Prepared Concordance
Mimpi yang Terkubur di Bali
pre- text |
WORD |
post- text |
% |
erbuka yang layak dipertimbangkan untuk dipilih dalam pemilu | 2009 | nanti akibat hasil Kongres Bali ini. Padahal, hanya lewat me | 74 % |
n gampang. Menjagokan lagi Megawati dalam pemilihan presiden | 2009 | nanti, seandainya langkah ini dilakukan, bukanlah daya tarik | 89 % |
ikan bukan karena Megawati terpilih kembali, tapi karena tak | ada | ketentuan jelas yang membatasi kekuasaannya. Bukan karena Me | 14 % |
i salah satu ketua bidang pendidikan dan kebudayaan. Ini pun | agaknya | lebih karena urusan "rujuk keluarga". Terpangkasnya | 57 % |
mbang. Setelah Kongres Bali, usaha memperbaiki PDIP | agar | menjadi partai yang layak pilih dalam pemilu bukan pekerjaan | 85 % |
eluarga". Terpangkasnya kekuatan Kelompok Pembaruan | akan | membuat Megawati kian sepi dari kritik dan koreksi. Posisiny | 59 % |
Padahal, hanya lewat mekanisme yang terbuka dan demokratis, | akan | muncul kader-kader partai yang teruji dan berintegritas ting | 77 % |
ilu masih lama. Siapa tahu langkahnya sebagai partai oposisi | akan | menghasilkan kejutan-kejutan berarti. Kejutan itu diharapkan | 95 % |
menampilkan diri sebagai partai yang modern dan demokratis. | akankah | kita mempertimbangkan untuk mencoblosnya nanti? Di San | 4 % |
layak dipertimbangkan untuk dipilih dalam pemilu 2009 nanti | akibat | hasil Kongres Bali ini. Padahal, hanya lewat mekanisme yang | 74 % |
embatasi kekuasaannya. Bukan karena Megawati terpilih secara | aklamasi, | tapi syarat kandidat lain untuk maju menantangnya dibuat ter | 17 % |
sempat interupsi, Megawati sudah dinyatakan terpilih secara | aklamasi. | Kelompok Pembaruan yang dimotori oleh tokoh seperti | 34 % |
mengirim beberapa utusan hanya memiliki satu suara. Padahal | anggaran | rumah tangga PDIP menggariskan: satu utusan punya satu suara | 43 % |
Sukowaluyo Mintorahardjo dan Imam Mundjiat ini tak berkutik. | apalagi | sokongan utusan-utusan daerah terhadap mereka telah dipretel | 38 % |
gi. Partai itu seharusnya bukan kumpulan figur yang bersikap | "asal | ibu senang", sambil melupakan pemihakan terhadap wong cilik— | 80 % |
Mimpi yang Terkubur di | bali | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal menam | 1 % |
a mempertimbangkan untuk mencoblosnya nanti? Di Sanur, | bali, | mereka yang bermimpi melihat PDI Perjuangan sebagai partai m | 6 % |
njikan "pertarungan" yang seimbang. Yang terjadi di | bali | memang jauh dari semangat demokrasi. Pemilihan ketua umum di | 25 % |
n untuk dipilih dalam pemilu 2009 nanti akibat hasil Kongres | bali | ini. Padahal, hanya lewat mekanisme yang terbuka dan demokra | 75 % |
rtai ini setelah Orde Baru tumbang. Setelah Kongres | bali, | usaha memperbaiki PDIP agar menjadi partai yang layak pilih | 84 % |
kan, bukanlah daya tarik luar biasa. Saat ia memerintah, tak | banyak | prestasi mengesankan yang ia catat. Tapi pemilu mas | 92 % |
san daerah terhadap mereka telah dipreteli lewat tata tertib | baru. | Diputuskan, dewan pimpinan cabang yang mengirim beberapa utu | 40 % |
cilik—sikap yang menjadi daya tarik partai ini setelah Orde | baru | tumbang. Setelah Kongres Bali, usaha memperbaiki PD | 83 % |
tertib baru. Diputuskan, dewan pimpinan cabang yang mengirim | beberapa | utusan hanya memiliki satu suara. Padahal anggaran rumah tan | 42 % |
nya sebagai partai oposisi akan menghasilkan kejutan-kejutan | berarti. | Kejutan itu diharapkan bisa membuat kita berpikir ulang untu | 96 % |
syarat kandidat lain untuk maju menantangnya dibuat terlalu | berat, | sehingga kompetisi tak terjadi. Lagi pula, kandidat yang ter | 19 % |
n demokratis, akan muncul kader-kader partai yang teruji dan | berintegritas | tinggi. Partai itu seharusnya bukan kumpulan figur yang bers | 78 % |
Semangat demokrasi semakin melayang jauh ketika Megawati | berkeras | menjadi formatur tunggal dalam menyusun pengurus pusat. Hasi | 50 % |
h seperti Sukowaluyo Mintorahardjo dan Imam Mundjiat ini tak | berkutik. | Apalagi sokongan utusan-utusan daerah terhadap mereka telah | 37 % |
Lagi pula, kandidat yang tersedia, Guruh Soekarnoputra—tanpa | bermaksud | meragukan kesungguhannya—tidak menjanjikan "pertarungan" yan | 22 % |
untuk mencoblosnya nanti? Di Sanur, Bali, mereka yang | bermimpi | melihat PDI Perjuangan sebagai partai modern harus mengubur | 7 % |
an-kejutan berarti. Kejutan itu diharapkan bisa membuat kita | berpikir | ulang untuk memasukkan kembali partai ini sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 97 % |
itas tinggi. Partai itu seharusnya bukan kumpulan figur yang | bersikap | "asal ibu senang", sambil melupakan pemihakan terhadap wong | 80 % |
bupati serta gubernur dari PDIP. Kendati keputusannya kerap | bertabrakan | dengan kepentingan Partai di daerah, tiada kekuatan yang san | 68 % |
, seandainya langkah ini dilakukan, bukanlah daya tarik luar | biasa. | Saat ia memerintah, tak banyak prestasi mengesankan yang ia | 91 % |
modasi. Hanya Guruh yang dirangkul, menjadi salah satu ketua | bidang | pendidikan dan kebudayaan. Ini pun agaknya lebih karena urus | 55 % |
aerah, tiada kekuatan yang sanggup melawannya. PDIP | bisa | tertinggal dalam usahanya menjadi partai terbuka yang layak | 71 % |
menghasilkan kejutan-kejutan berarti. Kejutan itu diharapkan | bisa | membuat kita berpikir ulang untuk memasukkan kembali partai ini sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 97 % |
sebagai kereta penghela demokrasi. Pendapat ini disampaikan | bukan | karena Megawati terpilih kembali, tapi karena tak ada ketent | 13 % |
karena tak ada ketentuan jelas yang membatasi kekuasaannya. | bukan | karena Megawati terpilih secara aklamasi, tapi syarat kandid | 16 % |
yang teruji dan berintegritas tinggi. Partai itu seharusnya | bukan | kumpulan figur yang bersikap "asal ibu senang", sambil melup | 79 % |
baiki PDIP agar menjadi partai yang layak pilih dalam pemilu | bukan | pekerjaan gampang. Menjagokan lagi Megawati dalam pemilihan | 87 % |
lihan presiden 2009 nanti, seandainya langkah ini dilakukan, | bukanlah | daya tarik luar biasa. Saat ia memerintah, tak banyak presta | 90 % |
nikmati Megawati dalam menentukan calon legislator dan calon | bupati | serta gubernur dari PDIP. Kendati keputusannya kerap bertabr | 66 % |
dipreteli lewat tata tertib baru. Diputuskan, dewan pimpinan | cabang | yang mengirim beberapa utusan hanya memiliki satu suara. Pad | 41 % |
tan kubu Pembaruan yang menantang Megawati untuk menyodorkan | calon | seakan sangat sempit. Tanpa sempat interupsi, Megawati sudah | 31 % |
hak istimewa yang selalu dinikmati Megawati dalam menentukan | calon | legislator dan calon bupati serta gubernur dari PDIP. Kendat | 65 % |
alu dinikmati Megawati dalam menentukan calon legislator dan | calon | bupati serta gubernur dari PDIP. Kendati keputusannya kerap | 66 % |
Saat ia memerintah, tak banyak prestasi mengesankan yang ia | catat. | Tapi pemilu masih lama. Siapa tahu langkahnya sebag | 93 % |
emokrasi. Pemilihan ketua umum dilakukan secara kilat, lebih | cepat | dari jadwal. Ini tak jadi masalah jika semua kubu menerima k | 27 % |
"asal ibu senang", sambil melupakan pemihakan terhadap wong | cilik—sikap | yang menjadi daya tarik partai ini setelah Orde Baru tumbang | 82 % |
am Mundjiat ini tak berkutik. Apalagi sokongan utusan-utusan | daerah | terhadap mereka telah dipreteli lewat tata tertib baru. Dipu | 39 % |
keputusannya kerap bertabrakan dengan kepentingan Partai di | daerah, | tiada kekuatan yang sanggup melawannya. PDIP bisa t | 69 % |
ayang jauh ketika Megawati berkeras menjadi formatur tunggal | dalam | menyusun pengurus pusat. Hasilnya, muka-muka lama muncul lag | 51 % |
goyahkan. Inilah hak istimewa yang selalu dinikmati Megawati | dalam | menentukan calon legislator dan calon bupati serta gubernur | 65 % |
uatan yang sanggup melawannya. PDIP bisa tertinggal | dalam | usahanya menjadi partai terbuka yang layak dipertimbangkan u | 71 % |
jadi partai terbuka yang layak dipertimbangkan untuk dipilih | dalam | pemilu 2009 nanti akibat hasil Kongres Bali ini. Padahal, ha | 73 % |
