --Red), tapi besok (hari | 46 % |
ngkan di infotainment lewat televisi, padahal ijin untuk itu | tidak | ada. Kami sendiri shock, masyarakat shock, kok bisa lolos," | 90 % |
akukan penelitian lagi dan melakukan revisi," kata Ketua LSF | titie | Said kepada wartawan di kantor Badan Pertimbangan Perfilman | 23 % |
ilman Nasional (BP2N), Kamis (19/8) malam. Menurut | titie | Said yang menerima mandat dari Menbudpar untuk mengeluarkan | 28 % |
nison Sinaro. Sedangkan dari LSF yang hadir adalah Ketua LSF | titie | Said didampingi anggota Rae Sita dan Johan Tjasmadi. | 65 % |
dampingi anggota Rae Sita dan Johan Tjasmadi. Menurut | titie | Said, LSF berusaha untuk mematuhi undang-undang yang berlaku | 68 % |
--Red), tapi besok (hari ini --Red)," kata anggota LSF Johan | tjasmadi. | Keputusan itu dikeluarkan setelah rapat selama emp | 50 % |
h Ketua LSF Titie Said didampingi anggota Rae Sita dan Johan | tjasmadi. | Menurut Titie Said, LSF berusaha untuk mematuhi undan | 67 % |
ada. Kami sendiri shock, masyarakat shock, kok bisa lolos," | tutur | Rae Sita. Repotnya lagi, potongan film yang masuk ke layar t | 93 % |
madi. Menurut Titie Said, LSF berusaha untuk mematuhi | undang-undang | yang berlaku, seperti yang tertuang dalam UU No 8 tahun 1992 | 70 % |
Menurut Titie Said yang menerima mandat dari Menbudpar | untuk | mengeluarkan keputusan itu, pihaknya akan melayangkan surat | 30 % |
dan Johan Tjasmadi. Menurut Titie Said, LSF berusaha | untuk | mematuhi undang-undang yang berlaku, seperti yang tertuang d | 69 % |
i (Menbudpar). Namun Menbudpar menyerahkan mandat kepada LSF | untuk | mengambil keputusan terhadap film BCG!. Dikatakan R | 78 % |
e Sita, film BCG! sebenarnya sudah dipotong dan lulus sensor | untuk | dikonsumsi di bioskop, bukan untuk televisi. "Tapi terjadi k | 83 % |
ipotong dan lulus sensor untuk dikonsumsi di bioskop, bukan | untuk | televisi. "Tapi terjadi kehebohan dan kegusaran. Hal itu ter | 84 % |
nya ditayangkan di infotainment lewat televisi, padahal ijin | untuk | itu tidak ada. Kami sendiri shock, masyarakat shock, kok bis | 90 % |
tuhi undang-undang yang berlaku, seperti yang tertuang dalam | uu | No 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang menarik sebuah film dar | 72 % |
lagi dan melakukan revisi," kata Ketua LSF Titie Said kepada | wartawan | di kantor Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), Kami | 24 % |
gota, yakni Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kusumo Priyono, | wihadi, | Adi Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari | 61 % |
eputusan pembatalan surat lulus sensor ke produsen film BCG! | yakni | Multivision Plus. Surat itu juga dikirimkan ke bioskop-biosk | 35 % |
ampak hadir Ketua BP2N Djony Sjafrudin dan beberapa anggota, | yakni | Slamet Rahardjo, Jimmy Heryanto, Kusumo Priyono, Wihadi, Adi | 59 % |
s dihentikan pemutarannya. Mulai hari Jumat (20/8) ini, film | yang | dianggap meresahkan masyarakat itu ditarik dari bioskop-bios | 8 % |
nal (BP2N), Kamis (19/8) malam. Menurut Titie Said | yang | menerima mandat dari Menbudpar untuk mengeluarkan keputusan | 29 % |
ltivision Plus. Surat itu juga dikirimkan ke bioskop-bioskop | yang | memutar film tersebut. Dengan dikeluarkannya surat itu, bera | 38 % |
i mulai hari Jumat ini bioskop tidak boleh lagi memutar film | yang | dibintangi Masayu Natasya dan Hengky K Chova tersebut. "Kare | 43 % |
Surya Abdi, Bakri MM, dan Enison Sinaro. Sedangkan dari LSF | yang | hadir adalah Ketua LSF Titie Said didampingi anggota Rae Sit | 64 % |
enurut Titie Said, LSF berusaha untuk mematuhi undang-undang | yang | berlaku, seperti yang tertuang dalam UU No 8 tahun 1992 bahw | 70 % |
berusaha untuk mematuhi undang-undang yang berlaku, seperti | yang | tertuang dalam UU No 8 tahun 1992 bahwa yang berwenang menar | 71 % |
erlaku, seperti yang tertuang dalam UU No 8 tahun 1992 bahwa | yang | berwenang menarik sebuah film dari peredaran adalah menteri | 73 % |
ok bisa lolos," tutur Rae Sita. Repotnya lagi, potongan film | yang | masuk ke layar televisi itu adalah potongan film yang disens | 95 % |
n film yang masuk ke layar televisi itu adalah potongan film | yang | disensor LSF. "Ini yang kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 97 % |
ar televisi itu adalah potongan film yang disensor LSF. "Ini | yang | kami sayangkan sampai terjadi," kata Rae Sita lagi. | 98 % |