usaha memperbaiki PDIP agar menjadi partai yang layak pilih | dalam | pemilu bukan pekerjaan gampang. Menjagokan lagi Megawati dal | 86 % |
lam pemilu bukan pekerjaan gampang. Menjagokan lagi Megawati | dalam | pemilihan presiden 2009 nanti, seandainya langkah ini dilaku | 88 % |
I Perjuangan sebagai partai modern harus mengubur impian itu | dalam-dalam. | Kongres tak menghasilkan tanda-tanda partai ini layak dipert | 9 % |
gan (PDIP) gagal menampilkan diri sebagai partai yang modern | dan | demokratis. Akankah kita mempertimbangkan untuk mencoblosnya | 4 % |
an yang dimotori oleh tokoh seperti Sukowaluyo Mintorahardjo | dan | Imam Mundjiat ini tak berkutik. Apalagi sokongan utusan-utus | 37 % |
h yang dirangkul, menjadi salah satu ketua bidang pendidikan | dan | kebudayaan. Ini pun agaknya lebih karena urusan "rujuk kelua | 56 % |
lompok Pembaruan akan membuat Megawati kian sepi dari kritik | dan | koreksi. Posisinya sebagai "penguasa tunggal" partai yang me | 61 % |
selalu dinikmati Megawati dalam menentukan calon legislator | dan | calon bupati serta gubernur dari PDIP. Kendati keputusannya | 66 % |
ongres Bali ini. Padahal, hanya lewat mekanisme yang terbuka | dan | demokratis, akan muncul kader-kader partai yang teruji dan b | 76 % |
a dan demokratis, akan muncul kader-kader partai yang teruji | dan | berintegritas tinggi. Partai itu seharusnya bukan kumpulan f | 78 % |
an" yang seimbang. Yang terjadi di Bali memang jauh | dari | semangat demokrasi. Pemilihan ketua umum dilakukan secara ki | 25 % |
si. Pemilihan ketua umum dilakukan secara kilat, lebih cepat | dari | jadwal. Ini tak jadi masalah jika semua kubu menerima kondis | 27 % |
kekuatan Kelompok Pembaruan akan membuat Megawati kian sepi | dari | kritik dan koreksi. Posisinya sebagai "penguasa tunggal" par | 60 % |
menentukan calon legislator dan calon bupati serta gubernur | dari | PDIP. Kendati keputusannya kerap bertabrakan dengan kepentin | 67 % |
kan: satu utusan punya satu suara. Inilah yang kemudian jadi | dasar | Kelompok Pembaruan menggugat keabsahan hasil kongres lewat p | 46 % |
l melupakan pemihakan terhadap wong cilik—sikap yang menjadi | daya | tarik partai ini setelah Orde Baru tumbang. Setelah | 82 % |
siden 2009 nanti, seandainya langkah ini dilakukan, bukanlah | daya | tarik luar biasa. Saat ia memerintah, tak banyak prestasi me | 90 % |
Mimpi yang Terkubur di Bali Partai | demokrasi | Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal menampilkan diri sebagai p | 1 % |
nda partai ini layak dipertimbangkan sebagai kereta penghela | demokrasi. | Pendapat ini disampaikan bukan karena Megawati terpilih kemb | 12 % |
ang. Yang terjadi di Bali memang jauh dari semangat | demokrasi. | Pemilihan ketua umum dilakukan secara kilat, lebih cepat dar | 25 % |
eabsahan hasil kongres lewat pengadilan. Semangat | demokrasi | semakin melayang jauh ketika Megawati berkeras menjadi forma | 48 % |
(PDIP) gagal menampilkan diri sebagai partai yang modern dan | demokratis. | Akankah kita mempertimbangkan untuk mencoblosnya nanti? | 4 % |
es Bali ini. Padahal, hanya lewat mekanisme yang terbuka dan | demokratis, | akan muncul kader-kader partai yang teruji dan berintegritas | 76 % |
a gubernur dari PDIP. Kendati keputusannya kerap bertabrakan | dengan | kepentingan Partai di daerah, tiada kekuatan yang sanggup me | 68 % |
p mereka telah dipreteli lewat tata tertib baru. Diputuskan, | dewan | pimpinan cabang yang mengirim beberapa utusan hanya memiliki | 41 % |
Mimpi yang Terkubur | di | Bali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal | 1 % |
Akankah kita mempertimbangkan untuk mencoblosnya nanti? | di | Sanur, Bali, mereka yang bermimpi melihat PDI Perjuangan seb | 6 % |
njanjikan "pertarungan" yang seimbang. Yang terjadi | di | Bali memang jauh dari semangat demokrasi. Pemilihan ketua um | 24 % |
ati keputusannya kerap bertabrakan dengan kepentingan Partai | di | daerah, tiada kekuatan yang sanggup melawannya. PDI | 69 % |
aklamasi, tapi syarat kandidat lain untuk maju menantangnya | dibuat | terlalu berat, sehingga kompetisi tak terjadi. Lagi pula, ka | 18 % |
ntuk memasukkan kembali partai ini sebagai partai yang layak | dicoblos | nanti. | 99 % |
"penguasa tunggal" partai yang memiliki hak prerogatif sulit | digoyahkan. | Inilah hak istimewa yang selalu dinikmati Megawati dalam men | 63 % |
osisi akan menghasilkan kejutan-kejutan berarti. Kejutan itu | diharapkan | bisa membuat kita berpikir ulang untuk memasukkan kembali pa | 97 % |
li memang jauh dari semangat demokrasi. Pemilihan ketua umum | dilakukan | secara kilat, lebih cepat dari jadwal. Ini tak jadi masalah | 26 % |
dalam pemilihan presiden 2009 nanti, seandainya langkah ini | dilakukan, | bukanlah daya tarik luar biasa. Saat ia memerintah, tak bany | 90 % |
n terpilih secara aklamasi. Kelompok Pembaruan yang | dimotori | oleh tokoh seperti Sukowaluyo Mintorahardjo dan Imam Mundjia | 35 % |
prerogatif sulit digoyahkan. Inilah hak istimewa yang selalu | dinikmati | Megawati dalam menentukan calon legislator dan calon bupati | 64 % |
seakan sangat sempit. Tanpa sempat interupsi, Megawati sudah | dinyatakan | terpilih secara aklamasi. Kelompok Pembaruan yang d | 33 % |
dalam. Kongres tak menghasilkan tanda-tanda partai ini layak | dipertimbangkan | sebagai kereta penghela demokrasi. Pendapat ini disampaikan | 11 % |
tertinggal dalam usahanya menjadi partai terbuka yang layak | dipertimbangkan | untuk dipilih dalam pemilu 2009 nanti akibat hasil Kongres B | 72 % |
anya menjadi partai terbuka yang layak dipertimbangkan untuk | dipilih | dalam pemilu 2009 nanti akibat hasil Kongres Bali ini. Padah | 73 % |
Apalagi sokongan utusan-utusan daerah terhadap mereka telah | dipreteli | lewat tata tertib baru. Diputuskan, dewan pimpinan cabang ya | 39 % |
erah terhadap mereka telah dipreteli lewat tata tertib baru. | diputuskan, | dewan pimpinan cabang yang mengirim beberapa utusan hanya me | 40 % |
kuatan Kelompok Pembaruan tak terakomodasi. Hanya Guruh yang | dirangkul, | menjadi salah satu ketua bidang pendidikan dan kebudayaan. I | 54 % |
rtai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal menampilkan | diri | sebagai partai yang modern dan demokratis. Akankah kita memp | 3 % |
ertimbangkan sebagai kereta penghela demokrasi. Pendapat ini | disampaikan | bukan karena Megawati terpilih kembali, tapi karena tak ada | 12 % |
n berintegritas tinggi. Partai itu seharusnya bukan kumpulan | figur | yang bersikap "asal ibu senang", sambil melupakan pemihakan | 79 % |
krasi semakin melayang jauh ketika Megawati berkeras menjadi | formatur | tunggal dalam menyusun pengurus pusat. Hasilnya, muka-muka l | 50 % |
ur di Bali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) | gagal | menampilkan diri sebagai partai yang modern dan demokratis. | 2 % |
menjadi partai yang layak pilih dalam pemilu bukan pekerjaan | gampang. | Menjagokan lagi Megawati dalam pemilihan presiden 2009 nanti | 87 % |
ati dalam menentukan calon legislator dan calon bupati serta | gubernur | dari PDIP. Kendati keputusannya kerap bertabrakan dengan kep | 66 % |
ga kompetisi tak terjadi. Lagi pula, kandidat yang tersedia, | guruh | Soekarnoputra—tanpa bermaksud meragukan kesungguhannya—tidak | 21 % |
ul lagi, kekuatan Kelompok Pembaruan tak terakomodasi. Hanya | guruh | yang dirangkul, menjadi salah satu ketua bidang pendidikan d | 54 % |
i. Posisinya sebagai "penguasa tunggal" partai yang memiliki | hak | prerogatif sulit digoyahkan. Inilah hak istimewa yang selalu | 63 % |
partai yang memiliki hak prerogatif sulit digoyahkan. Inilah | hak | istimewa yang selalu dinikmati Megawati dalam menentukan cal | 64 % |
utuskan, dewan pimpinan cabang yang mengirim beberapa utusan | hanya | memiliki satu suara. Padahal anggaran rumah tangga PDIP meng | 42 % |
a muncul lagi, kekuatan Kelompok Pembaruan tak terakomodasi. | hanya | Guruh yang dirangkul, menjadi salah satu ketua bidang pendid | 54 % |
am pemilu 2009 nanti akibat hasil Kongres Bali ini. Padahal, | hanya | lewat mekanisme yang terbuka dan demokratis, akan muncul kad | 75 % |
a yang bermimpi melihat PDI Perjuangan sebagai partai modern | harus | mengubur impian itu dalam-dalam. Kongres tak menghasilkan ta | 8 % |
g kemudian jadi dasar Kelompok Pembaruan menggugat keabsahan | hasil | kongres lewat pengadilan. Semangat demokrasi sema | 47 % |
dipertimbangkan untuk dipilih dalam pemilu 2009 nanti akibat | hasil | Kongres Bali ini. Padahal, hanya lewat mekanisme yang terbuk | 74 % |
eras menjadi formatur tunggal dalam menyusun pengurus pusat. | hasilnya, | muka-muka lama muncul lagi, kekuatan Kelompok Pembaruan tak | 52 % |
langkah ini dilakukan, bukanlah daya tarik luar biasa. Saat | ia | memerintah, tak banyak prestasi mengesankan yang ia catat. | 91 % |
sa. Saat ia memerintah, tak banyak prestasi mengesankan yang | ia | catat. Tapi pemilu masih lama. Siapa tahu langkahny | 93 % |
rtai itu seharusnya bukan kumpulan figur yang bersikap "asal | ibu | senang", sambil melupakan pemihakan terhadap wong cilik—sika | 80 % |
ang dimotori oleh tokoh seperti Sukowaluyo Mintorahardjo dan | imam | Mundjiat ini tak berkutik. Apalagi sokongan utusan-utusan da | 37 % |
melihat PDI Perjuangan sebagai partai modern harus mengubur | impian | itu dalam-dalam. Kongres tak menghasilkan tanda-tanda partai | 8 % |
Mimpi yang Terkubur di Bali Partai Demokrasi | indonesia | Perjuangan (PDIP) gagal menampilkan diri sebagai partai yang | 1 % |
itu dalam-dalam. Kongres tak menghasilkan tanda-tanda partai | ini | layak dipertimbangkan sebagai kereta penghela demokrasi. Pen | 10 % |
dipertimbangkan sebagai kereta penghela demokrasi. Pendapat | ini | disampaikan bukan karena Megawati terpilih kembali, tapi kar | 12 % |
ketua umum dilakukan secara kilat, lebih cepat dari jadwal. | ini | tak jadi masalah jika semua kubu menerima kondisi ini. Tapi | 28 % |
adwal. Ini tak jadi masalah jika semua kubu menerima kondisi | ini. | Tapi kesempatan kubu Pembaruan yang menantang Megawati untuk | 29 % |
leh tokoh seperti Sukowaluyo Mintorahardjo dan Imam Mundjiat | ini | tak berkutik. Apalagi sokongan utusan-utusan daerah terhadap | 37 % |
, menjadi salah satu ketua bidang pendidikan dan kebudayaan. | ini | pun agaknya lebih karena urusan "rujuk keluarga". T | 56 % |
uk dipilih dalam pemilu 2009 nanti akibat hasil Kongres Bali | ini. | Padahal, hanya lewat mekanisme yang terbuka dan demokratis, | 75 % |
kan terhadap wong cilik—sikap yang menjadi daya tarik partai | ini | setelah Orde Baru tumbang. Setelah Kongres Bali, us | 83 % |
wati dalam pemilihan presiden 2009 nanti, seandainya langkah | ini | dilakukan, bukanlah daya tarik luar biasa. Saat ia memerinta | 90 % |
membuat kita berpikir ulang untuk memasukkan kembali partai | ini | sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 99 % |
umah tangga PDIP menggariskan: satu utusan punya satu suara. | inilah | yang kemudian jadi dasar Kelompok Pembaruan menggugat keabsa | 45 % |
nggal" partai yang memiliki hak prerogatif sulit digoyahkan. | inilah | hak istimewa yang selalu dinikmati Megawati dalam menentukan | 63 % |
i untuk menyodorkan calon seakan sangat sempit. Tanpa sempat | interupsi, | Megawati sudah dinyatakan terpilih secara aklamasi. | 33 % |
ai yang memiliki hak prerogatif sulit digoyahkan. Inilah hak | istimewa | yang selalu dinikmati Megawati dalam menentukan calon legisl | 64 % |
t PDI Perjuangan sebagai partai modern harus mengubur impian | itu | dalam-dalam. Kongres tak menghasilkan tanda-tanda partai ini | 9 % |
er-kader partai yang teruji dan berintegritas tinggi. Partai | itu | seharusnya bukan kumpulan figur yang bersikap "asal ibu sena | 79 % |
i oposisi akan menghasilkan kejutan-kejutan berarti. Kejutan | itu | diharapkan bisa membuat kita berpikir ulang untuk memasukkan | 96 % |
mum dilakukan secara kilat, lebih cepat dari jadwal. Ini tak | jadi | masalah jika semua kubu menerima kondisi ini. Tapi kesempata | 28 % |
gariskan: satu utusan punya satu suara. Inilah yang kemudian | jadi | dasar Kelompok Pembaruan menggugat keabsahan hasil kongres l | 46 % |
emilihan ketua umum dilakukan secara kilat, lebih cepat dari | jadwal. | Ini tak jadi masalah jika semua kubu menerima kondisi ini. T | 27 % |
arungan" yang seimbang. Yang terjadi di Bali memang | jauh | dari semangat demokrasi. Pemilihan ketua umum dilakukan seca | 25 % |
t pengadilan. Semangat demokrasi semakin melayang | jauh | ketika Megawati berkeras menjadi formatur tunggal dalam meny | 49 % |
ena Megawati terpilih kembali, tapi karena tak ada ketentuan | jelas | yang membatasi kekuasaannya. Bukan karena Megawati terpilih | 15 % |
secara kilat, lebih cepat dari jadwal. Ini tak jadi masalah | jika | semua kubu menerima kondisi ini. Tapi kesempatan kubu Pembar | 28 % |
nya lewat mekanisme yang terbuka dan demokratis, akan muncul | kader-kader | partai yang teruji dan berintegritas tinggi. Partai itu seha | 77 % |
Bukan karena Megawati terpilih secara aklamasi, tapi syarat | kandidat | lain untuk maju menantangnya dibuat terlalu berat, sehingga | 17 % |
at terlalu berat, sehingga kompetisi tak terjadi. Lagi pula, | kandidat | yang tersedia, Guruh Soekarnoputra—tanpa bermaksud meragukan | 20 % |
ai kereta penghela demokrasi. Pendapat ini disampaikan bukan | karena | Megawati terpilih kembali, tapi karena tak ada ketentuan jel | 13 % |
ini disampaikan bukan karena Megawati terpilih kembali, tapi | karena | tak ada ketentuan jelas yang membatasi kekuasaannya. Bukan k | 14 % |
a tak ada ketentuan jelas yang membatasi kekuasaannya. Bukan | karena | Megawati terpilih secara aklamasi, tapi syarat kandidat lain | 16 % |
etua bidang pendidikan dan kebudayaan. Ini pun agaknya lebih | karena | urusan "rujuk keluarga". Terpangkasnya kekuatan Kel | 57 % |
Inilah yang kemudian jadi dasar Kelompok Pembaruan menggugat | keabsahan | hasil kongres lewat pengadilan. Semangat demokras | 47 % |
ng dirangkul, menjadi salah satu ketua bidang pendidikan dan | kebudayaan. | Ini pun agaknya lebih karena urusan "rujuk keluarga". | 56 % |
ai partai oposisi akan menghasilkan kejutan-kejutan berarti. | kejutan | itu diharapkan bisa membuat kita berpikir ulang untuk memasu | 96 % |
apa tahu langkahnya sebagai partai oposisi akan menghasilkan | kejutan-kejutan | berarti. Kejutan itu diharapkan bisa membuat kita berpikir u | 96 % |
kembali, tapi karena tak ada ketentuan jelas yang membatasi | kekuasaannya. | Bukan karena Megawati terpilih secara aklamasi, tapi syarat | 15 % |
nyusun pengurus pusat. Hasilnya, muka-muka lama muncul lagi, | kekuatan | Kelompok Pembaruan tak terakomodasi. Hanya Guruh yang dirang | 53 % |
lebih karena urusan "rujuk keluarga". Terpangkasnya | kekuatan | Kelompok Pembaruan akan membuat Megawati kian sepi dari krit | 59 % |
kerap bertabrakan dengan kepentingan Partai di daerah, tiada | kekuatan | yang sanggup melawannya. PDIP bisa tertinggal dalam | 69 % |
Megawati sudah dinyatakan terpilih secara aklamasi. | kelompok | Pembaruan yang dimotori oleh tokoh seperti Sukowaluyo Mintor | 35 % |
atu utusan punya satu suara. Inilah yang kemudian jadi dasar | kelompok | Pembaruan menggugat keabsahan hasil kongres lewat pengadilan | 46 % |
ngurus pusat. Hasilnya, muka-muka lama muncul lagi, kekuatan | kelompok | Pembaruan tak terakomodasi. Hanya Guruh yang dirangkul, menj | 53 % |
ena urusan "rujuk keluarga". Terpangkasnya kekuatan | kelompok | Pembaruan akan membuat Megawati kian sepi dari kritik dan ko | 59 % |
asi. Pendapat ini disampaikan bukan karena Megawati terpilih | kembali, | tapi karena tak ada ketentuan jelas yang membatasi kekuasaan | 14 % |
diharapkan bisa membuat kita berpikir ulang untuk memasukkan | kembali | partai ini sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 98 % |
PDIP menggariskan: satu utusan punya satu suara. Inilah yang | kemudian | jadi dasar Kelompok Pembaruan menggugat keabsahan hasil kong | 45 % |
calon legislator dan calon bupati serta gubernur dari PDIP. | kendati | keputusannya kerap bertabrakan dengan kepentingan Partai di | 67 % |
nur dari PDIP. Kendati keputusannya kerap bertabrakan dengan | kepentingan | Partai di daerah, tiada kekuatan yang sanggup melawannya. | 68 % |
egislator dan calon bupati serta gubernur dari PDIP. Kendati | keputusannya | kerap bertabrakan dengan kepentingan Partai di daerah, tiada | 67 % |
calon bupati serta gubernur dari PDIP. Kendati keputusannya | kerap | bertabrakan dengan kepentingan Partai di daerah, tiada kekua | 68 % |
asilkan tanda-tanda partai ini layak dipertimbangkan sebagai | kereta | penghela demokrasi. Pendapat ini disampaikan bukan karena Me | 11 % |
tak jadi masalah jika semua kubu menerima kondisi ini. Tapi | kesempatan | kubu Pembaruan yang menantang Megawati untuk menyodorkan cal | 29 % |
yang tersedia, Guruh Soekarnoputra—tanpa bermaksud meragukan | kesungguhannya—tidak | menjanjikan "pertarungan" yang seimbang. Yang terja | 22 % |
bukan karena Megawati terpilih kembali, tapi karena tak ada | ketentuan | jelas yang membatasi kekuasaannya. Bukan karena Megawati ter | 14 % |
gadilan. Semangat demokrasi semakin melayang jauh | ketika | Megawati berkeras menjadi formatur tunggal dalam menyusun pe | 49 % |
rjadi di Bali memang jauh dari semangat demokrasi. Pemilihan | ketua | umum dilakukan secara kilat, lebih cepat dari jadwal. Ini ta | 26 % |
terakomodasi. Hanya Guruh yang dirangkul, menjadi salah satu | ketua | bidang pendidikan dan kebudayaan. Ini pun agaknya lebih kare | 55 % |
pangkasnya kekuatan Kelompok Pembaruan akan membuat Megawati | kian | sepi dari kritik dan koreksi. Posisinya sebagai "penguasa tu | 60 % |
ri semangat demokrasi. Pemilihan ketua umum dilakukan secara | kilat, | lebih cepat dari jadwal. Ini tak jadi masalah jika semua kub | 27 % |
lkan diri sebagai partai yang modern dan demokratis. Akankah | kita | mempertimbangkan untuk mencoblosnya nanti? Di Sanur, B | 4 % |
kejutan-kejutan berarti. Kejutan itu diharapkan bisa membuat | kita | berpikir ulang untuk memasukkan kembali partai ini sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 97 % |
lain untuk maju menantangnya dibuat terlalu berat, sehingga | kompetisi | tak terjadi. Lagi pula, kandidat yang tersedia, Guruh Soekar | 19 % |
t dari jadwal. Ini tak jadi masalah jika semua kubu menerima | kondisi | ini. Tapi kesempatan kubu Pembaruan yang menantang Megawati | 29 % |
sebagai partai modern harus mengubur impian itu dalam-dalam. | kongres | tak menghasilkan tanda-tanda partai ini layak dipertimbangka | 9 % |
dian jadi dasar Kelompok Pembaruan menggugat keabsahan hasil | kongres | lewat pengadilan. Semangat demokrasi semakin mela | 47 % |
imbangkan untuk dipilih dalam pemilu 2009 nanti akibat hasil | kongres | Bali ini. Padahal, hanya lewat mekanisme yang terbuka dan de | 74 % |
tarik partai ini setelah Orde Baru tumbang. Setelah | kongres | Bali, usaha memperbaiki PDIP agar menjadi partai yang layak | 84 % |
ok Pembaruan akan membuat Megawati kian sepi dari kritik dan | koreksi. | Posisinya sebagai "penguasa tunggal" partai yang memiliki ha | 61 % |
atan Kelompok Pembaruan akan membuat Megawati kian sepi dari | kritik | dan koreksi. Posisinya sebagai "penguasa tunggal" partai yan | 60 % |
at, lebih cepat dari jadwal. Ini tak jadi masalah jika semua | kubu | menerima kondisi ini. Tapi kesempatan kubu Pembaruan yang me | 29 % |
asalah jika semua kubu menerima kondisi ini. Tapi kesempatan | kubu | Pembaruan yang menantang Megawati untuk menyodorkan calon se | 30 % |
teruji dan berintegritas tinggi. Partai itu seharusnya bukan | kumpulan | figur yang bersikap "asal ibu senang", sambil melupakan pemi | 79 % |
angnya dibuat terlalu berat, sehingga kompetisi tak terjadi. | lagi | pula, kandidat yang tersedia, Guruh Soekarnoputra—tanpa berm | 20 % |
lam menyusun pengurus pusat. Hasilnya, muka-muka lama muncul | lagi, | kekuatan Kelompok Pembaruan tak terakomodasi. Hanya Guruh ya | 53 % |
layak pilih dalam pemilu bukan pekerjaan gampang. Menjagokan | lagi | Megawati dalam pemilihan presiden 2009 nanti, seandainya lan | 88 % |
rena Megawati terpilih secara aklamasi, tapi syarat kandidat | lain | untuk maju menantangnya dibuat terlalu berat, sehingga kompe | 18 % |
r tunggal dalam menyusun pengurus pusat. Hasilnya, muka-muka | lama | muncul lagi, kekuatan Kelompok Pembaruan tak terakomodasi. H | 52 % |
estasi mengesankan yang ia catat. Tapi pemilu masih | lama. | Siapa tahu langkahnya sebagai partai oposisi akan menghasilk | 94 % |
agi Megawati dalam pemilihan presiden 2009 nanti, seandainya | langkah | ini dilakukan, bukanlah daya tarik luar biasa. Saat ia memer | 89 % |
n yang ia catat. Tapi pemilu masih lama. Siapa tahu | langkahnya | sebagai partai oposisi akan menghasilkan kejutan-kejutan ber | 94 % |
dalam-dalam. Kongres tak menghasilkan tanda-tanda partai ini | layak | dipertimbangkan sebagai kereta penghela demokrasi. Pendapat | 10 % |
P bisa tertinggal dalam usahanya menjadi partai terbuka yang | layak | dipertimbangkan untuk dipilih dalam pemilu 2009 nanti akibat | 72 % |
ongres Bali, usaha memperbaiki PDIP agar menjadi partai yang | layak | pilih dalam pemilu bukan pekerjaan gampang. Menjagokan lagi | 86 % |
lang untuk memasukkan kembali partai ini sebagai partai yang | layak | dicoblos nanti. | 99 % |
ngat demokrasi. Pemilihan ketua umum dilakukan secara kilat, | lebih | cepat dari jadwal. Ini tak jadi masalah jika semua kubu mene | 27 % |
satu ketua bidang pendidikan dan kebudayaan. Ini pun agaknya | lebih | karena urusan "rujuk keluarga". Terpangkasnya kekua | 57 % |
timewa yang selalu dinikmati Megawati dalam menentukan calon | legislator | dan calon bupati serta gubernur dari PDIP. Kendati keputusan | 66 % |
okongan utusan-utusan daerah terhadap mereka telah dipreteli | lewat | tata tertib baru. Diputuskan, dewan pimpinan cabang yang men | 40 % |
i dasar Kelompok Pembaruan menggugat keabsahan hasil kongres | lewat | pengadilan. Semangat demokrasi semakin melayang j | 47 % |
ilu 2009 nanti akibat hasil Kongres Bali ini. Padahal, hanya | lewat | mekanisme yang terbuka dan demokratis, akan muncul kader-kad | 75 % |
nanti, seandainya langkah ini dilakukan, bukanlah daya tarik | luar | biasa. Saat ia memerintah, tak banyak prestasi mengesankan y | 91 % |
ti terpilih secara aklamasi, tapi syarat kandidat lain untuk | maju | menantangnya dibuat terlalu berat, sehingga kompetisi tak te | 18 % |
ilakukan secara kilat, lebih cepat dari jadwal. Ini tak jadi | masalah | jika semua kubu menerima kondisi ini. Tapi kesempatan kubu P | 28 % |
yak prestasi mengesankan yang ia catat. Tapi pemilu | masih | lama. Siapa tahu langkahnya sebagai partai oposisi akan meng | 93 % |
ta penghela demokrasi. Pendapat ini disampaikan bukan karena | megawati | terpilih kembali, tapi karena tak ada ketentuan jelas yang m | 13 % |
da ketentuan jelas yang membatasi kekuasaannya. Bukan karena | megawati | terpilih secara aklamasi, tapi syarat kandidat lain untuk ma | 16 % |
a kondisi ini. Tapi kesempatan kubu Pembaruan yang menantang | megawati | untuk menyodorkan calon seakan sangat sempit. Tanpa sempat i | 31 % |
yodorkan calon seakan sangat sempit. Tanpa sempat interupsi, | megawati | sudah dinyatakan terpilih secara aklamasi. Kelompok | 33 % |
. Semangat demokrasi semakin melayang jauh ketika | megawati | berkeras menjadi formatur tunggal dalam menyusun pengurus pu | 50 % |
Terpangkasnya kekuatan Kelompok Pembaruan akan membuat | megawati | kian sepi dari kritik dan koreksi. Posisinya sebagai "pengua | 60 % |
sulit digoyahkan. Inilah hak istimewa yang selalu dinikmati | megawati | dalam menentukan calon legislator dan calon bupati serta gub | 65 % |
pilih dalam pemilu bukan pekerjaan gampang. Menjagokan lagi | megawati | dalam pemilihan presiden 2009 nanti, seandainya langkah ini | 88 % |
09 nanti akibat hasil Kongres Bali ini. Padahal, hanya lewat | mekanisme | yang terbuka dan demokratis, akan muncul kader-kader partai | 75 % |
an kepentingan Partai di daerah, tiada kekuatan yang sanggup | melawannya. | PDIP bisa tertinggal dalam usahanya menjadi partai | 70 % |
gres lewat pengadilan. Semangat demokrasi semakin | melayang | jauh ketika Megawati berkeras menjadi formatur tunggal dalam | 49 % |
ncoblosnya nanti? Di Sanur, Bali, mereka yang bermimpi | melihat | PDI Perjuangan sebagai partai modern harus mengubur impian i | 7 % |
bukan kumpulan figur yang bersikap "asal ibu senang", sambil | melupakan | pemihakan terhadap wong cilik—sikap yang menjadi daya tarik | 81 % |
n "pertarungan" yang seimbang. Yang terjadi di Bali | memang | jauh dari semangat demokrasi. Pemilihan ketua umum dilakukan | 25 % |
ejutan itu diharapkan bisa membuat kita berpikir ulang untuk | memasukkan | kembali partai ini sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 98 % |
i terpilih kembali, tapi karena tak ada ketentuan jelas yang | membatasi | kekuasaannya. Bukan karena Megawati terpilih secara aklamasi | 15 % |
ga". Terpangkasnya kekuatan Kelompok Pembaruan akan | membuat | Megawati kian sepi dari kritik dan koreksi. Posisinya sebaga | 59 % |
asilkan kejutan-kejutan berarti. Kejutan itu diharapkan bisa | membuat | kita berpikir ulang untuk memasukkan kembali partai ini sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 97 % |
ngkah ini dilakukan, bukanlah daya tarik luar biasa. Saat ia | memerintah, | tak banyak prestasi mengesankan yang ia catat. Tapi | 91 % |
n, dewan pimpinan cabang yang mengirim beberapa utusan hanya | memiliki | satu suara. Padahal anggaran rumah tangga PDIP menggariskan: | 42 % |
an koreksi. Posisinya sebagai "penguasa tunggal" partai yang | memiliki | hak prerogatif sulit digoyahkan. Inilah hak istimewa yang se | 62 % |
elah Orde Baru tumbang. Setelah Kongres Bali, usaha | memperbaiki | PDIP agar menjadi partai yang layak pilih dalam pemilu bukan | 85 % |
diri sebagai partai yang modern dan demokratis. Akankah kita | mempertimbangkan | untuk mencoblosnya nanti? Di Sanur, Bali, mereka yang | 4 % |
Bali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal | menampilkan | diri sebagai partai yang modern dan demokratis. Akankah kita | 2 % |
bu menerima kondisi ini. Tapi kesempatan kubu Pembaruan yang | menantang | Megawati untuk menyodorkan calon seakan sangat sempit. Tanpa | 30 % |
rpilih secara aklamasi, tapi syarat kandidat lain untuk maju | menantangnya | dibuat terlalu berat, sehingga kompetisi tak terjadi. Lagi p | 18 % |
g modern dan demokratis. Akankah kita mempertimbangkan untuk | mencoblosnya | nanti? Di Sanur, Bali, mereka yang bermimpi melihat PD | 5 % |
an. Inilah hak istimewa yang selalu dinikmati Megawati dalam | menentukan | calon legislator dan calon bupati serta gubernur dari PDIP. | 65 % |
ebih cepat dari jadwal. Ini tak jadi masalah jika semua kubu | menerima | kondisi ini. Tapi kesempatan kubu Pembaruan yang menantang M | 29 % |
ya tarik luar biasa. Saat ia memerintah, tak banyak prestasi | mengesankan | yang ia catat. Tapi pemilu masih lama. Siapa tahu l | 92 % |
anya memiliki satu suara. Padahal anggaran rumah tangga PDIP | menggariskan: | satu utusan punya satu suara. Inilah yang kemudian jadi dasa | 44 % |
tu suara. Inilah yang kemudian jadi dasar Kelompok Pembaruan | menggugat | keabsahan hasil kongres lewat pengadilan. Semanga | 46 % |
ai modern harus mengubur impian itu dalam-dalam. Kongres tak | menghasilkan | tanda-tanda partai ini layak dipertimbangkan sebagai kereta | 9 % |
asih lama. Siapa tahu langkahnya sebagai partai oposisi akan | menghasilkan | kejutan-kejutan berarti. Kejutan itu diharapkan bisa membuat | 95 % |
wat tata tertib baru. Diputuskan, dewan pimpinan cabang yang | mengirim | beberapa utusan hanya memiliki satu suara. Padahal anggaran | 41 % |
bermimpi melihat PDI Perjuangan sebagai partai modern harus | mengubur | impian itu dalam-dalam. Kongres tak menghasilkan tanda-tanda | 8 % |
gat demokrasi semakin melayang jauh ketika Megawati berkeras | menjadi | formatur tunggal dalam menyusun pengurus pusat. Hasilnya, mu | 50 % |
mpok Pembaruan tak terakomodasi. Hanya Guruh yang dirangkul, | menjadi | salah satu ketua bidang pendidikan dan kebudayaan. Ini pun a | 55 % |
gup melawannya. PDIP bisa tertinggal dalam usahanya | menjadi | partai terbuka yang layak dipertimbangkan untuk dipilih dala | 72 % |
", sambil melupakan pemihakan terhadap wong cilik—sikap yang | menjadi | daya tarik partai ini setelah Orde Baru tumbang. Se | 82 % |
. Setelah Kongres Bali, usaha memperbaiki PDIP agar | menjadi | partai yang layak pilih dalam pemilu bukan pekerjaan gampang | 85 % |
artai yang layak pilih dalam pemilu bukan pekerjaan gampang. | menjagokan | lagi Megawati dalam pemilihan presiden 2009 nanti, seandainy | 87 % |
Soekarnoputra—tanpa bermaksud meragukan kesungguhannya—tidak | menjanjikan | "pertarungan" yang seimbang. Yang terjadi di Bali m | 23 % |
Tapi kesempatan kubu Pembaruan yang menantang Megawati untuk | menyodorkan | calon seakan sangat sempit. Tanpa sempat interupsi, Megawati | 31 % |
jauh ketika Megawati berkeras menjadi formatur tunggal dalam | menyusun | pengurus pusat. Hasilnya, muka-muka lama muncul lagi, kekuat | 51 % |
kandidat yang tersedia, Guruh Soekarnoputra—tanpa bermaksud | meragukan | kesungguhannya—tidak menjanjikan "pertarungan" yang seimbang | 22 % |
ertimbangkan untuk mencoblosnya nanti? Di Sanur, Bali, | mereka | yang bermimpi melihat PDI Perjuangan sebagai partai modern h | 6 % |
tak berkutik. Apalagi sokongan utusan-utusan daerah terhadap | mereka | telah dipreteli lewat tata tertib baru. Diputuskan, dewan pi | 39 % |
mimpi | yang Terkubur di Bali Partai Demokrasi Indonesia Perju | 0 % | |
lompok Pembaruan yang dimotori oleh tokoh seperti Sukowaluyo | mintorahardjo | dan Imam Mundjiat ini tak berkutik. Apalagi sokongan utusan- | 36 % |
Perjuangan (PDIP) gagal menampilkan diri sebagai partai yang | modern | dan demokratis. Akankah kita mempertimbangkan untuk mencoblo | 3 % |
, mereka yang bermimpi melihat PDI Perjuangan sebagai partai | modern | harus mengubur impian itu dalam-dalam. Kongres tak menghasil | 8 % |
di formatur tunggal dalam menyusun pengurus pusat. Hasilnya, | muka-muka | lama muncul lagi, kekuatan Kelompok Pembaruan tak terakomoda | 52 % |
ggal dalam menyusun pengurus pusat. Hasilnya, muka-muka lama | muncul | lagi, kekuatan Kelompok Pembaruan tak terakomodasi. Hanya Gu | 52 % |
hal, hanya lewat mekanisme yang terbuka dan demokratis, akan | muncul | kader-kader partai yang teruji dan berintegritas tinggi. Par | 77 % |
imotori oleh tokoh seperti Sukowaluyo Mintorahardjo dan Imam | mundjiat | ini tak berkutik. Apalagi sokongan utusan-utusan daerah terh | 37 % |
demokratis. Akankah kita mempertimbangkan untuk mencoblosnya | nanti? | Di Sanur, Bali, mereka yang bermimpi melihat PDI Perju | 5 % |
a yang layak dipertimbangkan untuk dipilih dalam pemilu 2009 | nanti | akibat hasil Kongres Bali ini. Padahal, hanya lewat mekanism | 74 % |
pang. Menjagokan lagi Megawati dalam pemilihan presiden 2009 | nanti, | seandainya langkah ini dilakukan, bukanlah daya tarik luar b | 89 % |
sukkan kembali partai ini sebagai partai yang layak dicoblos | nanti. | 100 % | |
h secara aklamasi. Kelompok Pembaruan yang dimotori | oleh | tokoh seperti Sukowaluyo Mintorahardjo dan Imam Mundjiat ini | 35 % |
Tapi pemilu masih lama. Siapa tahu langkahnya sebagai partai | oposisi | akan menghasilkan kejutan-kejutan berarti. Kejutan itu dihar | 95 % |
wong cilik—sikap yang menjadi daya tarik partai ini setelah | orde | Baru tumbang. Setelah Kongres Bali, usaha memperbai | 83 % |
ang yang mengirim beberapa utusan hanya memiliki satu suara. | padahal | anggaran rumah tangga PDIP menggariskan: satu utusan punya s | 43 % |
pilih dalam pemilu 2009 nanti akibat hasil Kongres Bali ini. | padahal, | hanya lewat mekanisme yang terbuka dan demokratis, akan munc | 75 % |
Mimpi yang Terkubur di Bali | partai | Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal menampilkan diri | 1 % |
i Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal menampilkan diri sebagai | partai | yang modern dan demokratis. Akankah kita mempertimbangkan un | 3 % |
r, Bali, mereka yang bermimpi melihat PDI Perjuangan sebagai | partai | modern harus mengubur impian itu dalam-dalam. Kongres tak me | 8 % |
impian itu dalam-dalam. Kongres tak menghasilkan tanda-tanda | partai | ini layak dipertimbangkan sebagai kereta penghela demokrasi. | 10 % |
ari kritik dan koreksi. Posisinya sebagai "penguasa tunggal" | partai | yang memiliki hak prerogatif sulit digoyahkan. Inilah hak is | 62 % |
P. Kendati keputusannya kerap bertabrakan dengan kepentingan | partai | di daerah, tiada kekuatan yang sanggup melawannya. | 69 % |
wannya. PDIP bisa tertinggal dalam usahanya menjadi | partai | terbuka yang layak dipertimbangkan untuk dipilih dalam pemil | 72 % |
kanisme yang terbuka dan demokratis, akan muncul kader-kader | partai | yang teruji dan berintegritas tinggi. Partai itu seharusnya | 77 % |
cul kader-kader partai yang teruji dan berintegritas tinggi. | partai | itu seharusnya bukan kumpulan figur yang bersikap "asal ibu | 78 % |
pemihakan terhadap wong cilik—sikap yang menjadi daya tarik | partai | ini setelah Orde Baru tumbang. Setelah Kongres Bali | 83 % |
Setelah Kongres Bali, usaha memperbaiki PDIP agar menjadi | partai | yang layak pilih dalam pemilu bukan pekerjaan gampang. Menja | 86 % |
Tapi pemilu masih lama. Siapa tahu langkahnya sebagai | partai | oposisi akan menghasilkan kejutan-kejutan berarti. Kejutan i | 95 % |
an bisa membuat kita berpikir ulang untuk memasukkan kembali | partai | ini sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 98 % |
a berpikir ulang untuk memasukkan kembali partai ini sebagai | partai | yang layak dicoblos nanti. | 99 % |
ya nanti? Di Sanur, Bali, mereka yang bermimpi melihat | pdi | Perjuangan sebagai partai modern harus mengubur impian itu d | 7 % |
Terkubur di Bali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | (pdip) | gagal menampilkan diri sebagai partai yang modern dan demokr | 2 % |
san hanya memiliki satu suara. Padahal anggaran rumah tangga | pdip | menggariskan: satu utusan punya satu suara. Inilah yang kemu | 44 % |
ntukan calon legislator dan calon bupati serta gubernur dari | pdip. | Kendati keputusannya kerap bertabrakan dengan kepentingan Pa | 67 % |
i di daerah, tiada kekuatan yang sanggup melawannya. | pdip | bisa tertinggal dalam usahanya menjadi partai terbuka yang l | 71 % |
ru tumbang. Setelah Kongres Bali, usaha memperbaiki | pdip | agar menjadi partai yang layak pilih dalam pemilu bukan peke | 85 % |
PDIP agar menjadi partai yang layak pilih dalam pemilu bukan | pekerjaan | gampang. Menjagokan lagi Megawati dalam pemilihan presiden 2 | 87 % |
h jika semua kubu menerima kondisi ini. Tapi kesempatan kubu | pembaruan | yang menantang Megawati untuk menyodorkan calon seakan sanga | 30 % |
sudah dinyatakan terpilih secara aklamasi. Kelompok | pembaruan | yang dimotori oleh tokoh seperti Sukowaluyo Mintorahardjo da | 35 % |
n punya satu suara. Inilah yang kemudian jadi dasar Kelompok | pembaruan | menggugat keabsahan hasil kongres lewat pengadilan. | 46 % |
sat. Hasilnya, muka-muka lama muncul lagi, kekuatan Kelompok | pembaruan | tak terakomodasi. Hanya Guruh yang dirangkul, menjadi salah | 53 % |
n "rujuk keluarga". Terpangkasnya kekuatan Kelompok | pembaruan | akan membuat Megawati kian sepi dari kritik dan koreksi. Pos | 59 % |
ulan figur yang bersikap "asal ibu senang", sambil melupakan | pemihakan | terhadap wong cilik—sikap yang menjadi daya tarik partai ini | 81 % |
Yang terjadi di Bali memang jauh dari semangat demokrasi. | pemilihan | ketua umum dilakukan secara kilat, lebih cepat dari jadwal. | 26 % |
milu bukan pekerjaan gampang. Menjagokan lagi Megawati dalam | pemilihan | presiden 2009 nanti, seandainya langkah ini dilakukan, bukan | 88 % |
artai terbuka yang layak dipertimbangkan untuk dipilih dalam | pemilu | 2009 nanti akibat hasil Kongres Bali ini. Padahal, hanya lew | 73 % |
memperbaiki PDIP agar menjadi partai yang layak pilih dalam | pemilu | bukan pekerjaan gampang. Menjagokan lagi Megawati dalam pemi | 86 % |
tak banyak prestasi mengesankan yang ia catat. Tapi | pemilu | masih lama. Siapa tahu langkahnya sebagai partai oposisi aka | 93 % |
ini layak dipertimbangkan sebagai kereta penghela demokrasi. | pendapat | ini disampaikan bukan karena Megawati terpilih kembali, tapi | 12 % |
Hanya Guruh yang dirangkul, menjadi salah satu ketua bidang | pendidikan | dan kebudayaan. Ini pun agaknya lebih karena urusan "rujuk k | 56 % |
r Kelompok Pembaruan menggugat keabsahan hasil kongres lewat | pengadilan. | Semangat demokrasi semakin melayang jauh ketika M | 48 % |
tanda-tanda partai ini layak dipertimbangkan sebagai kereta | penghela | demokrasi. Pendapat ini disampaikan bukan karena Megawati te | 11 % |
egawati kian sepi dari kritik dan koreksi. Posisinya sebagai | "penguasa | tunggal" partai yang memiliki hak prerogatif sulit digoyahka | 61 % |
ka Megawati berkeras menjadi formatur tunggal dalam menyusun | pengurus | pusat. Hasilnya, muka-muka lama muncul lagi, kekuatan Kelomp | 51 % |
Mimpi yang Terkubur di Bali Partai Demokrasi Indonesia | perjuangan | (PDIP) gagal menampilkan diri sebagai partai yang modern dan | 2 % |
anti? Di Sanur, Bali, mereka yang bermimpi melihat PDI | perjuangan | sebagai partai modern harus mengubur impian itu dalam-dalam. | 7 % |
a—tanpa bermaksud meragukan kesungguhannya—tidak menjanjikan | "pertarungan" | yang seimbang. Yang terjadi di Bali memang jauh dar | 23 % |
Bali, usaha memperbaiki PDIP agar menjadi partai yang layak | pilih | dalam pemilu bukan pekerjaan gampang. Menjagokan lagi Megawa | 86 % |
ka telah dipreteli lewat tata tertib baru. Diputuskan, dewan | pimpinan | cabang yang mengirim beberapa utusan hanya memiliki satu sua | 41 % |
uan akan membuat Megawati kian sepi dari kritik dan koreksi. | posisinya | sebagai "penguasa tunggal" partai yang memiliki hak prerogat | 61 % |
osisinya sebagai "penguasa tunggal" partai yang memiliki hak | prerogatif | sulit digoyahkan. Inilah hak istimewa yang selalu dinikmati | 63 % |
pekerjaan gampang. Menjagokan lagi Megawati dalam pemilihan | presiden | 2009 nanti, seandainya langkah ini dilakukan, bukanlah daya | 89 % |
kanlah daya tarik luar biasa. Saat ia memerintah, tak banyak | prestasi | mengesankan yang ia catat. Tapi pemilu masih lama. | 92 % |
a dibuat terlalu berat, sehingga kompetisi tak terjadi. Lagi | pula, | kandidat yang tersedia, Guruh Soekarnoputra—tanpa bermaksud | 20 % |
njadi salah satu ketua bidang pendidikan dan kebudayaan. Ini | pun | agaknya lebih karena urusan "rujuk keluarga". Terpa | 57 % |
Padahal anggaran rumah tangga PDIP menggariskan: satu utusan | punya | satu suara. Inilah yang kemudian jadi dasar Kelompok Pembaru | 45 % |
ti berkeras menjadi formatur tunggal dalam menyusun pengurus | pusat. | Hasilnya, muka-muka lama muncul lagi, kekuatan Kelompok Pemb | 51 % |
ndidikan dan kebudayaan. Ini pun agaknya lebih karena urusan | "rujuk | keluarga". Terpangkasnya kekuatan Kelompok Pembarua | 57 % |
beberapa utusan hanya memiliki satu suara. Padahal anggaran | rumah | tangga PDIP menggariskan: satu utusan punya satu suara. Inil | 43 % |
ainya langkah ini dilakukan, bukanlah daya tarik luar biasa. | saat | ia memerintah, tak banyak prestasi mengesankan yang ia catat | 91 % |
baruan tak terakomodasi. Hanya Guruh yang dirangkul, menjadi | salah | satu ketua bidang pendidikan dan kebudayaan. Ini pun agaknya | 55 % |
rusnya bukan kumpulan figur yang bersikap "asal ibu senang", | sambil | melupakan pemihakan terhadap wong cilik—sikap yang menjadi d | 81 % |
aruan yang menantang Megawati untuk menyodorkan calon seakan | sangat | sempit. Tanpa sempat interupsi, Megawati sudah dinyatakan te | 32 % |
kan dengan kepentingan Partai di daerah, tiada kekuatan yang | sanggup | melawannya. PDIP bisa tertinggal dalam usahanya men | 70 % |
kah kita mempertimbangkan untuk mencoblosnya nanti? Di | sanur, | Bali, mereka yang bermimpi melihat PDI Perjuangan sebagai pa | 6 % |
pimpinan cabang yang mengirim beberapa utusan hanya memiliki | satu | suara. Padahal anggaran rumah tangga PDIP menggariskan: satu | 43 % |
satu suara. Padahal anggaran rumah tangga PDIP menggariskan: | satu | utusan punya satu suara. Inilah yang kemudian jadi dasar Kel | 44 % |
l anggaran rumah tangga PDIP menggariskan: satu utusan punya | satu | suara. Inilah yang kemudian jadi dasar Kelompok Pembaruan me | 45 % |
tak terakomodasi. Hanya Guruh yang dirangkul, menjadi salah | satu | ketua bidang pendidikan dan kebudayaan. Ini pun agaknya lebi | 55 % |
bu Pembaruan yang menantang Megawati untuk menyodorkan calon | seakan | sangat sempit. Tanpa sempat interupsi, Megawati sudah dinyat | 32 % |
enjagokan lagi Megawati dalam pemilihan presiden 2009 nanti, | seandainya | langkah ini dilakukan, bukanlah daya tarik luar biasa. Saat | 89 % |
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal menampilkan diri | sebagai | partai yang modern dan demokratis. Akankah kita mempertimban | 3 % |
Di Sanur, Bali, mereka yang bermimpi melihat PDI Perjuangan | sebagai | partai modern harus mengubur impian itu dalam-dalam. Kongres | 7 % |
ak menghasilkan tanda-tanda partai ini layak dipertimbangkan | sebagai | kereta penghela demokrasi. Pendapat ini disampaikan bukan ka | 11 % |
embuat Megawati kian sepi dari kritik dan koreksi. Posisinya | sebagai | "penguasa tunggal" partai yang memiliki hak prerogatif sulit | 61 % |
atat. Tapi pemilu masih lama. Siapa tahu langkahnya | sebagai | partai oposisi akan menghasilkan kejutan-kejutan berarti. Ke | 94 % |
buat kita berpikir ulang untuk memasukkan kembali partai ini | sebagai | partai yang layak dicoblos nanti. | 99 % |
yang membatasi kekuasaannya. Bukan karena Megawati terpilih | secara | aklamasi, tapi syarat kandidat lain untuk maju menantangnya | 17 % |
jauh dari semangat demokrasi. Pemilihan ketua umum dilakukan | secara | kilat, lebih cepat dari jadwal. Ini tak jadi masalah jika se | 27 % |
. Tanpa sempat interupsi, Megawati sudah dinyatakan terpilih | secara | aklamasi. Kelompok Pembaruan yang dimotori oleh tok | 34 % |
ader partai yang teruji dan berintegritas tinggi. Partai itu | seharusnya | bukan kumpulan figur yang bersikap "asal ibu senang", sambil | 79 % |
kandidat lain untuk maju menantangnya dibuat terlalu berat, | sehingga | kompetisi tak terjadi. Lagi pula, kandidat yang tersedia, Gu | 19 % |
eragukan kesungguhannya—tidak menjanjikan "pertarungan" yang | seimbang. | Yang terjadi di Bali memang jauh dari semangat demo | 24 % |
ki hak prerogatif sulit digoyahkan. Inilah hak istimewa yang | selalu | dinikmati Megawati dalam menentukan calon legislator dan cal | 64 % |
asil kongres lewat pengadilan. Semangat demokrasi | semakin | melayang jauh ketika Megawati berkeras menjadi formatur tung | 49 % |
ang seimbang. Yang terjadi di Bali memang jauh dari | semangat | demokrasi. Pemilihan ketua umum dilakukan secara kilat, lebi | 25 % |
enggugat keabsahan hasil kongres lewat pengadilan. | semangat | demokrasi semakin melayang jauh ketika Megawati berkeras men | 48 % |
Megawati untuk menyodorkan calon seakan sangat sempit. Tanpa | sempat | interupsi, Megawati sudah dinyatakan terpilih secara aklamas | 32 % |
ang menantang Megawati untuk menyodorkan calon seakan sangat | sempit. | Tanpa sempat interupsi, Megawati sudah dinyatakan terpilih s | 32 % |
ra kilat, lebih cepat dari jadwal. Ini tak jadi masalah jika | semua | kubu menerima kondisi ini. Tapi kesempatan kubu Pembaruan ya | 28 % |
lamasi. Kelompok Pembaruan yang dimotori oleh tokoh | seperti | Sukowaluyo Mintorahardjo dan Imam Mundjiat ini tak berkutik. | 36 % |
asnya kekuatan Kelompok Pembaruan akan membuat Megawati kian | sepi | dari kritik dan koreksi. Posisinya sebagai "penguasa tunggal | 60 % |
Megawati dalam menentukan calon legislator dan calon bupati | serta | gubernur dari PDIP. Kendati keputusannya kerap bertabrakan d | 66 % |
terhadap wong cilik—sikap yang menjadi daya tarik partai ini | setelah | Orde Baru tumbang. Setelah Kongres Bali, usaha memp | 83 % |
adi daya tarik partai ini setelah Orde Baru tumbang. | setelah | Kongres Bali, usaha memperbaiki PDIP agar menjadi partai yan | 84 % |
mengesankan yang ia catat. Tapi pemilu masih lama. | siapa | tahu langkahnya sebagai partai oposisi akan menghasilkan kej | 94 % |
petisi tak terjadi. Lagi pula, kandidat yang tersedia, Guruh | soekarnoputra—tanpa | bermaksud meragukan kesungguhannya—tidak menjanjikan "pertar | 21 % |
yo Mintorahardjo dan Imam Mundjiat ini tak berkutik. Apalagi | sokongan | utusan-utusan daerah terhadap mereka telah dipreteli lewat t | 38 % |
nan cabang yang mengirim beberapa utusan hanya memiliki satu | suara. | Padahal anggaran rumah tangga PDIP menggariskan: satu utusan | 43 % |
garan rumah tangga PDIP menggariskan: satu utusan punya satu | suara. | Inilah yang kemudian jadi dasar Kelompok Pembaruan menggugat | 45 % |
calon seakan sangat sempit. Tanpa sempat interupsi, Megawati | sudah | dinyatakan terpilih secara aklamasi. Kelompok Pemba | 33 % |
Kelompok Pembaruan yang dimotori oleh tokoh seperti | sukowaluyo | Mintorahardjo dan Imam Mundjiat ini tak berkutik. Apalagi so | 36 % |
bagai "penguasa tunggal" partai yang memiliki hak prerogatif | sulit | digoyahkan. Inilah hak istimewa yang selalu dinikmati Megawa | 63 % |
aannya. Bukan karena Megawati terpilih secara aklamasi, tapi | syarat | kandidat lain untuk maju menantangnya dibuat terlalu berat, | 17 % |
sankan yang ia catat. Tapi pemilu masih lama. Siapa | tahu | langkahnya sebagai partai oposisi akan menghasilkan kejutan- | 94 % |
partai modern harus mengubur impian itu dalam-dalam. Kongres | tak | menghasilkan tanda-tanda partai ini layak dipertimbangkan se | 9 % |
ampaikan bukan karena Megawati terpilih kembali, tapi karena | tak | ada ketentuan jelas yang membatasi kekuasaannya. Bukan karen | 14 % |
k maju menantangnya dibuat terlalu berat, sehingga kompetisi | tak | terjadi. Lagi pula, kandidat yang tersedia, Guruh Soekarnopu | 20 % |
ua umum dilakukan secara kilat, lebih cepat dari jadwal. Ini | tak | jadi masalah jika semua kubu menerima kondisi ini. Tapi kese | 28 % |
tokoh seperti Sukowaluyo Mintorahardjo dan Imam Mundjiat ini | tak | berkutik. Apalagi sokongan utusan-utusan daerah terhadap mer | 37 % |
nya, muka-muka lama muncul lagi, kekuatan Kelompok Pembaruan | tak | terakomodasi. Hanya Guruh yang dirangkul, menjadi salah satu | 53 % |
lakukan, bukanlah daya tarik luar biasa. Saat ia memerintah, | tak | banyak prestasi mengesankan yang ia catat. Tapi pem | 92 % |
us mengubur impian itu dalam-dalam. Kongres tak menghasilkan | tanda-tanda | partai ini layak dipertimbangkan sebagai kereta penghela dem | 10 % |
apa utusan hanya memiliki satu suara. Padahal anggaran rumah | tangga | PDIP menggariskan: satu utusan punya satu suara. Inilah yang | 43 % |
ntang Megawati untuk menyodorkan calon seakan sangat sempit. | tanpa | sempat interupsi, Megawati sudah dinyatakan terpilih secara | 32 % |
apat ini disampaikan bukan karena Megawati terpilih kembali, | tapi | karena tak ada ketentuan jelas yang membatasi kekuasaannya. | 14 % |
ekuasaannya. Bukan karena Megawati terpilih secara aklamasi, | tapi | syarat kandidat lain untuk maju menantangnya dibuat terlalu | 17 % |
. Ini tak jadi masalah jika semua kubu menerima kondisi ini. | tapi | kesempatan kubu Pembaruan yang menantang Megawati untuk meny | 29 % |
ntah, tak banyak prestasi mengesankan yang ia catat. | tapi | pemilu masih lama. Siapa tahu langkahnya sebagai partai opos | 93 % |
upakan pemihakan terhadap wong cilik—sikap yang menjadi daya | tarik | partai ini setelah Orde Baru tumbang. Setelah Kongr | 83 % |
2009 nanti, seandainya langkah ini dilakukan, bukanlah daya | tarik | luar biasa. Saat ia memerintah, tak banyak prestasi mengesan | 90 % |
n utusan-utusan daerah terhadap mereka telah dipreteli lewat | tata | tertib baru. Diputuskan, dewan pimpinan cabang yang mengirim | 40 % |
kutik. Apalagi sokongan utusan-utusan daerah terhadap mereka | telah | dipreteli lewat tata tertib baru. Diputuskan, dewan pimpinan | 39 % |
muka-muka lama muncul lagi, kekuatan Kelompok Pembaruan tak | terakomodasi. | Hanya Guruh yang dirangkul, menjadi salah satu ketua bidang | 54 % |
PDIP bisa tertinggal dalam usahanya menjadi partai | terbuka | yang layak dipertimbangkan untuk dipilih dalam pemilu 2009 n | 72 % |
hasil Kongres Bali ini. Padahal, hanya lewat mekanisme yang | terbuka | dan demokratis, akan muncul kader-kader partai yang teruji d | 76 % |
jiat ini tak berkutik. Apalagi sokongan utusan-utusan daerah | terhadap | mereka telah dipreteli lewat tata tertib baru. Diputuskan, d | 39 % |
yang bersikap "asal ibu senang", sambil melupakan pemihakan | terhadap | wong cilik—sikap yang menjadi daya tarik partai ini setelah | 81 % |
ju menantangnya dibuat terlalu berat, sehingga kompetisi tak | terjadi. | Lagi pula, kandidat yang tersedia, Guruh Soekarnoputra—tanpa | 20 % |
tidak menjanjikan "pertarungan" yang seimbang. Yang | terjadi | di Bali memang jauh dari semangat demokrasi. Pemilihan ketua | 24 % |
Mimpi yang | terkubur | di Bali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ga | 0 % |
si, tapi syarat kandidat lain untuk maju menantangnya dibuat | terlalu | berat, sehingga kompetisi tak terjadi. Lagi pula, kandidat y | 19 % |
ni pun agaknya lebih karena urusan "rujuk keluarga". | terpangkasnya | kekuatan Kelompok Pembaruan akan membuat Megawati kian sepi | 58 % |
la demokrasi. Pendapat ini disampaikan bukan karena Megawati | terpilih | kembali, tapi karena tak ada ketentuan jelas yang membatasi | 13 % |
uan jelas yang membatasi kekuasaannya. Bukan karena Megawati | terpilih | secara aklamasi, tapi syarat kandidat lain untuk maju menant | 16 % |
at sempit. Tanpa sempat interupsi, Megawati sudah dinyatakan | terpilih | secara aklamasi. Kelompok Pembaruan yang dimotori o | 34 % |
at, sehingga kompetisi tak terjadi. Lagi pula, kandidat yang | tersedia, | Guruh Soekarnoputra—tanpa bermaksud meragukan kesungguhannya | 21 % |
san-utusan daerah terhadap mereka telah dipreteli lewat tata | tertib | baru. Diputuskan, dewan pimpinan cabang yang mengirim bebera | 40 % |
, tiada kekuatan yang sanggup melawannya. PDIP bisa | tertinggal | dalam usahanya menjadi partai terbuka yang layak dipertimban | 71 % |
terbuka dan demokratis, akan muncul kader-kader partai yang | teruji | dan berintegritas tinggi. Partai itu seharusnya bukan kumpul | 78 % |
annya kerap bertabrakan dengan kepentingan Partai di daerah, | tiada | kekuatan yang sanggup melawannya. PDIP bisa terting | 69 % |
akan muncul kader-kader partai yang teruji dan berintegritas | tinggi. | Partai itu seharusnya bukan kumpulan figur yang bersikap "as | 78 % |
ara aklamasi. Kelompok Pembaruan yang dimotori oleh | tokoh | seperti Sukowaluyo Mintorahardjo dan Imam Mundjiat ini tak b | 36 % |
k—sikap yang menjadi daya tarik partai ini setelah Orde Baru | tumbang. | Setelah Kongres Bali, usaha memperbaiki PDIP agar m | 84 % |
akin melayang jauh ketika Megawati berkeras menjadi formatur | tunggal | dalam menyusun pengurus pusat. Hasilnya, muka-muka lama munc | 51 % |
an sepi dari kritik dan koreksi. Posisinya sebagai "penguasa | tunggal" | partai yang memiliki hak prerogatif sulit digoyahkan. Inilah | 62 % |
n berarti. Kejutan itu diharapkan bisa membuat kita berpikir | ulang | untuk memasukkan kembali partai ini sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 98 % |
di Bali memang jauh dari semangat demokrasi. Pemilihan ketua | umum | dilakukan secara kilat, lebih cepat dari jadwal. Ini tak jad | 26 % |
ai yang modern dan demokratis. Akankah kita mempertimbangkan | untuk | mencoblosnya nanti? Di Sanur, Bali, mereka yang bermim | 5 % |
Megawati terpilih secara aklamasi, tapi syarat kandidat lain | untuk | maju menantangnya dibuat terlalu berat, sehingga kompetisi t | 18 % |
ini. Tapi kesempatan kubu Pembaruan yang menantang Megawati | untuk | menyodorkan calon seakan sangat sempit. Tanpa sempat interup | 31 % |
m usahanya menjadi partai terbuka yang layak dipertimbangkan | untuk | dipilih dalam pemilu 2009 nanti akibat hasil Kongres Bali in | 73 % |
rti. Kejutan itu diharapkan bisa membuat kita berpikir ulang | untuk | memasukkan kembali partai ini sebagai partai yang layak dicoblos nanti. | 98 % |
dang pendidikan dan kebudayaan. Ini pun agaknya lebih karena | urusan | "rujuk keluarga". Terpangkasnya kekuatan Kelompok P | 57 % |
ni setelah Orde Baru tumbang. Setelah Kongres Bali, | usaha | memperbaiki PDIP agar menjadi partai yang layak pilih dalam | 85 % |
yang sanggup melawannya. PDIP bisa tertinggal dalam | usahanya | menjadi partai terbuka yang layak dipertimbangkan untuk dipi | 71 % |
ru. Diputuskan, dewan pimpinan cabang yang mengirim beberapa | utusan | hanya memiliki satu suara. Padahal anggaran rumah tangga PDI | 42 % |
suara. Padahal anggaran rumah tangga PDIP menggariskan: satu | utusan | punya satu suara. Inilah yang kemudian jadi dasar Kelompok P | 44 % |
ahardjo dan Imam Mundjiat ini tak berkutik. Apalagi sokongan | utusan-utusan | daerah terhadap mereka telah dipreteli lewat tata tertib bar | 38 % |
sikap "asal ibu senang", sambil melupakan pemihakan terhadap | wong | cilik—sikap yang menjadi daya tarik partai ini setelah Orde | 82 % |
Mimpi | yang | Terkubur di Bali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 0 % |
esia Perjuangan (PDIP) gagal menampilkan diri sebagai partai | yang | modern dan demokratis. Akankah kita mempertimbangkan untuk m | 3 % |
ngkan untuk mencoblosnya nanti? Di Sanur, Bali, mereka | yang | bermimpi melihat PDI Perjuangan sebagai partai modern harus | 6 % |
gawati terpilih kembali, tapi karena tak ada ketentuan jelas | yang | membatasi kekuasaannya. Bukan karena Megawati terpilih secar | 15 % |
u berat, sehingga kompetisi tak terjadi. Lagi pula, kandidat | yang | tersedia, Guruh Soekarnoputra—tanpa bermaksud meragukan kesu | 20 % |
sud meragukan kesungguhannya—tidak menjanjikan "pertarungan" | yang | seimbang. Yang terjadi di Bali memang jauh dari sem | 23 % |
annya—tidak menjanjikan "pertarungan" yang seimbang. | yang | terjadi di Bali memang jauh dari semangat demokrasi. Pemilih | 24 % |
ua kubu menerima kondisi ini. Tapi kesempatan kubu Pembaruan | yang | menantang Megawati untuk menyodorkan calon seakan sangat sem | 30 % |
atakan terpilih secara aklamasi. Kelompok Pembaruan | yang | dimotori oleh tokoh seperti Sukowaluyo Mintorahardjo dan Ima | 35 % |
li lewat tata tertib baru. Diputuskan, dewan pimpinan cabang | yang | mengirim beberapa utusan hanya memiliki satu suara. Padahal | 41 % |
ngga PDIP menggariskan: satu utusan punya satu suara. Inilah | yang | kemudian jadi dasar Kelompok Pembaruan menggugat keabsahan h | 45 % |
i, kekuatan Kelompok Pembaruan tak terakomodasi. Hanya Guruh | yang | dirangkul, menjadi salah satu ketua bidang pendidikan dan ke | 54 % |
tik dan koreksi. Posisinya sebagai "penguasa tunggal" partai | yang | memiliki hak prerogatif sulit digoyahkan. Inilah hak istimew | 62 % |
emiliki hak prerogatif sulit digoyahkan. Inilah hak istimewa | yang | selalu dinikmati Megawati dalam menentukan calon legislator | 64 % |
tabrakan dengan kepentingan Partai di daerah, tiada kekuatan | yang | sanggup melawannya. PDIP bisa tertinggal dalam usah | 70 % |
PDIP bisa tertinggal dalam usahanya menjadi partai terbuka | yang | layak dipertimbangkan untuk dipilih dalam pemilu 2009 nanti | 72 % |
kibat hasil Kongres Bali ini. Padahal, hanya lewat mekanisme | yang | terbuka dan demokratis, akan muncul kader-kader partai yang | 76 % |
yang terbuka dan demokratis, akan muncul kader-kader partai | yang | teruji dan berintegritas tinggi. Partai itu seharusnya bukan | 77 % |
ntegritas tinggi. Partai itu seharusnya bukan kumpulan figur | yang | bersikap "asal ibu senang", sambil melupakan pemihakan terha | 80 % |
enang", sambil melupakan pemihakan terhadap wong cilik—sikap | yang | menjadi daya tarik partai ini setelah Orde Baru tumbang. | 82 % |
lah Kongres Bali, usaha memperbaiki PDIP agar menjadi partai | yang | layak pilih dalam pemilu bukan pekerjaan gampang. Menjagokan | 86 % |
r biasa. Saat ia memerintah, tak banyak prestasi mengesankan | yang | ia catat. Tapi pemilu masih lama. Siapa tahu langka | 92 % |
kir ulang untuk memasukkan kembali partai ini sebagai partai | yang | layak dicoblos nanti. | 99 % |